Selasa, 28 Desember 2021

Masjid Tempat Mengeluh

*MASJID TEMPAT MENGELUH*

.

Pekan lalu saya membaca berita ini..

Ada seorang ayah yang tertangkap CCTV mencuri kotak infaq masjid.

Namun aneh dari pencuri lainnya.. beliau meninggalkan pesan yang cukup membuat hati merasa janggal.

.

Beliau mengaku hal tersebut dilakukan karena dasar terpaksa sebab untuk membelikan HP anaknya untuk sekolah online. Dan yang lebih membuat saya jadi sedikit trenyuh adalah *niatannya untuk mengembalikan dana infak itu* setahun lagi.

.

Ketika mau menulis dan mengulasnya, saya maju mundur. Khawatir ada beragam pro dan kontra. Tapi pagi ini akhirnya saya post juga.

.

Entah apa yang orang pikirkan.. tapi hati kecil saya kok berkata. "Ini Bener.. pas sudah.."

.

Sebab beginilah seharusnya fitrah berpikirnya orang susah dan lemah saat *mencari solusi... ke MASJID..!!*

Cuma caranya aja yang salah.

.

Tapi artinya.. Dalam hati kecil beliau tahu. Yang bisa saya datangi *cuma masjid*. Sebab insyaallah orangnya baik-baik dan penuh kemakluman. Kalaupun ketangkap, semoga dimaafkan.

.

Dari pada datang *ke tetangga dihina*.

Datang ke *pejabat diusir*.

 

Maka ia memilih datang ke masjid. Tempat dimana syiar agama dibangun. *Tempatnya orang-orang baik berkumpul*.

.

Yang selama ini mengajak untuk saling menolong dalam kebaikan.

.

Maka..

Andai di setiap masjid menuliskan besar-besar di papan saldonya dengan kalimat..

.

Bapak ibu jama'ah..

Saldo ini milik kaum muslimin..

Jika ada yang *kelaparan, hubungi kami*.

Jika ada yang nggak bisa bayar anaknya sekolah, hubungi kami.

Jika ada yang terancam terusir dari kontrakannya, hubungi kami.

Jika ada yang tak bisa bayar biaya berobat, hubungi kami.

.

*Tangismu adalah tangisan kami..*

Ceriamu adalah ceria kami..

Saatnya bangkit menatap masa depan bersama Takmir Masjid Al Anu.....

.

Tertanda,

Takmir Masjid

.

(Note: Kalimat terakhir terinspirasi dari yang kepikiran pasang baliho di lokasi bencana)

.

️ ********

.

Andai begitu.. beeuuuhhhh. Syahdu guys. Kalau perlu, pakai spanduk besar di depan masjid.

.

Sampaikan ke jama'ah:

*"Masjid adalah tempatmu berkeluh kesah"*

.

Ya ngeluh ke Alloh lewat munajat...

Ya curhat ke takmir supaya dapat langkah nyatanya.

 

Maka harusnya di setiap masjid, setidaknya masjid Agung, Masjid Jami' atau masjid Raya, disediakan *pojok konseling untuk kesulitan masyarakat*.

.

Biar jama'ah tahu, kemana harus curhat. Mereka butuh sentuhan spiritual yang menenangkan hati agar tak salah langkah.

.

Ngobrol santai dengan semangkok mie instan dan secangkir es teh manis. Mungkin jadi sebab terangnya pikiran.

Ditambah siraman qalbu dengan ayat Qur'an dan hadits Rasululloh yang sesuai dengan masalah yang sedang mereka hadapi pasti jadi lengkapnya jalan keluar.

.

*Inilah masjid sebagai solusi*.

.

Kalau sudah demikian, maka mau tidak mau. Masjid jadi kreatif *mengelola finansial*.

Mulai dari pemasukan sampai pengeluaran.

.

Pengeluarannya beragam..

Untuk biaya pendidikan sekian.

Pinjaman lunak sekian.

Makan gratis sekian.

.

Sudah bukan jamannya *saldo masjid menumpuk*. Pakai semuanya untuk umat. Kalau perlu minus.. 😁😁

Agar *jama'ah tergerak ikut berinfak* lagi karena ada Why-nya. Yaitu nutupin minusnya masjid.

.

Masjid harus pinter ngeluarin duit. Sudah tak bisa lagi kita bisa mengandalkan pejabat ya katanya peduli rakyat. Sudahlah..

Jangan lagi mengharapkan mereka.

.

Beliau-beliau juga tengah lelah dan sibuk menggunakan uangnya untuk baliho dan spanduk demi rakyat bisa pandai membaca lancar dari kejauhan tanpa harus mengeja.

Itu kerja yang harus kita apresiasi, demi meningkatkan minat baca negeri ini yang katanya berada di peringkat 75 dari 85 negara.

.

Urusan rakyat biar rakyat juga yang mengatasi.

 

Masjid harus siap. Sediakan kotak-kotak untuk beragam keperluan.

• Untuk pembangunan.. sendiri.

• Untuk kebutuhan umat.

• Untuk jamuan makan jama'ah.

• Untuk biaya pendidikan.

Dll..

.

Sehingga jama'ah tahu harus memasukkan infak, wakaf, zakat dan sedekahnya kemana sesuai keinginan hatinya. Pun supaya Takmir tak khawatir salah akad.

.

Kalau pengeluaran sudah banyak, maka pemasukan juga akan dipikir. Bahwa infaq bukanlah satu-satunya sumber.

.

Takmir harus bisa berpikir bagaimana caranya masjid punya usaha yang *menopang kegiatan sosialnya*. Akhirnya pasti jadi punya.

.

Sebab ada itu biasanya karena dipikirin.

Insyaallah jadi punya "UMKM - Usaha Meningkatkan Kekayaan Masjid". Hehe..

.

Dan untuk para takmir masjid. Ayo kita songsong masjid yang demikian.

.

Karena sejatinya, *tugas Takmir* (Pemakmur Masjid) itu ada 4 kata Alloh.

.

"Sesungguhnya yang *memakmurkan masjid Alloh* hanyalah orang-orang yang *beriman* kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan *sholat*, menunaikan *zakat*, dan *tidak takut* (kepada apa pun) kecuali kepada Alloh. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 18)

.

1. Beriman kepada Alloh dan Hari Akhir

2. Melaksanakan Sholat

3. Menunaikan Zakat

4. Tidak Takut Apapun Kecuali Alloh

.

*Bagaimana kita bisa beriman pada Alloh dan hari akhir jika saudara kelaparan saja kita tak tahu dan tak mau tahu*.

 

Nggak perlu takut *saldo habis* ... hanya boleh takut kepada Alloh. Takut dengan murkaNya Alloh kalau sampai itu duit amanah jama'ah tidak terkelola dengan baik.

.

Saya ingat satu hadits tentang hutang..

Bahwa munculnya "Doa Bebas Hutang" yang diriwayatkan Abu Umamah Radhiallahu'anhu itu lantaran Rasululloh sholallahu'alaihi wassalam bertanya menyapa Abu Umamah yang terlihat (gerak-geriknya) sedang susah.

.

Dari hadits ini kita belajar..

 

Bahwa *tugas Takmir itu adalah MENYAPA JAMA'AH*.

 

Bagaimana tahu kesulitan jama'ah kalau takmirnya hanya ingin dihormati. Berjalan angkuh merasa penting. Tak ada sapa tak ada salam.

.

*Yang ada hanya larangan* :

 

🚫 "Dilarang tidur di masjid".

🚫 "Dilarang ngecharge Handphone".

🚫 "Dilarang membawa anak-anak".

Dan larangan lainnya.

.

Itu bukan masjid yang kita inginkan..

Itu bukan masjid yang kita rindukan.

.

Semoga setelah ini, akan banyak masjid yang kemudian bermunculan memakmurkan jama'ah. Bukan yang terus menuntut minta dimakmurkan.

 

Masjid adalah tempat mengeluh. Dan biarkan masyarakat mulai melihat itu di masjid-masjid kita.

.

Dan terakhir.. ️ Kalau ada yang mengenal dimana lokasi masjid ini. Tolong infokan ke Takmir-nya, *saya siap mengganti isi kotak infaq* yang hilang jika dirasa setahun terlalu lama. Hubungi saya melalui Relawan Sijum atau tulis kontaknya di kolom komentar. Tak perlu dipermasalahkan terlalu jauh jika benar demikian adanya.

.

Salam,

*Andre Raditya*

Pelayan Nasi Jumat Indonesia

.

#AyoBuatBaik #MasjidMultiManfaat #YayasanNasiJumat #BerbagiMakan #SiJum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar