Istidraj adalah suatu
jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus
menerus bermaksiat pada Allah.
Jadi, ketika Allah
membiarkan kita :
1. Sengaja meninggalkan
shalat.
2. Sengaja meninggalkan
puasa.
3. Tidak ada perasaan
berdosa ketika bermaksiat dan membuka aurat.
4. Berat untuk
bershadaqah.
5. Merasa bangga dengan
apa yang dimiliki.
6. Mengabaikan semua
atau mungkin sebagian perintah Allah.
7. Menganggap enteng
perintah-perintah Allah.
8. Merasa umurnya
panjang dan menunda-nunda taubat.
9. Tidak mau menuntut
ilmu syar'i.
10. Lupa akan kematian.
Tetapi Allah tetap
memberikan kita :
1. Harta yang berlimpah.
2. Kesenangan terus
menerus.
3. Dikagumi dan dipuja
puji banyak orang.
4. Tidak pernah
diberikan sakit.
5. Tidak pernah diberikan
musibah.
6. Hidupnya aman-aman
saja.
Hati-hati karena
semuanya itu adalah ISTIDRAJ..
Ini merupakan bentuk
kesengajaan dan pembiaran yang dilakukan Allah pada hambaNya yang sengaja
berpaling dari perintah-perintah Allah, Allah menunda segala bentuk azabNya.
Allah membiarkan hamba
tersebut semakin lalai dan semakin diperbudak dunia, Allah membuatnya lupa pada
kematian.
Jangan dulu merasa aman,
nyaman, tentram dengan hidup kita saat ini, seolah hidup kita penuh berkah dari
Allah, lihat diri kita.
Bila semua kesenangan
yang Allah titipkan tapi justru membuat kita semakin jauh dari Allah dan
melupakan segala perintah-perintahNya bersiaplah untuk menantikan
konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar.
Dari Ubah bin Amir
radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ
ﻳُﻌْﻄِﻲ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻭَﻫُﻮَ
ﻣُﻘِﻴﻢٌ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻌَﺎﺻِﻴﻪِ
ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﺳْﺘِﺪْﺭَﺍﺝٌ
“Apabila Anda melihat
Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih
bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”
Kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah,
ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻧَﺴُﻮﺍ ﻣَﺎ ﺫُﻛِّﺮُﻭﺍ
ﺑِﻪِ ﻓَﺘَﺤْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻓَﺮِﺣُﻮﺍ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ
ﺃَﺧَﺬْﻧَﺎﻫُﻢْ ﺑَﻐْﺘَﺔً ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻢْ ﻣُﺒْﻠِﺴُﻮﻥَ
“Tatkala mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan
semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am:
44)
Ciri-ciri Istidraj
Dalam
kehidupan sehari-hari bisa jadi kita mengalami Istidraj yang apabila dibiarkan
terus menerus maka akan menjadikan azab dihari kemudian. Istidraj memiliki
ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
1. Keimamanan dan ibadah semakin menurun namun
kesenangan makin melimpah.
Apabila
kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut
kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo
belaka.
Ibnu
Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat
karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya,
jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah”
2. Terus Melakukan Kemaksiatan Namun Kesuksesan Justru Semakin
Melimpah.
Ali
Bin Abi Thalib R.A. berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau
lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau
terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal
121)
3. Semakin Kikir Justru Harta Semakin Melimpah.
Kecelakaanlah
bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitung (harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengkekalkannya (Q.S. Al-Humazah : 1-3)
Ayat
di atas bercerita orang yang kikir dan menghitung-hitung hartanya. Ia mengira
harta yang ditumpukkannya itu akan mengokohkan posisi dan kekuasaannya di muka
bumi. Maka Allah akan menjadikan hal itu istidraj dengan sengaja makin kikir
makin bertambah harta kekayaannya. Sehingga orang itu semakin yakin bahwa sifat
kikirnya itulah yang menyebabkan dirinya kaya
4. Jarang Menderita Sakit
Imam
Syafi’I pernah mengatakan : setiap orang pasti pernah mengalami sakit
suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke
belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu.
Artinya
bisa jadi orang yang tidak pernah sakit itu memuja jin atau menganut suatu ilmu
kesaktian tertentu yang itu adalah syirik dan persekutuan dengan setan.
Kalaupun bukan karena itu, jelas ada sesuatu yang salah atau sesuatu yang
menyimpang dalam diri kita.
5. Semakin Sombong Namun Harta Semakin
Melimpah
Rasululah
s.a.w. bersabda : “Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang
beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta
orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa”. (HR. Al Hakim)
Semoga bermanfaat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar