Jumat, 29 Mei 2020

Ciri-ciri Orang Baik

👉1. Orang Baik cenderung LEBIH BANYAK TERSENYUM. Percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum. Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka Hawa Positif akan bertebaran disekitarnya Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan lebih ramah dan bisa dipercaya

👉2. Pikiran-pikiran negatif seperti iri hati & dengki jarang menghinggapi orang baik.
Orang Baik akan selalu MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun sehingga akan menyebarkan suasana nyaman.

👉3. Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA DULUAN. Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yg berbuat jahat padanya sekalipun.
Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting, ingin dicari dan dibutuhkan.
Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.

👉4. Orang Baik TIDAK INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BAIK. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk (kekurangan) dirinya.

👉5. Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI. Mereka terlihat sangat sabar dan toleran.
Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

👉6. Orang Baik akan bercerita atau MEMBAGIKAN HAL-HAL YG BERMANFAAT dengan tujuan memberi tahu.
Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yg benar.

👉7. Orang Baik selalu menghafal 3 kata sakti. Yaitu MAAF, TOLONG, & TERIMA KASIH.

👉8. Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain.
Apalagi jika dia merasa bersalah. Mereka tidak akan segan-segan untuk MEMINTA MAAF & MEMPERBAIKI KESALAHAN. Berbeda dengan orang jahat yg memiliki gengsi tinggi & menganggap dirinya selalu benar. Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsi, Ada saja alasan untuk mencari kesalahan serta untuk menjatuhkan orang lain.

Semoga kita bisa melatih diri menjadi orang sabar dalam menghadapi setiap kejahatan & perilaku orang jahat. _"MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING, TETAPI JAUH LEBIH PENTING MENJADI ORANG YG BAIK-"

Yuuuk ... Kita sama-sama berusaha dan belajar menjadi ORANG YG BAIK
👌👍👍👍🤗🌹

Pandemi Corona; Kewajiban Menaati Pemerintah


Saat ini, warga dunia termasuk kita bangsa Indonesia sedang berada di tengah pusaran krisis wabah pandemi Covid-19 atau virus corona.
Pandemi virus ini bukan hanya permasalahan kesehatan semata, tetapi juga menjadi masalah bagi kehidupan sosial dan ekonomi, serta krisis psikologis bagi masyarakat.
Dengan pandemi ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat menjadi lumpuh dan menjadi persoalan serius bagi pemimpin negara.
Saat ini jumlah manusia yang terinveksi virus covid-19 mencapai 5,6 juta, dan yang meninggal 356 ribu.
Amerika Serikat merupakan Negara yang terbanyak, dengan jumlah terinveksi mencapai 1.74 juta, dan yang meninggal 102 ribu
Sedangkan Indonesia jumlah terinveksi mencapai 24,5 ribu, dan yang meninggal lebih dari 1500 orang
Entah sampai kapan wabah corona ini berakhir, Wallahu ‘alam bish showab.

Bagaimana umat Islam menyikapi?
Sebagai umat Islam, bagaimana seharusnya kita menyikapi permasalahan pandemi ini.  Setidaknya ada 3 acuan yang harus kita pedomani, yaitu (1) Al-Quran, (2) Sunah Rasul, serta (3) ijtihad para alim dan ulama, sebagai pewaris nabi. 

Pertama, Al-Qur’an.
Setidaknya ada 2 ayat suci al-Qur’an yang menjadi acuan dalam menyikapi wabah pandemi corona, yaitu :
a. QS. Ar-Ra’d: 11: "innallaaha laa yugayyiru maa biqaumin - ḥattaa yugayyiruu maa bi`anfusihim"
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
b. QS. An-Nisa, ayat 59 :
# Ya ayyuhalladżina amanu aṭi'ullaha wa aṭi'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, # Fa in tanaza'tum fi syai`in - fa ruddụhu ilallahi war rasụli – ing kuntum tu`minụna billahi wal-yaumil-akhir, # Dżalika khairuw wa aḥsanu ta`wila.
Terjemah Arti:
# Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. # Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.   # Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dari dua ayat diatas, maka jelas bahwa Allah Swt memerintahkan kepada orang2 beriman untuk ikhtiyar (berusaha) dalam menghadapi suatu masalah, dan mena’ati aturan Ulil Amri (pemerintah.)

Ulul Amri adalah pemerintah, yaitu mereka yang memiliki kekuasaan secara syar’i dan bukan kekuasaan yang mengikuti thaghut.
Ketaatan kepada ulil amri adalah suatu kewajiban, selama tidak dalam hal-hal yang bertentangan dengan Islam, Seperti, keharusan orang untuk mempunyai sertifikat rumah, surat izin mengemudi, melunasi administrasi negara, dan lain sebagainya.
Apalagi bilamana pemerintah juga melibatkan peran serta para ulama dan ahli agama.

Kedua, Sunah Rasul.
Setidaknya ada 3 hadis yang menjadi acuan dalam menyikapi wabah pandemi corona, yaitu :
a.  Rasulullah bersabda; "Larilah dari orang yang sakit lepra, sebagaimana kamu lari dari singa." (HR. Bukhari dan Muslim).
b. Rasulullah bersabda: “Apabila engkau mendengar tha’un (wabah penyakit menular) berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu keluar daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).
c. Rasulullah bersabda: “Janganlah yang sakit (menular) dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Ketiga, Ijtihad Alim Ulama.
Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah Rasul diatas, para alim ulama memberikan arahan atau fatwa terkait dengan sikap umat Islam dalam menghadapi pandemi corona. Yaitu :
a. Melarang umat Islam membuat atau mendatangi konsentrasi massa dalam jumlah besar.
b. Masjid dilarang menyelenggarakan kegiatan yang membuat berkumpul banyak orang, seperti shalat berjamaah untuk umum, pengajian, kegiatan majelis taklim, dsb
c. Memberi solusi bagi umat Islam untuk mengganti salat jumat, shalat tarawih dan shalat Ied dengan salat berjamaah bersama keluarga di rumah.

Kebijakan Otoritas Negara
Upaya (ikhtiar) yang dilakukan oleh sejumlah otoritas Negara yang didukung fatwa ulama setempat untuk mencegah penularan dan penyebaran pandemi corona, adalah melarang msjid menyelenggarakan ibadah shalat berjamaah untuk umum. Seperti :

> Pemerintah Arab Saudi menutup sementara dua masjid suci bagi umat Islam, yaitu Masjidil Haram (di Mekkah) dan Masjid Nabawi (di Madinah).

> Otoritas Pemerintah Mesir, Uni Emirat Arab, Turki, Kuwait , Iran, Palestina, dan Negara-negara Islam lainnya meminta warganya untuk tidak datang ke masjid melaksanakan shalat Jumat selama ada wabah pandemic Corona.

> Persatuan Ulama Dunia (IUMS) menerbitkan fatwa berisi himbauan meniadakan penyelenggaraan shalat Jumat dan shalat berjamaah di masjid di wilayah terpapar wabah virus corona.

Dalam hal kewajiban shalat Jumat berjamaah, menurut ijtihad para ulama orang Islam diperbolehkan tidak melaksanakan shalat Jumat karena alasan udzur syar’i.
Lima jenis uzur adalah :  (a) sakit berat,  (b) hujan deras yang dapat membasahi pakaian, (c) adanya salju, (d) keadaan dingin, dan (e) kekhawatiran atas gangguan keselamatan jiwa, kehormatan diri, atau harta benda.
Dalam kondisi ketika berkumpul dan berkerumun diduga kuat akan menularkan wabah penyakit, maka ini menjadi udzur untuk tidak melaksanakan shalat Jumat.

Kesimpulan
Sebagai umat Islam, kita wajib mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. An-Nisa ayat 59:
# Ya ayyuhalladżina amanu aṭi'ullaha wa aṭi'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, # Fa in tanaza'tum fi syai`in - fa ruddụhu ilallahi war rasụli.
(Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)).

Allah Swt memerintahkan kita orang beriman untuk mematuhi aturan pemerintah, sepanjang untuk kemaslahatan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Tata Tertib dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Ibadah di Masjid Jami’ Nurul Huda


(Sesuai Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19) 
Menindak lanjuti kebijakan Pemerintah dan seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam upaya pencegahan penularan dan penyebaran pandemi Covid-19, Pengurus DKM MNH melakukan langkah2 sbb: 
I.       Penyiapan Sarana.
1.      Mengulung karpet masjid dan membersihkan lantai secara berkala (tiap hari) dengan antiseptic/ disinfectan.
2.      Membuat tanda pada shaf lantai masjid untuk menjaga jarak aman (physical distancing) bagi jamaah shalat.
3.      Menyiapkan sarana cuci tangan pakai air sabun (CTPS) dan hand sanitizer di pintu masuk dan tempat wudlu.
4.      Menyiapkan alat pengukur suhu tubuh (thermal scanning).
5.      Memasang spanduk atau benner “Aturan memasuki masjid dimasa pandemic covid), di beranda depan masjid. Isi Antara lain:
a.   Membawa sajadah masing2
b. Memakai masker.
c.   Wajib cuci tangan pakai sabun (CTPS) sblm masuk masjid.
d.  Tidak berjabat tangan.
e.  Mempersingkat dzikir.
6.      Menyiapkan masker cadangan 25 buah.
7.      Untuk memudahkan pemerikasaan dan pengawasan menggunakan kebijakan “satu pintu”, yakni jamaah memasuki ruangan masjid hanya melalui 1 pintu utama.
8.      Menyiapkan rompi seragam untuk pengurus DKM yang bertugas mengatur kegiatan ibadah sesuai aturan dan SOP.

II.     SOP Pengurus DKM.
1.      Seorang petugas menyambut Penceramah, sekaligus mengingatkan durasi waktu ceramah agar tidak terlalu lama (paling lama 15 menit.)
2.      Seorang petugas membacakan maklumat sebelum khatib naik mimbar.
3.      Dua orang petugas mengatur posisi jamaah agar menempati shaf dengan aturan jaga jarak aman (physical distancing).
4.      Dua orang petugas berjaga di depan pintu masuk masjid untuk menyambut jamaah yg baru datang, serta menegakkan tata tertib masuk masjid pada situasi Pandemi Corona. Tugas :
a.   Mempersilahkan jamaah untuk membaca aturan/tata tertib yg terpampang di beranda depan masjid.
b.  Mengingatkan jamaah untuk memakai masker. Bila tidak punya maka dipersilahkan mengambil di rumah, atau membeli masker yang disiapkan masjid dengan harga standar.
c.   Mempersilahkan cuci tangan pakai sabun (CTPS) terlebih dahulu sblm masuk masjid.
d. Mengingatkan utk tidak berjabat tangan.
e.  Melarang anak yang belum baligh untuk ikut sholat berjamaah dan tetap #dirumahaja.
5.      Satu orang petugas melakukan pemeriksaan suhu tubuh jamaah dengan alat thermal scanning) sebelum memasuki ruangan masjid. Apabila suhu tubuh melebihi batas normal, atau batuk dan pilek maka mempersilahkan ybs untuk tidak salat di masjid.
6.      Dua orang petugas (poin nomor 4) mengatur shaf jamaah yang berada di luar ruangan masjid.

Demikian Tata tertib dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Masjid Jami’ Nurul Huda guna mendukung program Pemerintah dan seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus corona Covid-19.

Kamis, 28 Mei 2020

Angka Kematian Dunia Covid-19


Inilah 108 Negara dengan Angka Kematian Akibat Covid-19 (Posisi 22 Mei 2020):

1.  USA           : 93,533
2.  UK             : 35,341
3.  Italy            : 32,169
4.  France        : 28,022
5.  Spain         : 27,778
6.  Brazil         : 17,983
7.  Belgium     :    9,108
8.  Germany.  :    8,193
9.   Iran           :   7,119
10. Canada     :    5,912
11. Netherland:   5,715
12. Mexico      :   5,666
13. China        :  4,634
14. Turkey      :  4,199
15. Sweden    :  3,743
16.  India        :  3,303
17.  Russia     :  2,837
18.  Ecuador  :  2,839
19.  Peru         :  2,914
20.  Switzerland: 1,891
21.  Ireland     :  1,561
22.  Portugal   :  1,247
23. Indonesia   : 1,221
24.  Romania  : 1,137
25.  Pakistan  :   985
26.  Polandia  :   948
27. Philippines: 837
28. Japan        :  768
29. Egypt         :  659
30. Austria      :  632
31. Columbia  :   613
32. Algeria      :  561
33. Denmark   :  551
34. Ukarine     : 548
35. Chile         : 509
36. Hungary    : 467
37. Dominikan : 441
38. Argentina  : 392
39. Bangladesh: 370
40. Saudi Arabia:329
41. Finland     : 301
42. Czechia    : 302
43. Panama    :  281
44. Israel        :  278
45. S. Africa   : 312
46. S. Korea    : 263
47. Norway     : 233
48. Serbia        : 234
49. UAE          : 227
50. Moldova    : 221
51. Morocco   : 193
52. Nigeria       : 192
53. Bolivia      : 189
54. Afghanistan: 178
55. Belarus     : 175
56. Greece     : 165
57. Honduras  : 147
58. Cameroon : 140
59. Bosnia      : 134
60. Iraq           : 131
61. Kuwait      : 121
62. Malaysia    : 114
63. Bulgaria     : 112
64. Luxembourg : 109
65. Sudan       : 111
66. Slovenia    : 104
67. N.Macedonia:106
68. Australia    : 100
69. Croatia      :   96
70. Cuba         :  79
71. Estonia     :  64
72. Armenia    :  64
73. D.Rep. Congo:  61
74. Lithuania   :  60
75. Thailand    : 56
76. Somalia    :  59
77. Niger        :  55
78. Chad        :  56
79. Mali          : 53
80. Burkina Faso : 51
81. Andora     :  51
82. Kenya        :  50
83. Tunisia       :  47
84. Channel Islands: 44
85. Tajikistan   :  41
86. San Marino:  41
87. Azerbaijan :  41
88. Guatemala:  43
89. Kazakhstan: 35
90. Sierra Leone:  33
92. Albania      :  31
93. Ghana       : 31
94. Senegal     : 30
95. El Savador : 30
96. Slovakia    : 28
97. Ivory Coast: 28
98. Yemen     : 28
99. Oman       : 27
100. Lebanon  : 26
101. Isle of Man : 24
102. Liberia      : 23
103. Singapore: 22
104. Latvia      : 21
105. Tanzania : 21
106. Haiti         : 22
107. New Zealand: 21
108. Uruguay   : 20
- Hongkong      : 4
- Taiwan           : 7
- Vietnam         : 0

New Normal

Apa Itu New Normal ?

1. New Normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yg sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.

2. New Normal adalah upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya.

3. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona. New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yg ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyuran.

4. New Normal diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Tidak mungkin seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial.

5. New Normal ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi2nya sesuai konstitusi. Harap diingat bahwa pemasukan negara berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.

6. New Normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada disekitar kita. Untuk itu aktivitas ekonomi/publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

7. Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya ekonomi akan membawa efek domino kebangkrutan negara!

8. Jika anda tidak setuju dengan New Normal, silakan terap tinggal di rumah. Sebab banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan2 apalagi bertahun2 dan tetap bisa menghidupi keluarganya.

9. Untuk memastikan New Normal bisa berjalan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yg sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Di dalamnya juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.

10. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi utk memastikan pemeriksaan kesehatan yg massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yg paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yg tepat sasaran dan perlindungan kesehatan.

Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak.

Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif yg tidak bermanfaat bagi siapapun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik. Jika anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga sebab itulah satu2nya cara!

Wellcome new normal👍

&&&

New Normal? No!
Oleh: Ustadz Yuda P.

Mengapa penguasa bersikeras segerakan New Normal? Padahal kurva belum melandai? Padahal kebijakan yang sekarang saja amburadul?

Karena New Normal sejatinya adalah tuntutan para kapitalis dan pemilik modal tidak mau terus merugi. Para pemilik mall, para pemilik jaringan hotel besar, para pemilik maskapai penerbangan, para pemilik raksasa migas, mereka yang selama ini "sakratul maut" akibat pandemi berusaha untuk bangkit kembali.

Tentu saja mereka tinggal menekan para penguasa beserta kroni mereka. Toh mereka dulu jadi penguasa lewat pemilu yang kemarin di-support penuh oleh para kapitalis tersebut.

Lalu bagaimana jika nanti rakyat kecil banyak yang sakit terpapar pandemi? Tenang, penguasa telah menaikkan BPJS jadi negara tidak akan rugi. Rakyat dibiarkan berjuang sendiri, seperti dulu kita dibiarkan berjuang sendiri, lockdown tanpa bantuan negara seperti amanat UU Karantina.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Jangan mau ikut seruan New Normal. Jangan belanja ke mall, jangan bepergian, jangan beri kesempatan para raksasa kapitalis itu bangkit lagi. Biarkan mereka meneruskan "sakratul maut" mereka sampai tuntas.

Tetap belanja ke tetangga Anda, tetap beli dagangan teman Anda. Matikan TV, abaikan iklan. Usahakan beli barang dan jasa secara langsung. Hidupkan peer-to-peer economy.

Jika Anda kena PHK, atau terancam PHK, segera bangkit dan ambil bagian dalam peer-to-peer economy tadi. Tawarkan produk atau jasa secara langsung kepada siapa saja. Saya melihat sendiri, tetangga, saudara dan kerabat yang bisa survive dengan cara seperti ini. Depan rumah saya misalnya, berhasil membuat Pizza yang nyaris seenak Pizza Hut, dengan harga seper limanya. Jangan cengeng dan hidup tergantung orang terus. Saatnya mandiri.

Salah satu hikmah pandemi ini adalah hancurnya bisnis-bisnis leisure-lux bermodal dan berbujet iklan besar, serta bertempat di mall besar. Serta bangkitnya banyak bisnis kecil dengan sistem direct selling. Hancurnya para pemakai riba, serta suburnya jual beli (al-bai). Hancurnya pasar modal dan bursa, serta mulai digunakannya crowd funding ala syariah yaitu syirkah. Tugas Anda hanyalah membiarkan dan memberikan kesempatan kepada pandemi untuk menuntaskan semua tugasnya tadi. Jangan terpancing propaganda New Normal.

Jika New Normal ini berhasil, maka kapal-kapal tanker minyak raksasa yang kemarin kebingungan terombang-ambing di lautan karena semua kilang minyak penuh, mereka akan kembali mengucurkan dengan masif dan deras minyak-minyak mereka. Harga minyak akan kembali naik. Para kapitalis akan kembali berpesta saling toast wine mahal. Dan bumi akan kembali tercemar polusi.

Satu lagi, jangan paksaan anak masuk sekolah jika Anda belum yakin. Mengingat anak-anak yang terdampak pandemi cukup banyak. Tetap pertahankan kelas online, atau lakukan home school sendiri. Sudah saatnya anak-anak tidak lagi dicekoki dengan beban kurikulum dan Anda mulai mendesain sendiri kurikulum terbaik buat mereka.

Intinya, biarkan pandemi ini menyelesaikan tugasnya untuk menghabisi peradaban kapitalis sekuler yang sejak awal memang sudah rusak ini. Dan pada saat yang sama kita belajar cara hidup yang baru, yang lebih sesuai dengan Islam, sampai terwujudnya bisyarah Baginda Rasulullah saw; tsumma takunu khilafatan 'ala minhajin nubuwah...

Selasa, 26 Mei 2020

Buya Hamka Ceritakan Keadaan Indonesia Saat PKI Berkuasa

Zaman Ketika PKI Berkuasa
Oleh: HAMKA

Mari kita segarkan kembali ingatan kita, bahwa menegakkan kebenaran itu selalu penuh tantangan. Belum tentu yang tampak diikuti secara gegap gempita dengan segala kebesarannya adalah hal yang benar. Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.

Pada tanggal 17 Agustus 1958, dengan suara yang gegap gempita, Presiden Soekarno telah mencela dengan sangat keras Muktamar (Konferensi) para Alim Ulama Indonesia yang berlangsung di Palembang tahun 1957. Berteriaklah Presiden bahwa konferensi itu adalah “komunis phobia” dan suatu perbuatan yang amoral.

Pidato yang berapi-api itu disambut dengan gemuruh oleh massa yang mendengarkan, terdiri dari Parpol dan Ormas yang menyebut dirinya revolusioner dan tidak terkena penyakit komunis phobia. Sebagaimana biasa pidato itu kemudian dijadikan sebagai bagian dari ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi, semua golongan berbondong-bondong menyatakan mendukung pidato itu tanpa reserve (tanpa syarat).

Malanglah nasib Alim-Ulama yang berkonferensi di Palembang itu, karena dianggap sebagai orang-orang yang kontra revolusi, bagai telah tercoreng arang. “Nasibnya telah tercoreng di dahinya”, demikian peringatan Presiden. Banyak orang yang tidak tahu apa gerangan yang dihasilkan oleh Alim-Ulama yang berkonferensi itu, karena disebabkan kurangnya publikasi (atau tidak ada yang berani) yang mendukung konferensi Alim-Ulama itu, publikasi-publikasi pembela Soekarno dan surat-surat kabar komunis telah mencaci maki Alim-Ulama kita.

Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.
Perlulah kiranya resolusi Muktamar Alim-Ulama ini kita siarkan kembali agar menyegarkan ingatan umat Islam dan membandingkannya dengan Keputusan Sidang MPRS ke IV yang berlangsung bulan Juli 1966 lalu.

Muktamar yang berlangsung pada tanggal 8 – 11 September 1957 di Palembang telah memutuskan bahwa :

Ideologi-ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan haram bagi umat Islam menganutnya.
Bagi orang yang menganut ideologi-ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia dan tidak sah menikah dan menikahkan orang Islam, tiada pusaka mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan (tata-cara pengurusan) secara Islam.
Bagi orang yang memasuki organisasi atau partai-partai berideologi komunisme, PKI, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat dan lain-lain dengan keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.
Demikian bunyi resolusi yang diputuskan oleh Muktamar Alim-Ulama Seluruh Indonesia di Palembang itu. Resolusi yang ditandatangani oleh Ketua K.H. M. Isa Anshary dan Sekretaris Ghazali Hassan. Karena resolusi yang demikian itulah para ulama kita yang bermuktamar itu dikatakan oleh Presidennya sebagai amoral (tidak bermoral /kurangajar).

Akibat dari keputusan Muktamar tersebut, Alim-Ulama kita yang sejati langsung dituduh sebagai orang-orang tidak bermoral, komunis phobia, musuh revolusi dan sebagainya. Maka K.H. M. Isa Anshary sebagai ketua yang menandatangani resolusi itu pada tahun 1962 dipenjarakan tanpa proses pengadilan selama kurang lebih empat tahun. Dan banyak lagi Alim-Ulama yang terpaksa menderita di balik jeruji besi karena dianggap kontra revolusi. Terbengkalai nasib keluarga, habis segala harta-benda bahkan banyak di antara mereka memiliki anak yang masih kecil-kecil. Semua itu tidak menjadi pikiran Soekarno. Di samping itu, ada “ulama” lain yang karena berbagai sebab memilih tunduk tanpa reserve pada Soekarno dengan ajaran-ajaran yang penuh maksiat itu, bermesra-mesra dengan komunis di bawah panji Nasakom.

Bertahun lamanya masa kemesraan dengan komunis itu berlangsung di negara kita, dalam indoktrinasi, pidato-pidato Nasakom dipuji-puji sebagai ajaran paling tinggi di dunia. Dan ulama yang dipandang kontra revolusi yang telah memutuskan komunis sebagai paham kafir yang harus diperangi, dihina dalam setiap pidato dan dalam setiap tulisan. Meskipun sang ulama sudah meringkuk dalam tahanan, namun namanya tetap terus dicela sebagai orang paling jahat karena anti Soekarno dan anti komunis.

Nasehat dan fatwa ulama yang didasarkan kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an, dikalahkan dengan ajaran-ajaran Soekarno melalui kekerasan ala komunis.

Rupanya Allah hendak memberi dulu cobaan bagi rakyat Indonesia. Kejahatan komunis akhirnya terbukti dengan Gestapu-nya. Allah mencoba dulu rakyat Indonesia sebelum Dia membuktikan kebenaran apa yang dikatakan oleh Alim-Ulama itu hampir sepuluh tahun lalu.

Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan
Sidang MPRS ke IV pun telah mengambil keputusan mengenai komunis dan ajaran-ajarannya sebagai berikut:

“Setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme /Marxisme / Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan paham atau ajaran tersebut adalah DILARANG”.

Dengan keputusan MPRS tersebut, apa yang mau dikata tentang Alim-Ulama kita yang dulu dikatakan amoral oleh Soekarno? Insya Allah para Alim-Ulama kita dapat melupakan semua penghinaan dan penderitaan yang dilemparkan kepada mereka. Dan sebagai ulama mereka tidak akan pernah bimbang walau perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan itu pasti akan beroleh ujian yang berat dari Tuhan.

Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan.

Ulama yang berani itu telah menyadarkan dirinya sendiri bahwa mereka itu adalah ahli waris para Nabi.

Nabi-nabi banyak yang dibuang dari negeri kelahirannya atau seperti yg dialami Nabi Ibrahim A.S. yang dipanggang dalam api unggun yang besar bernyala-nyala, seperti Nabi Zakariya A.S. yang gugur karena digergaji dan lain-lain Nabi utusan Allah.

Hargailah putusan Muktamar Alim-Ulama di Palembang itu, karena akhirnya kita semua telah membenarkannya. Bersyukurlah kita kepada Tuhan bahwa pelajaran ini dapat kita petik bukan dari menggali perbendaharaan ulama-ulama lama, namun hanya dari peristiwa sejarah  yang lalu.

Cerita HAMKA ini dipublikasikan oleh Majalah Panji Mas dari 1967 – 1981, terbitan Pustaka Panji Mas hal. 319.

https://www.faktakini.net/2018/11/buya-hamka-ceritakan-keadaan-indonesia.html

Senin, 25 Mei 2020

Link FB De Kalimana Populer

Tasawuf Bid’ah ??? (304)

Kekuatan Pikiran Positif (56)

Pilih Kutang … (530)

Buya & Pelacur Di Arab Saudi (195)

The Other Side of Rahwana

Kekuatan Pikiran Positif (57)

Jalan Kebajikan Hidup - Falsafah Jawa (49)

Sebe Allah (84)

Mengejar Gadis Cantik (55)

Inilah 5 Tokoh PKI

Fakta Sejarah (G30S/PKI) Yang Mendekati Kebenaran

Edukasi tentang Ular (66)

Pada Ibumu, Jangan Biarkan Kerinduan Menyiksa (52)

Makna Menjadi Muslim (54)

Tri Rismaharini (101)

Gerakan Menegok Tetangga (31)

Fenomena Londonistan (32)

Bill Gate, Bahagia Setelah Beramal Sedekah (19)

Makna Yang Dalam Lagu Bojo Loro (30)

Pintu Masjid Jangan Sampai Ditutup (60)

Dalam Hidup Itu … (24)

Memperlakukan Orang Sakaratul Maut (68)

Tangisan Mahatir Muhammad (10)

Jangan Mudah Terperangkap Kemarahan (50)

Shalat Tasbih (25)

Kita Berada di Badai Yang Sama (40)

Kisah Inspiratif, Soichiro Honda (57)

Doa Rasulullah Yg Disimpan Untuk Kita (41)

FENOMENA :
Ratusan ribu orang kulit hitam di seluruh AS masuk Islam di balik terali besi

Pitutur Leluhur

“DAGELAN JAGAT” (Wasiat Leluhur Jawa)

Guru & Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki

Pesan Anak Negeri

Perang As – China

Mengukur Kesuksesan

Harta, Anak & Istri adalah Ujian

Dalam Hidup Itu ... Jangan berusaha utk menjadi yg terbaik… Tapi berusahalah utk selalu berbuat baik.

Mualaf; hidayah Alloh bagi orang Amerika yang selalu mendengar berita negatif tentang Islam, dan menjadi paham dan cinta Islam

INFAQ : Antara WC Umum dan Masjid (14)

Negeri haha hihi ...(18)

Proyek OBOR China

Sejarah M. Natsir

Makna Menjadi Seorang Muslim; Raja Yordania, Pidato di depan Parlemen Uni Eropa

Hidup Tak Selamanya Berjalan Mulus

Korupsi & KKN Sekarang Lebih Parah Ketimbang Jaman Orba.

Islam Kulit & Islam Hakekat

Aa Gym; Do'a Untuk Orang Tua

Sangkan Paraning Dumadi

Jangan Bersedih

Shadaqah

Surat Cinta Untuk Starla (46)

Puisi: Tuhan Aku Tak Akan …

Sangkan Paraning Dumadi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4080078448675203&id=100000192644428&sfnsn=wiwspwa

Strategi Catur Pemula :