Senin, 26 November 2018

Kisah Penjahit Tua & Penjual Gandum

Alkisah, seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil dan selalu menjahit pakaian yang sangat rapi dan indah lalu menjualnya dengan harga yang bagus.
Suatu hari, seorang lelaki miskin dari desa datang kepadanya dan berkata kepada Penjahit, “Tuan menghasilkan banyak uang dari pekerjaan tuan, tapi mengapa tuan tidak membantu orang miskin di desa..?”
"Lihatlah penjual gandum didesa, ia tidak memiliki banyak uang tapi setiap hari membagikan gandum gratis kepada orang miskin," sambungnya.
Penjahit itu tidak menghiraukan dan hanya tersenyum tenang.
Orang miskin itu keluar dari kedai penjahit dan mengabarkan kepada penduduk di desa, bahwa tukang jahit tua itu kaya tetapi pelit. Sehingga orang-orang desa membencinya…
Setelah beberapa waktu berlalu penjahit tua itu jatuh sakit, dan tidak ada satupun penduduk desa yang peduli kepadanya. Lalu dia meninggal dalam kesendirian, hanya bersama keluarga.
Sepeninggal tukang jahit tua, si penjual gandum tidak lagi membagikan gandum gratis kepada orang miskin.
Ketika mereka bertanya kepada penjual gandum, dia memberi tahu bahwa si tukang jahit tua itulah yang selama ini memberinya sejumlah uang untuk sedekah gandum gratis. Maka setelah penjahit itu meninggal, maka berhenti juga sedekah gandum gratisnya.
Kini para penduduk desa menyadari dan menyesali prasangka buruknya terhadap penjahit tua yang murah hati.
***
Sahabat ...
Jangan menilai seseorang dari apa yang Anda lihat darinya, karena mungkin saja dia memiliki hal-hal baik dalam hidupnya, yang anda tidak mengetahuinya.
Teruslah bersedekah meskipun tidak ada seorangpun yang tahu.
SEDEKAH itu *boleh diam-diam, boleh juga terang-terangan*. Yang gak boleh itu, diam-diam gak pernah sedekah.
▪︎ “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari, secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ” (QS. Al-Baqarah: 274)
▪︎ “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 271)
Memang ... sedekah terang-terangan *berpotensi menimbulkan riya* (pamer). Tapi jangan lupa, sedekah diam-diam juga berpotensi menimbulkan *ujub* (bangga diri).
Yang dilarang itu bukan terang-terangan atau diam-diamnya. *Yang dilarang itu riya dan ujubnya*.
Jadi, tetaplah bersedekah dan berusahalah untuk ikhlas. 🌹
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar