Selasa, 31 Maret 2020

Darurat Sipil


Darurat sipil adalah status penanganan masalah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 23 Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya. Perppu ini ditandatangani oleh Presiden Sukarno pada 16 Desember 1959

Perbedaan paling mencolok Darurat Sipil (DS) dan Darurat Militer (DM) hanya terletak pada komando tertingginya.

Kalau DM bertindak sebagai Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) adalah militer yang ditunjuk presiden, maka pada DS adalah pejabat sipil alias gubernur/kepala daerah setempat.

Keadaan bahaya ada empat tingkat, yaitu Tertib Sipil, Darurat Sipil, Darurat Militer dan Darurat Perang.

Pasal 1 UU itu menyatakan, Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata menyatakan seluruh atau sebagian dari wilayah Negara Republik Indonesia dalam keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat sipil atau keadaan darurat militer atau keadaan perang, apabila:

1. Keamanan atau ketertiban hukum di seluruh wilayah atau sebagian wilayah Negara Republik Indonesia terancam pemberontakan, kerusuhan-kerusuhan atau akibat bencana alam, sehingga dikuatirkan tidak dapat diatasi oleh alat-alat perlengkapan secara biasa.

2. Timbul perang atau bahaya perang atau dikuatirkan perkosaan wilayah Negara Republik Indonesia dengan cara apapun juga.

3. Hidup negara berada didalam keadaan bahaya atau dari keadaan-keadaan khusus ternyata ada atau dikhawatirkan ada gejala-gejala yang dapat membahayakan hidup negara.

Bersikap Sombong

Suatu hari, ada seorang pria yang bertamu di rumah seorang Kyai. Dia melihat Sang Kyai sedang duduk sambal termenung.
Pria itu bertanya, “Apa yang sedang Kyai lakukan?”
Kyai itu menjawab, “Tadi saya kedatangan tamu yang minta nasihat. Saya berikan banyak nasihat yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa jadi orang hebat dan telah memberi manfaat pada seseorang. Saya merasa kebanggaan dan kesombongan saya mulai muncul, dan saya menyesal. Karena itu saat ini saya sedang tafakur (merenung) dan memohon ampun atas kesombongan yang bisa menggugurkan amal kebaikan itu.”  
Dari ilustrasi dialog diatas, bisa dibilang kesombongan seseorang itu bukan hanya karena banyaknya harta, kedudukan, dan ilmu saja, tapi bisa jadi kesombongan itu muncul setelah berbuat kebaikan seperti Kyai taersebut.
Tak sedikit di antara kita yang sombong setelah berhasil memberi solusi bagi masalah orang lain. Ada juga yang merasa besar hati setelah berhasil membantu meringankan beban hidup orang lain. Tak jarang ungkapan kesombongan pun tanpa disadari muncul seperti, “Andai dia tidak aku bantu, pasti masalahnya tak pernah terselesaikan.” Ini adalah bentuk ungkapan sederhana tapi mengandung makna keangkuhan.
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi semua Bani Adam, benih-benihnya seringkali muncul tanpa disadari.
Paling tidak, kesombongan itu mempunyai tiga level antara lain; 
Pertama, sombong disebabkan oleh faktor materi. Pada level ini, biasanya seseorang menjadi sombong karena merasa lebih kaya, lebih terhormat, dan lebih rupawan daripada orang lain.
Kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Dalam tahap ini, orang merasa sombong karena ia merasa lebih pintar, lebih berwawasan, lebih berkompeten dari orang lain, merasa menjadi orang yang paling benar dibandingkan orang lain.
Ketiga, sombong disebabkan oleh faktor perbuatan.  Pada level ini, orang menjadi sombong karena ia merasa dirinya lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih soleh dibandingkan dengan orang lain. Tanpa disadari banyak orang terjebak sombong karena merasa sudah berbuat baik kepada orang lain (sombong dalam kebaikan). Bisa jadi faktor kesombongan level ketiga ini sudah melekat lama pada diri kita tanpa sedikitpun disadari.
Kesombongan level ketiga ini sebenarnya jauh lebih halus dari dua level kesombongan lainnya. Mengapa? Karena orang yang sombong karena materi, maka ia mudah terlihat. Tapi, orang yang sombong karena pengetahuan apalagi sombong karena kebaikan sangat sulit terdeteksi. Sebab ia seperti benih-benih halus yang perlahan tapi pasti terus menjalar di hati seseorang.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang kita sebagai umatnya untuk bersikap sombong, sebab sombong adalah salah satu ciri dari penghuni neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Nabi menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR. Muslim no. 91).
An-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadis diatas berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam).

Islam Melarang Sombong
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad 2/381. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadis ini shahih).
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi).
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman: 18).
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (Q.S. An Nahl: 23).
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallambersabda,  “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Dosa Pertama Iblis
Sebagian salaf menjelaskan  bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q.S. Al Baqarah: 34).
Qotadah berkata tentang ayat ini, “Iblis hasad kepada Adam ‘alaihis salaam dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, “Saya diciptakan dari api sementara Adam diciptakan dari tanah”. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong dengan tidak mau sujud kepada Adam” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114, cet al Maktabah at Tauqifiyah).


Sombong Kepada Orang Sombong

Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.”  Penyataan di atas bukanlah hadis, melainkan hanya perkataan para ulama yang banyak tersebar di masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Ajluni dalam kitabnya, Kasyful Khafa. Hanya saja, maknanya sesuai dengan keterangan beberapa ulama.”

Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan.
Namun, jika kita bersikap sombong maka dia akan sadar. Ini sesuai dengan nasihat Imam Syafi’i, ‘Bersikaplah sombong kepada orang sombong sebanyak dua kali.’
Imam Az-Zuhri mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada pecinta dunia merupakan bagian ikatan Islam yang kokoh.’
Imam Yahya bin Mu’adz mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada orang yang bersikap sombong kepadamu dengan hartanya, adalah termasuk bentuk ketawadhuan.'”
Sementara, ulama yang lain mengatakan, “Terkadang bersikap sombong kepada orang yang sombong, bukan untuk membanggakan diri, termasuk perbuatan terpuji. Seperti, bersikap sombong kepada orang yang kaya atau orang bodoh (yang sombong).”
Allahu a’lam.
---

Sombong itu selendangKu. Siapa yang memakai selendangKu niscaya dia tidak akan mencium bau surga”. (hadist Qudsi).
Perumpamaan kesombongan sebagai suatu selendang dan Allah akan menyiksa orang yang merebut selendangNya itu menunjukkan bahwa Allah sangat tidak menyukai orang yang sombong.

Dari sudut pandang kita hamba yang beriman kepada Allah SWT, tentu saja sifat sombong itu adalah sifat yang konyol sekali..

Jadi, saya menafsirkan hadist diatas tetap pada pemahaman bahwa kesombongan itu bukan sifat Allah dan Allah tidak pernah menyatakan bahwa dia Maha Sombong.

Senin, 23 Maret 2020

4 Langkah Perang Melawan Virus Corona


 
1. Stay at Home
  • Aktifitas di dalam rumah
  • Kurangi interaksi dg orang lain

2. Physical Distancing
  • Jaga jarak 1,5 m dg orang lain
  • Hindari pertemuan, keramaian, dsb

3. Cuci Tangan
  • Sering cuci tangan pakai sabun
  • Cara harus benar

4. Makan Bergizi & OR
  • Makan bergizi utk produksi antibobi
  • Olah raga menambah ketahanan tubuh

Jumat, 20 Maret 2020

Anda Mungkin Mengidap Corona, Tapi Tidak Tahu

Oleh Hilman Fajrian*
(Minggu, 15 Maret 2020)

Mayoritas orang punya imunitas atau daya tahan tubuh yang baik. Tapi belum tentu mereka memiliki imun terhadap rasa takut. Terlebih lagi tanggungjawab pada orang lain.

Pencetus terbesar rasa takut: ketidaktahuan atau memproses informasi yang keliru.

Saya bukan dokter. Sehingga yang akan saya sampaikan berikut bukanlah sebuah rujukan medis. Saya hanya seseorang yang berbagi pengalaman tinggal selama sebulan di kawasan pandemi Corona/Covid pada Februari lalu: Taiwan dan Singapura. Alhamdulillah saya sehat sampai hari ini -- tak memiliki gejala sakit.

Saya di Taiwan sejak 8-25 Februari. Lalu di Singapore 26 Feb - 1 Maret. Setelah itu kembali ke Jakarta. Pada 3 negara ini saya melihat perbedaan bagaimana orang merespon Corona. Hingga sekarang saya tidak cemas berlebihan pada virus ini. Tapi justru cemas bagaimana perilaku orang-orang Indonesia meresponnya.

PERTAMA
Merujuklah pada fakta, data, dan informasi yang valid. Olahlah informasi hanya dari sumber yang kredibel. Sehingga kita tahu apa yang sedang kita hadapi.

1.1. Mortality rate (rasio kematian) Corona di dunia adalah 3%.

1.2. 80% kasus kematian adalah orang berusia di atas 60 tahun, atau sebelumnya menderita penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. Beberapa kasus berhubungan dengan tumor dan diabetes.

1.3. Penangkal Corona paling efektif saat ini adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Makin rendah daya tahan, makin berisiko.

1.4. Virus Corona terdapat pada cairan dari mulut dan hidung penderita -- organ yang berhubungan dengan pernapasan. Virus yang ukurannya sangat kecil tersebut akan menulari orang lain ketika masuk ke hidung atau mulut yang menjadi pintu gerbang pernapasan.

1.5. Virus Corona tidak hidup di udara. Tapi ia memerlukan medium untuk menempel. Virus bisa hidup sampai dengan 2 hari pada medium tersebut.

1.6. Medium itu bisa apa saja. Tangan, uang, gagang pintu, piring, meja, kursi, alat tulis, belt pada eskalator, keranjang belanja, dll.

1.7. Medium paling berisiko adalah yang diakses secara umum. Misal seorang penderita Corona batuk dan menutup mulutnya dengan tangan. Lalu ia memegang uang kertas. Uang kertas itu ia berikan ke seorang penjual. Kita mendapatkan uang yang sama dari penjual tersebut sebagai kembalian belanja. Maka menempellah virus ke tangan kita dan tangan penjual. Lalu kita memegang hidung atau makan sesuatu langsung dengan tangan. Virus masuk ke organ pernapasan.

1.8. Karena itu menggunakan masker agar tidak terkena virus bukanlah hal yang efektif. Berapa besar rupanya kemungkinan seorang pengidap Corona batuk depan kita lalu cairannya mengenai wajah kita? Kecil. Kemungkinan besarnya adalah, dia batuk, menutup mulut, memegang sebuah benda di sekitar, lalu kita pegang juga benda itu.

1.9. Sehingga cara yang paling efektif adalah perbanyak mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan. Di Taiwan ada protokol di tempat kerja untuk membersihkan tangan dengan alkohol tiap 1 jam. Jangan menyentuh area wajah tanpa cuci tangan sebelumnya. Jangan makan tanpa alat. Hindari berpergian ke tempat umum bila tidak harus.

1.10. Jagalah tubuh tetap sehat. Jangan terlampau lelah. Imbangkan gizi. Agar imunitas kita tetap baik.

KEDUA
Kita mungkin memiliki virus Corona dalam tubuh kita. Tapi kita tidak tahu karena tak mengalami gejala. Namun kita sangat mungkin jadi carrier (pembawa).

2.1. Darimana kita tahu kita tidak mengidap virus Corona? Karena kita sehat-sehat saja? Virus ini bisa masuk ke tubuh kita dan kita sehat-sehat saja karena imunitas tubuh kita berhasil mengalahkannya dalam masa inkubasi 14 hari.

2.2. Kalau dalam 14 hari inkubasi itu imunitas tubuh kita kalah, maka timbul gejala dan kita sakit. Lalu kita ke rumah sakit dan terdeteksi Corona.

2.3. Kalau imunitas kita menang, virus hilang. Kita sehat-sehat saja dan tak punya gejala. Hampir tidak mungkin kita yang sehat-sehat saja pergi ke rumah sakit untuk tes Corona yang seharga Rp 700 ribu itu.

2.4. Tapi ketika virus masuk ke tubuh kita, maka kita resmi mengidap/terinfeksi Corona (meski kemudian sembuh sendirinya). Selama virus itu masih ada dalam tubuh kita, maka otomatis kita jadi carrier.

2.5. Penyebaran virus dari pengidap tanpa gejala inilah (yang mungkin termasuk kita) memerlukan tanggungjawab di level individu.

"Asymptomatic and mildly symptomatic transmission are a major factor in transmission for Covid-19," said Dr. William Schaffner, a professor at Vanderbilt University School of Medicine and longtime adviser to the CDC. "They're going to be the drivers of spread in the community."

KETIGA
Sampai titik ini kita tidak tahu apakah kita carrier atau bukan. Tapi kita bisa lebih bertanggungjawab.

3.1. Sebagai pengidap dan carrier, imunitas kita mungkin kuat. Tapi tidak bagi orang lain, terutama mereka yang berusia tua dan memiliki penyakit.

3.2. Sebisa mungkin hindari atau batasi pertemuan dengan orang-orang berisiko tinggi di atas. Misalnya bertemu orangtua. Kita bisa menulari mereka dan rasio kematian mereka akan tinggi.

3.3. Cuci tangan dan memelihara kesehatan adalah cara paling efektif.

3.4. Cara efektif lain adalah 'mengkarantina diri'. Membatasi pergi ke tempat publik dimana kita akan menyentuh banyak benda yang juga disentuh orang lain.

KEEMPAT
Manusia hidup di antara berbagai virus dan bakteri yang ada di sekitar. Kita tak menyadarinya. Per meter persegi ada 800 juta virus yang hidup -- terutama di udara. Kita masih bisa tetap hidup dan sehat karena imunitas tubuh kita selalu bekerja melawan mereka. Makin seseorang menjaga kesehatan tubuhnya lewat pola hidup dan pola makan, makin kuat juga imun tubuhnya. Itu sebabnya penderita HIV/AIDS bisa meninggal hanya karena flu -- karena imunitas mereka lemah.

Jadi: pelihara kesehatan diri, jangan terlalu lelah, cuci tangan tiap 1 jam, makan dengan alat makan, karantina diri dengan tidak berpergian ke tempat publik bila tidak harus, dan usahakan jangan menemui orang tua dan penderita penyakit agar mereka tidak tertular dari kita (tanpa kita sadari).

Kita bisa lebih bertanggungjawab pada orang lain dan diri sendiri. Kita mungkin tidak bisa mengontrol banyak hal di luar diri kita (benda yang jadi medium, keharusan pergi bekerja, dll). Tapi kita bisa mengontrol diri kita sendiri

Perkembangan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia

- Senin (2 Maret)
: 2 (warga Depok)
- Jumat (6 Maret)
: 4
- Senin (9 Maret)
: 19
- Jumat (13 Maret)
: 35
- Sabtu (14 Maret)
: 96
- Minggu (15 Maret)
: 117
- Senin (16 Maret)
: 134
- Selasa (17 Maret)
: 172
- Rabu (18 Maret)
: 227
- Kamis (19 Maret)
: 309
- Jumat (20 Maret)
: 369


Keterangan :
- Sembuh 17 orang
- Meninggal 32 orang

Daerah :
Bali (4 kasus),
Banten (37),
DIY (4),
DKI Jakarta (215),
Jawa Barat (41),
Jawa Tengah (12),
Jawa Timur (15),
Kalimantan Barat (2),
Kalimantan Timur (10),
Kalimantan Tengah (2), Kepulauan Riau (4),
Sulawesi Utara (1),
Sumatera Utara (2),
Sulawesi Tenggara (3),
Sulawesi Selatan (2),
Lampung (1),
Riau (1),
serta dalam proses investigasi 13 kasus.

---

Perhatian :

Tiap hari trend peningkatan relatif makin tajam.
Berapa besok, lusa, minggu depan, dst ... ?    Wallahu a’lam bish shawab

Semoga kesadaran masy utk bantu cegah penyebaran virus terbangun.

"STAY AT HOME FOR 14 DAYS"


Dan wabah virus korona segera dp diatasi.

Kamis, 19 Maret 2020

Maklumat : Pelaksanaan Shalat Jum'at di Masjid Nurul Huda

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Memperhatikan Fatwa MUI terkait Penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah covid-19, dengan mempertimbangkan sikon wilayah KPAD Cibubur …

Maka

Masjid Jami’ Nurul Huda TETAP MENYELENGGARAKAN SHALAT JUM’AT pada tanggal 20/3/2020

DENGAN KETENTUAN :

a.  DKM berupaya menjaga situasi agar tidak terjadi penyebaran virus Covid-19 di masjid.

b.  Menghimbau para jamaah utk mencuci tangan terlebih dahulu sblm masuk masjid (meskipun sdh berwudlu di rumah)

c.  Para jamaah diharapkan membawa Sajadah masing-masing.

d.  Menghimbau jamaah yg merasa kurang sehat atau sedang batuk agar shalat di serambi masjid, atau shalat dzuhur di rumah.

e. Pengaturan shaf akan dilakukan saat menjelang pelaksanaan shalat.

f.  Tidak bersalaman antar jamaah, cukup memberi isyarat silaturahim dg merekatkan kedua telapak tangan di depan dada.

Demikian untuk menjadikan perhatian

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tertanda
Ketua DKM

Bukan Sekedar Doa Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Berdoa adalah keharusan, dan ikhtiar merupakan kewajiban bagi umat Islam.

Berdoa tanpa ikhtiar menentang perintah Allah Swt. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11)

Dalam upaya (ikhtiar) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), bbrp otoritas agama (ulama) negara2 melakukan langkah :

Pemerintah Arab Saudi menutup sementara dua masjid suci di Mekkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi) .

Otoritas agama Kuwait meminta umat Islam untuk tidak datang ke masjid melaksanakan shalat Jumat.

Pemerintah Iran memutuskan pembatalan Sholat Jumat di puluhan kota, termasuk ibu kota Teheran.

Pemerintah Palestina juga membatalkan shalat Jumat di sejumlah masjid di wilayah Bethlehem.

Tajikistan, negeri muslim yang berbatasan dengan China dan Afghanistan ini sementara telah meniadakan ibadah shalat jumat di masjid, dan mewajibkan warganya untuk beribadah di rumah masing-masing.

Persatuan Ulama Dunia (IUMS) menerbitkan fatwa berisi himbauan meniadakan penyelenggaraan shalat Jumat dan shalat berjamaah di masjid di wilayah terpapar wabah virus corona.

Selanjutnya bbrp negara mayoritas muslim melakukan hal yg krg lebih sama.

INDONESIA :

Kemenag & Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga  mengimbau agar warga mengurangi aktvitas di masjid.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan fatwa untuk mengurangi aktivitas di dalam masjid untuk pencegahan penularan corona.

--- --- ---

KRISIS PANDEMI CORONA

Pandemi virus corona saat ini mrpk ancaman potensial yg membahayakan bagi Indonesia.

Dalam bbrp hari jumlah penderita positif terjangkit covid-19 melonjak tajam.

Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia hari ini adalah 134 kasus, dengan 8 pasien sembuh dan 5 meninggal dunia.

Oleh karenanya jangan sampai kita  menganggap remeh ancaman in, spt warga Italia, Iran, Korsel dan Spanyol. Skrg mereka dilanda kepanikan luar biasa.

IKHTIAR

Salah satu strategi dlm upaya penanggulangan penyebaran virus covid-19 (memutus rantai penularan) adalah mencegah berkumpulnya orang dalam jumlah besar.

Termasuk kegiatan ibadah di masjid yg menampung banyak jamaah yg heterogen.

Tidak Ada Masjid yang Aman dari Virus Corona

Wakil Ketua DMI, Prof. Dr. H. Muh. Sirajuddin Syamsuddin, M.A. mengingatkan agar pengurus DKM tidak menganggap masjidnya aman dr serangan covid-19,

apalagi bila masjidnya berada di lokasi strategis yg terbuka bagi jamaah yg datang dari manapun.

Krn kita tdk bisa memastikan setiap jamaah yg datang itu bebas dr virus corona.

Mengikuti Fatwa MUI akan lebih baik.

--- --- ---

Virus corona jangan anggap remeh.

Ia sangat berbahaya, penyebarannya sangat cepat, dan penularannya sering tak disangka2.

Mari tingkatkan kewaspadaan ... ikhtiar dan do'a.

Death Rate karena Corona

Per hari ini (18/3/2020) peringkat Indonesia langsung naik menjadi ( nomer 2 ) nomer 1 utk death rate karena Covid-19.

Tingkat kematian corona dunia = 5408 / 145003= 3.730%

Tingkat kematian corona negara2 :
1. Italia = 1266 : 17660 = 7.169%
2. Indonesia = ( 5: 96 = 5.208% ) update --> now = 19/227 = 8,370 %..
3. Iran = 514 : 11364 = 4.523%
4. Cina = 3180 : 80945 = 3.929%
5. Jepang = 21 : 725 = 2.990%
6. Spanyol = 133 : 5232 = 2.542%
7. Perancis = 79 : 3667 = 2.154%
8. Amerika = 37 : 2034 = 1.819%
9. Belanda = 10 : 804 = 1.244%
10. Inggris = 8 : 801 = 0.999%
11. Swiss = 11 : 1139 = 0.966%
12. Korsel = 66 : 7169 = 0.921%
13. Belgia = 3 : 559 = 0.537%
14. Jerman = 8 : 3675 = 0.218%
15. Austria = 1 : 504 = 0.198%
16. Swedia = 1 : 814 = 0.123%
17. Norwegia = 1 : 996 = 0.100%
18. Denmark = 0 : 804 = 0.000%

Sumber : John Hopkins University & Medicine

Senin, 02 Maret 2020

Cara Membuat BBM

I.  
CARA BIKIN BAKSO HALUS (1 Kg)

1.    Beli Daging (2 kg) dan Urat (1/2 kg)


2.    Bikin bumbu bakso halus


3.    Digiling ke penggilingan



Bumbu Bakso Halus

1.     Sasa       
:
1 ½  sendok makn

2.     Garam
:
1  sendok makan

3.     Gula
:
¼ sendok makan

4.     Lada
:
¼ sendok makan

5.     Bawang Goreng Merah
:
2  sendok

6.     Bawang Goreng Puth    
:
1  sendok

7.     Tepung Ultra
:
1 bungkus

II.  
CARA BIKIN BAKSO URAT (1 Kg)

1.     Beli Daging


2.     Bikin bumbu bakso urat


3.     Digiling ke penggilingan



Bumbu Bakso Halus

1.     Sasa       
:
1 ½  sendok makn

2.     Garam
:
1  sendok makan

3.     Gula
:
½ sendok makan

4.     Lada
:
½ sendok makan

5.     Bawang goreng Merah
:
3  sendok makan

6.     Masako  
:
2 bungkus

III.
Bumbu Bakso Kuah (10 Liter)

1.     Sasa       
:
3½  sendok makan

2.     Garam
:
7  sendok makan

3.     Gula
:
4 sendok makan

4.     Lada
:
1 sendok makan

5.     Pala

¾ sendok makan





IV.
Bumbu Ijo (1Kg)

1.     Bawang Merah
:
1  Kg

2.     Bawang Putih
:
1  Kg

3.     Bawang Daun
:
1  Kg





V.
Bumbu Gorengan

1.     Sasa       
:
½  sendok makn

2.     Garam
:
1  sendok makan

3.     Gula
:
½ sendok makan

4.     Lada
:
¼ sendok makan

5.     Bawang goreng Merah
:
1  sendok makan

6.     Bawang goreng Putih