1. Pemuda Ahli Surga.
Lelaki Anshar Saad bin Abi Waqqash.
& Sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash
Istiqamah tiga hal: (1) bersikap jujur, (2) tidak syakiti hati orang (3) Jaga silaturahim.
Saad dikatakan sbg surga BUKANLAH lantaran ia tekun shalat malam, rajin shalat dhuha, rajin iktikaf, dan sering puasa sunnah. Tetapi lantaran ia istiqamah dalam 3 hal tsb.
Saad dikatakan sbg surga BUKANLAH lantaran ia tekun shalat malam, rajin shalat dhuha, rajin iktikaf, dan sering puasa sunnah. Tetapi lantaran ia istiqamah dalam 3 hal tsb.
a)
Jujur.
Jujur
adalah kesesuaian antara ucapan, sikap, tindakan dan juga niat dengan
keadaan yang sebenarnya.
Jujur : Terus terang, tidak Menutupi, tidak Dusta, tidak Ingkar, tidak Curang, dan tidak Riya'
Jujur : Terus terang, tidak Menutupi, tidak Dusta, tidak Ingkar, tidak Curang, dan tidak Riya'
b)
Tidak Menyakiti Orang Lain.
·
Tidak
merugikan orang lain : jadi sedih, sakit hati, kecewa, dan bahkan menderita.
·
Bisa
sengaja/langsung atau tidak langsung.
·
Orang
BANGKTRUT di akhirat
c)
Menjaga Silaturahim.
Kandung unsur kepedulian, tolong
menolong, empati, dan bersikap ramah.
Esensi dari silaturahim adalah hablum minan nas. Itu adalah misi utama
Rasulullah diutus ke dunia.
Tugas utama Nabi Muhammad memperbaiki akhlak. Rasulullah brsabda:
Innama
Buits’tu Li Utammima Ma Karimal Akhlak
2.
Hablum Minallah & Hablum Minannas
Ibadah secara seimbang antara hablum
minallah dengan hablum minannas.
Allah berfirman, “Dhuribat ‘alaihi mudh dhillatu ainamaa -
tsuqifuu illaa bi hablim minallahi wa hablim minan naas.
Esensi
dari amalan
yang dilakukan oleh Saad adalah Hablum Minan Nas (hubungan
baik dengan sesama manusia). Tiga karakter Saad Itu merupakan bagian dari akhlakul karimah,
yang merupakan misi utama Rasulullah diutus ke
dunia.
Bukannya tugas utama Nabi Muhammad diturunkan ke dunia adalah
untuk memperbaiki akhlak. Rasulullah bersabda : Innama Buits’tu Li
Utammima Ma Karimal Akhlak (Sesungguhnya
aku diutus oleh Allah tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak. - HR. Ahmad & Baihaqi).
3. Kesalehan Sosial : Akhlakul Karimah
a. Seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan
bertanya dua pertanyaan.
(1)
Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling
bermanfaat buat manusia.
(2)
Amal yang paling dicintai Allah adalah kegembiraan yang engkau masukkan
kedalam hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan kesulitannya, atau engkau
lunasi hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya."
(3)
"Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi
kebutuhannya itu lebih aku sukai daripada aku BERITIKAF di masjid ini
(Masjid Nabawi) selama sebulan lamanya”
b. “Orang beriman itu bersikap ramah dan
tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah.” (HR. Thabrani
dan Daruquthni).
Akhlak mulia itu adalah
karakter yang : (1) bermanfaat bagi manusia
lain, (2) suka menolong kesulitan orang lain, dan (3) bersikap ramah.
4.
Ibadah yang Membuat Allah Senang
Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam
Al Ghazali, diceritakan dialog antara Nabi
Musa As dengan Allah SWT.
Pada suatu ketika Nabi Musa As berdialog dengan Allah SWT;
5. Shalat, Puasa & Sedekah
Abdul Aziz bin Umair Ra
berkata, “Shalat hanya mengantarkanmu sampai setengah perjalanan
surga. Puasa mengantarkanmu hingga ke depan pintu surga. Dan sedekah
memasukanmu ke dalamnya (surga)”
6. Warning
Bila seseorang hanya sibuk
dengan ibadah ritual saja (shalat,
dzikir, puasa, haji, dsb), maka jangan dulu merasa puas dan bangga.
Karena itu tandanya ia hanya mencintai dirinya sendiri, dan belum sepenuhnya
mencintai Allah.
&&&&&&&
KUFUR NIKMAT
1.
Kisah Ujian Tiga Orang Bani Israil
Berpenyakit kulit, kebotakan dan
buta.
Ketiganya miskin dan kemudian diberi ujian
harta oleh Allah.
2. Kufur Nikmat
“Kufur nikmat”
merupakan lawan dari “syukur nikmat”. Kufur nikmat berarti tidak mensyukuri nikmat Allah Swt yang telah dilimpahkan
kepadanya.
“La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi
lasyadid”
artinya : Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim
ayat 7)
3. Qarun, Manusia Kufur Nikmat.
Dalam
Al-Qur’an surah al-Qashash ayat 76 - 82, diceritakan tentang sosok manusia yang
kufur nikmat, yaitu Qarun.
4. Hanya Sedikit Orang
Yang Pandai Bersyukur
(1) QS. Al-Baqarah ayat 243: "Sesungguhnya Allah sentiasa
melimpahkan kurnia-Nya kepada (seluruh) manusia, tetapi kebanyakan manusia
tidak bersyukur."
(2) QS. Ibrahim ayat 7: "Sesungguhnya manusia itu sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
(3) QS. Saba’ ayat 13: “Sangat sedikit sekali di
antara hamba-Ku yang mau bersyukur.”
Sungguh
mengejutkan. Naudzubillah min dzalik.
Baznas serapan zakat di Indonesia masih rendah. Pada 2016,
tercatat zakat masuk Rp 5 triliun. Jumlah ini hanya 1 persen dari potensi zakat
di Indonesia sebesar Rp 217 triliun.
5. Tanda Kufur Nikmat
Imam Al-Ghazali :
bukti syukur kepada Allah dilakukan dengan tiga
tahap, yaitu disadari oleh hati (bil qalbi), diucapkan dengan lisan (bil lisani), dan dibuktikan dengan perbuatan (bil a’mali).
Syukur adalah
mengakui, memuji, dan menampakkan bukti terimakasih kepada Allah.
Tidak
merealisasikan ketiga perkara tersebut, maka ia termasuk kufur nikmat.
6. Bersedekah adalah Bentuk Nyata Rasa Syukur.
Imam Al-Ghazali : Wujud
sedekah tidak selalu dalam bentuk harta. Ada tiga macam wujud sedekah, yaitu
(1) sedekah harta, (2) sedekah ilmu, dan (3) sedekah tenaga.
7. Kesimpulan.
Barangsiapa hamba Allah yang tidak mengakui, memuji, dan berterimakasih kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan
kepadanya, maka ia telah Kufur Nikmat.
Bukti konkrit dari rasa terimakasih (syukur) kepada Allah
SWT adalah sedekah.
Tiga macam wujud sedekah, yaitu sedekah harta, sedekah
ilmu, dan sedekah tenaga. Besar kecilnya wujud sedekah menunjukkan
ukuran besar kecilnya kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar