Senin, 25 Maret 2019

Silsilah Lengkap Prabowo Subianto: Ayah Seorang Ekonom hingga Keturunan Bangsawan

Dilansir TribunWow.com dari laman Wikipedia Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Okotober 1951 dan memiliki nama asli Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Ia menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, dan SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967.

Pada tahun 1970, barulah ia masuk ke Akademi Militer Nasional, Magelang.



Ayah Prabowo Subianto adalah Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo yang merupakan ekonom terkenal Indonesia, dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia.

Seomitro pernah menjabat beberapa menteri di era Soekarno dan Soeharto, yaitu sebagai Menteri Negara Riset Indonesia, Menteri Perdagangan Indonesia, Menteri Keuangan Indonesia, dan Menteri Perindustran dan Perdagangan Indonesia.

Semasa hidupnya, Soemitro telah menorehkan buah pikirnya dalam 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris.  Ia juga mendapat sejumlah penghargaan bergengsi baik dari dalam maupun luar negeri.


Kakek Prabowo, R.M Margono Djojohadikusumo

Margono Djojohadikusumo adalah orang tua dari Begawan Ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo.  Margono merupakan pendiri Bank Indonesia (BI).


Margono Djojohadikusumo juga merupakan ayah dari dua pemuda yang gugur dalam peristiwa Pertempuran Lengkong, yakni Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna Soejono Djojohadikusumo.

Nama-nama mereka kemudian disematkan kepada nama cucunya, Prabowo Subianto dan pengusaha Hashim Sujono.

Karena pengabdian dan jasa2nya, nama Margono diabadikan dalam sebuah gedung di Universitas Gajah mada yakni Gedung R.M Margono Djojohadikusumo.  Nama itu juga dijadikan nama jalan di Jakarta dan menjadi inspirasi pembuatan film Merah Putih.

Margono merupakan cucu buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide atau Panglima Banyakwide, seorang panglima laskar Diponegoro.

Sedangkan ayah dari Margono adalah Tumenggung Mangkuprodjo.
Garis keturunan itu juga disebut dalam buku yang mengulas sejarah Pangeran Diponegoro, berjudul Kuasa Ramalan.

Pada buku karya penulis asal Skotlandia, Dr Peter Carey (Carey selama 30 tahun meneliti sejarah Diponegoro), penjelasan tentang Banyakwide adalah moyang keluarga Djojohadikusumo terdapat pada lembar prakata buku jilid I halaman XXIV.

Dikutip dari Tribun Jogja, Banyakwide dan Mangkuprojo disemayamkan dalam saku komplek pemakaman di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.



Garis Keturunan Banyakwide

Raden Tumenggung Banyakwide memiliki garis keturunan dari pejabat wilayah Banyumas.
Seperti Raden Tumenggung Mertayuda (Adipati Banyumas ke-4), hingga Raden Joko Kaiman atau Adipati Mrapat (Adipati pertama Banyumas).

Raden Joko Kaiman merupakan menantu Bupati Wirasaba, yang bernama Adipati Warga Hutomo.
Beliau digelari "Mrapat", disebabkan keberhasilannya untuk mendamaikan Sultan Hadiwijaya (Pajang) dengan ahli waris Adipati Warga Hutomo.

Salah seorang keturunan Adipati Mrapat yang terkemuka adalah Raden Tumenggung Mangkupradja, yang merupakan Patih Ndalem Kartasura di masa Sunan Pakubuwono II.
Begitu selanjutnya turun temurun hingga ke Banyakwide dan bergenerasi seterusnya.
Pada kesempatan peluncuran buku Kuasa Ramalan di Tegalrejo Yogyakarta dua tahun lalu, Hashim Djojohadikusumo juga menyatakan trah tersebut.

Saat itu Hashim menyebutkan Raden Tumenggung Kertanegara alias Banyakwide adalah kakek cicitnya.

Ibu Prabowo Subianto adalah Dora Marie Sigar, yang lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 21 September 1921.

Dora merupakan keturunan Manado-Jerman. Keluarga Dora Sigar berasal dari Manado.
Ayahnya bernama Philip FL Sigar, dan ibunya bernama N. Maengkom.

Ayahnya yang merupakan seorang anggota Gementeraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924) merupakan putra dari Laurents A Sigar (meninggal 1910) dan E. Aling.

Kakek Dora merupakan Majoor (1870-1884) di Manado.
Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar), yaitu kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830).

Trah Kerajaan Mataram

Prabowo Subianto dan saudaranya memiliki darah bangsawan dari kerajaan Mataram dari garis sang nenek.

Raden Nganten Suratmi Siswodihardjo, yang tak lain istri RM Margono Djojohadikusumo, kakek buyut Prabowo merupakan putra keenam Raden Wirawidjaja.

Raden Wirawidjaja yang tak lain adalah mertua RM Margono merupakan putra kedua Raden Wirawidjaja III.

Jika ditarik ke atas, nama terakhir adalah putra Raden Wirawijoyo II yang makamnya ada di Gunungsari. Gulon, Salam, Muntilan, Magelang.

Ditarik ke atas bergenerasi, ujung dari leluhur trah ini adalah BRA Djuminartani, yang konon merupakan putri Ki Ageng Pemanahan, pendiri dinasti Mataram Islam.
Raden Wirawidjaja II, bangsawan Mataram yang juga ikut berperang di pihak Diponegoro.
Dalam komplek pemakaman tersebut turut disemayamkan Raden Panji Wirowidjaja I, Raden Pandji Wirojuda, dan Raden Pandji Wiroboemi yang kesemuanya mengarah Raden Wiradigda atau Ki Ageng Wiroreno.

"Eyang Wirodigdo atau Ki Ageng Wiroreno dimakamkan di sini," ujar Juru Kunci pemakaman saat dikunjungi wartawan Tribun Jogja pada 2014 silam.

Seorang keturunan Wirawidjaja di Gulon, Ibu Ani juga membenarkan jika garis nenek Prabowo nyambung ke dinasti Mataram.

Mendiang Ketua Umum Partai Gerindra Prof Dr Suhardi pernah mengatakan pada 2014 lalu jika Prabowo masih keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono II.
"Iya, benar. Memang Pak Prabowo keturunan Mataram, tepatnya HB II," kata Suhardi di Lapangan Gading, Playen, Gunungkidul, Sabtu (29/3/2014).

Meski demikian, Suhardi mengaku tak tahu pasti penarikan garis silsilahnya.
"Kalau keturunan yang ke berapa, saya kurang paham. Yang jelas, beliau keturunan Hamengkubuwono II," imbuhnya. 

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)



KELUARGA PRABOWO SUBIANTO MEMILIKI SILSILAH DARAH BIRU 

Prabowo Subianto adalah keturunan ke-8 Trah Sultan Agung Mataram dan Kesultanan Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono (HB) I.

Silsilahnya dimulai dari Sultan Agung ke Rdn. Adipati Mangkuprojo, Rdn. Tumenggung Indrajik Kartonegoro, Rdn. Tumenggung Kertanegara atau Banyak Wide (salah satu Panglima dan tangan kanan Pangeran Diponegoro), Rdn. Kartoatmojo.

Rdn Kartoatmojo ini kemudian menikah dengan bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta RA Djojoatmojo. RA Djojoatmojo keturunan ke-4 dari Sultan HB I.

Selanjutnya hasil pernikahan itu menghasilkan keturunan Rdn Tumenggung Mangkuprojo dan berikutnya adalah Margono Djojohadikusumo.

Margono adalah salah satu Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia bersama Ir Soekarno.
Margono memiliki keturunan Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo. Soemitro adalah ayah kandung Prabowo Subianto Djojohadikusumo.


SILSILAH PRABOWO DARI KETURUNAN IBU

Hashim Djojohadikusumo : “Keluarga kami itu beragam. Kami empat bersaudara, dua islam, dua pengikut Kristus”

Ibu kami (ibu saya dan Prabowo), bernama Dora Marie Sigar, dari suku Minahasa. Lahir dan meninggal sebagai Kristen Protestan.  Sementara ayah kami (ayah saya dan Prabowo), Soemitro Djojohadikoesoemo, adalah seorang muslim.

Dari kedua pasangan Soemitro dan Dora, lahir empat bersaudara. Anak pertama adalah Biantiningsih Miderawati Djiwandono, anak kedua adalah Marjani Ekowati le Maistre, anak ketiga adalah Prabowo Subianto, dan anak keempat adalah Hashim Djojohadikusumo.

Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan anak dari Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia ke-8, Soemitro Djojohadikoesoemo.



Rabu, 20 Maret 2019

Panduan Memilih Pemimpin (dalam Islam)


Konsep Islam tentang kepemimpinan sesungguhnya sudah ideal. Contoh paling ideal figur pemimpin tentu saja adalah Nabi Muhamad. Sebagai seorang pemimpin sebuah masyarakat dunia, nabi Muhammad telah diakui keberhasilannya oleh DR. Michael H. Hart, seorang guru besar dari Universitas Maryland Amerika Serikat. 

Dalam sebuah buku yang ditulisnya, berjudul : The hundred, a ranking of the most influential persons in history (100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia),  DR. Hart menempatkan nabi Muhammad pada ranking pertama sebagai tokoh yang paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.  Hingga kini tidak ada seorang ilmuwanpun yang menyangkal kesimpulan hasil penelitian Hart tersebut.
Islam mengenal empat sifat mulia nabi Muhammad sebagai seorang pemimpin, yang tentu saja harus dimiliki oleh seorang pemimpin bila menginginkan bangsa atau masyarakat yang dipimpinnya berhasil dengan baik, yaitu sifat SAFT (sidiq, amanah, fatonah dan tabliq).
Ke-empat sifat nabi Muhammad itu bisa menjadi patokan atau kriteria bagi masyarakat muslim dalam memilih seorang pemimpin. 
Selain 4 kriteria tersebut (SAFT) ada satu kriteria negatif  yang harus dihindari dalam memilih seorang pemimpin, yaitu sifat MUNAFIK.

SAFT; Empat kriteria seorang pemimpin
Empat sifat mulia nabi Muhammad (SAFT) yang bisa menjadi kriteria dalam memilih seorang pemimpin adalah:  Pertama, Sidiq.  Sidiq berasal dari bahasa Arab yang artinya jujur.  .  Sidiq mempunyai pengertian sebuah sikap dalam menjalankan segala tugas secara jujur, dengan asas keterbukaan (akuntabilitas) tanpa manipulasi dan kecurangan Seorang pemimpin harus sidiq yakni ada kesesuaian antara  niat, janji dan ucapan dengan dan perbuatan (tidak riya’ atau pamer, dan punya integritas). Lawan dari sikap ini adalah dusta dan fasik.
Kedua, Amanah.  Amanah berasal dari bahasa Arab yang artinya dapat dipercaya, benar dan adil.   Amanah mempunyai pengertian kemampuan untuk menjaga segala sesuatu yang dipercayakan dengan benar dan adil.  Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan serius dan sebaik-baiknya. Lawan dari amanah adalah khianat atau menyia-nyiakan kepercayaan.
Ketiga, Fatonah.  Fathonah berasal dari bahasa Arab yang artinya cerdas.  Syarat seorang pemimpin tidak sekedar baik, soleh dan alim saja, tetapi juga harus cerdas, sehingga ia mampu mengatasi persoalan dengan cepat, tepat dan benar.  Pemimpin juga harus cerdas sehingga ia mampu memberikan arahan dan solusi kepada bawahannya dalam mengatasi persoalan.  Lawan dari fatonah adalah bodoh atau jahlun.
Keempat, Tabligh.  Tabligh berasal dari bahasa Arab yang artinya menyampaikan.  Tabligh mempunyai pengertian sebagai kecerdasan komunikasi, yaitu kemampuan untuk menyampaikan segala soal dengan baik.  Seorang pemimpin harus mampu berbicara secara jelas, tegas, terstruktur dan terarah (cakap berkomunikasi) kepada bawahan dan masyarakat yang dipimpinnya.
Dalam Islam, sifat dan sikap sederhana, lembut, murah senyum, merakyat, dan sebagainya merupakan sifat-sifat yang baik dan terpuji, namun sifat-sifat itu bukanlah kriteria utama dalam memilih seorang pemimpin, karena tidak berkorelasi langsung dengan karakter kepemimpinan.

Ciri dan prilaku orang Munafik
Memang tidaklah mudah mendapatkan seorang pemimpin ideal dengan kriteria SAFT seperti nabi Muhammad, namun setidaknya dalam memilih pemimpin hendaklah mendekati kriteria tersebut.  Apabila tidak didapati kriteria itu secara penuh, maka ada satu kriteria negatif  yang harus dihindari dalam memilih seorang pemimpin, yaitu sifat MUNAFIK.
Orang munafik adalah orang yang bermuka dua dan bermulut dua, yaitu adanya perbedaan antara sikap lahir dan sikap batin.   Dalam keseharian Nabi Muhammad memberikan ciri-ciri orang munafik, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, yaitu: (1) Apabila berkata ia sering berdusta; (2) Apabila berjanji ia sering ingkar; dan (3) Apabila dipercaya ia berkhianat (tidak amanah).
Sedangkan prilaku orang munafik, sebagaimana yang sering disampaikan para ulama antara lain adalah: (1) Bersekutu dengan orang-orang kafir; (2) Memempercayakan orang kafir sebagai aulia (penolong/pemimpin); (3) Membantu orang-orang Kafir yang menentang Islam; (4) Tidak mau berperang karena takut mati; dan (5) Tidak mau membela kepentingan umat Islam.

Demikian semoga tulisan ini bermanfaat dalam menghadapi perhelatan Pemilu dan Pilpres yang akan diselenggarakan pada April 2019 mendatang. Salam Rindang Ayu.

Senin, 18 Maret 2019

33 Besar Orang Terkaya di Indonesia (2018)


Orang yang bisa disebut miliarder dunia adalah mereka yang memiliki kekayaan pribadi minimal senilai 1 miliar dolar, atau sekitar 14 triliun rupiah (kurs Rp 14.000).
Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2018.  Berikut daftar 33 besar orang terkaya di Indonesia:
1
Robert Budi Hartono;  18,1 miliar dolar

2
Michael Hartono: 12,6 miliar dolar

3
Susilo Wonowidjoyo: US$ 9,2 miliar setara Rp 133,4 triliun

4
Eka Tjipta Widjaja: US$ 8,6 miliar setara Rp 124,7 triliun

5
Sri Prakash Lohia: US$ 7,5 miliar setara Rp 108,75 triliun

6
Anthoni Salim: US$ 5,3 miliar setara Rp 98,05 triliun

7
Tahir: US$ 4,5 miliar setara Rp 65,2 triliun

8
Chairul Tanjung: US$ 3,5 miliar setara Rp 50,75 triliun

9
Boenjamin Setiawan: US$ 3,2 miliar setara Rp 46,4 triliun

10
Jogi Hendra Atmadja: US$ 3,1 miliar setara Rp 44,9 triliun


11
Prajogo Pangestu: US$ 3 miliar setara Rp 43,5 triliun

12
Low Tuck Kwong: US$ 2,5 miliar setara Rp 36,25 triliun

13
Mochtar Riady: US$ 2,3 miliar setara Rp 33,35 triliun

14
Putera Sampoerna: US$ 1,75 miliar setara Rp 25,4 triliun

15
Peter Sondakh: US$ 1,7 miliar setara 24,65 triliun

16
Martua Sitorus: US$ 1,69 miliar setara Rp 24,5 triliun

17
Garibaldi Thohir: US$ 1,67 miliar setara Rp 24,2 triliun

18
Theodore Rachmat: US$ 1,6 miliar setara 23,2 triliun

19
Kuncoro Wibowo: US$ 1,58 miliar setara Rp 22,9 triliun

20
Alexander Tedja: US$ 1,5 miliar setara Rp 21,75 triliun


21
Husain Djojonegoro: US$ 1,46 miliar setara Rp 21,2 triliun

22
Bachtiar Karim: US$ 1,45 miliar setara Rp 21,03 triliun

23
Murdaya Poo: US$ 1,4 miliar setara Rp 20,3 triliun

24
Eddy Katuari: US$ 1,35 miliar setara Rp 19,6 triliun

25
Djoko Susanto: US$ 1,33 miliar setara Rp 19,3 triliun

26
Sukanto Tanoto: US$ 1,3 miliar setara Rp 18,85 triliun

27
Edy K. Sariaatmadja: US$ 1,29 miliar setara Rp 18,71 triliun

28
Ciputra: US$ 1,2 miliar setara Rp 17,4 triliun

29
Ciliandra Fangiono: US$ 1,19 miliar setara Rp 17,26 triliun

30
Husodo Angkosubroto: US$ 1,15 miliar setara Rp 16,68  triliun


31
Harjo Sutanto: US$ 1,1 miliar setara Rp 15,95 triliun

32
Hary Tanoesoedibjo: US$ 980 juta setara Rp 14,21 triliun

33
Sudhamek: US$ 920 juta setara Rp 13,34 triliun


Senin, 11 Maret 2019

Mensyukuri Pendengki

Syekh Mutawalli Assya'rowi beliau menasehatkan : "Jika engkau tidak mendapatkan orang yang dengki kepadamu , maka ketahuilah sesungguhnya engkau adalah manusia yang gagal ."
Dan dikisahkan pula seorang guru yang terkenal bijaksana pernah mendoakan murid kesayangannya dengan lafadz doa yang sangat mengagetkan
اللهم اكثر حسادك
Semoga Allah menjadikan banyak orang mendengki kepadamu.
Maka muridnya pun terkaget, namun tidak berani berkata apapun dihadapan gurunya.
Sang Guru yang menyaksikan muridnya terkaget lalu mengatakan


"Ketika banyak orang yang hasad (dengki) kepadamu, maka berarti hidupmu telah penuh dengan kenikmatan. Tahukah engkau, hanya pohon kurma yang berbuahlah yang mendapatkan lemparan."
Seketika itu muridnya langsung bisa memahami maksud dari doa Sang Guru yang bijak.

Telah menjadi sebuah rumus kehidupan
كل ذي نعمة محسود

Setiap orang yang mendapatkan nikmat pasti ada pendengkinya.
Semakin berhasil dan mencapai puncak, semakin kencang hembusan angin namun sedikit yang bisa bertahan dan banyak yang tumbang diterpa angin.

Allah sendiri dalam surat Al Falaq mengajak kita untuk berdoa memohon perlindungan dari kejahatan orang yang hasad.
Salah satu bentuk jahatnya hasad, orang yang hasad tidak ingin naik menyamaimu akan tetapi ia mau engkau yang turun agar engkau sama rendah seperti dirinya. Jika engkau telah turun sama rendah dengan dirinya barulah ia puas dan bahagia.

Seperti hasadnya Iblis, ia bukan mau meningkatkan dirinya seperti Adam, akan tetapi ia mau Adam untuk rendah terhina seperti dirinya di dalam neraka jahannam.
Karena begitu jahatnya hasad, iblis belum puas hanya dengan Adam, bahkan ia bercita-cita agar seuruh anak keturunan Adam (termasuk saya dan anda sekalian) juga bersamanya dibakar di neraka.

Semoga Allah memperbanyak kenikmatan kita dan menjauhkan kita dari kejahatan para pendengki.
Aamiin Yaa Robbal 'Alamin

Minggu, 10 Maret 2019

Kampanye Petahana di Pemilu 2019 Ini Sangat Brutal


Sabila.co.
Rakyat Indonesia terbengong bengong melihat kampanye pemilu petahana nomor 01 jkw makrup yang tak lazim beda dengan kampanye pemilu2 sebelumnya.

Kini petahana bebas tanpa cuti, bebas gunakan fasilitas negara/keuangan negara, kerahkan semua pejabat tanpa kecuali trmasuk Polri sebagai pengaman pengawas pemberi ijin kampanye sekaligus yuri wajib netral kini terang2an memihak kubu 01 bahkn jkw juga bebas bagi2 uang/barang pada calon pemilih secara terang2an yg sudah viral di media.

Redaksi telah minta tanggapan via telpon Dewan Pakar ICMI Pusat AT Digdoyo
sbb

Saya sependapat dengan mantan komisioner Kpu Husnul Mariah yg mnyatakan pemilu 2019 ini paling brutal. Calon petahana dan telah dipapar oleh penanya diatas.

Ini yg dimaksud sgt brutal. Hrsnya ASN netral tak boleh ikut kampanye. Maka disebut ASN (aparat sipil negara) bukan ASP (aparat sipil pemerintah). Ini diatur dengan PP 53/2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri dalam pemilu ASN wajib netral tak boleh mihak apalagi ikut kampanye.

Ya Kebrutalan lain didemonstrasikan capres petahana bagi2 amplop bagi2 sembako spt yg viral tiap hari di media sosial dll. Bhkn Polri trlibat ikut kampanyekan petahana ini sdh tdk rahasia umum. Pdhl uu 2/2002 ttg Polri tegas Polri sbg alat negara bkn alat pemerintah mjd pam was dlm pemilu wajib netral dan dilarang keras memihak. (Psl 28)

*UU TNI juga melarang TNI terlibat dlm Politik Praktis*. Bgitu pula ASN. Dalam PP No 53 tsb melarang PNS terlibat dalam kampanye politik. Dlm PP tsb juga disebutkan jenis perbuatan2 yg dilarang, dan sanksi2nya..

Namun kenapa di era jokowi ini semua aturan tsb dilanggar?

Banyak oknum POLRI, ASN terlibat dlm kampanye 01 Petahana. 

Dan lihat jika keterlibatannya itu dukung  petahana tidak kena sanksi apa2 tapi jika mendukung 02 lgsg kena sanksi.
Jelas antara aturan dan kenyataan berlainan, semau yang berkuasa..?? shg ketidak adilan merajalela.

Contoh seorang lurah cuma ikut jabat tangan pada Cawapres 02 lgsg dipidana. Gub Jkt Anis cuma unjuk 2 jari lgsg diperiksa Bawaslu. Sementara di pihak 01 dari lurah sampai menteri ikut kampanyekan 01 tdk di apa2kan.

Yang paling menyakitkan rakyat adalah capres jkw bagi2 amplop, sembako dll ke masyarakat video nya viral dmn2 tp tdk dihukum. Pdhl 2pekan yll tgl 20 Pebruari caleg DPRD Kabupaten Indramayu Elsa Meliani dr PKS divonis 1th 3bln (15bulan) penjara  plus denda 10juta rp hanya krn bagi2 sembako ke masyarakat. Kenapa jkw ini dibiarkn tidak diperlakukan sama oleh hukum?

Inilah pemilu paling brutal dlm sejarah NKRI. Pungkas Anton mantan petinggi Polri yg sdh lb 5x ikut tangani pemilu di Indonesia. (Red)

Jumat, 08 Maret 2019

Deskripsi Islam

Deskripsi tentang Islam dalam aspek hubungan sosial ekonomi antara lain sebagai berikut:

-    Islam adalah agama yang tidak hanya sekedar mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (hablum minallah), tetapi juga mengatur hubungan antar manusia (hablum minan nas), mencakup hubungan sosial, ekonomi, politik, dsb.  (QS. Ali Imran 112).

-    Islam memerintahkan untuk taat pada pemerintah (An-Nisa: 59) dan bersikap toleran kepada sesama manusia (QS. Al Mumtahanah: 8) (QS. Al Kafirun: 6)

-    Islam memerintahkan bersikap baik terhadap tetangga, orang miskin, dan fakir miskin (QS. An Nissa 36).

-    Islam memerintahkan untuk senantiasa memperhatikan keadaan/nasib tetangga (hadits nabi).

-    Dalam Islam, keberpihakan pada kaum dhuafa atau fakir miskin (perintah mengeluarkan  zakat/infak/sadaqah, dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin) sangatlah tinggi nilainya,. (QS. Al Maun 1-3)

-    Nilai manusia bukan pada status sosial tetapi pada ketaqwaan (QS: Al-Hujuraat:13), dan salah satu indikasi taqwa adalah menafkahkan sebagian harta pada fakir miskin (QS: 2 ayat 3&177).

-    Islam melarang manusia hidup secara berlebih-lebihan (QS. Al Araf 31) dan larangan menumpuk harta (QS. Attaubah34-35).

Rabu, 06 Maret 2019

Qalbun Salim; Menjaga Kebersihan Hati

1. Dialoq Murid & Guru

Seorang murid bertanya kepada gurunya (Imam Al-Ghazali), "Syeikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang lebih dekat dengan Allah dan syaitan akan terusir menjauh darinya?" 

“Benar,” jawab sang Imam.

"Namun kenapa masih ada orang yang rajin berdzikir tetapi masih sering tergoda oleh syaitan?” lanjut sang Murid.

Gurunya menjawab: “Mengusir syaitan itu seperti mengusir anjing. Kalau kita hardik anjing maka ia akan lari menyingkir. Tapi jika disekitar diri kita masih terdapat banyak sampah tulang belulang, yang merupakan makanan kesukaan anjing maka ia akan datang kembali.

Sang Guru melanjutkan, “Begitu pula halnya dengan dzikir. Syaitan itu sangat menyukai kotoran hati, sebagaimana anjing suka tulang belulang. Orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan pelbagai kotoran hati dalam dirinya maka syaitan akan terus datang mendekat, bahkan bersahabat dengannya".

Dzikir tidak akan bermanfaat jika di dalam hati seseorang masih banyak kotoran hati, kesukaan syaitan.  Kotoran hati bisa juga disebut dengan penyakit hati. 

2. Penyakit Hati

Penyakit hati dalam Islam bukanlah penyakit hati yang menyangkut kesehatan jasmani seperti penyakit liver, hepatitis, sirosis, dan lain sebagainya. Tetapi penyakit hati disini adalah penyakit dalam aspek ruhani.

Penyakit hati atau penyakit qalbu (bahasa Arab) adalah penyakit atau gangguan yang ada pada qalbu dan perasaan manusia. Penyakit ini bisa mempengaruhi perilaku dan perbuatan seseorang.  Apabila hatinya baik atau sehat maka akan baik pula prilaku dan akhlaknya. Namun apabila hatinya rusak atau kotor maka akan buruk pula prilaku dan akhlaknya.

Nabi Saw bersabda, "Alaa wa inna fil jasadi mudghah. Idzaa shaluhat shaluhal jasadu kulluhu, waidzaa fasadat fasadal jasadu kulluhu, Alaa wahiyal qalbu." Artinya, ketahuilah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah qalbu” (HR. Bukhari dan Muslim). 

3. Macam Penyakit Hati

Penyakit hati merupakan sifat atau perbuatan tercela yang dilarang oleh agama Islam, tetapi sangat disukai oleh syaitan. Penyakit hati seringkali tidak disadari oleh orang yang mengindapnya, tetapi mudah dikenali oleh orang lain yang mengenalinya.

Sedikitnya ada tujuh macam penyakit hati, yaitu (1) sombong, (2) ujub, (3) riya’ (4) gibah, (5) iri-dengki, (6) marah, & Cinta Dunia.  Untuk lebih mudah mengingatnya keenam penyakit hati itu disingkat “SUR-GIM + Cidun”, yaitu: 

PertamaSombong (takabur).  
Sombong adalah akhlak buruk yang tidak disukai Allah. Dosa pertama adalah kesombongan iblis sehingga menyebabkan ia dikutuk oleh Allah. Sombong adalah perasaan membanggakan diri dan memandang rendah orang lain. Rasulullah bersabda: Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim). Kondisi yang berpotensi membuat sifat sombong antara lain adalah kekayaan, jabatan, kecantikan, kegagahan, dan kepandaian.

Kedua, Riya’ (pamer).  Riya’ adalah niatan dalam beramal bukan karena Allah tetapi ingin dipuji orang lain. Riya’ merupakan kebalikan dari ikhlas. Seseorang yang melakukan perbuatan amal shaleh karena riya’ (tidak ikhlas karena Allah) maka ia tidaklah mendapatkan pahala di sisi Allah.

Ketiga, Ujub (merasa sholeh). Ujub adalah perasaan mengagumi/membanggakan diri sendiri dalam beribadah. Sifat ujub harus dihindari karena sifat ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahala ibadah seseorang. Ujub juga bisa menjerumuskan seseorang kepada sifat takabur (sombong).

Keempat, Iri-dengki (hasad dan hasud). Iri berarti tidak senang melihat kelebihan orang lain, sedangkan dengki merupakan wujud amarah karena perasaan iri.  Dampak paling besar dari sifat iri-dengki adalah hancurnya tali persaudaraan, serta menimbulkan kebencian dan permusuhanDalam Islam kita boleh iri terhadap 2 hal, yaitu orang yang dikaruniai ilmu lalu diamalkan, serta orang yang dikaruniai harta lalu disedekahkan (hadis).

Kelima, Ghibah (bergunjing), yaitu prilaku suka membicarakan aib orang lain untuk tujuan provokasi (kebencian). Berghibah merupakan perbuatan tercela dan berdosa besar. Rasulullah bersabda, “Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,'" (HR At-Thabrani).

Keenam, Ghadab (emosional/pemarah).  Marah menyebabkan seseorang sulit mengontrol diri sehingga menyebabkan daya nalar pikiran tidak dapat berfungsi dengan baik. Orang yang suka marah tidak akan disukai siapapun. Rasulullah SAW bersabda, “Orang kuat bukanlah jagoan dalam bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketujuh, Hubbud dun'ya (cinta dunia). Hubbud dun’ya merupakan pangkal dari semua kemungkaran. Rasulullah bersabda, “Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah” artinya, cinta dunia adalah sumber segala perbuatan dosa. Yang dimaksud hubbud dun’ya adalah menyukai sesuatu secara berlebihan (lebih dari sekedar kebutuhan) sehingga lalai dari ibadah. Ciri-ciri orang yang hubbud dun’ya antara lain menumpuk harta, mengoleksi barang mahal, suka beli barang-barang mewah, sangat memperhatikan penampilan fisik, suka bersolek, dan sebagainya. Sedangkan dampak hubbud dun’ya adalah lalai ibadah, sombong, rakus, kikir, dan apatis.

4. Tembang Tombo Ati

Ketika penyakit-penyakit hati itu menghinggapi diri seseorang, maka syaitan akan senantiasa datang mendekatinya, dan kemudian mempengaruhi untuk melakukan hal buruk dan tercela yang bisa menghilangkan pahala amal ibadahnya. 

Dengan begitu maka agar syaitan tidak mudah mendekat maka seseorang haruslah membebaskan diri dari berbagai penyakit hati.  Kebanyakan para ustadz kita dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa membersihkan penyakit hati dilakukan dengan lima cara, yakni seperti pada syair lagu berjudul “Tombo Ati” atau “Obat Hati” yang dipopulerkan oleh penyanyi Opick.  

Pada syair tembang “Tombo Ati” itu disebutkan bahwa obat hati ada lima perkara, yaitu: (1) membaca Al Qur’an; (2) shalat malam; (3) bergaul dengan orang-orang shalih; (4) berpuasa; dan (5) dzikir malam.

Tembang “Tombo Ati” itu konon berasal dari Sunan Bonang, salah satu wali dari “Wali Songo” atau sembilan wali yang sangat mashur di tanah Jawa. Sunan Bonang menggunakan tembang itu sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam di tanah Jawa (sekitar abad XV).

Namun penulis berpendapat bahwa lima hal yang disebutkan dalam tembang “Tombo Ati” itu sejatinya merupakan obat pelipur hati bagi orang yang sedang sedih hati, cemas dan gundah gulana. Bukan cara untuk membersihkan atau mengobati hati yang kotor atau rusak.

5. Cara membersihkan hati kotor 

Untuk menjadikan hati bersih dan terbebas dari penyakit hati, maka kita harus senantiasa membersihkan hati. Setidaknya ada lima cara untuk membersihkan hati yang kotor atau mengobati penyakit hati, yaitu:  (1) puasa, (2) hidup sederhana, (3) sedekah, (4) istighfar, dan (5) mendekati dhuafa.  ”Jembatan keledai” lima macam menghidupkan qalbu adalah PSSI-Dhuafa, yaitu singkatan dari : Puasa, Sedekah, Sederhana, Istighfar, dan Dhuafa.

1) Puasa.

Pada dasarnya puasa itu bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi hakekat puasa adalah menahan hawa nafsu, atau pengendalian diri (self control).

Pengendalian diri atas ucapan (mulut), pendengaran (telinga) dan penglihatan (mata), serta perasaan (hati). Yaitu menahan diri untuk tidak berghibah, tidak bicara kasar dan kotor yang menyakiti hati. Menahan diri untuk tidak mendengarkan ghibah serta kata-kata jorok dan kotor. Menahan diri untuk tidak melihat sesuatu yang dilarang agama. Mengendalikan diri untuk tidak berprasangka buruk (su’udzan).

Salah satu aktifitas puasa adalah menahan rasa lapar dan haus, aktifitas ini sesungguhnya mengajarkan pada seseorang untuk mempunyai rasa empati, yaiu ikut merasakan betapa beratnya menahan lapar dan haus sebagaimana yang dialami oleh orang-orang miskin setiap hari.

Dengan sering melaksanakan puasa maka seseorang akan semakin peka terhadap penderitaan yang dialami kaum dhuafa, dan hal ini akan membuat qalbu menjadi hidup.

2) Hidup Sederhana (Zuhud)

Zuhud adalah prilaku hidup sederhana dan tidak materialistik, yakni hidup yang selalu dipenuhi oleh keinginan duniawai. Zuhud juga mencakup sifat rendah hati. Sehingga prilaku zuhud dapat membuat seseorang terbebas dari sifat sombong, takabur, dan iri dengki.

Nabi SAW bersabda bahwa  hal yang dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka, diantaranya adalah hidup sederhana, baik dalam keadaan fakir maupun di saat kaya raya.      

Hidup sederhana merupakan konsep dari tasawuf yaitu zuhud. Zuhud bukanlah sikap hidup yang anti dunia, atau menghindari kenikmatan duniawi, sehingga seseorang harus menjalani kehidupan layaknya orang yang miskin.

Zuhud adalah sikap atau upaya untuk membebaskan diri dari pengaruh dan godaan duniawi berbentuk kemewahan, yang cenderung mendorong seseorang menjadi sombong dan membanggakan diri.

3) Sedekah.

Sedekah merupakan rasa syukur yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian sosial dengan cara membantu harta untuk meringankan beban kesulitan ekonomi seseorang. Sedekah akan membangun karakter kasih sayang dan menjauhkan dari sifat tamak.

Bersedekah akan menghapus dosa-dosa dan membersihkan kotoran hati.   Mereka yang enggan bersedekah berarti mereka sudah tidak punya kepedulian terhadap nasib fakir miskin, dan itu pertanda bahwa hatinya telah beku.  

Sedekah, selain sebagai sarana untuk menyucikan harta dan memperoleh pahala besar, yaitu pahala jariyah, sedekah juga bertujuan untuk mengendalikan nafsu duniawi. Semakin besar nilai sedekah maka semakin besar pula kekuatan pengendalian nafsu.

4) Istighfar

Istighfar adalah ungkapan permohonan ampunan kepada Allah atas kesalahan dan dosa yang dilakukan.  Istighfar dilakukan segera setiap kita menyadari melakukan kesalahan, dengan kesadaran dalam hati dan diucapkan dengan lisan.

Namun istighfar juga sangat baik bila dilakukan secara rutin dalam dzikir, meskipun kita tidak merasa melakukan kesalahan. Istighfar sangat baik dilafalkan secara berulang-ulang dalam satu kegiatan dzikir, yang dilakukan sehabis shalat atau pada saat-saat tertentu di malam hari.

Dalam hadis riwayat Bukhari dikatakan bahwa Rasulullah senantiasa beristighfar minimal tujuh puluh kali dalam sehari, meskipun beliau manusia yang terbebas dari kesalahan dan dosa (ma’shum).

Dalam satu Riwayat disebutkan bahwa Allah Ta’ala menyukai gemuruhnya suara orang berdzikir, namun Allah lebih menyukai rintihan penyesalan (istighfar) para pendosa.

Manfaat lain dari dzikir istighfar adalah menghilangkan kesedihan dan mendatangkan rizki. Rasulullah saw bersabda: ”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka ,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

5) Mendekati Kaum Dhuafa.

Kaum dhuafa adalah para fakir miskin, yaitu mereka yang sehari-hari mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.    

Dengan banyak atau sering mendekati kaum dhuafa (mereka yang hidupnya sangat memprihatinkan) akan membuat  hati menjadi lembut dan terbebas dari kesombongan

Rasulullah bersabda: ”Duduklah kalian dengan orang-orang miskin, pasti kalian akan terbebas dari kesombongan, dan menjadi orang besar disisi Allah” (HR.Abu Mu’aim)

Dalam suatu kisah, kepada Nabiyullah Musa As. Allah Swt berfirman: “Kalau engkau ingin mendekati-Ku, maka dekatilah mereka yang kehausan, yang kelaparan, dan yang kelelahan.  Karena sesungguhnya Aku bersamanya. 

6. Qalbun Salim

Fungsi hati (qalbu) yang paling utama adalah mengenal Allah atau iman, lalu menggerakkan si pemilik hati untuk mewujudkan keimanannya itu dalam sikap dan perilaku konkret kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itulah maka kita diperintahkan untuk senantiasa membersihkan hati, dengan setidaknya melalui empat cara seperti diatas agar kita mempunyai hati yang bersih (qalbun salim).

Rasulullah Saw bersabda, “At-tagwa ha-huna, takwa itu di sini,” sambil menunjuk ke dada tiga kali. (HR. Baihaqi).

Apabila hati kita bersih maka kita akan mudah mengenal Allah, karena syaitan telah menjauh dan tidak mampu lagi menggoda diri kita.  Dengan qalbun salim maka diri kita akan dengan ringan untuk bertakwa kepada Allah.