Minggu, 09 Desember 2018

Dear Suami

Jika istrimu *pemarah*...
Beri teladan padanya tentang kesabaran. Ajarkan komunikasi yang benar, agar dia mampu berbicara dengan kepala dingin dan tutur kata yang lembut.
_Jangan malah kau balas dengan bentakan !!!_
Jika istrimu *boros*...
Ajak duduk bareng dan jelaskan konsep prioritas di pengaturan keuangan kalian. Ajarkan agar dia pandai mengatur keuangan.
_Jangan malah kau balas dengan pelit padanya !!!._
Jika istrimu *tak pandai merawat diri*...
Bantu pekerjaan rumahnya hingga dia ada waktu merawat diri. Belikan produk perawatan tubuh dan adakan olah raga bersama.
_Jangan malah kau bandingkan bentuk tubuhnya dengan artis nganu !!!_
Jika istrimu *tak taat*...
Mungkin ilmu agamanya tak mumpuni. Didik dengan kelembutan, beri teladan bagaimana sikap yang seharusnya para pasangan yang disukai Rabbul izzati ...
_Jangan malah langsung gaplok KDRT !!!_
Jika istrimu *tampak tua, lesu, tak bahagia dan tak asik lagi menjadi partner bicara* ...
_Jangan buru² ilang filling lalu mencari emotional affairs di luar. Introspeksi, jangan² engkau yang meredupkan cahayanya !!!_
Jika *Istri orang lain* nampak lebih asik, menarik, santun, cerdas dan bercahaya di matamu itu ....
_Bisa demikian karena mungkin perlakuan dan cara didik suaminya jauh lebih baik dari cara didikmu !!!_
*Fokus ke istrimu!*
_Bahagiakan dia seperti tujuan awalmu menikahinya._
Yuk *introspeksi* diri ❣

Ada 8 Jenis Rezeki Dari Allah

1. Rezeki Yang Telah Dijamin

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6)

2. Rezeki Karena Usaha

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39)

3. Rezeki Karena Bersyukur

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada mu."
(Surah Ibrahim : 7)

4. Rezeki Tak Terduga

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3)

5. Rezeki Karena Istighfar

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepada mu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11)

6. Rezeki Karena Menikah

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurniaNya."
(Surah An-Nur : 32)

7. Rezeki Karena Anak

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31)

8. Rezeki Karena Sedekah

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepada nya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245)

Mudah-mudahan ada rezeki yang baik untuk kita ... Aamiin yaa Robbal 'aalaamiin ...🙏🏿🤲🏼👐🏽👋🏾

Islam Kulit & Islam Hakikat

Terjadi dialog antara dua pemuda muslim...

Pemuda 1: “Bagaimana engkau makan ?”

Pemuda 2: “Aku ucapkan bismillah, makan dengan tangan kanan, mengecilkan suapan lalu mengunyahnya dengan baik”

Pemuda 1: “Bagaimana engkau tidur ?”

Pemuda 2: “Aku ambil wudhu, tidur pada sisi kanan tubuhku dan membaca dzikir”

Pemuda 1: “Pada hakekatnya engkau belum makan dan tidur dengan cara yang benar”

Pemuda 2: “Lalu bagaimana makan dan tidur yang benar itu?”

Pemuda 1: “Waspadalah jangan ada barang haram yang masuk ke dalam perutmu dan engkau boleh makan sesukamu. Jangan ada dendam pada seseorang lalu tidurlah sesukamu”

Banyak orang yang sibuk dengan kulit agama, namun mereka meninggalkan esensi dan hakikatnya.

Umat manusia tidak kagum pada Rasulullah Saw lantaran gaya berpakaian, cara tidur atau cara makan minumnya.

Mereka berdecak kagum pada etika, moral, serta kelembutan dan keindahan akhlak beliau, yakni jujur, adil, peduli, sederhana, tanggung jawab, disiplin, toleran dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Jawabanmu tidak salah kawan, akan tetapi itu hanya kulit dan bungkus agama.

Pesanku pada diriku sendiri dan kamu adalah, JANGANLAH KITA SIBUK DENGAN BUNGKUS AGAMA, NAMUN PADA SAAT YANG SAMA MENCAMPAKKAN ISI, HAKIKAT, ESENSI DAN MAKNANYA.

Penyakit Hati (2)

Seorang murid bertanya kepada gurunya (Imam Al Ghazali), "Syeikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan syaitan akan berlari menjauh darinya?" 

“Benar,” Jawab Imam al-Ghazali.

"Namun kenapa masih ada orang yang semakin rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan syaitan atau kesyetanan ?”, lanjut Sang Murid.

Gurunya yang diberi gelar 
Hujjatul Islam inipun menjawab : “Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing namun dia masih menyimpan tulang dan pelbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya?”

"Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir", jawab Sang Murid.

Imam al-Ghazali menjelaskan, "Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan pelbagai 
penyakit hati dalam dirinya. Syaitan akan terus datang  dan mendekati bahkan bersahabat dengannya".

 

Hati dalam bahasa Arab disebut dengan Qalbu.  Penyakit hati dalam Islam bukanlah penyakit hati yang menyangkut kesehatan jasmani seperti penyakit liver, chirhosis, dan lain sebagainya.

Penyakit hati atau penyakit qalbu adalah penyakit atau gangguan yang ada pada hati dan perasaan manusia. Penyakit yang ada dalam hati setiap orang bisa mempengaruhi perilaku dan perbuatannya.  Apabila hatinya baik maka akan baik pula prilaku dan akhlaknya. Namun apabila hatinya rusak atau kotor maka akan rusak pula prilaku dan akhlaknya.

Nabi Saw bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah qalbu(HR. Bukhari dan Muslim).

Penyakit-penyakit hati yang menjadi kesukaan syaitan itu sedikitnya ada enam, yaitu (1) sombong, (2) ujub, (3) riya’ (4) gibah, (5) iri-dengki, & (6) marah, untuk lebih meudah mengingatnya disingkat “SUR-GIM”. 

1.  Sombong (takabur), yaitu membanggakan diri dan memandang rendah orang lain.

2.  Riya (pamer), yaitu niatan yang ingin dipuji orang lain (tidak ikhlas karena Allah)

3.  Ujub (merasa sholeh), yaitu perasaan mengagumi/membanggakan diri sendiri.

4.  Iri Dengki (hasad dan hasud). Iri berarti tidak senang melihat kelebihan orang lain, sedangkan dengki merupakan wujud amarah karena perasaan iri.  Boleh iri terhadap 2 hal, yaitu dikaruniai ilmu yang diamalkan dan harta yang disedekahkan (hadis).

5.  Ghibah (bergunjing), yaitu suka membicarakan aib orang lain (memprovokasi).

6.  Ghadab (emosional/pemarah).  Orang yang suka marah tidak akan disukai siapapun. Marah itu menyebabkan daya nalar kita tidak berjalan dengan baik. Rasulullah SAW bersabda, “Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Ketika penyakit-penyakit itu menghinggapi diri seorang hamba, maka syaitan akan senantiasa datang mendekatinya, dan kemudian menjadi sahabat karibnya. Naudzubillah.

Dengan begitu maka agar syaitan tidak mudah mendekat maka seseorang haruslah membebaskan diri dari berbagai penyakit hati.  Kebanyakan ustadz kita dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa membersihkan penyakit hati dilakukan dengan lima cara, yang popular kita kenal melalui lagu penyanyi Opick berjudul “Tombo Ati” atau “Obat Hati”.  

Pada syair tembang “Tombo Ati” itu disebutkan bahwa obat hati ada lima perkara, yaitu: (1) membaca Al Qur’an dengan perenungan; (2) shalat malam; (3) bergaul dengan orang-orang shalih; (4) berpuasa; dan (5) dzikir malam.

Tembang “Tombo Ati” itu konon berasal dari Sunan Bonang, salah satu wali dari “Wali Songo” atau sembilan wali yang sangat mashur di tanah Jawa. Sunan Bonang menggunakan tembang itu sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam di tanah Jawa (sekitar abad XV).

Namun penulis berpendapat bahwa lima hal yang disebutkan dalam tembang “Tombo Ati” itu sejatinya merupakan obat pelipur hati yang tengah sedih, cemas dan gundah gulana. Bukan cara untuk membersihkan atau mengobati hati yang kotor atau rusak.

Adapun cara-cara untuk membersihkan hati agar terbebas dari penyakit hati atau kiat untuk memperoleh hati yang bersih, seperti banyak disampaikan oleh para ulama sedikitnya ada empat, yaitu: (1) zuhud, (2) sedekah, (3) ramah, dan (4) istighfar.  Untuk lebih mudah mengingatnya disingkat “Zu-SRI”. 

1. Zuhud (hidup sederhana dan tidak materialistik (hidup yg ingin dipenuhi oleh keinginan duniawi))  

2. Sedekah (bentuk kepedulian dengan membantu harta, tenaga atau pikiran)

3. Ramah (senyum, sapa dan salam)

4. Istighfar (banyak memohon ampunan)

Setelah kita mampu membersihkan hati, sehingga hati kita menjadi bersih (qalbun salim) maka itulah modal utama (selain taqwa) untuk dapat menghadap Allah Ta’ala di hari akhir.

"Ya Allah... karuniakan hamba rasa cinta kepadaMu, cinta kepada org2 yg mencintaiMu,dan cinta kepada amal2 yg mendekatkan hamba kepadaMU dan mendapatkan ridhoMu".

Amin Ya Robbal Alamin.

 

BJ. Habibi : Kalaulah Sempat

(Ketika BJ Habibie berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih manfaat untuk umat Islam. Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.")_

Sepi penghuni... Istri sudah meninggal... 

Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

 Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... » Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... » dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol  » semuanya kaya raya...

Namun.... Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut hatinya......

Tidur tak nyaman... » dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yang penuh kenangan... »

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di rumahnya yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....

Dari sudut mata ada air yang menetes..

Rindu dikunjungi anak2nya...

Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...

 Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....

 Sudah terlanjur melemah.... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak ... Sepanjang waktu .... 


• Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya....

• Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti......

• Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...

• Yang pasti hanyalah KEMATIAN.

» Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya... 

» Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...

» Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang... 

» Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?

Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti apakah kematiannya nanti

» Siapa yang akan memandikan ? 
» Dimana akan dikuburkan ?? 

» Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?

» Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti? 

» Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula... 

• Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ??? 

• Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???

• Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama???
Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...

🍀 'Kalau lah Sempat' menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya...

🍀 'Kalau lah Sempat' dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang...... 

🍀 'Kalau lah Sempat' memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yg memerlukan..... 

🍀 'Kalau lah Sempat' membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan...... 

🍀 Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal Penolong' nya ......

🍀 Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan.... 

🍀 Ibadah dan sedekahnya di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' medoakan orang tuanya.

🍀 Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama .... 

 "KALAULAH SEMPAT"

 Mengapa kalau sempat ?
Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ?  Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.  Kenapa kita tidak lebih serius 'Menyiapkan Bekal' untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya?

Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang  bisa  melalaikan.......

🌸 Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita....

Kamis, 06 Desember 2018

Pitutur Becik; Pinter lan Bener

1. "Ora kabeh wong pinter kuwi bener”
Tidak semua orang pintar itu benar....

2. “Ora kabeh wong bener kuwi pinter…”
Tidak semua orang benar itu pintar....

3. “Akeh wong pinter ning ora bener…”
Banyak orang yg pintar tetapi tidak benar....

4. “Lan akeh wong bener senajan ora pinter…”
 Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar....

5. “Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter…”
Daripada jadi orang pintar tetapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar....

6. “Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener.”
Ada yg lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yg senantiasa berbuat benar....

7. “Minterno wong bener kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter…”
 Memintarkan orang yg benar itu lebih mudah daripada membenarkan orang yg pintar....

8. “Mbenerake wong pinter kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho.”
Membenarkan/membuat benar orang yg pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada kita....

Bakso Malang

I.   CARA BIKIN BAKSO HALUS
1.     Beli Daging (2 kg) dan Urat ( ½ kg)
2.    Bikin bumbu bakso halus
3.    Digiling ke penggilingan

BUMBU BAKSO HALUS
1.     Sasa       :  1 ½  sendok makan
2.    Garam    :  1  sendok makan
3.    Gula        :  ¼ sendok makan
4.     Lada       :  ¼ sendok makan
5.     Bawang goring Merah     :  2  sendok
6.     Bawang Goreng Putih     :  1  sendok
7.     Tepung Ultra                    :  1 bungkus


II.   CARA BIKIN BAKSO URAT
1.     Beli Daging
2.    Bikin bumbu bakso halus
3.    Digiling ke penggilingan

BUMBU BAKSO URAT
1.     Sasa       :  1 ½  sendok makan
2.    Garam    :  1  sendok makan
3.    Gula        :  ½ sendok makan
4.     Lada       :  ½ sendok makan
5.     Bawang goreng Merah    :  3  sendok makan
6.     Masako                            :  2 bungkus


III.   BUMBU KUAH BAKSO ( 10 Liter)
1.     Sasa       :  3½  sendok makan
2.    Garam    :  7  sendok makan
3.    Gula        :  4 sendok makan
4.     Lada       :  1 sendok makan
5.     Pala        :  ¾ sendok makan

IV.   BUMBU IJO ( 1 Kg)
1.     Bawang Merah     :  1  Kg
2.     Bawang Putih        :  1  Kg
3.     Bawang Daun       :  1  Kg
4.    Semua bahan diblender
5.    Dimasak di api sedang sambal diaduk
6.    Bila air berkurang, dicampur minyak sayur sedikit demi sedikit (tetap diaduk) sampai berubah warna kuning kecoklatan.
7.    Api dimatikan sambal ditiriskan
8.    Bumbu siap dicampurkan ke kuah bakso.
9.    Sisa bumbu setelah dingin dimasukkan ke plastik Tupperware disimpman di kulkas.


V.  BIKIN BUMBU GORENGAN
1.     Sasa       :  ½  sendok makan
2.    Garam    :  1  sendok makan
3.    Gula        :  ½ sendok makan
4.     Lada       :  ¼ sendok makan
5.     Bawang goreng Merah    :  1  sendok makan

6.     Bawang goreng Putih      :  1  sendok makan

Kamis, 29 November 2018

Islam Kulit & Islam Hakikat


Terjadi dialog antara dua pemuda muslim...

Pemuda 1: “Bagaimana engkau makan?”

Pemuda 2: “Aku ucapkan bismillah, makan dengan tangan kanan, mengecilkan suapan lalu mengunyahnya dengan baik”

Pemuda 1: “Bagaimana engkau tidur?”

Pemuda 2: “Aku ambil wudhu, tidur pada sisi kanan tubuhku dan membaca dzikir”

Pemuda 1: “Pada dasarnya engkau belum makan dan tidur dengan cara yang benar”

Pemuda 2: “Lalu bagaimana makan dan tidur yang benar itu?”

Pemuda 1: “Waspadalah jangan ada barang haram yang masuk ke dalam perutmu dan engkau boleh makan sesukamu. Jangan ada dendam pada seseorang lalu tidurlah sesukamu”

Banyak orang yang sibuk dengan kulit agama, namun mereka meninggalkan esensi dan hakikatnya.

Umat manusia tidak kagum pada Rasulullah Saw lantaran gaya berpakaian, cara tidur atau cara makan minumnya.

Mereka berdecak kagum pada etika, moral, serta kelembutan dan keindahan akhlak beliau, yakni jujur, adil, peduli, sederhana, tanggung jawab, disiplin, toleran dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Jawabanmu tidak salah kawan, akan tetapi itu hanya kulit dan bungkus agama.

Pesanku pada diriku sendiri dan kamu adalah, JANGANLAH KITA SIBUK DENGAN BUNGKUS AGAMA, NAMUN PADA SAAT YANG SAMA MENCAMPAKKAN ISI, HAKIKAT, ESENSI DAN MAKNANYA.

Senin, 26 November 2018

Kisah Penjahit Tua & Penjual Gandum

Alkisah, seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil dan selalu menjahit pakaian yang sangat rapi dan indah lalu menjualnya dengan harga yang bagus.
Suatu hari, seorang lelaki miskin dari desa datang kepadanya dan berkata kepada Penjahit, “Tuan menghasilkan banyak uang dari pekerjaan tuan, tapi mengapa tuan tidak membantu orang miskin di desa..?”
"Lihatlah penjual gandum didesa, ia tidak memiliki banyak uang tapi setiap hari membagikan gandum gratis kepada orang miskin," sambungnya.
Penjahit itu tidak menghiraukan dan hanya tersenyum tenang.
Orang miskin itu keluar dari kedai penjahit dan mengabarkan kepada penduduk di desa, bahwa tukang jahit tua itu kaya tetapi pelit. Sehingga orang-orang desa membencinya…
Setelah beberapa waktu berlalu penjahit tua itu jatuh sakit, dan tidak ada satupun penduduk desa yang peduli kepadanya. Lalu dia meninggal dalam kesendirian, hanya bersama keluarga.
Sepeninggal tukang jahit tua, si penjual gandum tidak lagi membagikan gandum gratis kepada orang miskin.
Ketika mereka bertanya kepada penjual gandum, dia memberi tahu bahwa si tukang jahit tua itulah yang selama ini memberinya sejumlah uang untuk sedekah gandum gratis. Maka setelah penjahit itu meninggal, maka berhenti juga sedekah gandum gratisnya.
Kini para penduduk desa menyadari dan menyesali prasangka buruknya terhadap penjahit tua yang murah hati.
***
Sahabat ...
Jangan menilai seseorang dari apa yang Anda lihat darinya, karena mungkin saja dia memiliki hal-hal baik dalam hidupnya, yang anda tidak mengetahuinya.
Teruslah bersedekah meskipun tidak ada seorangpun yang tahu.
SEDEKAH itu *boleh diam-diam, boleh juga terang-terangan*. Yang gak boleh itu, diam-diam gak pernah sedekah.
▪︎ “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari, secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ” (QS. Al-Baqarah: 274)
▪︎ “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 271)
Memang ... sedekah terang-terangan *berpotensi menimbulkan riya* (pamer). Tapi jangan lupa, sedekah diam-diam juga berpotensi menimbulkan *ujub* (bangga diri).
Yang dilarang itu bukan terang-terangan atau diam-diamnya. *Yang dilarang itu riya dan ujubnya*.
Jadi, tetaplah bersedekah dan berusahalah untuk ikhlas. 🌹
***

Rabu, 21 November 2018

Doa Sambutan Pernikahan

Allahahumma shalli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad
Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil alamin.
Hamdan syakirin, hamdan na’imin,
hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah.
Ya Rabbana lakal hamdu kama yambaghi liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pada siang hari ini, di tempat ini, di permukaan bumi milik-MU
Kami memanjatkan puji syukur kepada-Mu
Atas perkenan dan ridha-Mu acara resepsi pernikahan putra-putri kami berlangsung dengan baik, penuh kehikmatan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Berkehendak
Kami memohon kepada-MU
Berikanlah keberkahan dalam silaturahim kami siang hari ini
Berikanlah kesehatan dan kebahagiaan kepada seluruh yang hadir dalam pertemuan ini.
Dan berikanlah keselamatan hingga kami kembali ke kediaman kami masing-masing.

Ya Allah,
Tuhan yang menjadikan hamba-Nya berpasang-pasangan
Kami bermunajat kepada-Mu, Jadikanlah mempelai berdua,

Menjadi pasangan Suami & Istri …
Yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,

Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,

Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan putra putri kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..

Rabbana atina fiddunya khasanah
Wabil akhirati khasanah
Waqina adzabannar

Walhamdulillah hirabbil alamin

Sambutan Pernikahan

Assalamu’alaikum wr wb

1.  Alhamdulillah ….. & Shalawat.

2.  Bapak, ibu, hadirin para undangan sekalian yang saya mulyakan. Pada siang hari ini patutlah kiranya kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt, atas karunia Rahmat, Taufiq,  Hidayah dan Inayah-Nya, kita dapat bersilaturahim di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.

3.  Atas nama pemangku hajat, Bpk. BASUKI beserta keluarga dan Bpk DENI ALFEN beserta keluarga, kami mengucapan beribu-ribu terimakasih kepada bapak ibu sekalian yang telah berkenan memenuhi undangan kami, untuk menghadiri acara Tasyakuran Resepsi Pernikahan : Ananda MUTIARA PUSPAHATI   (putri pertama bapak Basuki dan ibu Dua Hendraningrum) dengan Ananda  HENDRA SETIAWAN (putra bapak Deni dan ibu Etty Ismayati).

Alhamdulillah, kedua mempelai ini telah sah menjadi pasangan suami istri setelah menjalani serangkaian upacara sakral, prosesi ijab Kabul yang berlangsung pada pagi hari tadi pukul 08.00 di tempat ini juga.

4. Disamping menjadi saksi atas terjalinnya sebuah ikatan pernikahan putra putri kami yang saling mencintai, ananda MUTIARA dan ananda HENDRA, Kami juga memohon kiranya bapak ibu hadirin sekalian berkenan  memberikan do’a restu kepada mempelai berdua,  sehingga dalam membangun keluarga ini, dalam mengarungi samudera kehidupan nanti,     senantiasa mendapatkan petunjuk, bimbingan dan perlindungan Allah Swt, sehingga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, dan Warahmah.
  
Kami juga memohon doa, kiranya pasangan mempelai segera mendapatkan buah hati, keturunan yang sholeh sholihah, yang senantiasa berbakti kepada kedua orangtua, yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan agama.  Amin YRA.

5.  Bapak, ibu, para undangan sekalian yang kami hormati, demikianlah kiranya sambutan ini. Kami yang berbahagia, sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran dan doa restu bapak ibu sekalian.  Dan tak lupa pula kami mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya apabila dalam penyambutan kami masih ada kekurangan-kekurangan yang tidak berkenan dihati.




6.  Kami akhiri sambutan ini dengan do’a. Kiranya bapak ibu sekalian berkenan mengaminkan doa ini.

Allahahumma shalli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad
Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil alamin.
Hamdan syakirin, hamdan na’imin,
hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah.
Ya Rabbana lakal hamdu kama yambaghi liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pada siang hari ini, di tempat ini, di permukaan bumi milik-MU
Kami memanjatkan puji syukur kepada-Mu
Atas perkenan dan ridha-Mu acara resepsi pernikahan putra-putri kami berlangsung dengan baik, penuh kehikmatan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Berkehendak
Kami memohon kepada-MU
Berikanlah keberkahan dalam silaturahim kami siang hari ini
Berikanlah kesehatan dan kebahagiaan kepada seluruh yang hadir dalam pertemuan ini.
Dan berikanlah keselamatan hingga kami kembali ke kediaman kami masing-masing.

Ya Allah,
Tuhan yang menjadikan hamba-Nya berpasang-pasangan
Kami bermunajat kepada-Mu, Jadikanlah mempelai berdua,
Menjadi pasangan Suami & Istri …

Yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,

Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,

Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan putra putri kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..

Rabbana atina fiddunya khasanah
Wabil akhirati khasanah
Waqina adzabannar

Walhamdulillah hirabbil alamin

Doa Cinta Sang Pengantin


Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..


Selasa, 20 November 2018

Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah


Bapak-bapak , ibu-ibu, para undangan sekalian yang saya hormati. Pada siang hari ini patutlah kiranya kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas karunia Rahmat, Taufiq,  Hidayah dan Inayah-Nya, kita dapat bersilaturahim di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Rahmat = kasih sayang (dari) Allah Swt
Taufik = restu/ijin (dari) Allah Swt
Hidayah = petunjuk dan bimbingan (dari) Allah Swt
Inayah = bantuan dan pertolongan (dari) Allah Swt

Sabtu, 17 November 2018

Hakikat Hidup; Mencari Kebahagiaan


Apabila kita bertanya pada sembarang orang, ‘apa yang anda inginkan dalam hidup ini?’. Bisa dipastikan bahwa jawabannya adalah ‘ingin bahagia’.  Dan setiap orang bila ditanya dengan pertanyaan yang sama pasti jawabannya juga sama, kecuali orang gila. Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa bahagia adalah tujuan hidup manusia.
Namun sayangnya tidak setiap manusia mengetahui hakekat kebahagiaan, dan tidak tahu bagaimana cara merengkuh kebahagiaan.

Upaya Manusia untuk Hidup Bahagia
Kebanyakan orang mengejar kebahagiaan dengan 3 cara, yaitu harta, tahta dan popularitas.
Pertama; Harta. Sebagian besar manusia beranggapan bahwa harta merupakan modal utama untuk merengkuh kebahagiaan.  Dengan harta (melimpah) mereka mengira bisa membeli apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan dalam hidup ini. Oleh karenanya mereka bekerja keras untuk menghimpun dan menimbun harta.
Apakah benar harta bisa menjamin kebahagiaan?.   Survei membuktikan bahwa banyak orang kaya yang tidak menikmati kekayaannya.  Sebagian besar kekayaannya hanya disimpan dalam bentuk tabungan, deposito, atau aset.  Kebanyakan orang kaya mengungkapkan bahwa hidup yang mereka dijalaninya terasa biasa-biasa saja. Meski fasilitas serba ada dan semua kebutuhan terpenuhi, namun kehidupan terasa datar, hambar, jenuh dan membosankan.  Bahkan  Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman mengakhiri hidup dengan cara menabrakkan tubuhnya ke kereta api. Ini membuktikan bahwa harta (melimpah) tidak menjamin hidup bahagia.  
Kedua; Tahta atau kekuasaan.   Sebagian orang beranggapan bahwa dengan tahta (kekuasaan) mereka akan dilayani, dihormati dan disegani banyak orang.  Dan dengan kekuasaan mereka dapat menguasai dan memerintah banyak orang. Maka beragam cara dilakukan manusia untuk mendapatkan kekuasaan, bahkan merebutnya dengan berbagai cara.
Apakah benar dengan tahta hidup akan bahagia?.  Ternyata tidak sedikit pejabat yang mengalami stress.  Banyak persoalan dan masalah yang harus ia hadapi. Masalah persaingan, pelayanan, pembangkangan, kesehatan, keluarga, dan sebagainya.  Setelah berhasil memperoleh jabatan, ia masih harus berupaya agar jabatannya tidak lepas. Dan setelah menduduki satu jabatan, ia masih menginginkan jabatan lain yang lebih tinggi, dan begitu seterusnya.  Banyak para pejabat yang mengaku hidupnya menjadi terkekang, kebebasannya terbatas, penuh aturan, formalitas. dsb. 
Buktinya Getulio Vargas, presiden Brazil yang begitu berkuasa bunuh diri dengan cara menembakan pistol ke jantungnya karena stres.  Ini membuktikan bahwa jabatan dan kekuasaan  tidak menjamin hidup bahagia.    
Ketiga; Popularitas.   Sebagian orang yang lain beranggapan bahwa popularitas akan membuat mereka hidup bahagia. Karena popularitas mereka akan dikagumi, dipuja-puja dan dikenang oleh banyak orang. Maka beragam cara dilakukan orang untuk bisa menjadi popular.
Apakah benar popularitas membuat hidup bahagia?.  Ternyata banyak pasangan selebritis yang rumah tangganya hancur berantakan.  Bahkan, Michael Jackson, penyanyi terkenal dunia dari USA tewas setelah meminum obat penenang hingga overdosis.  Demikian pula Marilyn Monroe, artis cantik dari USA  juga  tewas akibat kebanyakan mengkonsumsi obat anti depresi.       

Apakah kebahagiaan itu?
Orang miskin, orang idiot, orang cacat, dan orang yang tidak tampan,  bisakah mereka hidup bahagia?
Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah, para pakar psikologi berkesimpulan bahwa kebahagiaan tidak bisa diukur dengan harta, pangkat, kondisi fisik dan segala variabel duniawi.  Siapapun orangnya bisa berbahagia dan bisa juga menjadi tidak bahagia. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu terletak pada ke­tenangan hati seseorang.
Bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, populernya, cantiknya, kuasanya, atau se-sukses apapun hidupnya.  Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah sikap hati orang itu sendiri.
Alkisah... Ada seorang Raja yang begitu berkuasa tengah termenung memikirkan hidupnya, sambil memandang taman di depan istananya.  Ia sering gelisah karena sulit menemukan ketenangan dan susah merasakan kebahagiaan. Ia susah tidur akibat banyaknya pikiran yang mengganggu. Padahal selama ini ia tidur di kamar mewah di atas kasur yang empuk.
Ketika sedang melamun, sang raja melihat seorang tukang kebunnya yang sedang bekerja sambil bernyanyi dan tertawa ria. Setiap hari ia datang dengan senyuman dan pulang dengan keceriaan.
Padahal gajinya pas-pasan dan rumahnya begitu sederhana. Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya.  Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dengan hidangan makan seadanya dan keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.
Raja pun heran melihat orang ini. Ia memanggil penasihatnya dan bertanya, "Telah lama aku hidup di tengah kegelisahan, padahal aku memiliki segalanya. Tapi aku sungguh heran melihat si tukang kebun itu. Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya. Kadang-kadang ia tertidur di bawah pohon, seperti tak ada beban dalam hidupnya. Padahal ia tidak memiliki apa-apa."
Sang penasehat memberi penjelasan, "Padukan raja, tukang kebun bisa hidup bahagia seperti itu karena ia mensyukuri apa yang telah ia peroleh. Ia ikhlas dengan keadaan yang telah ditakdirkan.  Ia tidak berusaha mencari sesuatu di luar mimpinya"
Jadi kunci kebahagiaan itu ada pada hati.    Orang miskin yang hatinya lapang maka dia akan merasakan hidupnya nyaman & tenteram.  Sebaliknya, orang kaya yang hatinya keruh maka hidupnya akan menderita. 

Kita bisa mencapai sesuatu apabila jelas definisinya. Seperti saat kita ingin menuju ke suatu tempat, kita harus tahu terlebih dahulu alamatnya kemudian mencari jalan menuju ke sana.
Nah, sama halnya dengan bahagia. Kita tidak akan pernah mencapai kebahagian bila kita tidak tahu definisinya.  Setelah tahu definisi bahagia (sebagai tujuan) baru kita mencari jalan untuk mencapainya. 
Dari berbagai pandangan pakar psikologi dan spiritualis, kita rangkum bahwa definisi kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang tak terbebani dan ditandai dengan ketenangan, kecukupan, kesenangan dan cinta, hingga kegembiraan hidup yang intens.
Pemahaman sederhana tentang hidup bahagia adalah kehidupan yang tenang, tenteram, damai dan sejahtera.  Tenang adalah  hidup yang tidak bergejolak (karena selalu tidak puas). Tenteram adalah tidak ada kecemasan/ketakutan/kesedihan. Damai adalah tidak ada gangguan, tidak ada permusuhan, bersatu. Dan sejahtera adalah tidak kekurangan, kecukupan, penuh dan keceriaan.

Kebahagiaan merupakan dambaan setiap manusia, bahkan kaum beragama mendambakan kebahagiaan dan kebaikan tidak saja di dunia, tetapi juga di ahirat.
Prof. William James (1842-1910),  tokoh pragmatisme yang telah memberi kontribusi besar pada pemikiran filsafat dunia Barat, berpendapat: "Kebahagiaan tidak selalu berada pada orang yang hidupnya penuh dengan kemudahan tanpa masalah, tetapi justru kebahagiaan seringkali dirasakan oleh orang yang selalu berhasil dalam mengatasi berbagai persoalan hidup".
Menurut William, orang yang mempunyai banyak persoalan hidup tetapi ia selalu dapat mengatasinya itulah orang yang senantiasa bahagia. Sedangkan orang yang tidak pernah mempunyai persoalan hidup, yang perjalanan hidupnya adem ayem dan mulus-mulus saja, maka dia tak akan merasakan kebahagiaan. Ia hanya merasakan kehidupan yang datar, hambar, tidak dinamis dan menjemukan. Sebuah kehidupan yang "tidak hidup".
Prof. William, penulis buku Pragmatism (1907) dan TheMeaning of Truth (1909) itu menambahkan bahwa kebahagiaan itu dibangun oleh pikiran, "Engkau bukanlah yang engkau kira, tetapi apa yang engkau pikirkan.  Kalau engkau memikirkan kebahagiaan, engkau akan bahagia. Kalau engkau berpikiran sedih, engkau menjadi sedih. Dan kalau engkau berpikiran takut, engkau akan menjadi takut". 
Pendapat  itu senada dengan pandangan DR. Dale Carnegie, pakar psikologi dan motivator terkemuka di AS : "Hidup kita dibentuk oleh pikiran kita. Orang tidak terlalu terluka oleh apa yang terjadi, tetapi oleh pendapatnya (pikirannya) tentang apa yang terjadi".  Meski kehidupan seseorang nampak berat, tetapi jika ia berpikiran senang maka ia akan merasa bahagia.

Lima Kiat untuk Bahagia 
Untuk bisa membangun suasana hati bahagia, ada lima kita yang perlu dilakukan yaitu : (1) Senyum dan ramah, (2) Hidup sederhana, (3) Bersyukur dan bersedekah, (4) Berfikiran positif, dan (5) Selalu Ingat Tuhan.
PertamaSenyum dan Ramah.  Senantiasa senyum dan sikap ramah terhadap orang-orang disekitar akan menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan.   Senyum akan menciptakan suasana ceria dan gembira karena terpancar dari sorot mata dan aura positif pada wajah, Gemar tersenyum akan membawa dampak yang baik pada psikologis kita serta terhadap orang-orang di sekitar kita. Senyum jangan sampai berlebihan karena bisa mengganggu orang di sekitar kita karena rishi, sehingga tersenyum bisa dilakukan dalam hati.
Bersikap ramah pada orang sekitar kita akan menciptakan suasana ceria dan gembira. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak akan bisa menarik hati manusia dengan harta kalian, maka tariklah hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak mulia” (HR. Tirmidzi)
Hal pertama yang harus dilakukan untuk bersikap ramah adalah membiasakan mengatakan 3 kata sederhana yaitu “terima kasih”, “maaf” dan “tolong”.  Tiga kata tersebut adalah “the three magic words” (tiga kata ajaib), meski sederhana dan ringan diucapkan namun  memiliki kekuatan yang luar biasa dan bermakna positif dalam membangun hubungan sosial yang baik antar manusia.  Sekecil apapun bantuan orang lain yang kita terima, sampaikan “terima kasih”, sekecil apapun kesalahan kita, sampaikan permohonaan “maaf”, dan Sekecil apapun bantuan yang kita minta, awali dengan kata “tolong”.
KeduaHidup Sederhana. “Keluar dari kesederhanaan berarti lenyapnya kebahagiaan sejati“ begitu kata Goethe, salah seorang tokoh berpengaruh di Jerman. Sifat manusia sesungguhnya begitu tamak dalam memperbanyak harta. Manusia tidak pernah merasa puas dan bahagia dengan apa yang ada.
Nabi Muhammad bersabda "Andai kata manusia telah memiliki satu lembah berisi emas, niscaya ia masih ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi penuh mulutnya (hawa nafsu) melainkan tanah (maut), kecuali mereka yang selalu bersyukur dan merasa cukup."   Allah Swt berfirman, Bermegah-megahan (soal harta) telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”. (Q.S. At-Takasur : 1-2).
KetigaBersyukur & Bersedekah. Mensyukuri apa yang telah kita dapati juga menjadi kunci kebahagiaan.  Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).
Bersedekah dengan mengeluarkan kelebihan harta kita untuk orang yang membutuhkan merupakan wujud syukur. Mario Teguh, motivator terkenal mengatakan: “Bukan kebahagiaan yang menjadikanmu bersyukur, tapi kesyukuranlah yang menjadikanmu berbahagia.”  Jika anda telah bahagia, maka berbagilah bahagia itu kepada orang yang hidupnya susah. Dengan semakin banyak orang bahagia di sekitar kita, maka hidup kita akan semakin bahagia dan mendapatkan amal/pahala yang besar dari Tuhan.
Mahatma Gandhi berkata: “Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat anda berikan, bukan pada apa yang anda peroleh.”
KeempatBerpikir Positif dan Menjauhi Buruk Sangka. Setiap kesulitan pasti ada jalannya jika kita berusaha dan berdoa dengan penuh ketenangan. Tuhan tidak akan memberikan musibah/ujian yang tidak mampu kita selesaikan. Berfikirlah yang sehat dan positif tidak iri, dengki, suka pamer, gengsian, pendendam dan berbagai penyakit hati lainnya. Menjahui buruk prasangka, sebab secara psikologis buruk sangka akan menyebabkan berbagai penderitaan jiwa, yaitu marah, cemas, dan berbagai emosi negative lainnya.
KelimaSelalu Ingat Tuhan dan Banyak Berdoa. Selalu ingat akan Tuhan, sebagai dzat pencipta dan pengatur seluruh alam semesta merupakan pangkal dari ketenangan hati. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah, dan Dia pulalah yang akan mengaturnya. 
Menyerahkan segala permasalahan kepada Dzat pengatur alam semesta akan membuat hati menjadi tenang. Allah Swt berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (berdzikir) hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28). Setelah mengingat Allah, maka awalilah selalu dengan doa (basmallah) setiap akan memulai pekerjaan dan mengakhiri dengan syukur (hamdallah) selesai melakukan pekerjaan. 
Itulah lima kiat sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjadikan diri kita bahagia. Sesungguhnya bahagia itu tidak terlihat dari luar tetapi terasa dari dalam. Kalau ingin mencari kebahagiaan maka kebahagiaan itu ada diluar, tetapi kalau ingin merasakan kebahagiaan maka kebahagiaan itu ada di dalam.  
Jadi, orang-orang yang ada di tempat-tempat hiburan seperti night club, diskotik, karaoke, dan tempat hiburan malam lainnya adalah orang-orang yang sedang mencari kebahagiaan. Sedangkan orang yang bercengkerama dengan keluarga, nonton tv dirumah sambari minum teh hangat dan menyantap pisang goreng adalah mereka yang sedang menikmati kebahagiaan. 
Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kamu berbahagia bila mempunyai hati yang selalu bersyukur, lidah yang selalu berzikir, serta lingkungan (keluarga dan sahabat) yang baik” (HR. Tirmidzi) .


Di sisi lain, Rasulullah Muhammad juga menyampaikan bahwa ada 4 hal yang membuat hidup seseorang bahagia, yaitu (1) istri yang salihah, (2) anak-anak yang menyenangkan, (3) lingkungan (sahabat-sahabat) yang baik, serta (4) mempunyai penghidupan yang diusahakan di negeri sendiri. (HR Dailami).