Dulu
agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang
penting agamanya.
Dulu
orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena
agama.
Dulu
orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena
beragama.
Agama
tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari
dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya?
Dulu
orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang
orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.
Dulu
pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas diantara
orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing
dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.
Dulu
para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh
ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling
kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.
Dulu
agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari
Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.
Dulu
agama ditempuh untuk mencari Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari
muka di hadapan Tuhan.
Esensi
beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku
bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan,
takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok
melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian
karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.
Agama
kini diperTuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja
Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan,
dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil
meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan
mana yang mengajarkan tuk membunuh? Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci?
Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga
meneriakkan nama Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia
menumpahkan darah manusia lainnya.
Agama
dijadikan senjata tuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia
sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik
gundukan ayat-ayat dan aturan agama.
--- Gus
Mus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar