Senin, 19 Oktober 2020

Tata Cara Shalat yang Benar (Menurut Ust. Khalid Basalamah)

Penjelasan Ust. Khalid Basalamah ini sangat detil dan lengkap, lebih rinci dan lengkap dari cara Rasulullah mengajarkan shalat. Karena nabi Muhammad Saw tidak pernah mengajarkan sedetil itu.  Beliau hanya bersabda “shallu kama ra’aitumuni ushalli” artinya “shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat”.

 

Dengan begitu maka para sahabat mempraktikkan sikap dan gerakan shalat bermacam ragam sebagaimana mereka melihat Rasulullah shalat. Ada yang bersedekapnya di dada, ada yg di perut, ada yg lebih rendah lagi, dan bahkan ada yg tidak bersedekap.

 

Demikian pula sikap dan gerakan anggota tubuh lainnya, cara para sahabat shalat berbeda-beda. Mereka semua telah mengikuti cara rasulullah shalat sebagaimana yang mereka lihat dari berbagai macam sudut pandang, tempat dan waktu. Rasulullah tidak pernah sekalipun mengkoreksinya, menyalahkan atau membenarkan.

 

Sekitar 200 tahun setelah Rasulullah wafat, yaitu setelah masa generasi 4 mazhab baru muncul ulama2 yang menuliskan sunah rasul dalam bentuk hadis (Imam Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dll.)

 

Dengan mengikuti hadis yang ada maka timbul perbedaan (ikhtilaf) cara umat Islam mempraktikkan shalat. Padahal hadis itu adalah suatu tulisan yang menjelaskan sunnah rasul, redaksinya tergantung cara pandang perawinya. Jadi hadis tidak sama persis dengan sunnah rasul.

 

Pada masa generasi sahabat nabi, tabi’in hingga generasi tabi’ut tabi’in, umat Islam mempraktekkan shalat sesuai sunnah rasul (yang mereka ketahui), bukan dari hadis. Setelah generasi itu umat Islam baru mengenal hadis.

 

Saran… hendaknya umat Islam jangan terjebak dengan pandangan ulama yang berbeda dalam memahami sebuah hadis. Imam mazhab yang 4 saja ada banyak perbedaan. Itulah IKHTILAF. Jangan mengklaim pandangannya yang paling benar (karena sesuai hadis).  

Ingat … Rasulullah tidak pernah mengajarkan secara detil bagaimana sikap shalat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar