Albert Einstein adalah adalah ilmuwan terbesar abad
ke-20, penemu teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan ilmu
fisika dan kosmologi. Einstein ia dianggap sebagai manusia paling genius di
abad 20.
Beberapa bulan sebelum kematian Albert
Einstein pada April 1955, jurnalis majalah
"LIFE" bernama William Miller
mengunjungi ilmuwan terkenal itu di rumahnya di Princeton, New Jersey.
William menginginkan agar Einstein
memberikan nasehat kepada putranya (Pat Miller) untuk bimbingan dalam hidup.
Einstein memberi nasehat kepada Pat
Miller, “Try not to become a man of success but
rather try to become a man of value” (Cobalah untuk tidak menjadi
orang yang sukses tetapi cobalah untuk menjadi orang yang bernilai).
Orang sukses mengambil lebih banyak (keuntungan) dari kehidupan ketimbang yang ia berikan. Orang bernilai memberi lebih banyak (keuntungan) kepada kehidupan daripada yang diterimanya.
Bagaimana manusia
terbaik menurut Islam?
“Khoirunnas
anfa'uhum linnas” (Sebaik-baik manusia adl yg paling manfaat bg
manusia lain).
Rasulullah Saw bersabda,’Orang
beriman itu bersikap ramah dan tidak ada
kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah
orang yang paling bermanfaat bagi manusia.
Seorang lelaki mendatangi Nabi
saw dan bertanya dua pertanyaan, yaitu (1) SIAPAKAH
orang yang paling diicintai Allah dan (2) AMAL
APAKAH yang paling dicintai Allah Swt.
(1) Orang
yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat
buat manusia.
(2)
Amal yang paling dicintai Allah adalah
kegembiraan yang engkau masukkan kedalam hati seorang mukmin, atau engkau
hilangkan kesulitannya, atau engkau lunasi hutangnya, atau engkau hilangkan
kelaparannya."
(3) Rasulullah Saw meneruskan
sabdanya: "Dan sesungguhnya aku berjalan
bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku sukai
daripada aku BERITIKAF di masjid ini (Masjid Nabawi) selama sebulan lamanya” (HR.
Ath-Thabrani).
Manusia terbaik itu: BUKAN yang
rajin ibadah ritualnya (shalat, dzikir, puasa, haji, dsb), tetapi manusia
terbaik itu (menurut Rasulullah) adalah manusia yang
(1) ramah,
(2) suka menolong kesulitan orang lain, dan (3) bermanfaat
bagi manusia lain.
1) Bersikap
ramah : Rumus 3S, yaitu: Senyum, Salam dan Sapa.
2)
Suka menolong menyelesaikan
kesulitan orang lain. Rasulullah bersabda, menolong atau memenuhi kebutuhan
orang beriman yang sedang menghadapi kesulitan hidup, seperti kelaparan, terlilit hutang, menderita sakit,
dan sebagainya mempunyai nilai pahala yang melebihi pahala beriktikaf di masjid
Nabawi selama sebulan.
3) Bermanfaat bagi orang lain yaitu apabila keberadaannya sangat
berfaedah bagi orang di sekitarnya, dan sangat dibutuhkan oleh orang lain. Ia
dicintai banyak manusia karena kepeduliannya terhadap sekitar dan bisa membawa
pengaruh yang baik.
Cak Nun membagi keberadaan manusia ke dalam 5 (lima) golongan,
yaitu : Manusia Wajib, Manusia Sunnah, Manusia Mubah, Manusia Makruh dan
Manusia Haram.
1.
Manusia Wajib
Keberadaannya sangat bermanfaat bagi banyak orang. Apabila dia
tak ada maka orang-orang merasa kehilangan,
karena tidak ada orang lain yang bisa menggantikannya.
2.
Manusia Sunnah
Keberadaannya membawa manfaat bagi banyak orang. Namun apabila dia
tak ada maka orang-orang tidak begitu kehilangan, karena
ada orang lain yang bisa gantikan posisinya.
3.
Manusia Mubah
Keberadaannya tidak ada
manfaat atau kerugian apapun. Adalah manusia2 cuek yang hanya
mementingkan dirinya sendiri tapi tak pernah mau peduli terhadap orang lain.
4.
Manusia Makruh
Keberadaannya bisa mendatangkan
masalah atau keburukan bagi orang lain disekitarnya, tetapi kalau
dia tak ada tidak ada
pengaruh apa-apa.
5.
Manusia Haram
Keberadaannya justru
menjadi masalah atau musibah bagi orang lain disekitarnya. Orang lebih
suka jika dia tak ada. Ciri-ciri manusia ini adalah jika dia datang ke
suatu tempat maka orang-orang pasti merasa tidak senang dan pergi menjauh.
Berusaha
menjadi manusia terbaik.
Manusia terbaik itu adalah manusia yang
(1) ramah,
(2) suka menolong kesulitan orang lain, dan (3) bermanfaat bagi manusia lain.
Berbuat baik itu
mudah, tidak berat seperti untuk mencapai sukses (butuh kecerdasan, kerja
keras, keuletan). Berbuat baik hanya
butuh : Kemauan, Kepedulian, dan Keikhlasan.
A’a Gym menasehati
kita untuk menjadi pribadi yang baik itu dengan rumus 3M (Tiga Mulai), yaitu :
(1) Mulai dari diri sendiri, (2) Mulai dari hal-hal yang kecil, dan (3) Mulai
dari sekarang.
Untuk itulah maka
marilah kita saling berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, “Fastabikhul
khairat” . Dalam surat Al
Baqarah, ayat 148, Allah berfirman, “Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar