Menentang Tahlilan:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Jika seseorang meninggal dunia, maka
terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang
diambil manfaatnya, atau do’a anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631)
---
Respon :
Hadis ini sdh banyak yg tau, dari anak2
SD sampai ulama. Tp hadis ini tak
berdiri sendiri, ada nash lain yg ngiringi.
Bila ngaji lbh jauh (bukan hanya fiqih)
mk kita akan paham mengapa suatu amalan dilakukan. Org2 muhammadiyah (tmsuk sy)
skrg sdh mulai bisa memaklumi.
Perkara agama bukan hanya sunah dan
bidah, dan tdk bisa dipandang hitam putih.
Khilafiyah adl suatu keniscayaan. Terjd
krn beda kecerdasan, lingkungan,
pengalaman, dsb.
Ternyata sejak era sahabat sdh banyak yg
melakukan bidah.
Khilafiyah tdk masalah. Yg salah adl yg
merasa pendapatnya paling benar, dan menyalahkan yg lain tanpa mau tau
alasannya.
----
Hampir setiap khutbah jumat, khatib
membacakan doa :
Allahummaghfir
lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina mal mu’minat, al ahyaa’i minhum
wal amwat :
“Ya Allah, ampunilah seluruh
kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal”.
---
Sebagian dalil bagi kaum nahdliyin untuk
mendoakan kaum muslimin, sbb:
1. Al Quran :
Robbanagh-fir
lanaa wa li-ikhwaanina-lladziina sabaquunaa bil-iimaan, wa laa taj’al fii
quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu, robbanaa innaka ro-uufun rohiim.
“ Ya Rabb kami, beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang ” (QS. Al
Hasyr: 10).
“Robbanagh-fir
lii wa liwaalidayya wa lil mu’miniina yauma yaquumul hisaab.”
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan
kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim: 41).
“Robbigh-fir lii wa liwaalidayya wa liman dakhola baitiya mu’minan wa lil
mu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh-zhoolimiina illaa tabaaroo.”
“ Ya Tuhanku! Ampunilah aku,
ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan
Janganlah Engkau tambahkan bagi orang- orang yang zalim itu selain kebinasaan ”
(QS. Nuh: 28).
2. Hadis :
Nabi -shallallahu alaihi wasallam-
bersabda:
“Barangsiapa memintakan maghfirah (ampunan dosa) untuk kaum mukminin dan
kaum mukminat; niscaya Allah catat baginya satu kebaikan untuk setiap mukmin.
dan mukminatnya“. [HR. At-Thabaroni dalam Musnadusy Syamiyyin:
2155, dihasankan oleh Syaikh Albani].
Rasulullah bersabda dalam.hadits
dari shahabiyah Ummud Darda’: “Doa seorang muslim kepada saudaranya
secara rahasia. dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat
dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang.ditunjuk oleh Allah. Setiap
kali ia berdoa untuk.saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata
(kepadanya): “Ya Allah, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan
balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)
Rasulullah bersabda : Barangsiapa
yang memohonkan ampunan bagi orang- orang yang beriman,
laki-laki dan perempuan, maka.Allah akan mencatat baginya dengan setiap
orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagai satu pahala kebaikan.
Hadits shahih riwayat al-Thabarani
dalam al-Mu’jamal-Kabir juz 19 [909] dan Musnad al-Syamiyyin [2155].Al-Hafizh
al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid juz 10 hlm 210, sanad hadits ini jayyid
(istimewa).
Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa
yang tidak memiliki harta yang dapat ia sedekahkan, maka hendaklah memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman,
karena sesungguhnya hal tersebut adalah sedekah.
Hadits hasan riwayat al-Thabarani dalam kitab al-.Du’a’ [1849] dan al-Mu’jam
al-Ausath [2693].