Sabtu, 24 Juni 2017

Fidyah (Tebusan) Bagi yang Tak Dapat Berpuasa

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” (QS. Al Baqarah: 184).

Jenis & Ukuran Pembayaran Fidyah:
Ukuran fidyah adalah setengah sho’ kurma, gandum atau beras sebagaimana yang biasa dimakan oleh keluarganya (Lihat Fatawa Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts wal Ifta’ no. 2772, 2503, 2689).

Sedangkan ukuran satu sho’ adalah sekitar 2,5 atau 3 kg. Jika kita ambil satu sho’ adalah 3 kg (untuk kehati-hatian) berarti ukuran fidyah adalah sekitar 1,5 kg. Cara menunaikannya adalah:

Pertama, memberi makanan pokok tadi kepada orang miskin. Misalnya memiliki utang puasa selama 7 hari. Maka caranya adalah tujuh orang miskin masing-masing diberi 1,5 kg beras.

Kedua, membuat suatu hidangan makanan seukuran fidyah yang menjadi tanggungannya. Setelah itu orang-orang miskin diundang dan diberi makan hingga kenyang.

Misalnya memiliki 10 hari utang puasa. Maka caranya adalah sepuluh orang miskin diundang dan diberi makanan hingga kenyang. Bahkan lebih bagus lagi jika ditambahkan daging, dll.

Cara Pembayaran Fidyah:

Makna pembayaran fidyah adalah mengganti 1 hari puasa yang ditinggalkan dengan memberi makan 1 orang miskin. Namun, model pembayarannya dapat diterapkan dengan 2 cara:

Memasak atau membuat makanan, kemudian mengundang orang miskin sejumlah hari-hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.

Memberikan kepada orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Lebih sempurna lagi jika juga diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.

Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 20 hari disalurkan kepada 20 orang miskin dalam 1 waktu / 1 hari. Atau dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang miskin sebanyak 20 hari.

Fidyah Boleh Diganti Dengan Uang ?

Perlu diketahui bahwa tidak boleh fidyah yang diwajibkan bagi orang yang berat berpuasa diganti dengan uang yang senilai dengan makanan karena dalam ayat dengan tegas dikatakan harus dengan makanan.

Allah Ta’ala berfirman,  “Membayar fidyah dengan memberi makan pada orang miskin.”
Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Mengeluarkan fidyah tidak bisa digantikan dengan uang sebagaimana yang penanya sebutkan. Fidyah hanya boleh dengan menyerahkan makanan yang menjadi makanan pokok di daerah tersebut.


Ada pendapat lain. Fidyah boleh diganti uang, dengan alasan: jika orang miskin tersebut, sudah cukup memiliki bahan makanan. Bukankah lebih baik memberikan fidyah dalam bentuk uang, agar dapat dipergunakannya untuk keperluan lain.

Oleh sebab itu, kewajiban fidyah boleh dilaksanakan dengan mengganti uang, jika sekiranya lebih bermanfaat. Namun jika ada indikasi bahwa uang ter­sebut akan digunakan untuk foya-foya, maka kita wajib memberi­kannya dalam bent uk bahan makanan pokok

Waktu Pembayaran Fidyah:

Seseorang dapat membayar fidyah, pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dilakukan oleh sahabat Anas bin Malik ketika beliau telah tua.

Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum Ramadhan.

Misalnya: Ada orang yang sakit yang tidak dapat diharapkan lagi kesembuhannya, kemudian ketika bulan Sya’ban telah datang, dia sudah lebih dahulu membayar fidyah. Maka yang seperti ini tidak diperbolehkan. Ia harus menunggu sampai bulan Ramadhan benar-benar telah masuk, barulah ia boleh membayarkan fidyah ketika hari itu juga atau bisa ditumpuk di akhir Ramadhan.

Jumat, 23 Juni 2017

Ucapan “Minal Aidin Wal Faizin; Mohon Maaf Lahir dan Batin.” Salahkah?

Alhamdulillah, hari ini adalah hari terakhir ummat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438H. Setelah sebulan penuh berpuasa, maka insya Allah hari Minggu nanti kita akan memasuki bulan Syawal.

Mulai hari kemarin sudah banyak orang mengirim ucapan lebaran melalui jejaring sosial seperti WA, email, dan blog. Diperkirakan nanti sore ucapan lebaran yang masuk ke ponsel setiap orang akan makin banyak lagi setelah waktu berbuka puasa yang terakhir (setelah Maghrib).

Kalimat yang banyak sampaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah “Minal aidin walfaizin – Mohon maaf lahir dan batin”.

Bagi orang yang tidak paham Bahasa Arab mungkin beranggapan bahwa “minal aidin walfaizin” itu artinya “maaf lahir dan batin”.

Seorang kawan yang mengerti Bahasa arab menjelaskan bahwa kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah sebuah doa tambahan dari doa yang biasa diucapkan ketika selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum”

“Taqabbalallahu Minna Wa Minkum”, artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan”.  Sedangkan “Minal ‘Aidin Wal Faizin”  artinya “(semoga) kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.

Kata aidin berasal dari kata 'id yang artinya kembali, sedangkan aidin adalah pelakunya atau orang-orang yang kembali.  Kemudian faizin berasal dari kata fawz yang artinya kemenangan, faizin adalah orang yang menang.

Disitu ada kata tambahan “ja'alnallahu”.  Sehingga doa selengkapnya menjadi: “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin”  Arti selengkapnya adalah “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, dan semoga pula Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan karena telah melewati ramadhan yang penuh cobaan.”

Penulisannya juga harus diperhatikan:

1. Minal ‘Aidin wal Faizin (Penulisan yang benar).
2. Minal Aidin wal Faizin
(Juga benar berdasar ejaan Indonesia).
3. Minal Aidzin wal Faidzin
(Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad Arab.)
4. Minal Aizin wal Faizin  
(Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”)
5. Minal Aidin wal Faidin
 (Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”.)

Selain ucapan “minal adin wal faizin, diantara kita juga sering menerima ucapan sebagai berikut: “Taqabalalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum”, yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, puasaku dan puasa kalian”.


Orang-orang Indonesia menambah kalimat "Minal ‘Aidin Wal Faizin” dengan kalimat "Mohon Maaf Lahir dan Batin"     Bolehkah?   Hehe... ya boleh-boleh aja. Masak berdosa? Perkara diterima atau tidak permohonan maafnya, Wallahu 'alam bishawab. Yang jelas punya makna silaturahmi yang baik.

Kamis, 22 Juni 2017

Dompet Haram

Mengikuti nasehat seorang karib, saya telah mempraktekkan beramal sedekah dengan metode “DOMPET HARAM”. Dengan metode itu, saya merasa amat ringan dan menyenangkan dalam mengeluarkan zakat, infak maupun sedekah. Bukan itu saja, muncul pula adanya keajaiban dalam kehidupan keluarga maupun di kantor.  

DOMPET HARAM bukanlah dompet berisi uang yang diperoleh secara tidak halal, tetapi berisi uang yang bukan hak kami, yang haram hukumnya bila kami belanjakan.  

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian” (QS. Adz-Dzariyat: 19).

Hak kaum dhuafa itu tidak banyak, hanya 2,5%, dan Allah SWT menjamin harta tidak akan berkurang karena dikeluarkan zakatnya, justru akan bertambah keberkahannya.

Setiap menerima gaji tiap bulan atau setiap menerima rizki dari manapun, maka saya harus memotongnya (sebagai zakat) minimal 2,5% dan memasukkannya ke dalam DOMPET HARAM itu. Karena uang itu sesungguhnya bukanlah hak kami, tetapi hak kaum dhuafa, termasuk hak fakir miskin.

Dari DOMPET HARAM itulah kami sekeluarga bisa membantu kaum dhuafa dan fakir miskin, termasuk keluarga dan famili yang tergolong miskin dengan rasa yang “amat ringan” dan membahagiakan. Terasa amat ringan karena kami merasa uang itu sudah bukan hak kami lagi. Bayangkan kalau tidak dimasukkan kedalam DOMPET HARAM, tentu kami merasa agak eman (sayang) kalau harus mengeluarkan dari dompet pribadi sejumlah uang yang terbilang cukup besar.

Apalagi setelah saya meningkatkan zakat dari 2,5% menjadi 5%, keajaiban semakin bertambah. Karir di kantor secara tak terduga melonjak. Karena isi DOMPET HARAM semakin besar sehingga sedekah kami juga semakin besar.

Dengan bersedekah melalui DOMPET HARAM, orang-orang yang kami bantu, termasuk keluarga sendiri yang tergolong dhuafa banyak yang mendoakan kehidupan kami. Mereka begitu menyayangi kami sekeluarga. Mereka menganggap keluarga kami orang kaya (alhamdulillah). Padahal dibandingkan rekan-rekan sekantor, ekonomi kami tidak setinggi mereka.

Saya tidak harus menunggu selama satu tahun untuk mencapai nisab dalam mengeluarkan zakat. Karena tentu akan kesulitan dalam menghitungnya.  Apalagi kalau memperdebatkan apakah menghitung dari penghasilan bersih atau kotor. Kalau penghasilan bersih, betapa kecil sisanya setelah setahun dikurangi pengeluaran untuk berbagai keperluan, seperti renovasi rumah, cicilan mobil, pajak, arisan, biaya kuliah anak-anak, kursus, asesoris rumah, rekreasi, pesta ulang tahun, dan sebagainya.

Zakat adalah kewajiban bagi kita semua. Tidak memandang apa pun itu profesinya (zakat profesi), apabila rizki yang diterimanya sudah mencapai nisab meski satu bulan, ia wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5 persen.  Nisab zakat profesi ialah senilai dengan 520 kg beras (setara dengan Rp. 4.420.000,-)

Zakat profesi merupakan ijtihad para ulama di masa kini yang berangkat dari ijtihad yang cukup memiliki alasan dan dasar yang kuat. Di antara ulama yang berpendapat adanya zakat profesi ialah Syaikh Yusuf Qaradhawi, yang berpendapat bahwa semua penghasilan melalui kegiatan profesi seperti dokter, konsultan, seniman, akuntan, notaris, dan sebagainya, apabila telah mencapai nisab, wajib dikenakan zakatnya.

Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah/nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu." (QS. Al-Baqarah: 267).

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa segala hasil usaha yang baik-baik wajib dikeluarkan zakatnya. Dalam hal ini termasuk juga penghasilan (gaji) dari profesi sebagai dokter, konsultan, seniman, akunting, notaris, dan sebagainya.

Rekan sekantor yang nampak gemar bersedekah merasa kaget dengan pertanyaan saya. Pengakuannya, selama ini ia merasa sebagai orang yang rajin bersedekah.  Ia sering berbagi sedekah kepada para cleaning service di kantor, tukang parkir, dan peminta-minta di lampu merah.  Setelah saya tanya kira-kira berapa besar yang telah ia sedekahkan kepada kaum dhuafa dalam sebulan. Apakah sudah mencapai 2,5%?  Setelah ia hitung ternyata, astaga kurang dari 1% dari penghasilannya yang 25 juta sebulan.

Lalu iapun meniru metode saya bersedekah melalui DOMPET HARAM. Dan kemudian ia mengaku dapat bersedekah dengan amat ringan dan menyenangkan. Bahkan sampai-sampai ia kesulitan mencari obyek sasaran bersedekah, hingga ia harus mengunjungi panti-panti asuhan dan dhuafa bersama dengan anak istrinya.


Terlebih lagi setelah menaikkan zakatnya menjadi 5%, karirnya semakin bersinar. Alhamdulillah.

Artikel Kompas

Kompasiana adalah sebuah platform blog dan publikasi online yang dikembangkan oleh Kompas Cyber Media sejak 22 Oktober 2008. Setiap konten (artikel, foto, komentar) dibuat dan ditayangkan langsung oleh Pengguna Internet yang telah memiliki Akun Kompasiana (disebut Kompasianer).
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai berikut :
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawaijuga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani, Suasa pelaksanaan, Promosi, Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional, Keadaan ruang praktik, Keadaan daerah yang dilanda bencana.
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan, Tentukan tujuan, Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografiautobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:
·         novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
·         Pola narasi secara sederhana:
·         awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
1.  Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
a. L angkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
·         Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
·         subur, dan sabut secukupnya.
·         Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
·         sehat dengan diameter kira-kira 1,5
·         sampai 2 cm.
·         Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/ tema; Menetapkan tujuan; Mengumpulkan data dari berbagai sumber; Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih.
07. Inikah Jaman Edan? (Pil)
17. Bill Gates, Bahagia Setelah Beramal Sedekah (Pil)
18. Mengenal Empat Kecerdasan Manusia (IQ, EQ, SQ dan TQ) (Pil)
19. Menjelang Pilpres, Panduan Memilih Pemimpin (dalam Islam). (Pil)
20. Zakat Profesi, Solusi Persoalan Perhitungan Fiqih Konfensional Zakat Mal
21. Aa Gym, Sosok Sufi Tasawuf Modern
22. Tiga Amalan Pemuda Penghuni Surga (Pil)
35. Qurban, Tanda Mukmin Menuju Taqwa
36. Taman Sari Keraton Jogja, Situs dengan Arsitektur Jawa Kuno yang Unik (Pil)
37. Film "Bumi Manusia" Keren meski Belum Presentasikan Novelnya secara Utuh (Pil)
38. Candi Singasari, Situs Peninggalan Sejarah yang Semakin Tak Diminati
39. Tepatkah Mengganti Istilah Kafir dengan Muwathinun? (Pil)
47. Resep Nasi Bebek Suroboyo (Pil)
48. Pro dan Kontra Dalil Ritual Tahlilan
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
78. "Dagelan Jagat", Falsafah dan Pitutur Leluhur Jawa
79. Sego Bebek Suroboyo

-----  -----  -----  -----  -----


Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Penulis artikel
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai berikut :
·Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Jenis dan cara penulisan artikel
Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawaijuga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani, Suasa pelaksanaan, Promosi, Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional, Keadaan ruang praktik, Keadaan daerah yang dilanda bencana.
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan, Tentukan tujuan, Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografiautobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:
·         novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
·         Pola narasi secara sederhana:
·         awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
1.  Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

a. L angkah menyusun narasi (fiksi):

Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
·         Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
·         subur, dan sabut secukupnya.
·         Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
·         sehat dengan diameter kira-kira 1,5
·         sampai 2 cm.
·         Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, produk yang didirikan oleh Pepih Nugraha ini berubah menjadi platform blog untuk semua orang. Nama Kompasiana sendiri diambil dari nama kolom yang diisi oleh Pendiri Harian Kompas, PK Ojong.
Dari tahun ke tahun, tampilan situs web Kompasiana (www.kompasiana.com) mengalami perubahan antarmuka, menjadi lebih bersih dan lebih mudah diakses. Sekian fitur interaktif juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Kompasianer.
Keunikan Kompasiana terletak pada sisi pengelolaan konten yang dilakukan secara simultan. Meskipun setiap artikel yang dibuat Kompasianer langsung tayang, Kompasiana memoderasi isinya setiap saat untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat dan ketentuan. Dan untuk setiap konten terbaik, Kompasiana mengolahnya dan mempromosikannya 7x24 jam agar dibaca oleh lebih banyak orang.
Pada tahun 2017, produk digital yang semula menyandang slogan “Sharing. Connecting” ini mengusung slogan baru: “Beyond Blogging”. “Lebih dari sekedar ngeblog” merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. “Beyond Blogging” juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).
Selain menjadi wadah menulis bagi semua warga, Kompasiana telah menghubungkan banyak produk dan institusi untuk berinteraksi dengan Kompasianer dan khalayak lainnya lewat beragam kegiatan online dan offline seperti kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan sebagainya.
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.