Rabu, 23 Mei 2018

Tidak Ada Wirid / Dzikir Setelah Sholat di Makkah dan Madinah


Di Makkah dan Madinah, setiap masjid tidak ada zikir setelah sholat sebagaimana lazimnya masjid masjid yang ada di Indonesia, baik itu di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi. 
Sebabnya karena pemahaman umat Islam yang ada di Saudi agak sedikit berbeda dengan negara lainnya, mereka lebih berhati hati bahkan sangat ekstra hati hati, jika sedikit saja yang tidak ada di dalam Al quran dan Hadist, mereka selalu menolaknya. Selain itu karena jumlah umat Islam yang ingin masuk kedalam masjid juga sangat begitu banyak, jadi mungkin juga tidak adanya zikir setelah sholat adalah untuk menyediakan kesempatan bagi jamaah yang ingin masuk kedalam masjid untuk melaksanakan Itikaf atau Thawaf mislanya. 
Yang jelas penggunaan metode dalam pengambilan hukum inilah yang menyebabkan terjadi perbedaan, namun kita tidak perlu cemas sebab zikir atau wirid setelah sholat juga bukan hal yang di wajibkan dalam ibadah sholat. Maka setelah sholat kita bisa zikir sendirian, akan tetapi tentu kita harus mengambil tempat yang nyaman dari lalu lalang orang yang akan beraktifitas ke masjid atau akan keluar dari masjid. 
Selain itu zikir yang akan kita bacakan jangan sampai keras keras karena bisa mengganggu umat Islam lain yang akan melaksanakan ibadah disitu. Jadi cukup dengan suara pelan yang terdengar di telinga kita. Dan perlu di ingat saat berzikir jangan berkelompok karena pihak keamanaan masjid melarang adanya pengelompokan ritual zikir di dalam masjid. Mereka menganggap itu perbuatan yang mengada ada dan hukumnya sesat, maka mereka dengan seksama akan membubarkan kelompok tersebut. 
Kita juga diharapkan harus mengerti sebagai tamu, yaitu mengikuti peraturan yang diberlakukan oleh tuan rumah, supaya tidak timbul masalah yang besar saat keberadaan kita disana, kemudian umat Islam yang datang ke situ bukan hanya dari negeri kita namun dari seluruh penjuru dunia. Dengan paham yang berbeda beda tersebut kita dituntut untuk bisa bersatu. Sebab salah satu intisari sholat berjamaah adalah untuk memupuk persatuan dan kesatuan umat Islam.
Umat Islam di Indonesia yang mayoritas bermazhhab Imam Syaf'i memang terbiasa zikir atau wirid setelah sholat, bahkan dilakukan berjamaah dengan imam, hal ini dikarenakan ijtihad imam Syaf'i bahwa diperbolehkan imam sholat mengeraskan zikir setelah sholat untuk memberikan pengajaran kepada makmum tentang pentingnya perintah zikir setelah sholat. Namun pemahaman yang ada di Saudi berbeda dengan kita, mereka mengikut pendapat pendapat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab atau dikenal dengan paham wahaby, dimana praktek tersebut dianggap perbuatan mengada ada dan tidak sesuai dengan tuntunan. Akan tetapi mereka juga beranggapan bahwa zikir setelah sholat adalah disunnahkan namun prakteknya tidak boleh berjamaah dan suara keras.
Maka bagi jamaah Indonesia yang baru pertama kali datang dan sholat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi mungkin agak sedikit aneh, apalagi mereka kurang dibekali dengan pengetahuan tentang keadaan di tanah suci. Jadi nanti tugas kita adalah memberikan pengertian yang baik sehingga tidak menimbulkan salah paham dan penafsiran kepada mereka.

http://labbaik.id/artikel/618-wirid-setelah-sholat-di-makkah-dan-madinah

Selasa, 22 Mei 2018

Zeti Akhtar Aziz, Ekonom Perempuan Malaysia ‘Anti-tesis’ Sri Mulyani


Oleh: Gede Sandra
------
Perdana Menteri Mahathir Mohamad beberapa waktu lalu (12/5) mengumumkan suatu Dewan Penasehat, Council of Elders, yang terdiri dari Taipan, Mantan Menteri Keuangan, Mantan Dirut Petronas, dan seorang mantan Gubernur Bank Sentral. Mahathir mengatakan tugas dari dewan adalah mengawasi perekonomian Malaysia yang tengah berjalan agar tetap dalam koridor: memacu pertumbuhan, mengurangi utang, dan bersahabat dengan investasi. Satu-satunya perempuan dalam dewan penasehat tersebut adalah Dr. Zeti Akthar Aziz, sang mantan Gubernur Bank Sentral Malaysia.

Zeti jelas bukan makroekonomis yang biasa.Ia adalah seorang mantan Gubernur Bank Sentral yang menjabat selama 16 tahun, sejak masa pemerintahan Mahathir yang pertama. Ketika tahun 1998, tepat pada saat Malaysia berada di tengah pusaran Krisis Keuangan Asia 1997-1998, ia menjabat sebagai pelaksana tugas (acting) Gubernur Bank Sentral yang juga ketua tim kebijakan capital controlled, sekaligus Deputi Gubernur Bank Sentral. Zeti adalah ekonom perempuan yang memimpin perekonomian Malaysia mengambil jalan yang berbeda dari doktrin IMF. Dan ia berhasil membawa Malaysia melalui krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Asia tersebut.

Saat itu di tahun 1997-1998, IMF menginginkan agar negara-negara pasiennya di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Thailand, memberlakukan rezim kapital bebas, kurs mata uang mengambang, dan suku bunga tinggi (pengetatan moneter). Zeti malah memberlakukan hal sebaliknya di Malaysia. Ia kemudian menerapkan apa yang disebut sebagai rezim kapital terkendali (capital controlled), kurs mata uang tetap (pegged), dan suku bunga rendah. Kendali kapital hanya diberlakukan selama setahun, sementara kurs tetap diterapkan hingga tahun 2005 di Malaysia.

Pendukung IMF, seperti Prof. Steve Hanke dari John Hopkins University menyebut dalam sebuah artikel di majalah Forbes, “Malaysia, telah membuang jauh-jauh pelajaran (ekonomi) dari setengah abad terakhir”. Steve Hanke menyitir kata-kata dari Friedrich Hayek’s, Bapak Ekonomi Neoliberal, yang menyatakan bahwa karakterisasi dari kendali pertukaran (kapital) sebagai “langkah pasti menuju jalan totalitarianisme dan .. penindasan akhir dari segala cara untuk bebas”.

Tapi Zeti memiliki alasan mengapa ia menolak pendekatan model IMF, yang disebutnya sebagai “ortodoks dan konservatif”, dan malah melakukan pendekatan yang bertolak belakang. Jawabannya Zeti sederhana, “untuk mencegah kehancuran (ekonomi)”. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Wharton, Zeti menyimpulkan situasi tersebut, “Mungkin tantangannya adalah ketika menyimpang dari pendekatan kebijakan yang ortodoks dan konvensional dalam mengatur sistem ekonomi dan keuangan, khususnya dalam suatu krisis atau ketika mengambil inisiatif yang melibatkan pemecahan landasan baru.”

Perekonomian Malaysia pun sukses melalui Krisis Keuangan Asia 1997-1998 tanpa tergores sedikit pun. Joseph Stiglitz, peraih penghargaan Nobel Ekonomi, sampai memuji Zeti sebagai “suatu contoh utama dari institusi yang bagus dan seseorang yang dari dirinya seluruh dunia dapat belajar banyak hal”.

Selama menjadi Gubernur Bank Sentral (2000-2015), Zeti memainkan peran utama dalam mempromosikan inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat Malaysia. Sehingga pada tahun 2020 yang tinggal dua tahun lagi, Malaysia akan masuk ke kelompok negara berpendapatan tinggi (GDP Percapita di atas USD 10ribu). Pada masanya juga, Malaysia pada tahun 2009 memiliki terobosan sebuah undang-undang baru tentang Bank Sentral (Malaysia’s Central Banking Act), yang memastikan setiap proses pengambilan kebijakan Bank Sentral dapat lebih demokratis, transparan dan jelas sehingga menghindarkan penyalahgunaan wewenang.

Dalam undang-undang ini diatur tujuan Bank Sentral adalah “stabilitas moneter dan stabilitas keuangan yang kondusif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan” dari perekonomian Malaysia. Istilah “pertumbuhan yang berkelanjutan” memberikan Bank Sentral keleluasaan melakukan interpretasi stabilitas harga secara lebih luas. Di sini terlihat Zeti berbeda pendekatan dari ekonom konvensional yang hanya melulu menjaga agar inflasi rendah, tanpa mempedulikan dampaknya yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dari pemaparan tentang Zeti Akhtar Aziz, kita dapat menangkap perbedaan yang kontras antara dirinya dengan sesama ekonom perempuan dari Indonesia, Sri Mulyani. Zeti lebih merupakan anti-tesis Sri Mulyani. Bila Zeti menolak pendekatan IMF terhadap perekonomian Malaysia, Sri Mulyani sejak dahulu hingga kini masih bangga sebagai promotor IMF di Indonesia.

Bila Zeti dalam 18 tahun kiprahnya (2 tahun plt Gubernur Bank Sentral & 16 tahun Gubernur Bank Sentral) sukses membawa pendapatan perkapita masyarakat Malaysia mencapai USD 10 ribu di 2020, setara negara maju, Sri Mulyani dalam 8 tahun kiprahnya (5 tahun Menkeu era SBY & 2 tahun Menkeu era Jokowi) dapat membawa pendapatan perkapita masyarakat Indonesia ke USD 10 ribu baru pada tahun 2042 nanti, atau 22 tahun lebih lambat dari Malaysia.

Bila Zeti berhasil membuat terobosan inklusi finansial dan UU Reformasi Bank Sentral di Malaysia, Reformasi yang dilakukan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan Indonesia, yang digembar-gemborkan dahulu sejak zaman SBY, telah gagal karena kini pegawai Kemenkeu tetap saja korup.**

https://sebarr.com/2018/05/16/35667/zeti-akhtar-aziz-ekonom-perempuan-malaysia-anti-tesis-sri-mulyani/

Senin, 21 Mei 2018

Tausiah : The Power of Sedekah

1. Penciptaan Bumi.
Dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ahmad, bahwa pada awal Allah menciptakan bumi, planet kita ini bergetar, dan terus berguncang.  Kemudian Allah menciptakan  gunung di beberapa permukaannya. Maka dengan kekuatan yang diberikan kepadanya, ternyata bumipun terdiam dan tenang.  
Para malaikat akhirnya kagum akan penciptaan dan kekuatan gunung tersebut.
> Malaikat bertanya, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi.” (gunung/tanah bisa dikeruk dan dibor dengan besi)
> Malaikat bertanya lagi, “Ya Allah adakah yang lebih kuat dari besi?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu api.” (Besi dapat leleh karena api)
> “Adakah yang lebih kuat daripada api?”
“Ada, yaitu air.” (Api akan padam oleh air)
> “Adakah yang lebih hebat daripada air?”, Tanya Malaikat lagi
“Ada, yaitu angin.  (Angin dapat membawa awan dalam perjalanan yang amat jauh, bahkan badai juga dapat menyebabkan ombak besar)
> “Para malaikat bertanya lagi, “Ya Allah, adakah yang lebih dahsyat dari semua ini?”
> Allah menjawab, “Ada, yaitu sedekah. Sedekah dengan ikhlas”.  (HR. Turmudzi dan Ahmad).
Dari hadis tersebut, Allah memberi-tahukan kepada kita bahwa bersedekah ternyata mempunyai kekuatan yang luar biasa.  Mempunyai kekuatan yang dahsyat. Begitu dahsyatnya sedekah itu sehingga Allah memberi apresiasi yang istimewa bagi orang yang dermawan. Seperti kisah seperti berikut ini:

2. Keistimewaan Ahli Sedekah
Pada suatu peperangan yang dimenangkan oleh kaum Muslimin, banyak tawanan orang Yahudi yang menjadi tawanan dan menghadapi hukuman mati.  Ketika satu tawanan mau dihukum mati, tiba-tiba malaikat jibril datang memberi tahukan kepada Rasulullah SAW, supaya orang Yahudi itu dibebaskan.  Diberitahukan bahwa orang Yahudi yang satu ini sangat dermawan, ia suka menjamu tamu, dan suka menolong fakir miskin.  
Ketika Rasulullah datang memberitahukan kepada orang Yahudi itu bahwa dia dibebaskan, dia bertanya heran: “Mengapa?”.  Nabi menjawab: “Allah baru saja memberitahukan padaku melalui malaikat Jibril bahwa engkau suka menjamu tamu, membantu orang miskin, dan suka memikul beban orang lain.”   
Kemudian orang Yahudi itu berkata: “Apakah Tuhanmu menyukai perilaku seperti ini?”. Nabi menjawab : ”Allah menyukai hambanya yang dermawan.”  Maka saat itu juga orang Yahudi itu memeluk Islam. 
Demikianlah perhatian Allah kepada orang yang dermawan. Allah memberikan keistimewaan kepada orang dermawan. Begitu istimewanya orang-orang yang dermawan, sehingga walaupun ia berdosa besar, orang dermawan mendapat perhatian khusus dari Allah Swt. Seperti perhatian Allah kepada orang Yahudi yang dermawan itu.

3. Keutamaan Sedekah
Terkait dengan kedermawanan, Rasulullah bersabda,  “Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang kikir (bakhil) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.  (HR. Al-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Pada hadis lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah ketimbang ahli ibadah yang kikir / pelit. (HR. Al-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman :  ”Tidaklah beriman kepada-Ku (Allah) orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar sampai masuk ke lambungnya, padahal ia mengetahuinya” (HR.At- Thabrani). 
Dari uraian kisah tadi maka dapat ditarik KESIMPULAN bahwa:
-  Pertama: kedermawanan mendekatkan pada surga, sedangkan kekikiran mendekatkan pada neraka.
-  Kedua: Orang yang tidak mempunyai kepedulian sosial, diantaranya orang yang kikir, sekalipun dikatakan sebagai ahli ibadah (tekun shalat dan dzikir) termasuk sebagai orang yang tidak beriman kepada Allah.

4. Keajaiban Sedekah
Sesungguhnya, banyak sekali kisah tentang keajaiban sedekah, yang telah banyak disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur, dan bisa dibaca di buku-buku karyanya. Namun saya ingin menceritakan pengalaman seseorang yang mengalami keajaiban sedekah.
Adalah sebuah masjid di desa Patrol Indramayu, yang terletak di tengah-tengah persawahan, bukan ditengah-tengah perkampungan. Masjidnya cukup indah dan megah, dengan halaman pelataran yang luasnya kira-kira dua kali luas lapangan bola. Masjid itu dibangun oleh orang kaya pemilik puluhan hektar kebun manga indramayu.
Riwayat keberadaan masjid itu adalah bermula dari ketika orang kaya itu menderita penyakit yang parah dan tengah dirawat di RS Jakarta. Secara medis penyakitnya cukup parah dan harapan untuk sembuh sangat tipis. Seorang kerabatnya menyarankan untuk berobat Singapura.
Dalam keputus-asaan ia merenung, kekayaannya yang sangat besar selama ini tidak ada manfaatnya karena tidak bisa ia nikmati.  Ia hanya menikmati sedikit dari kekayaannya yang melimpah itu. Sebelum berangkat ke Singapura, ia memutuskan untuk  mewakafkan separuh kebun mangganya untuk membangun masjid. Kemudian ia berwasiat kepada seluruh keluarganya.
Ajaib. Belum sempat terealisasi pembangunan masjid itu, penyakitnya berangsur angsur membaik. Kemudian ia mengurungkan berobat ke Singapura.  Dan setelah masjid itu berdiri megah, saat itu juga penyakitnya dinyatakan sembuh. Para dokter yang merawatnyapun pada heran.
Keajaiban berikutnya adalah pada musim panen mangga, kebun mangga yang tersisa separuh dari kebunnya itu menghasilkan dua kali lipat dari panen sebelumnya.  Walhasil, hasil panennya saat itu sama dengan  hasil panen sebelumnya saat kebunnya masih luas.
Maka berkat sedekahnya, orang itu mendapat dua keuntungan, yaitu pertama, ia sembuh dari penyakitnya. Dan kedua, rejekinya tidak berkurang, bahkan semakin berkah.
Konon, orang itu terus dan lebih sering bersedekah.  Bisa jadi karena ia telah mendapatkan hidayah dan menemukan kebahagiaan hidup. Ia bahagia bukan karena ia menikmati hartanya, tetapi karena ia bisa bersedekah dengan hartanya, yang membuat orang lain berbahagia.
Banyak orang yang tidak menyadari, bahwa harta yang melimpah itu ternyata hanya sedikit yang bisa ia dinikmati. Selebihnya harta yang banyak itu hanya disimpan saja, dalam bentuk property, tanah, villa, mobil, dan deposito, yang hanya dibanggakan tetapi tidak ia nikmati, bahkan bisa membuat stress.  Dan tentu harta yang banyak itu akan membebaninya dalam pertanggung jawaban di akherat kelak. 
Menurut para pakar psikologi dan spiritual, bahwa bahagia itu bukan karena kita menerima, tetapi justru karena kita memberi. Semakin besar kebahagiaan orang lain yang kita beri, maka semakin besar pula kebahagiaan yang kita rasakan.

5. Teori matemetika sedekah (Ust. Yusuf Mansur)
Bila kita punya uang Rp.100 ribu, lalu disedekahkan Rp.10 ribu. Pertanyaannya: berapa uang yang kita miliki?  Kebanyakan orang menjawab Rp.90 ribu, karena 100 – 10 = 90.
Jawaban matematika sedekah adalah Rp.7 juta 90 ribu. Koq bisa?
Penjelasannya: Uang yang kita sedekahkan (sebesar Rp.10 ribu) akan diganti oleh Allah 700 kali lipat, menjadi Rp.10 ribu x 700 = Rp.7000.000 (tujuh juta).  Sedangkan uang yang kita pegang adalah Rp.90 ribu. Jadi total uang yang kita miliki sekarang adalah Rp.90 ribu (yang kita pegang) + Rp.7 juta ribu (jaminan Allah) + Rp.90 ribu = Rp.7 juta, 90 ribu.

Sunggu luar biasa bukan?. Ini adalah janji Allah lewat firman-Nya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah, ayat 261).  

6. Mukjizat Sedekah.
Sedekah selain mendapatkan pahala ternyata mempunyai mukjizat yang luar biasa, antara lain:
1. Menyembuhkan penyakit
2. Mengundang datangnya rezeki
3. Menolak bala
4. Membahagiakan hati dan menenangkan jiwa
5. Memperpanjang umur

Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, menolak bala, memanjangkan umur & memurahkan rezeki...  Dan Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar”
[HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman].
Seorang alim menasehatkan : Ketika kita membantu orang-orang miskin, janganlah berfikir bahwa kita membantu mereka. Pada hakekatnya kitalah yang dibantu mereka, karena kita dibawa oleh mereka untuk menjadi lebih dekat kepada Allah SWT.

7. Bersedekah sesungguhnya merupakan perintah Allah.:  
a.  Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman.  Nafkahkanlah sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang hari, yang pada hari itu tidak ada jual beli, tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa’at.  Dan orang-orang kafir itulah golongan orang-orang yang zalim” . (QS. Al-Baqarah : 254).
b.  Pada surat Ali Imran, Allah memperingatkan : Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna),  sebelum kamu menafkahkan   sebagian harta yang kamu cintai.  Dan apapun yang kamu infakkan,  sungguh Allah maha Mengetahui.  (S. Ali Imran (3): 92).

Perintah Allah kepada kita untuk bersedekah (infak) diiringi pula dengan janji Allah yang akan membalasnya dengan pahala yang berlipat.   
Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki diantara hamba-hamba-Nya dan membatasi baginya.  Dan apa saja yang engkau infakkan, maka Allah akan menggantinya.  Dan Dia-lah sebaik-baik Pemberi Rezeki.” (QS. Saba:39)

Demikianlah.

Sabtu, 19 Mei 2018

Taurat, Zabur dan Injil


A. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT. “Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa. ” (QS. Al Baqarah: 87). “Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).
Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia/Al Kitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya Perjanjian Lama (Old Testament). Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as. dan dibagi menjadi lima kitab:
1. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf as.
2. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.
3. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.
4. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada zaman Nabi Musa as.
5. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan pengulangan kumpulan peraturan.
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani: “Thora” yang berarti syariat atau hukum. Kitab Taurat itu sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina.
Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah (keyakinan) dan asas-asas syariat (kebaktian) itu termuat dalam kitab Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21. Sepuluh Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:
1. keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2. larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.
3. perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat
4. perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)
5. perintah menghormati ayah-ibu
6. larangan membunuh sesama manusia
7. larangan berbuat cabul (mendekati zina)
8. larangan mencuri
9. larangan berdusta (menjadi saksi palsu)
10. larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.
Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu lain tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam menyiarkan ajaran tersebut, Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.
Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian firman Allah SWT dalam kitab tersebut mereka gelapkan, sebagaimana telah diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Jawablah (ya Muhammad): “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembarann-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan apa yang kamu dan bapak-bapak kamu belum ketahui.” Katakanlah: “Allah (telah menurunkannya)”.Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. Al An’am: 91) Maksudnya Nabi Muhammad saw disuruh meninggalkan orang-orang yang mempermainkan agama setelah menyampaikan petunjuk yang benar.
Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya. Firman Allah SWT. “Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75) Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara lain yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad saw.
Setelah adanya perubahan isi dalam kitab Taurat tersebut, masihkah kita wajib mempercayainya? DSalah satu cara menyikapi kitab Taurat seperti yang diterangkan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.
“… Oleh karena itu keimanan umat Islam dengan Taurat sebagai satu di antara kitab-kitab suci yang diwahyukan sebelum Al-Qur’an, sudah cukup dalam bentuk membenarkan berita Al-Quran dan hadits Nabi, bahwa dulu Nabi Musa menerima firmann-firman Tuhan, yang dinamakan dengan Taurat. Sebagian firman-firman yang disampaikan kepada Musa itu disebutkan dalam Al-Quran dan apa yang disebutkan Al-Quran itu tentu dipercaya sebagai bagian dari kandungan Taurat”.

B. Kitab Zabur
Kitab Zabur adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Dawud as. Firman Allah SWT. “Dan Kami berikan (kitab) Zabur kepada Dawud.” (QS. Al Isra’: 55)
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabaraayazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmuur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmor (nyanyian rohani yang dianggap suci).
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci (Inggris: Psalm) yang berasal dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. mulai dari mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, sukacita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari lima macam:
1. ratapan dan doa individu;
2. ratapan-ratapan jamaah;
3. nyanyian untuk raja;
4. nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan; dan
5. nyanyian perorangan sebagai rasa syukur.
Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur:146
1. besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah.
2. maka aku akah memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3. janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4. maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan Allah.
6. yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7. yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara.
8. dan Allah membukakan mata orang buta, Allah menegakkan orang yang tertunduk, dan Allah mengasihi orang yang benar.
9. bahwa Allah akan berkerajaan kelak sampai selamaalamanya dan Tuhanmu, hai Zion! Zaman berzaman. Besarkanlah Allah olehmu.
Mazmur (nyanyian rohani yang dianggap suci) itulah yang kini dimuat dalam Perjanjian Lama. Menurut Dr. F.L. Bakker, pendeta Kristen dari Belanda dan penulis buku Sejarah Kerajaan Allah (judul aslinya: Geschiedenis der Gods Openbaring) dari 150 nyanyian rohani dalam Perjanjian Lama itu, hanya 73 di antaranya yang berasal dari Nabi Dawud as. (yakni mazmur 3-9, 11-32, 34-41, 51-65, 68-70, 86, 101, 103, 108-110, 122, 124, 131, 138-145). Selebihnya adalah mazmur dari putra-putra Korah (yaitu mazmur: 42, 44-49, 84, 85, 87, 88), mazmur Asaph (50, 73-83), mazmur Ma’a lot (120-134), dan mazmur Haleluyah (104-106, 111-113, 115-117, 135, 146-150).

C. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa as. (Yesus Kristus), putra dari Maryam. Firman Allah SWT. “Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, di dalamnya (berisi) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Kitab Taurat, serta menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah: 46)
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu ia diangkat/diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya.
Dalam berdakwah Isa almasih dibantu oleh dua belas orang muridnya yang dalam Islam dikenal dengan sebutan Hawariyyun (murid-murid Nabi Isa yang sangat setia). Mereka ialah:
1. Andreas
2. Simon Petrus
3. Barnabas
4. Matius
5. Yahya bin Zabdi
6. Ya’kub bin Zabdi
7. Thadeus
8. Yahuda
9. Bartholomeus
10. Pilipus
11. Ya’kub bin Alpius
12. Yahuda Iskariot
Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurat mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian (zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen berpendapat lain. Menurut mereka, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka beragama secara benar.
Penting untuk kita ketahui, bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Kalau begitu dari manakah Injil yang ada saat ini? Tidak lain karya orang-orang Yahudi yang ditulis beberapa waktu lamanya setelah Nabi Isa as. wafat. Pada mulanya beredar puluhan Injil, namun dalam Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea, – suatu tempat di Asia Kecil, dekat Konstantinopel – pada tahun 325 M yang diadakan oleh Kaisar Constantinus, diputuskan hanya empat injil yang sah.
1. Injil Matius karya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.
2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar, sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi, kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus adalah guru markus, ialah Petrus.
Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara (untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.
Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir, dan Habsy. ltulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan Nabi dan Rasul sebagaimana Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Tuhan yang lain.
3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Lukas maupun Paulus bukanlah murid Yesus.
4. Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid Murid Yesus, sebab ia terbunuh pada tahun 70 M.
Prof. Stadlein menegaskan bahwa Injil Yahya dikarang oleh seorang mahasiswa dari perguruan Iskandariyah pada abad kedua masehi. Pendapat inilah yang cukup beralasan. Mengapa? Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-mula datang dari mazab Iskandariyah yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea pada tahun 325 M semasa Kaisar Constantinus.
Yang jelas Injil Yahya sengaja ditulis untuk menegaskan tentang ketuhanan Yesus. Tentang sejarah penulisan Injil Yahya ini lebih lengkap dan jelas diterangkan dalam buku Kuliah Aqidah Lengkap karya Drs. Humaidi Tatapangarsa (terbitan Bina Ilmu, Surabaya).
Bahwa Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia ditulis oleh pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang disekitarnya.
Seorang penulis Masehi dari Libanon, Jerjis Zuwen mengatakan: “Sesungguhnya Syirbantus dan Abisu beserta pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi berpendapat bahwa Al-Masih tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada sebelum ibunya Maryam. Oleh karena itu pada tahun 96 M berkumpullah semua pendeta Asia dan lain-lain di tempat Yahya. Mereka mengharapkan agar Yahya menulis tentang Al-Masih dan menyerukan sebuah Injil yang belum ditulis oleh ahli-ahli Injil yang lain. Lalu ditulisnya dengan cara tersendiri tentang ketuhanan Allsih.”
Penulis Masehi lainnya, Yusuf Al-Dubai Al-Khauri menerangkan pula. “Sesungguhnya yahya mengarang Injilnya pada penghabisan hidupnya atas permohonan pendeta-pendeta Asia. Penyebabnya adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari ketuhanan Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-Masih itu dan disebutkan apa-apa yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas dalam Injil-injil mereka.”
Jadilah Injil Yahya adalah satu-satunya Injil – di antara keempat Injil – yang diakui sah oleh kalangan gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.
Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha(injil-injil yang tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot
Sebagai umat Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya Matius, Markus, Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah mempercayai bahwa Allah SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as. Akan tetapi Injil yang murni atau benar-benar berisi kumpulan firman Allah SWT kini sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai umat Islam dilarang mempercayai isi keempat Injil tersebut.
Ditegaskan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.
Berdasarkan keterangan Al Qur’an dan dengan menganalogikan Injil dengan Al Qur’an, maka umat Islam memandang bahwa Injil yang seharusnya menjadi pegangan umat Kristen haruslah satu versi seperti Al Qur’an, ia harusiah merupakan himpunan murni firman-firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Isa AI-Masih dan kemudian ia sampaikan kepada para pengikutnya. Injil itu seharusnya berbahasa Aramea, karena Nabi Isa Almasih dan kaumnya berbahasa Aramea.
Di antara semua Injil yang tersebut di atas – baik yang sah maupun tidak – sesungguhnya Injil Barnabas yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi Injil Barnabas banyak persamaannya dengan yang diberitakan Al-Quran. Sebab dalam kitab tersebut, antara lain, diterangkan juga:
1. Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah diserupakan oleh Tuhan – rupa dan suaranya – dengan rupa dan suara Yesus. Sedang Yesus sendiri loncat bersama malaikat dan terus diangkat ke hadirat Allah SWT (Pasal 215, 216, dan 217).
2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang Rasul (utusan) Allah.
3. Bahwa putra Nabi Ibrahim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT adalah Ismail, bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada sekarang ini.
4. Mesias (yang dimaksudkan di sini “pembebas dunia” atau “juru selamat”) atau Almasih yang dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad, Nabi dan Rasul Allah yang terakhir.
Hanya saja, yang patut disesalkan, Injil Barnabas oleh pihak Gereja digolongkan sebagai Injil yang tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi pada tahun 1709, Cremer Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah tertua Injil Barnabas dalam bahasa Italia yang semula tersimpan rapi di perpustakaan seorang terkemuka di Amsterdam. Dari naskah berbahasa Itali itulah dibuat terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol dan Arab.
Penerjemahan Injil Barnabas dari bahasa Itali ke Bahasa Arab dilakukan oleh Dr. Kholil Sa’adah pada tahun 1908 dan dimuat dalam majalah Al Manar terbitan Mesir. Datl Injil Barnabas berbahasa Arab itulah, Husein Abubakar dan Abubakar Basymeleh menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

https://bimbimbim.wordpress.com/articles/taurat-zabur-dan-injil/

Jumat, 18 Mei 2018

Lima Ciri Orang Bertaqwa

HAKEKAT TAQWA
Ketaqwaan merupakan prestasi tertinggi yang diraih oleh seorang mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.   
Allah Swt berfirman,  “INNA AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM”, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu”. (QS Al Hujurat ayat 13). 
Jaminan bagi orang yang bertaqwa adalah surga. Allah Swt berfirman, .  “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali Imran (3): 133)

Bagaimana untuk mencapai derajat taqwa?
Banyak da’i menyampaikan bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa adalah dengan menjalankan apa yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. (Berarti: melaksanakan yg wajib, dan menghindari yg haram. Padahal ada yang lain yaitu sunah dan makruh).
Pendapat lain, bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa adalah dengan dengan melakukan perbuatan yang ma’ruf (kebajikan) yang disukai Allah, dan menghindari hal-hal yang munkar (keburukan) yang tidak disukai oleh Allah.  (Sombong & kikir tidak dilarang, tapi tidak disukai).
Prilaku Ma’ruf yaitu: jujur, adil, peduli, tanggung jawab, sederhana, ramah dsb (Jurdil Dulitang Sedmah)
Prilaku Munkar seperti: Dzalim, sombong, apatis, kikir, dengki, serakah, dsb (Dzalsomtis Kirdeng Kah).

TAQWA DALAM AQ
Dalam Al-Quran  terdapat tidak kurang dari 208 ayat yang berkaitan dengan taqwa, antara lain pada surat Al-Baqarah (2) ayat 3, 177 & 183; Ali Imran (3) ayat 17 & 134; dan Adz-Dzariat (51) ayat 17-19. 
QS. Al Baqarah, ayat 2-3   :  Dzalikal kitabu la raiba fihi - hudal lil muttaqin # Alladzina yu’minuuna bil ghaibi wa yuqimunas salata wa mimma razaqnahum  yunfiqun # (Kitab AQ ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. # (mereka yg bertaqwa) yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka)
QS. Ali Imran, ayat 17: (orang yang bertaqwa yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
QS. Ali Imran, ayat 134:  (orang yg bertaqwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Sesuai Al-Qur’an, taqwa itu adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi, kitab-kitab, kehidupan akhirat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa, serta sabar (dalam menghadapi kesulitan), menahan amarah, memaafkan (kesalahan orang lain), dan menepati janji.
Singkatnya bertaqwa adalah RUKUN IMAN, RUKUN ISLAM, dan sedekah, sabar, memaafkan , kebajikan, dsb.

LIMA CIRI ORANG BERTAQWA
Dari keseluruhan ayat-ayat taqwa dalam Al-Qur’an, terdapat ciri-ciri khusus bagi orang yang bertaqwa.  Ciri-ciri ini bisa menjadi indikator bagi diri kita sejauh mana tingkat ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Lima ciri khusus orang yang bertaqwa adalah:
1.         Dermawan, yaitu suka berinfak baik dalam keadaan lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ;  3:17,134 ;   51:19)
2.         Sabar dalam penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
3.         Menahan amarah  (QS. 3:134)
4.         Mudah memaafkan. (QS. 3:134)
5.         Suka Shalat Malam dan banyak ber Istighfar(QS. 51:18 ; 3:17)

TAQWA = IMAN + AMAL SALEH
Beriman saja belum menjamin seseorang akan memperoleh surga. Karena surga hanya dijanjikan untuk orang yang bertaqwa.  “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali Imran (3): 133)
Itulah sebabnya, orang beriman masih diperintahkan untuk meningkatkan keimanannya menjadi ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah: “Hai orang-orang yang ber-iman, ber-taqwa-lah kepada Allah dengan sebenar-benar  taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri (muslimun).” (Qs. Ali Imran: 102).
Jadi, bila orang yang sudah beriman ingin masuk surga maka ia harus mencapai tingkatan taqwa. Untuk mencapai derajat taqwa, iman saja tidak cukup (dalam pengertian hanya melaksanakan ibadah mahdhah (utama) saja, seperti shalat, zakat dan puasa, akan tetapi harus disertai pula dengan banyak berbuat kebajikan kepada sesama manusia (ibadah sosial).
Sesungguhnya “Taqwa = Iman + Amal Saleh”.
>  Iman = hablum minallah
>  Amal saleh = hablum minannas.

Dalam Al-Qur’an surah Al-‘Ashr dijelaskan pentingnya beriman dan beramal shaleh:
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).


Taqwallah juga harus disertai dengan syukur, sabar dan ikhlas.  Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada kita sekecil apapun. Sabar dalam menghadapi ujian berupa musibah dan cobaan-cobaan lain. Ikhlas dalam melakukan ibadah tanpa pamrih semata karena lillahi ta’ala. 

=====

Karakter Taqwa : Jujur, Adil, Bertanggungjawab, Peduli, Sederhana, Ramah, Komitmen dan Disiplin (Jurdil- Tangli – Dermah- Komplin)

Rabu, 09 Mei 2018

Prabowo; P.W Singer dan Eksistensi Indonesia di Masa Depan


Selama berada di Birmingham, Alabama,  hari-hari saya padat sekali dengan masalah Machine Learning, Artificial Inteligent dan Cyber Intelligence, saking padatnya sampai hari ini saya belum juga sempat pergi ke Museum Civil Right Movement dan 16th Baptist Church yang menjadi saksi Perjuangan Fred Shuttlesworth untuk persamaan hak Afro-Americans.  Akan tetapi ditengah kesibukan yang padat ini saya tetap memantau seluruh berita di tanah air, dan sangat tergugah ketika membaca polemik terkait Pidato Pak Prabowo terkait masa depan Indonesia 30 tahun yang akan datang.

Seperti biasa, peristiwa apapun yang terjadi dikedua sisi polarisasi indonesia, akan langsung menjadi polemik seru antara fanboy dan haters dari kedua sisi polarisasi ini. Kemudian hal ini diperburuk dengan komentar-komentar para politikus busuk, para machiavellian keparat dari kedua kutub polarisasi yang ingin mengambil keuntungan ataupun posisi politis dari polemik ini. Dan melihat ini semua sungguh sangat membuat saya prihatin.

Sebelum saya lanjutkan, saya ingin kembali menegaskan bahwa saya bukan Fanboy ataupun haters dari kedua belah pihak. Saya Rakyat Indonesia yang Cinta akan Bangsa saya sendiri dan muak dengan semua kebodohan dan perseteruan yang tak berujung, yang akan membawa Bangsa Besar ini ke jurang Self Destruction.

Bagi Fanboy Pak Prabowo maupun Fanboy Pak Jokowi yang saling berseteru dan belum juga move on dari Pemilu 2014 (dua-duanya sama saja) biasakan membaca secara utuh dan lengkap, jangan hanya membaca informasi dari media yang sesuai dengan preferensi politik masing-masing, dan langsung berpolemik dan berapologetika membela junjungan masing-masing. Setidaknya beli dulu Novel Ghost Fleet dari P.W Singer baru deh pada berpolemik. Jangan debat kusir pepesan kosong hanya karena Sentimen politik, sentimen agama, dan sentimen-sentimen lainnya tanpa memahami substansi permasalahan.

Semua berawal ketika Pak Prabowo menyampaikan pidato didalam sebuah acara, dalam pidato tersebut beliau menyebutkan bahwa “ada kajian diluar negeri yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030”. Sontak saja, pidato ini pun langsung menjadi polemik hebat, dan seperti biasa kembali langsung terlihat polarisasi nyata baik di media massa maupun di social media, antara fanboy Pak Prabowo dan Fanboy Pak Jokowi. Yang satu memainkan gerakan defensif aktif yang satu lagi memainkan gerakan ofensif dan bahkan cenderung ad hominem.

Setelah beberapa lama maka diduga bahwa apa yang dimaksud dengan kajian dalam pidato tersebut adalah ternyata novel Ghost Fleet karangan P.W Singer, dan langsung saja Pak Prabowo dibully habis-habisan oleh para fanboy Pak Jokowi, dan semakin banyak cercaan yang sudah ad hominem.

 Disisi lain maka fanboy Pak Prabowo pun bertahan habis-habisan, dan memainkan self defense mechanism yang juga tak kalah cantik. Sejujurnya, keduanya sama saja, saya yakin, tidak banyak bahkan mungkin tidak ada orang di kedua belah pihak yang sebelum menyerang atau membela sudah terlebih dahulu membaca buku-buku karya P.W. Singer, termasuk Ghost Fleet.

Siapakah  P.W. Singer ?

 Perkenalan pertama saya dengan P.W. Singer adalah melalui bukunya yang berjudul “Cybersecurity and Cyber War”. Buku itu saya Baca ketika saya akan mengambil beberapa sertifikasi internasional terkait cybersecurity dan cyber intelligence. Ini adalah Buku non fiksi, bukan fiksi seperti Ghost Fleet.

Dalam buku ini Singer menjelaskan banyak hal tentang bagaimana cybernetics telah merasuk ke seluruh sendi-sendi pertahanan Amerika, bagaimana negara tersebut membangun cyber resilience mereka, bagaimana serangan Stuxnet atas reaktor nuklir iran, dan bagaimana state sponsored hacker group menyerang Amerika, serta bagaimana operasi NSA dalam mempertahankan cyber space mereka. 

Buku ini pada dasarnya menjelaskan bagaimana cybersecurity dan cyber war dari sudut pandang kebijakan public.

P.W. Singer bukanlah sekedar penulis biasa. Ia adalah salah seorang Senior Fellow termuda di Brookings Institution, sebuah lembaga riset prestisius sekaligus think thank di Washington, US.
Singer bahkan pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Analisa Keamanan dan Intelijen abad 21 di Brookings Institution. Dalam pidatonya di TED, dia mengungkapkan bagaimana peranan Drone dalam dunia militer sekarang dan masa depan serta bagaiamna teknologi militer akan terus berevolusi di masa depan. Perlu diketahui sekarang sudah ada mini killer drone yang memiliki kecerdasan buatan untuk mencari dan membunuh targetnya sendiri berdasar facial recognizitiion.

Singer adalah seorang pemegang Phd. dari Harvard, seorang Sarjana dari Princeton. Sungguh seorang yang memiliki tradisi akademis yang sangat tinggi dan dihormati. Singer memiliki akses khusus ke Departemen Pertahanan, Badan Keamanan Nasional, Militer dan Komunitas Intelijen di Amerika.
Dia benar-benar figur akademisi yang memahami Geopolitik, Keamanan dan Pertahanan serta Intelijen dan Kebijakan Luar Negeri.
Dari sini sedikit banyak kita sudah dapat mengukur kredibilitas dia sebagai seorang akademisi dan peneliti. Tentunya dengan kredibilitas seperti ini dan budaya akademis yang dia jalankan , Singer tidak akan gegabah dalam mebuat setiap tulisan, baik itu jurnal penelitian, paper, buku non fiksi bahkan buku fiksi sekalipun seperti Ghost Fleet. Singer menulis beberapa buku yang menjadi rujukan buat para pembelajar dibidang Cyber Security dan juga spesialis dibidang Cyber Intelligence

Saya akan mencoba menggambarkan secara kontekstual, konsep Cyber War yang diungkap Singer dalam  bukunya baik fiksi maupun non fiksi kedalam konteks Indonesia ditambah dengan analisa cyber threat intelligence saya sendiri.  Saya akan memberikan gambaran skenario bagaimana jika Indonesia menjadi target sebuah negara untuk dihancurkan dan digulingkan pemerintahannya.

Operasi Terhadap Indonesia Diperkirakan Dalam 3 Tahap (lihat gbr )

1. Low Intensity Operation.

a.  Operasi di tahapan ini adalah operasi perang informasi dan operasi psikologis. Tujuan utamanya adalah untuk cipta kondisi. Kondisi apakah yang ingin diciptakan ? Polarisasi ditengah masyarakat.  Sebab dengan polarisasi maka kohesi masyarakat akan semakin renggang dan ketika semakin renggang maka perpecahan dan destabilisasi akan terjadi. Operasi ini akan sangat efektif dan masif efeknya karena bantuan social media.
Setiap Aktor dan cyber persona disebar di kedua kutub polarisasi untuk terus memberikan dan menimbulkan situasi dan kondisi perpecahan.

b. Operasi ekonomi dan sosial kebudayaan juga dilakukan dengan sangat senyap, percayalah dunia intelijen bukan hanya sebatas yang digambarkan dalam film-film hollywood, ini adalah dunia yang sangat gelap dan misterius dan bisa melakukan operasi dari semua sisi untuk mencapai tujuan.

c.  Dalam tahapan ini juga akan terus dilakukan operasi-operasi hacking untuk saling menjatuhkan elit dari kedua kutub polarisasi, membuat mereka berpikir bahwa yang menyerang mereka adalah pihak kontra mereka. Disini akan sering terjadi Doxing, Web Defacement, dll.

2. Coup or Revolution ?

a.  Setelah kondisi yang dinginkan telah tercapai, maka Negara yang akan menyerang kita tinggal memilih apakah ingin menggulingkan pemerintahan yang ada dan meruntuhkan Indonesia dengan cara Coup d’etat ataukah Revolusi dengan people power.  Semua pilihan ini tergantung pada operasi intelijen apa yang akan dilakukan selanjutnya serta apakah prasyarat operasi intelijen tersebut telah terpenuhi, dan bagaimana keuntungan dari setiap pilhan terhadap operasi berikutnya.

b. Apabila Coup tidak bisa dijalankan karena militer setia maka pilihan revolusi pun diambil. akan tetapi jika keduanya tidak memungkinkan dilakukan maka pilihan terakhir adalah invasi.

3. Invasion

a.  Invasi yang dilakuan tentunya tidak lagi dengan cara konvensional, mengirimkan Kapal Induk dan Armadanya, Bombing besar-besaran menggunakan pesawat Stealth, Mengirimkan Pasukan Marinir untuk mendarat di pesisir kita atau pasukan komando untuk sabotase infrastruktur kritis kita. No Way, itu kemahalan dan akan sangat terlihat tidak relevan dengan investasi teknologi mereka.

b.  Mereka akan memulai serangan ke sektor energi dan finansial Indonesia.  Semua Pembangkit Listrik kita diserang sehingga Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Bagian Timur Indonesia tidak ada listrik. Apakah ini mungkin ? jawabannya adalah sangat mungkin.
Ukraina pernah mengalami mati listrik diseluruh wilayahnya, akibat operasi hacking dari suatu negara. Selanjutnya semua sektor energi lain selain Pembangkit LIstrik diserang, mulai dari Geo Thermal kita jadi berhenti operasi, sumber gas dan minyak kita juga, bahkan sampai ke kilang minyak yang kita operasikan, Semua Serangan ini dimungkinkan dengan menyerang ICS/SCADA dari sektor Energi tersebut dan operasi hacking lainnya. (Untuk detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)

c.  Selanjutnya operasi hacking atas sektor Finansial, yang diserang terlebih dahulu tentunya BI, Kementrian keuangan dan BEJ. Hal ini akan menimbulkan kepanikan luar biasa dibidang ekonomi. Saya tidak akan bercerita lebih detil akan hal ini, karena sangat berbahaya. Tapi sekali lagi saya ingatkan potensi serangan ini nyata dan bisa dilakukan oleh “mereka”. (Untuk detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)

d.  Serangan berikutnya adalah Dunia Transportasi dan Logistik kita, dengan prioritas utama serangan tertuju kepada Dunia penerbangan sipil kita, dan berikutnya memutus mata rantai transportasi logistik kita. Saya juga tidak akan menjelaskan lebih detil terkait hal ini.(Untuk detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)

e. Serangan terhadap Infrastruktur Telekomunikasi dan Penginderaan yang kita miliki, dengan target utama adalah setiap satelit yang kita miliki.(Untuk Detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)

f.  Setelah semua tahapan serangan diatas barulah invasi secara fisik dan konvensional dijalankan dengan lebih efisien dan murah.

Akan muncul pertanyaan, bagaimana sebenarnya kemampuan pertahanan Indonesia di Cyberspace, bagaimana Cyber Resilience kita, bagaimana Cyber Detterence kita ?

Dengan bersedih hati saya akan memberikan jawaban bahwa kita terlambat menyadari pentingnya membangun Cyber Resilience kita di Cyberspace. Kita terlambat beradaptasi dengan perkembangan pertahanan dan keamanan yang begitu cepat dan mengerikan. Sampai hari ini kita belum memiliki badan khusus untuk Computer Emergency Response Team (CERT) yang beroperasi efektif.

Memang beberapa tahun lalu ada dibentuk ID-SIIRTI, tapi menurut hemat saya , mereka juga belum benar-menjalankan fungsi CERT.

Seharusnya semua insiden cybersecurity nasional ada dalam operasi incident handling mereka dan bukan di wilayah kepolisian. BSSN juga baru dibentuk tahun lalu, dan sampai hari ini masih terus berjuang untuk membangun cyber resilience kita, belum pada tahapan sudah terwujudnya cyber resilience itu sendiri.
Hampir semua Kementrian dan Lembaga juga sangat rentan terhadap serangan hacking dan khususnya operasi social engineering atas pejabat eselon 3 keatas.

Cybersecurity awareness juga sangat rendah di Indonesia. Inilah sekedar gambaran singkat kondisi pertahanan cyber kita.

Membaca skenario diatas tentunya sangatlah mengerikan, jangankan anda, saya saja yang sekian lama menganalisa ini semua masih terus jantungan rasanya. Akan tetapi sampailah kita kepada satu pertanyaan final, yaitu apabila akhirnya kita diinvasi dan semua yang dijelaskan diatas terjadi, dan Indonesia menjadi lemah, apakah Indonesia bubar dan hilang dari peta dunia ?

TIDAK AKAN. INDONESIA TIDAK AKAN BUBAR ATAU HILANG DARI PETA DUNIA

Kita bukan bangsa kemarin sore yang kemerdekaanmnya adalah pemberian dari kolonialis. Kita sudah terbiasa berjuang dengan kesakitan dan penderitaan. Negara yang mengInvasi kita tentunya akan babak belur oleh perang gerilya berani mati yang tidak berkesudahan, dan ini hanya akan menjadi neraka baru buat negara mereka.

Dan Lagi, dalam setiap analisa geopolitik tentang Indonesia, negara kita dianggap tetap harus ada sebagai penyeimbang dan penyangga di wilayah asia pasifik, yang mereka perlukan adalah kontrol total atas negara ini bukan invasi, tapi ini tentunya sama saja , kontrol total hanya menjadikan kita boneka. Tapi hingga hari ini apakah benar mereka bisa memiliki kontrol total atas negara kita ? TIDAK.

Akan tetapi semua operasi cyber warfare dan operasi intelijen berdasarkan kajian yang spesifik tentang Indonesia adalah ancaman nyata bagi bangsa ini, dan ini harus menjadi warning peringatan buat kita semua. Jangan sampai kita men-simplifikasi masalah dengan mengatakan bahwa peringatan ini sebagai bentuk pesimisme belaka. Itu sangatlah absurd.

Kita semua terbuai dan lupa bahwa kita belum memiliki Cyber Resilience. Kita sibuk menghabiskan energi kita untuk pertarungan politik yang tidak perlu disemua lapisan yang ada.

Sebenarnya apa yang disampaikan Pak Prabowo masih mengandung unsur kebenaran, hanya saja kesimpulan bahwa Indonesia akan bubar di 2030 itulah yang menurut saya fatal.

Bahwa ada kajian terkait ancaman cyber war dan perang asimetris terhadap Indonesia adalah benar. Bahwa PW Singer menuliskan berbagai kajian operasi militer dengan teknologi cyber War juga mengingatkan kita bahwa Cyber Threat adalah Imminent Threat terhadap Keamanan Nasional kita.
Akan tetapi sekalipun semua skenario diatas itu terjadi, Indonesia tidak akan bubar. INDONESIA WILL PREVAIL!!!

Masa depan Indonesia bukan berada ditangan negara lain, tapi berada ditangan kita semua. Saat ini dengan profesional Judgement saya, saya menyimpulkan bahwa Kita sudah berada ditahapan Low Intensity Operation seperti yang saya jelaskan diatas.

Polarisasi telah terjadi. Dan kita terus sibuk berkelahi satu dengan yang lainnya hanya untuk membela junjungan masing-masing. Setiap hari terjadi perang apologetika untuk mempertahankan kebenaran kubu masing-masing. Ini semu adalah hasil Low Intensity Operation.

Information Warfare di Cyberspace yaitu social media dilakukan dengan sangat masif, terstruktur dan sangat canggih. Dalam teori operasi intelijen, operasi ini bertujuan untuk cipta kondisi demi mulusnya tahapan operasi berikutnya.

Sebagai informasi, dalam Pemilu US beberapa tahun lalu, pemenangan salah satu calon adalah hasil operasi yang melibatkan Rusia dan juga DIgital Army Sayap Kanan US yang ada dibelakang Cambridge Analytics dan facebooks. Sungguh sebuah operasi yang rumit dan rapih serta detil.

“The First Casualty of War is the truth”

Kita mengorbankan kebenaran yang hakiki dalam berbangsa dan bernegara hanya karena asik ber- apologetika membela kebenaran kita masing-masing. Kita terhanyut dan lupa bahwa kita sudah terlarut dalam permainan jahat para mastermind penguasa dunia. Hal ini diperburuk juga dengan banyaknya Machiavellian Keparat dan politikus busuk yang terus hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak perduli bahwa akar rumput akan saling memakan satu sama lain akhirnya nanti

Yang kita butuhkan sekarang adalah kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk rekonsiliasi nasional dan beranjak dari pertarungan politis yang sudah merobek kohesi kebangsaan. Apabila ini tidak kita lakukan maka kita sendirilah yang membubarkan Indonesia, bukan Pihak Asing.

Sebagai Anak Bangsa, saya yakin teguh bahwa kita tidak akan Bubar asalkan kita mau berpegangan tangan dengan erat dan mesra untuk INDONESIA RAYA.

MERDEKA


***

Wartawan media online www.limawaktu.id, Jumadi Kusuma