SANGKAN PARANING DUMADI ; Telah menjelajahi kehidupan lebih dari 50 tahun, saatnya merenungi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk "hari kemudian"
Senin, 10 Juni 2019
Harta, Anak & Istri adalah Ujian
Sabtu, 08 Juni 2019
Beribadah Tak Cukup Hanya Berpedoman Al-Quran dan Hadist
Mengenai panduan praktisnya, umat Islam harus mengikuti ijma’ (pendapat para ulama) dan qiyas (padanan). Keduanya merupakan hasil penjabaran Al-Quran dan Hadist yang dilakukan para ulama, misal; Imam Syafii, Imam Hanbali, Imam Hanafi dan Imam dan Imam Maliki.
Ibadah lain, misal haji. Juga tak bakal ditemukan pedoman praktisnya dalam Al-Quran dan Hadist. “Apalagi haji itu berkaitan dengan lokus, berkaitan dengan tempat. Tidak ada petunjuk, misalnya, Arafah itu di mana. Mina itu di mana. Enggak bakal ketemu kalau dicari di Al-Quran dan Hadist,” pungkasnya.
Nah, dihadits ada.. furidlot alaikum khomsu maktuban, kata Rasulullah “diwajibkan kepadamu sekalian shalat sehari semalam 5 kali”. (ini dalam) hadits, bukan (dalam) Qur’an, namanya Ad-Dhuhr, wal Ashr wal maghrib wal isya’ wal fajr, (ini dalam) hadits bukan (dalam) Qur’an.
Nah tetapi… , hadits pun tidak menjelaskan syarat-syarat sahnya shalat ada 6 (harus Islam, baligh aqil, suci dari hadats, suci dari najis, dst.) gak ada didalam hadits se-urut itu. Rukunnya shalat 14: , Urut-urutan shalat: (Niat berdiri bagi yang mampu, Takbiratul Ihram, baca Fatihah, dst ..), gak ada didalam hadits (se-urut) itu.
Terus darimana kita tahu, syaratnya shalat ada 6, rukunnya shalat (ada) 14, darimana itu? dari Ijm’ul Ulama. darimana Bu..?!! itu baru shalat, baru satu itu contohnya.
Kalau ada orang belum pernah shalat, ada orang belum bisa shalat, belajar shalat, hanya baca Qur’an dan hadits, potong leher saya kalau (orang itu) bisa shalat. Itu baru contoh shalat, belum haji, belum masalah lain-lain, tidak bisa kalau tanpa mengikuti ijmaul ulama.
Senin, 03 Juni 2019
Bid'ah
Tapi kalau dalam urusan agama nabi sangat membatasi bahkan tidak memberi ruang kepada manusia untuk bebas berekspresi, sebagaimana sabdanya: “Dan jika yang berkaitan dengan agama kalian, maka kembalikanlah kepadaku” (HR.Muslim).
1. Penentuan waktu shalat fardu (dan puasa) di negara-negara Skandinavia (lingkar kutub utara) Mengikuti Waktu Shalat di Arab Saudi . Sebab di wilayah sana ada fenomena “Midnight Sun” (matahari pernah tidak tenggelam, alias tidak ada malam selama beberapa minggu). Catatan: Kebijakan ini tdk ada dlm hadits nabi.
--- --- --- ---
Ajaran Islam menyesuaikan keadaan Jaman, sepanjang tidak mengingkari AQ dan sunnah nabi. Contoh :
1. Adzan Shalat Jum’at 2 kali.
Keadaan masyarakat di jaman Khalifah Usman bin Affan sudah berbeda dg di jaman Rasulullah. Dimana pd jaman itu keadaan demografi sdh berkembang luas, dan tingkat keimanan umat Islam tdk setinggi saat Rasulullah hidup.
Sehingga pada saat hampir masuk waktu dhuhur di hari jum'at, dimana orang2 masih sibuk dengan aktifitas masing2 di tempat berbeda yg jauh dari masjid, maka Usman bin Affan berinisiatif mengumandangkan adzan di lokasi mereka sbg peringatan. Adzan dikumandangkan lagi di saat masuk waktu dan kaum muslimin sudah berada di masjid.
2. Safar syarat shalat qashar.
Para ulama sepakat bahwa dalam keadaan Safar (perjalanan jauh) shalat bisa diqashar maupun di jamak. Namun para ulama berselisih pendapat mengenai batasan safar, ada yg ukuran jarak (85 km) dan ada yang ukuran waktu (2 hari) untuk perjalanan safar.
Ulama modern masa kini berpendapat, bahwa Safar tidak diukur dari jarak maupun waktu, tetapi dari tingkat kesulitan dalam perjalanan. Seiring dengan kemajuan teknologi transportasi membuat jarak dan waktu tempuh perjalanan menjadi relatif, sehingga jarak 1000 km bisa ditempuh dengan cara mudah dan waktu yang relatif singkat.
Sebaliknya tingkat kemacetan lalu lintas juga bisa memaksa seorang berkendaraan dengan waktu tempuh lama meski jarak tempuh pendek, sehingga memungkinkan ia menjamak shalat.
Informasi
1. Sasaran Manusia. Yaitu orang perorangan yang dicurigai sebagai lawan ataupun bakal lawan dengan segala identitasnya yaitu karakteristik fisik yang nampak dari luar dan ciri-ciri lain yang membedakan seseorang dengan orang lain, antara lain :2. Sasaran Benda. Yaitu material, alat peralatan dimana menyangkut nama barang, jenis, jumlah, cara bekerja dan kemampuannya dan cara penggunaannya.3. Sasaran Kegiatan. Merupakan aktivitas lawan/bakal lawan berupa kumpulan kegiatan/kejadian/peristiwa yang berlangsung secara terus menerus atau temporer di daerah sasaran4. Sasaran Instalasi. Suatu lokasi di daerah sasaran dimana lawan atau bakal lawan melaksanakan kegiatan persiapan, perencanaan atau pelaksanaan suatu kegiatan setelah itu juga perlu diketahui besarnya instalasi, jalan pendekat, jalan yang mungkin bisa digunakan dan sarana/prasarana yang ada.
Sumber: Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, baik terbuka (media massa, internet) maupun tertutup (agen lapangan, interogasi, penyadapan).> Metode: Penggunaan berbagai teknik seperti surveilans, penyelidikan, dan analisis dokumen.> Target: Informasi yang dikumpulkan bisa terkait dengan individu, kelompok, organisasi, atau negara lain.
Evaluasi Kebenaran: Menilai akurasi dan relevansi informasi yang diperoleh.Identifikasi Pola: Mencari hubungan dan tren dalam data yang dikumpulkan.Prediksi: Membuat perkiraan tentang peristiwa masa depan berdasarkan analisis data.Penilaian Ancaman: Mengidentifikasi potensi ancaman terhadap keamanan nasional atau kepentingan organisasi.
Pelaporan: Menyusun laporan intelijen yang jelas dan ringkas untuk para pembuat keputusan.Komunikasi: Menyampaikan informasi secara efektif kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Proteksi Informasi: Menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif.
####
* Kecepatan dan Akurasi: Inti dari intelijen adalah bertindak cepat dan tepat. Informasi harus dikumpulkan, dianalisis, dan ditindaklanjuti dengan segera agar dapat mencegah terjadinya ancaman.
Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan:** Dengan memahami dasar-dasar filosofis, para pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat dan relevan.
Filsafat intelijen membantu memastikan bahwa aktivitas intelijen dilakukan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
* **Keterampilan Analis:** Kualitas laporan sangat bergantung pada keterampilan dan pengalaman analis intelijen.