Selasa, 15 Maret 2022

7 Filsuf Paling Terkemuka

Berbicara soal filsafat, apa yang kamu ketahui? Filsafat identik dengan pemikir-pemikir hebat yang mempertanyakan segala sesuatu dalam hidup. Dan rata-rata filsuf hebat berasal dari Yunani.

1. Konfusius

Konfusius adalah filsuf Tiongkok yang hidup pada 551-479 SM. Ia menulis banyak teks klasik yang mencakup berbagai topik sosial dan dikenal sebagai Konfusianisme. Konfusius tertarik mewujudkan harmoni dan ketertiban masyarakat.

Lebih lanjut, Konfusius merancang sistem di mana tingkat yang lebih rendah harus memberikan kepatuhan kepada yang lebih tinggi. Mulai dari cakupan kecil (keluarga) hingga besar (bernegara). Imbasnya, budaya Tiongkok cenderung memberikan penghormatan terhadap otoritas dan usia.

Berbeda dengan pola pikir barat (western) yang menekankan pada individualisme, kolektivisme adalah ruh dari Konfusianisme. Agar kehidupan bermasyarakat bisa berjalan lancar, perlu menekan keinginan sendiri demi kebaikan kelompok yang lebih besar.

2. Socrates

Socrates adalah filsuf Yunani klasik yang disebut sebagai pendiri dasar-dasar filsafat Barat modern. Ia lahir pada tahun 470 SM dari Sophronicus, seorang pematung, dan Phaenarete, seorang bidan.

Socrates mewariskan 'metode Socrates' yaitu dialog argumentatif kooperatif antar individu, di mana pemikiran kritis dirangsang dari bertanya dan menjawab pertanyaan. Ia tidak menyampaikan pengetahuan, melainkan mengajukan pertanyaan pada murid-muridnya sampai mereka memiliki pemahaman sendiri.

Yang unik, Socrates tidak menghasilkan karya tulis tentang ide atau pemikirannya. Gagasannya diuraikan oleh dua muridnya yang paling menonjol, yaitu Plato dan Xenophon. Socrates dihukum mati pada 399 SM dengan tuduhan merusak pemuda Athena.

3. Plato

Selanjutnya adalah Plato, filsuf yang dilahirkan di Athena, Yunani, antara tahun 428 dan 427 SM. Orang tua Plato kaya dan memiliki latar belakang politik terkemuka. Berkat privilesenya, ia bisa mengakses pendidikan terbaik di Yunani.

Plato menawarkan pandangan yang disebut sebagai Platonisme, yakni keberadaan ranah objek abstrak yang pasti ada dan terdiri dari kerangka realitas di luar dunia material, dilansir Internet Encyclopedia of Philosophy.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Plato adalah murid Socrates dan guru Aristoteles. Dua karya Plato yang paling terkenal adalah The Republic dan The Laws. Plato tutup usia di Athena, Yunani, antara tahun 348 dan 347 SM.

4. Aristoteles

Aristoteles, filsuf Yunani kuno yang lahir di Stagira pada 384 SM. Melansir Owlcation, Aristoteles berkontribusi pada fondasi logika simbolik dan pemikiran ilmiah dalam filsafat Barat.

Berbeda dengan Plato, gurunya, yang memiliki pandangan lebih empiris tentang sifat realitas, Aristoteles membuat kemajuan dalam metafisika, salah satu cabang filsafat. Metafisika merupakan studi tentang konsep filosofis abstrak seperti ruang, waktu, keberadaan, pengetahuan, dan sebagainya.

Aristoteles mengembuskan napas terakhir di Euboea (pulau terbesar kedua di Yunani) pada 322 SM. Hingga 2300 tahun setelah kematiannya, Aristoteles tetap menjadi salah satu orang paling berpengaruh yang pernah hidup. Bahkan, Aleksander Agung, anak dari Raja Philip II dari Makedonia, pernah menjadi muridnya!

5. Lao Tzu

Lao Tzu atau Laozi ialah filsuf dan penulis Tiongkok kuno yang terkenal berkat karyanya, Tao Te Ching. Secara harfiah, nama pendiri Taoisme ini diterjemahkan sebagai tuan tua (old master). Ajarannya terkenal, dipelajari, dan dipraktikkan oleh jutaan orang di dunia.

Melansir Fearless Soul, Lao Tzu berbicara tentang empat nilai utama yang bisa meningkatkan kebahagiaan, keseimbangan, dan kebijaksanaan. Yaitu penghormatan untuk semua kehidupan, ketulusan dalam segala bentuk, kelembutan, dan dukungan.

Sejarawan percaya Lao Tzu hidup antara abad 6 sampai 4 SM. Lao Tzu mendorong individu untuk mencapai kondisi 'wu wei', yaitu kebebasan dari segala keinginan.

6. Abu Hamid Al-Ghazali

Abu Hamid al-Ghazali atau Imam Al-Ghazali merupakan salah satu ulama terpenting dalam pemikiran Islam. Hidup pada 1058-1111 M, ia adalah seorang filsuf sekaligus teolog, pemikir mistik, dan sarjana hukum, dikutip Huffpost.

Ketika banyak perselisihan antara filsuf dan teolog, rasionalis dan tradisionalis, serta mistik dan ortodoks, Imam Al-Ghazali mencoba menjembatani perpecahan ini lewat karyanya, Ihya Ulum al-Din atau The Revival of the Religious Sciences.

Sepanjang hidupnya, Imam Al-Ghazali menulis lebih dari 70 buku tentang sains, tasawuf, dan penalaran Islam. Ia memengaruhi banyak filsuf Muslim dan Kristen abad pertengahan, seperti St. Thomas Aquinas dan Margaret Smith.

7. Aspasia of Miletus

Apakah ada sosok filsuf perempuan? Ada, salah satunya adalah Aspasia of Miletus. Istri Pericles ini adalah perempuan paling terkenal di Athena klasik berkat parasnya serta pemikirannya.

Bahkan, Socrates menyebut Aspasia sebagai gurunya dan belajar menyusun pidato persuasif darinya, dilansir The Conversation. Di saat perempuan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, Aspasia hadir dengan intelektualitasnya.

Mengutip Brooklyn Museum, Aspasia menggunakan power dan statusnya untuk membuka sekolah filsafat dan retorika. Sebagai perempuan terpelajar, Aspasia mendirikan pusat akademik untuk bertukar ide dan sebagai sekolah untuk perempuan muda di Athena, mengingat banyak perempuan Yunani yang buta huruf.

Nah, itulah beberapa filsuf terkemuka dari seluruh penjuru dunia beserta gagasan cemerlangnya. Mana yang paling kamu kagumi?

&&&&&


7 Tokoh yang Disebut sebagai Filsuf Pertama di Dunia

Berbicara tentang Filsuf, pasti yang terbesit pertama kali di pikiran kalian adalah Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Tapi tahukah kamu, ada filsuf yang hidup sebelum mereka. Mereka disebut sebagai flsuf pertama didunia.

Disebut sebagai Kaum Pra-sokratis, dari kata Pre artinya sebelum dan Sokratis yang mengarah pada filsuf Yunani kuno Sokrates, adalah para pemikir Yunani abad ke-6 dan 5 SM yang memperkenalkan cara baru untuk menyelidiki dunia dan tempat umat manusia di dalamnya. Mereka dikenal di jaman dahulu sebagai filsuf dan ilmuwan yang menginspirasi pemikiran tradisi Barat.

Berikut adalah 7 Tokoh yang disebut sebagai Filsuf Pertama di Dunia:

1. Thales dari Miletos

Thales lahir di Miletos pada tahun 626 sebelum masehi, dia terkenal dari pemikirannya untuk mencari “arkhe” atau prinsip. Menurutnya, dunia ini harus ada suatu prinsip yang mendasari berbagai fenomena seperti pergantian musim, arus laut, jagat raya dan sebagainya, dan prinsip tersebut adalah air.

Salah satu alasan mengapa ia memilih air adalah karena ia berpendapat bahwa panas dapat mengembalikan logam ke keadaan cair. Lalu air juga menunjukkan perubahan yang signifikan daripada elemen apa pun yang dikenal pada saat itu, dan bisa dengan mudah diamati dalam tiga keadaan yaitu cair, uap dan es.

Dalam bidang matematika, Thales juga terkenal akan teorinya yang menggunakan geometri untuk menghitung ketinggian piramida dan jarak kapal dari pantai. Dia adalah individu pertama yang diketahui menggunakan penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, dan yang diketahui telah menemukan penemuan bidang ilmu matematika.

2. Anaximandros

Anaximandros adalah seorang filsuf yang lahir pada 610 SM di kota yang sama dengan Thales, yaitu Miletos. Anaximandros juga merupakan murid dari Thales.

Sama seperti Thales, pemikiran Anaximandos juga mencari prinsip dunia. Meskipun Anaximandros merupakan murid Thales, tetapi ia menjadi terkenal justru karena mengkritik pandangan gurunya mengenai air sebagai prinsip dasar segala sesuatu. Menurutnya, bila air merupakan prinsip dasar segala sesuatu, maka seharusnya air terdapat di dalam segala sesuatu, dan tidak ada lagi zat yang berlawanan dengannya.

Namun kenyataannya, air dan api saling berlawanan sehingga air bukanlah zat yang ada di dalam segala sesuatu. Karena itu, Anaximandros berpendapat bahwa tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari zat yang empiris.

Prinsip dasar itu haruslah pada sesuatu yang lebih mendalam dan tidak dapat diamati oleh pancaindra. Anaximandros mengatakan bahwa prinsip dasar segala sesuatu adalah to apeiron (abstrak atau tidak bisa didefinisikan).

3. Anaximenes

Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari kota Miletos, sama seperti Thales dan Anaximandros. Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia berbicara tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar “arche” segala sesuatu.

Berlainan dengan Anaximandros, Anaximenes tidak melihat "to apeiron" sebagai prinsip dasar segala sesuatu, melainkan kembali pada zat yang bersifat fisik yakni udara.

Menurut Anaximenes, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik tanah, tubuh, pohon maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar semua benda di dunia. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.

Perubahan-perubahan tersebut berproses dengan prinsip pemadatan dan pengenceran. Bila udara bertambah kepadatannya maka muncullah berturut-turut tanah, air, kemudian batu. Sebaliknya, bila udara mengalami pengenceran, maka yang timbul adalah api. Proses pemadatan dan pengenceran tersebut meliputi seluruh kejadian alam, sebagaimana air dapat berubah menjadi es dan uap, dan bagaimana seluruh substansi lain dibentuk dari kombinasi perubahan udara.

4. Pythagoras

Pythagoras dari kota Samos lahir sekitar tahun 570 SM dan meninggal sekitar tahun 495 SM adalah salah seorang filsuf Yunani kuno.

Pythagoras terkenal akan ajarannya di berbagai penemuan matematika dan ilmiah, seperti teorema Pythagoras, yaitu hubungan mendasar dalam geometri di antara tiga sisi segitiga siku-siku. Ia menyatakan bahwa panjang sisi segitiga miring adalah jumlah dari kedua sisi lain yang dikuadratkan. Teorema ini dapat ditulis sebagai persamaan yang menghubungkan panjang sisi segitiga a, b, c, dan sering disebut sebagai persamaan Pythagoras.

Salah satu ajaran lain yang paling jelas dikemukakan oleh Pythagoras adalah metempsikosis, yaitu keyakinan bahwa setiap jiwa itu abadi, dan setelah kematian jiwa tersebut akan masuk ke tubuh yang baru.

5. Xenophanes

Xenophanes dari Colophon adalah seorang filsuf sekaligus penyair yang berpindah-pindah di berbagai belahan dunia Yunani kuno selama akhir abad ke-6 SM dan awal ke-5 SM. Xenophanes dipandang sebagai salah satu filsuf pra-Sokratis yang paling penting.

Pemikiran-pemikiran filsafatnya disampaikan melalui puisi-puisi. Selain tema-tema filsafat, ia menulis puisi dengan tema-tema tradisional seperti cinta, perang, permainan, dan sejarah.

Ia paling diingat karna kritiknya dalam novel antropomorfisme dalam agama yang cenderung menuju pemikiran monoteisme pada masa itu, dan perintis dalam beberapa ilmu pengetahuan.

6. Heraclitus

Heraclitus of Ephesus (535 - 504 SM) adalah seorang filsuf Yunani pra-Sokrates, dan berasal dari kota Efesus, dulu bagian dari Kekaisaran Persia dan sekarang menjadi bagian dari Turki modern.

Dia terkenal karena pendapatnya bahwa dunia jasmani terus-menerus dalam keadaan perubaan (universal flux). Sesuai perkataannya, “panta rhei kai uden menei” yang berarti “segalanya mengalir dan tidak ada satupun yang tetap”. Ia menggambarkan keadaan dunia ini seperti aliran sungai. Selain itu, ia juga menggambarkan dunia ini seperti api yang selalu berubah dan menghabiskan bahan bakar, dan tidak ada sesuatu pun yang benar-benar ada, semuanya menjadi.

Penafsiran dari doktrin-doktrin ini sangat kontroversial, dan banyak ditentang oleh teori filsuf-filsuf lainnya.

7. Parmenides

Parmenides dari Elea yang aktif di sekitar awal abad 5 SM. Dia adalah pendiri sekolah filsafat Eleatic. Ia menulis pemikian filsafatnya dalam bentuk puisi dan masih bisa kita lihat sampai jaman sekarang. Karya tunggal yang diketahui oleh Parmenides adalah sebuah puisi berjudul On Nature yang berisi argumen dalam sejarah filsafat Barat.

Di dalamnya, Parmenides menetapkan Ia adalah filsuf pertama yang memperkenalkan cabang filsafat “metafisika”, karena ia mempelajari yang ada atau being. Menurut Parmenides di dunia ada dua pandangan tentang realitas. Ia menjelaskan bagaimana semua realitas adalah satu, tidak mungkin ada yang namanya perubahan, dan eksistensi yang tidak terikat oleh waktu.

Dengan adanya mereka, filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang paling penting karena mempelopori lahirnya ilmu pengetahuan lainnya.

&&&&


Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat (dari Yunani Kuno hingga Modern)

https://www.darus.id/2020/06/sejarah-perkembangan-filsafat-dari-yunani-hingga-modern.html


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar