Senin, 21 Mei 2018

Tausiah : The Power of Sedekah

1. Penciptaan Bumi.
Dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ahmad, bahwa pada awal Allah menciptakan bumi, planet kita ini bergetar, dan terus berguncang.  Kemudian Allah menciptakan  gunung di beberapa permukaannya. Maka dengan kekuatan yang diberikan kepadanya, ternyata bumipun terdiam dan tenang.  
Para malaikat akhirnya kagum akan penciptaan dan kekuatan gunung tersebut.
> Malaikat bertanya, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi.” (gunung/tanah bisa dikeruk dan dibor dengan besi)
> Malaikat bertanya lagi, “Ya Allah adakah yang lebih kuat dari besi?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu api.” (Besi dapat leleh karena api)
> “Adakah yang lebih kuat daripada api?”
“Ada, yaitu air.” (Api akan padam oleh air)
> “Adakah yang lebih hebat daripada air?”, Tanya Malaikat lagi
“Ada, yaitu angin.  (Angin dapat membawa awan dalam perjalanan yang amat jauh, bahkan badai juga dapat menyebabkan ombak besar)
> “Para malaikat bertanya lagi, “Ya Allah, adakah yang lebih dahsyat dari semua ini?”
> Allah menjawab, “Ada, yaitu sedekah. Sedekah dengan ikhlas”.  (HR. Turmudzi dan Ahmad).
Dari hadis tersebut, Allah memberi-tahukan kepada kita bahwa bersedekah ternyata mempunyai kekuatan yang luar biasa.  Mempunyai kekuatan yang dahsyat. Begitu dahsyatnya sedekah itu sehingga Allah memberi apresiasi yang istimewa bagi orang yang dermawan. Seperti kisah seperti berikut ini:

2. Keistimewaan Ahli Sedekah
Pada suatu peperangan yang dimenangkan oleh kaum Muslimin, banyak tawanan orang Yahudi yang menjadi tawanan dan menghadapi hukuman mati.  Ketika satu tawanan mau dihukum mati, tiba-tiba malaikat jibril datang memberi tahukan kepada Rasulullah SAW, supaya orang Yahudi itu dibebaskan.  Diberitahukan bahwa orang Yahudi yang satu ini sangat dermawan, ia suka menjamu tamu, dan suka menolong fakir miskin.  
Ketika Rasulullah datang memberitahukan kepada orang Yahudi itu bahwa dia dibebaskan, dia bertanya heran: “Mengapa?”.  Nabi menjawab: “Allah baru saja memberitahukan padaku melalui malaikat Jibril bahwa engkau suka menjamu tamu, membantu orang miskin, dan suka memikul beban orang lain.”   
Kemudian orang Yahudi itu berkata: “Apakah Tuhanmu menyukai perilaku seperti ini?”. Nabi menjawab : ”Allah menyukai hambanya yang dermawan.”  Maka saat itu juga orang Yahudi itu memeluk Islam. 
Demikianlah perhatian Allah kepada orang yang dermawan. Allah memberikan keistimewaan kepada orang dermawan. Begitu istimewanya orang-orang yang dermawan, sehingga walaupun ia berdosa besar, orang dermawan mendapat perhatian khusus dari Allah Swt. Seperti perhatian Allah kepada orang Yahudi yang dermawan itu.

3. Keutamaan Sedekah
Terkait dengan kedermawanan, Rasulullah bersabda,  “Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang kikir (bakhil) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.  (HR. Al-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Pada hadis lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah ketimbang ahli ibadah yang kikir / pelit. (HR. Al-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman :  ”Tidaklah beriman kepada-Ku (Allah) orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar sampai masuk ke lambungnya, padahal ia mengetahuinya” (HR.At- Thabrani). 
Dari uraian kisah tadi maka dapat ditarik KESIMPULAN bahwa:
-  Pertama: kedermawanan mendekatkan pada surga, sedangkan kekikiran mendekatkan pada neraka.
-  Kedua: Orang yang tidak mempunyai kepedulian sosial, diantaranya orang yang kikir, sekalipun dikatakan sebagai ahli ibadah (tekun shalat dan dzikir) termasuk sebagai orang yang tidak beriman kepada Allah.

4. Keajaiban Sedekah
Sesungguhnya, banyak sekali kisah tentang keajaiban sedekah, yang telah banyak disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur, dan bisa dibaca di buku-buku karyanya. Namun saya ingin menceritakan pengalaman seseorang yang mengalami keajaiban sedekah.
Adalah sebuah masjid di desa Patrol Indramayu, yang terletak di tengah-tengah persawahan, bukan ditengah-tengah perkampungan. Masjidnya cukup indah dan megah, dengan halaman pelataran yang luasnya kira-kira dua kali luas lapangan bola. Masjid itu dibangun oleh orang kaya pemilik puluhan hektar kebun manga indramayu.
Riwayat keberadaan masjid itu adalah bermula dari ketika orang kaya itu menderita penyakit yang parah dan tengah dirawat di RS Jakarta. Secara medis penyakitnya cukup parah dan harapan untuk sembuh sangat tipis. Seorang kerabatnya menyarankan untuk berobat Singapura.
Dalam keputus-asaan ia merenung, kekayaannya yang sangat besar selama ini tidak ada manfaatnya karena tidak bisa ia nikmati.  Ia hanya menikmati sedikit dari kekayaannya yang melimpah itu. Sebelum berangkat ke Singapura, ia memutuskan untuk  mewakafkan separuh kebun mangganya untuk membangun masjid. Kemudian ia berwasiat kepada seluruh keluarganya.
Ajaib. Belum sempat terealisasi pembangunan masjid itu, penyakitnya berangsur angsur membaik. Kemudian ia mengurungkan berobat ke Singapura.  Dan setelah masjid itu berdiri megah, saat itu juga penyakitnya dinyatakan sembuh. Para dokter yang merawatnyapun pada heran.
Keajaiban berikutnya adalah pada musim panen mangga, kebun mangga yang tersisa separuh dari kebunnya itu menghasilkan dua kali lipat dari panen sebelumnya.  Walhasil, hasil panennya saat itu sama dengan  hasil panen sebelumnya saat kebunnya masih luas.
Maka berkat sedekahnya, orang itu mendapat dua keuntungan, yaitu pertama, ia sembuh dari penyakitnya. Dan kedua, rejekinya tidak berkurang, bahkan semakin berkah.
Konon, orang itu terus dan lebih sering bersedekah.  Bisa jadi karena ia telah mendapatkan hidayah dan menemukan kebahagiaan hidup. Ia bahagia bukan karena ia menikmati hartanya, tetapi karena ia bisa bersedekah dengan hartanya, yang membuat orang lain berbahagia.
Banyak orang yang tidak menyadari, bahwa harta yang melimpah itu ternyata hanya sedikit yang bisa ia dinikmati. Selebihnya harta yang banyak itu hanya disimpan saja, dalam bentuk property, tanah, villa, mobil, dan deposito, yang hanya dibanggakan tetapi tidak ia nikmati, bahkan bisa membuat stress.  Dan tentu harta yang banyak itu akan membebaninya dalam pertanggung jawaban di akherat kelak. 
Menurut para pakar psikologi dan spiritual, bahwa bahagia itu bukan karena kita menerima, tetapi justru karena kita memberi. Semakin besar kebahagiaan orang lain yang kita beri, maka semakin besar pula kebahagiaan yang kita rasakan.

5. Teori matemetika sedekah (Ust. Yusuf Mansur)
Bila kita punya uang Rp.100 ribu, lalu disedekahkan Rp.10 ribu. Pertanyaannya: berapa uang yang kita miliki?  Kebanyakan orang menjawab Rp.90 ribu, karena 100 – 10 = 90.
Jawaban matematika sedekah adalah Rp.7 juta 90 ribu. Koq bisa?
Penjelasannya: Uang yang kita sedekahkan (sebesar Rp.10 ribu) akan diganti oleh Allah 700 kali lipat, menjadi Rp.10 ribu x 700 = Rp.7000.000 (tujuh juta).  Sedangkan uang yang kita pegang adalah Rp.90 ribu. Jadi total uang yang kita miliki sekarang adalah Rp.90 ribu (yang kita pegang) + Rp.7 juta ribu (jaminan Allah) + Rp.90 ribu = Rp.7 juta, 90 ribu.

Sunggu luar biasa bukan?. Ini adalah janji Allah lewat firman-Nya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah, ayat 261).  

6. Mukjizat Sedekah.
Sedekah selain mendapatkan pahala ternyata mempunyai mukjizat yang luar biasa, antara lain:
1. Menyembuhkan penyakit
2. Mengundang datangnya rezeki
3. Menolak bala
4. Membahagiakan hati dan menenangkan jiwa
5. Memperpanjang umur

Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, menolak bala, memanjangkan umur & memurahkan rezeki...  Dan Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar”
[HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman].
Seorang alim menasehatkan : Ketika kita membantu orang-orang miskin, janganlah berfikir bahwa kita membantu mereka. Pada hakekatnya kitalah yang dibantu mereka, karena kita dibawa oleh mereka untuk menjadi lebih dekat kepada Allah SWT.

7. Bersedekah sesungguhnya merupakan perintah Allah.:  
a.  Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman.  Nafkahkanlah sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang hari, yang pada hari itu tidak ada jual beli, tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa’at.  Dan orang-orang kafir itulah golongan orang-orang yang zalim” . (QS. Al-Baqarah : 254).
b.  Pada surat Ali Imran, Allah memperingatkan : Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna),  sebelum kamu menafkahkan   sebagian harta yang kamu cintai.  Dan apapun yang kamu infakkan,  sungguh Allah maha Mengetahui.  (S. Ali Imran (3): 92).

Perintah Allah kepada kita untuk bersedekah (infak) diiringi pula dengan janji Allah yang akan membalasnya dengan pahala yang berlipat.   
Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki diantara hamba-hamba-Nya dan membatasi baginya.  Dan apa saja yang engkau infakkan, maka Allah akan menggantinya.  Dan Dia-lah sebaik-baik Pemberi Rezeki.” (QS. Saba:39)

Demikianlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar