HAKEKAT TAQWA
Ketaqwaan merupakan prestasi tertinggi yang diraih oleh seorang
mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
Allah Swt berfirman, “INNA
AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM”, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling bertaqwa diantara kamu”. (QS Al Hujurat ayat 13).
Jaminan bagi orang yang bertaqwa
adalah surga. Allah Swt berfirman, . “Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali Imran (3): 133)
Bagaimana untuk mencapai
derajat taqwa?
Banyak da’i menyampaikan bahwa untuk
menjadi orang yang bertaqwa adalah dengan menjalankan apa yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. (Berarti: melaksanakan yg wajib, dan menghindari yg haram. Padahal ada
yang lain yaitu sunah dan makruh).
Pendapat
lain, bahwa untuk menjadi
orang yang bertaqwa adalah dengan dengan
melakukan perbuatan yang ma’ruf (kebajikan) yang disukai Allah, dan
menghindari hal-hal yang munkar (keburukan) yang tidak disukai oleh Allah. (prilaki sombong & kikir tidak dilarang, tapi
tidak disukai).
Prilaku Ma’ruf
yaitu: jujur, adil, peduli, tanggung jawab, sederhana, ramah dsb (Jurdil Dulitang Sedmah).
Prilaku Munkar
seperti: dzalim, sombong, apatis, kikir, dengki, serakah, dsb (Somtis Kirdeng Kah).
TAQWA DALAM AQ
Dalam Al-Quran
terdapat tidak kurang dari 208 ayat yang
berkaitan dengan taqwa, antara lain pada surat Al-Baqarah (2) ayat 3, 177 &
183; Ali Imran (3) ayat 17 & 134; dan Adz-Dzariat (51) ayat 17-19.
QS. Al Baqarah, ayat
2-3 : Dzalikal kitabu la raiba fihi - hudal lil muttaqin #
Alladzina yu’minuuna bil ghaibi wa yuqimunas salata wa mimma razaqnahum yunfiqun # (Kitab AQ ini tidak ada
keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. # (mereka yg bertaqwa) yaitu
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka)
QS. Ali Imran, ayat 17: (orang yang bertaqwa yaitu)
orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya
(di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
QS. Ali Imran, ayat 134: (orang yg bertaqwa yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Sesuai
Al-Qur’an, taqwa itu adalah beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi, kitab-kitab, kehidupan akhirat,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa, serta sabar (dalam menghadapi
kesulitan), menahan amarah, memaafkan (kesalahan orang lain), dan menepati
janji.
Singkatnya bertaqwa adalah RUKUN IMAN,
RUKUN ISLAM, dan sedekah, sabar, memaafkan , kebajikan, dsb.
LIMA CIRI ORANG BERTAQWA
Dari keseluruhan
ayat-ayat taqwa dalam Al-Qur’an, terdapat ciri-ciri khusus bagi orang yang
bertaqwa. Ciri-ciri ini bisa menjadi indikator bagi diri kita sejauh mana
tingkat ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Lima
ciri khusus orang yang bertaqwa adalah:
1. Dermawan, yaitu suka berinfak baik dalam keadaan
lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ; 3:17,134 ; 51:19)
2. Sabar dalam penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
3. Menahan amarah (QS. 3:134)
4. Mudah memaafkan. (QS. 3:134)
5.
Suka Shalat Malam dan banyak
ber Istighfar. (QS. 51:18 ;
3:17)
TAQWA = IMAN + AMAL SALEH
Beriman saja belum menjamin
seseorang akan memperoleh surga.
Karena surga hanya dijanjikan untuk orang yang bertaqwa. “Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali
Imran (3): 133)
Itulah sebabnya, orang beriman masih diperintahkan untuk meningkatkan
keimanannya menjadi ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah: “Hai
orang-orang yang ber-iman, ber-taqwa-lah kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan berserah diri (muslimun).” (Qs. Ali Imran: 102).
Jadi, bila orang yang sudah beriman
ingin masuk surga maka ia harus mencapai tingkatan taqwa. Untuk mencapai
derajat taqwa, iman saja tidak cukup
(dalam pengertian hanya melaksanakan ibadah mahdhah (utama) saja, seperti
shalat, zakat dan puasa, akan tetapi harus disertai pula dengan banyak berbuat
kebajikan kepada sesama manusia (ibadah
sosial).
Sesungguhnya “Taqwa = Iman + Amal Saleh”.
>
Iman = hablum minallah
>
Amal saleh = hablum minannas.
Dalam Al-Qur’an surah
Al-‘Ashr dijelaskan pentingnya beriman dan
beramal shaleh:
”Demi masa. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan
saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).
Taqwallah juga
harus disertai dengan syukur, sabar dan ikhlas. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada
kita sekecil apapun. Sabar dalam menghadapi ujian berupa musibah dan
cobaan-cobaan lain. Ikhlas dalam melakukan ibadah tanpa pamrih semata karena
lillahi ta’ala.
=====
Karakter Taqwa : Jujur, Adil, Bertanggungjawab, Peduli, Sederhana, Ramah, Komitmen dan Disiplin (Jurdil- Tangli – Dermah- Komplin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar