SANGKAN PARANING DUMADI ; Telah menjelajahi kehidupan lebih dari 50 tahun, saatnya merenungi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk "hari kemudian"
Minggu, 09 Desember 2018
Dear Suami
Ada 8 Jenis Rezeki Dari Allah
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6)
2. Rezeki Karena Usaha
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39)
3. Rezeki Karena Bersyukur
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada mu."
(Surah Ibrahim : 7)
4. Rezeki Tak Terduga
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3)
5. Rezeki Karena Istighfar
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepada mu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11)
6. Rezeki Karena Menikah
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurniaNya."
(Surah An-Nur : 32)
7. Rezeki Karena Anak
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31)
8. Rezeki Karena Sedekah
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepada nya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245)
Mudah-mudahan ada rezeki yang baik untuk kita ... Aamiin yaa Robbal 'aalaamiin ...🙏🏿🤲🏼👐🏽👋🏾
Islam Kulit & Islam Hakikat
Pemuda 1: “Bagaimana engkau makan ?”
Pemuda 2: “Aku ucapkan bismillah, makan dengan tangan kanan, mengecilkan suapan lalu mengunyahnya dengan baik”
Pemuda 1: “Bagaimana engkau tidur ?”
Pemuda 2: “Aku ambil wudhu, tidur pada sisi kanan tubuhku dan membaca dzikir”
Pemuda 1: “Pada hakekatnya engkau belum makan dan tidur dengan cara yang benar”
Pemuda 2: “Lalu bagaimana makan dan tidur yang benar itu?”
Pemuda 1: “Waspadalah jangan ada barang haram yang masuk ke dalam perutmu dan engkau boleh makan sesukamu. Jangan ada dendam pada seseorang lalu tidurlah sesukamu”
Banyak orang yang sibuk dengan kulit agama, namun mereka meninggalkan esensi dan hakikatnya.
Umat manusia tidak kagum pada Rasulullah Saw lantaran gaya berpakaian, cara tidur atau cara makan minumnya.
Mereka berdecak kagum pada etika, moral, serta kelembutan dan keindahan akhlak beliau, yakni jujur, adil, peduli, sederhana, tanggung jawab, disiplin, toleran dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Jawabanmu tidak salah kawan, akan tetapi itu hanya kulit dan bungkus agama.
Pesanku pada diriku sendiri dan kamu adalah, JANGANLAH KITA SIBUK DENGAN BUNGKUS AGAMA, NAMUN PADA SAAT YANG SAMA MENCAMPAKKAN ISI, HAKIKAT, ESENSI DAN MAKNANYA.
Penyakit Hati (2)
Seorang murid bertanya kepada gurunya (Imam Al Ghazali), "Syeikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan syaitan akan berlari menjauh darinya?"
“Benar,” Jawab Imam al-Ghazali.
"Namun kenapa masih ada orang yang semakin rajin
berdzikir justru malah semakin dekat dengan syaitan atau kesyetanan ?”, lanjut
Sang Murid.
Gurunya yang diberi gelar Hujjatul Islam inipun menjawab : “Bagaimana pendapatmu, jika
ada orang yang mengusir anjing namun dia masih menyimpan tulang dan pelbagai
makanan kesukaan anjing di sekitarnya?”
"Tentu, anjing itu akan kembali datang
setelah diusir", jawab Sang Murid.
Imam al-Ghazali menjelaskan, "Demikian juga
dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan pelbagai penyakit hati dalam dirinya. Syaitan akan terus datang
dan mendekati bahkan bersahabat dengannya".
Hati dalam bahasa Arab disebut dengan Qalbu. Penyakit
hati dalam Islam bukanlah penyakit hati yang menyangkut kesehatan jasmani
seperti penyakit liver, chirhosis, dan lain sebagainya.
Penyakit hati atau
penyakit qalbu adalah penyakit atau
gangguan yang ada pada hati dan perasaan manusia. Penyakit yang ada dalam hati
setiap orang bisa mempengaruhi perilaku dan
perbuatannya. Apabila
hatinya baik maka akan baik pula prilaku dan akhlaknya. Namun apabila hatinya
rusak atau kotor maka akan rusak pula prilaku dan akhlaknya.
Nabi Saw bersabda, “Ingatlah bahwa di
dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh
jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah
qalbu” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Penyakit-penyakit hati yang menjadi
kesukaan syaitan itu sedikitnya ada enam, yaitu (1) sombong, (2) ujub, (3) riya’ (4) gibah, (5)
iri-dengki, & (6) marah, untuk lebih meudah mengingatnya disingkat “SUR-GIM”.
1. Sombong
(takabur), yaitu membanggakan diri dan memandang rendah orang lain.
2. Riya (pamer),
yaitu niatan yang ingin dipuji orang lain (tidak ikhlas karena Allah)
3. Ujub (merasa
sholeh), yaitu perasaan mengagumi/membanggakan diri sendiri.
4. Iri Dengki (hasad dan
hasud). Iri berarti tidak senang melihat kelebihan orang lain,
sedangkan dengki merupakan
wujud amarah karena perasaan iri.
Boleh iri terhadap 2 hal, yaitu dikaruniai ilmu yang diamalkan dan harta
yang disedekahkan (hadis).
5. Ghibah
(bergunjing), yaitu suka membicarakan aib orang lain (memprovokasi).
6.
Ghadab (emosional/pemarah). Orang yang suka marah tidak akan disukai
siapapun. Marah itu menyebabkan daya nalar kita tidak berjalan dengan baik. Rasulullah
SAW bersabda, “Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah yang
mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika penyakit-penyakit itu menghinggapi diri
seorang hamba, maka syaitan akan senantiasa datang mendekatinya, dan kemudian
menjadi sahabat karibnya. Naudzubillah.
Dengan begitu maka agar syaitan tidak mudah mendekat
maka seseorang haruslah membebaskan diri dari berbagai penyakit
hati. Kebanyakan ustadz kita dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa
membersihkan penyakit hati dilakukan dengan lima cara, yang popular kita kenal
melalui lagu penyanyi Opick berjudul “Tombo Ati” atau “Obat Hati”.
Pada syair tembang “Tombo Ati” itu disebutkan
bahwa obat hati ada lima perkara, yaitu: (1) membaca Al Qur’an dengan perenungan; (2) shalat malam; (3)
bergaul dengan orang-orang shalih; (4) berpuasa; dan (5) dzikir malam.
Tembang “Tombo Ati” itu konon berasal dari Sunan Bonang, salah satu wali dari
“Wali Songo” atau sembilan wali yang sangat mashur di tanah Jawa. Sunan Bonang
menggunakan tembang itu sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam di tanah
Jawa (sekitar abad XV).
Namun penulis berpendapat bahwa lima hal yang disebutkan dalam
tembang “Tombo Ati” itu sejatinya merupakan obat pelipur hati yang tengah sedih, cemas dan gundah gulana. Bukan cara untuk
membersihkan atau mengobati hati yang kotor atau rusak.
Adapun cara-cara untuk membersihkan
hati agar terbebas dari penyakit hati atau kiat untuk memperoleh hati
yang bersih, seperti banyak disampaikan oleh para ulama sedikitnya ada empat,
yaitu: (1) zuhud, (2) sedekah, (3) ramah, dan (4) istighfar. Untuk lebih mudah mengingatnya disingkat “Zu-SRI”.
1. Zuhud (hidup sederhana dan tidak materialistik (hidup
yg ingin dipenuhi oleh keinginan duniawi))
2. Sedekah (bentuk kepedulian dengan membantu harta, tenaga atau pikiran)
3. Ramah (senyum, sapa dan salam)
4. Istighfar (banyak memohon ampunan)
Setelah kita mampu membersihkan hati, sehingga
hati kita menjadi bersih (qalbun salim) maka itulah modal utama (selain taqwa)
untuk dapat menghadap Allah Ta’ala di hari akhir.
"Ya Allah... karuniakan hamba rasa cinta
kepadaMu, cinta kepada org2 yg mencintaiMu,dan cinta kepada amal2 yg
mendekatkan hamba kepadaMU dan mendapatkan ridhoMu".
Amin Ya Robbal Alamin.
BJ. Habibi : Kalaulah Sempat
Sepi penghuni... Istri sudah meninggal...
Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...
Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... » Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... » dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol » semuanya kaya raya...
Namun.... Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut hatinya......
Tidur tak nyaman... » dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yang penuh kenangan... »
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Di rumahnya yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...
Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....
Dari sudut mata ada air yang menetes..
Rindu dikunjungi anak2nya...
Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...
Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....
Sudah terlanjur melemah.... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak ... Sepanjang waktu ....
• Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya....
• Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti......
• Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...
• Yang pasti hanyalah KEMATIAN.
» Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya...
» Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...
» Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang...
» Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?
Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti apakah kematiannya nanti
» Siapa yang akan memandikan ?
» Dimana akan dikuburkan ??
» Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?
» Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
» Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...
• Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???
• Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???
• Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama???
Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...
🍀 'Kalau lah Sempat' menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya...
🍀 'Kalau lah Sempat' dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......
🍀 'Kalau lah Sempat' memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yg memerlukan.....
🍀 'Kalau lah Sempat' membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan......
🍀 Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal Penolong' nya ......
🍀 Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan....
🍀 Ibadah dan sedekahnya di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' medoakan orang tuanya.
🍀 Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama ....
"KALAULAH SEMPAT"
Mengapa kalau sempat ?
Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius 'Menyiapkan Bekal' untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya?
Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan.......
🌸 Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita....
Kamis, 06 Desember 2018
Pitutur Becik; Pinter lan Bener
Tidak semua orang pintar itu benar....
2. “Ora kabeh wong bener kuwi pinter…”
Tidak semua orang benar itu pintar....
3. “Akeh wong pinter ning ora bener…”
Banyak orang yg pintar tetapi tidak benar....
4. “Lan akeh wong bener senajan ora pinter…”
Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar....
5. “Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter…”
Daripada jadi orang pintar tetapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar....
6. “Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener.”
Ada yg lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yg senantiasa berbuat benar....
7. “Minterno wong bener kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter…”
Memintarkan orang yg benar itu lebih mudah daripada membenarkan orang yg pintar....
8. “Mbenerake wong pinter kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho.”
Membenarkan/membuat benar orang yg pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada kita....
Bakso Malang
Kamis, 29 November 2018
Islam Kulit & Islam Hakikat
Senin, 26 November 2018
Kisah Penjahit Tua & Penjual Gandum
Rabu, 21 November 2018
Doa Sambutan Pernikahan
Pada siang hari ini, di tempat ini, di permukaan bumi milik-MU
Kami bermunajat kepada-Mu, Jadikanlah mempelai berdua,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan putra putri kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..
Sambutan Pernikahan
Pada siang hari ini, di tempat ini, di permukaan bumi milik-MU
Kami bermunajat kepada-Mu, Jadikanlah mempelai berdua,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan putra putri kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..
Doa Cinta Sang Pengantin
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..