Imam Al-Asymu’i dan Wanita Badui
Imam Al-Asymu’i , seorang ulama dari Madinah, berjalan-jalan
ke sebuah perkampungan Badui. Bertemu dengan seorang anak gadis keci dan
ibunya. Wanita cantik itu menjawab :
- Aku sangat beruntung, dia adalah seorang suami
yang sangat baik bagiku
- Dengarlah wahai Imam, ternyata suamiku yang berparas buruk itu
adalah orang yang sangat baik disisi Allah SWT, sehingga Allah menjadikan diriku sebagai pahala untuknya. Dan sepertinya Allah juga telah mengabulkan permohonanku yang
meninginkan seorang suami yang baik yang dapat menjadi pelindung, pembimbing
dan teladan bagi keluarga.
Logika AQ
- Sang Imam :”Wanita
Badui itu telah menggunakan ”logika Al-Quran” dalam menjalani hidupnya,
bukan dengan ”logika akal” semata.
- Imam Al-Asymu’i-pun sempat terjebak oleh logika akal.
- Dalam logika akal manusia, seorang wanita
cantik tentu akan memilih dan dengan mudah mendapatkan suami seorang pria yang
tampan, kaya, berpangkat atau kedudukan tinggi, bukan pria yang buruk rupa dan
miskin harta.
Dalam Al-Qur’an
dijelaskan, apa yang nampaknya buruk atau tidak menyenangkan, bisa jadi itu
baik bagi kita, dan begitu pula sebaliknya.
Allah SWT berfirman :
QS. 2 : 216 (Al. Baqarah)
Wa’asaa anta krahu syai’an wahuwa khairullakum
Wa’asaa antu hibbu syai’an
wahuwa syarrullakum
Wallahu ya’lamu
wa antum laa ta’lamuun
Boleh jadi kamu
membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai
sesuatu padahal ia buruk bagimu. Dan
Allah maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahuinya.
Logika AQ Terkesan Aneh
Logika Al-Quran terkadang terasa
aneh bagi kita yang awam. Dan terkadang justru berbanding terbalik dengan
logika akal manusia.
Jika
Allah mencintai hambanya, justru Allah akan
memberi cobaan atau ujian terlebih dahulu.
Allah SWT berfirman, ”Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk sorga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa
kesengsaraan, kemelaratan dan mereka digoncangkan (dengan berbagai cobaan)”. QS.
Al-Baqarah (2) : 214
Jadi, musibah
atau cobaan adalah cara Allah dalam mencintai hambanya.
Tujuannya adalah sebagai peringatan agar hambanya tidak sombong, agar tidak
melupakan-Nya. Itulah logika Al-Qur’an.
Dalam sebuah hadis,
Rasulullah bersabda:
Allah
menurunkan ujian kepada seorang yang salih dari hamba-hamba-Nya. Dan kepada
para malaikat Dia berkata : “agar Aku mendengar suaranya (Do’a dan
permintaannya)”.
Ujian Untuk Meningkatkan Derajat
Dengan musibah
pula sesungguhnya Allah SWT hendak menguji hambaNya. Dan ketika ujian dapat
dilalui dengan baik, maka Allah akan menaikkan derajat
dan kebaikan bagi si penerima ujian itu.
Sebagaimana anak-anak kita ketika akan naik kelas, dia perlu diuji
terlebih dahulu.
Kisah penyakit nabi Ayyub misalnya.
Cara Unik Allah
Sesungguhnya
Allah yang maha Pengasih dan Penyayang itu mempunyai CARA
YANG UNIK dalam memberikan cinta kepada hambanya. ”Cara Unik” itulah ”Logika Al-Qur’an”
Jika kita memohon kekuatan, maka Allah memberi kita kesulitan-kesulitan
untuk diatasi, yang membuat kita tegar.
Jika kita memohon keteguhan hati (kesabaran), maka Allah memberi bencana
dan musibah untuk diatasi. --- (Tidak bisa dikatakan sabar bila tidak pernah
mengalami cobaan. Innallaha ma’a
shabirin)
Jika kita memohon kasih sayang,
maka Allah memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan
dicintai
Jika kita memohon kenikmatan / kedamaian hidup, maka Allah memberi kita
kesederhanaan bukan kemewahan
Jika kita menginginkan kebahagiaan, maka Allah memerintahkan kita untuk
memberi, bukan menerima.
Jika kita meninginkan kekayaan, maka Allah memerintahkan kita untuk bersedekah,
bukan menumpuk harta, apalagi korupsi.
--- (Pada hakekatnya orang yg tdk pernah bersedekah adl org yang tdk
berkecukupan).
Begitulah cara
Allah membimbing kita.
Perjuangan
Perjuangan
adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup.
jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan
perjuangan, itu mungkin justru
akan melumpuhkan kita.
Apabila kita
berdoa memohon sesuatu kepada Allah, kadang Allah tidak memberikan yang kita minta, tapi
dengan pasti Allah memberikan yang terbaik untuk kita. Itulah logika Al-Quran
Kebanyakan
kita tidak mengerti, bahkan tidak mau menerima rencana Allah. Padahal justru itulah yang terbaik untuk
kita
La In Syakartum La Azii Dannakum
Wa La In Kafartum Inna Adzaabii La Syadiid
Sungguh jika kamu
bersyukur, niscaya Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkarinya (nikmat-Ku), sungguh azab-Ku sangat keras. (QS. Ibrahim
(14) : 7)
Berkaitan dengan cobaan dan kesulitan hidup, Nabi SAW bersabda,
”Surga dipagari
dengan kesulitan-kesulitan, sedangkan neraka dipagari oleh
kesenangan-kesenangan.”
Dalam Al-Quran juga
dijelaskan,
Wamaa Alhayawaa
Tuddun-Yaa Illa Mataa’ul Ghuruur
Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali Imran (3): 185).
Cara Allah Menyayangi
- Cara Allah SWT
menyayangimu bukan dengan
meringankan masalahmu, tapi dengan menguatkan jiwamu sehingga sehebat
apapun masalahmu kau tetap bertahan dan tak menyerah.
- Cara Allah SWT menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan mengokohkan pundakmu, sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan kepadamu.
- Cara Allah SWT menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa.
- Cara Allah SWT menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan mengokohkan pundakmu, sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan kepadamu.
- Cara Allah SWT menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa.
Hidup itu ...
Butuh masalah supaya kita punya
kekuatan.
Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras.
Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati.
Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai.
Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur.
Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta.
Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri.
Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.
Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras.
Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati.
Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai.
Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur.
Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta.
Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri.
Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.
Jika ia berakhir dengan ke IKHLASAN, ia akan lahir menjadi cahaya
yang itu adalah hadiah terindah dari Allah SWT.
Berbahagialah pada takdir dengan penerimaan yang tulus, Sungguh mengajari hati BERBAIK SANGKA itu indah.
Berbahagialah pada takdir dengan penerimaan yang tulus, Sungguh mengajari hati BERBAIK SANGKA itu indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar