Jumat, 31 Mei 2024

All Eyes on Rafah

*ALL EYES ON RAFAH*
_Penderitaan Warga Palestina Memanggil Kepedulian Kita_
*****
Slogan 'All Eyes on Rafah' yang berarti 'Semua mata tertuju pada Rafah' merupakan seruan bagi masyarakat dunia untuk tidak acuh terhadap genosida yang terjadi di Gaza.
Rafah adalah sebuah kota kecil yang berada di perbatasan Gaza dan Mesir yang juga menjadi area saluran bantuan ke warga Palestina di Gaza. Kota ini merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi imbas agresi Zionis.
Belakangan kota Rafah, yang semestinya menjadi satu-satunya area aman untuk pengungsi, justru menjadi target serangan dan dibombardir Israel. Ketika Rafah juga ikut dibombardir maka pengungsi pun terjebak dan tidak bisa ke mana-mana.
Pada Minggu (26/5), militer Zionis Israel melancarkan serangan udara mematikan ke Rafah, sedikitnya 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat.
Seakan tak gentar dengan kecaman global, pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Sebanyak 21 warga Palestina pun tewas.
Demonstrasi pun terjadi di sejumlah kedutaan besar Israel di banyak negara untuk meminta perang dihentikan.
Hingga saat ini, serangan ke Rafah masih terus dilancarkan Israel. Meski ada seruan menghentikan operasi dari Pengadilan Internasional PBB (ICJ) sejak Jumat lalu, namun kabinet Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu masih menyerang wilayah pengungsi terakhir Gaza tersebut.
Peristiwa-peristiwa ini pun membuat publik nyaris di seluruh dunia ramai-ramai memberikan dukungan bagi Palestina. Melalui slogan "All Eyes of Rafah", publik mengecam dan menekan Israel agar menyetop serangan brutal ini.
Warganet ramai-ramai mengunggah ungkapan "All Eyes on Rafah" di berbagai platform media sosial selama beberapa waktu terakhir.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya *36.171 orang telah tewas* di wilayah tersebut selama lebih dari tujuh bulan perang antara Israel dan militan Palestina.
Nasib pilu warga Palestina juga tercermin dari susahnya mereka mendapatkan layanan kesehatan hingga banyaknya anak-anak yang terancam mengalami disabilitas.
Dengan situasi seperti itu, maka *penderitaan warga Gaza Palestina memanggil kepedulian kita*.
Peristiwa ini juga merupakan *ujian Allah bagi kita*, apakah kita termasuk golongan orang yang *apatis (kufur)* atau *peduli (syukur)*.
Semoga kita menjadi hamba Allah yang peduli terhadap penderitaan sesama Muslim.




Kamis, 23 Mei 2024

Lama Pelaksanaan Ibadah Haji

*LAMA PELAKSANAAN IBADAH HAJI*

RItual inti haji pelaksanaannya hanya membutuhkan waktu 4-5 hari. Berikut rinciannya:

 

*I. Hari Pertama:*

a. *Niat Ihram:* Jemaah mulai berihram di Miqat yang telah ditentukan.

b. *Sholat Ihram:* Melaksanakan sholat ihram dua rakaat di Miqat.

c. *Wukuf di Arafah:* Berdiam diri di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari.

d. *Sholat Arafah:* Melaksanakan sholat Arafah di Padang Arafah.

 

*II. Hari Kedua:*

a. *Mabit di Muzdalifah:* Bermalam di Muzdalifah.

b. *Sholat Subuh di Muzdalifah:* Melaksanakan sholat subuh di Muzdalifah.

c. *Melontar Jumrah Aqabah:* Melempar 7 batu kecil ke Jumrah Aqabah.

 

*III. Hari Ketiga:*

a. *Tawaf Ifadah:* Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran.

b. *Sa'i:* Berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.

c. *Tahallul Awal:* Mencukur rambut atau memendekkan rambut sebagai tanda selesainya sebagian rangkaian haji.

d. *Minum Air Zamzam:* Menikmati air zamzam.

 

*IV. Hari Keempat-delapan (Hari Tasyrik):*

a. *Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Kubra:* Melempar 7 batu kecil ke masing-masing Jumrah pada hari-hari tersebut.

b. *Mabit di Mina:* Bermalam di Mina.

c. *Tawaf Wada'  Melaksanakan tawaf terakhir sebagai tanda perpisahan dengan Ka'bah.

d. *Tahallul Akhir:* Mencukur rambut atau memendekkan rambut untuk menyelesaikan seluruh rangkaian haji.

***

Perlu diingat bahwa urutan dan waktu pelaksanaan ritual haji dapat sedikit berbeda tergantung pada mazhab dan kondisi di lapangan.

Semoga informasi ini membantu!

 

 

*RUKUN HAJI*

Rukun Haji ada enam, yaitu:

1. *Ihram:* Niat untuk memulai ibadah haji dengan mengenakan kain ihram. Ini dilakukan di tempat tertentu yang disebut miqat.

2. *Wukuf:* Berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf menjadi puncak dari rangkaian ibadah haji.

3. *Tawaf:* Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran dengan cara berlawanan arah jarum jam. Tawaf dilakukan di Masjidil Haram.

4. *Sa'i:* Berjalan cepat bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

5. *Tahallul:* Mencukur rambut atau memendekkan rambut sebagai tanda selesainya ibadah haji.

6. *Tertib:* Melaksanakan semua rukun haji tersebut secara berurutan.

 

 

*WAJIB HAJI*

Ada beberapa wajib haji yang harus dikerjakan para jemaah haji.

Melaksanakan wajib haji ini penting karena jika tidak dikerjakan, ibadah haji tetap sah namun jemaah harus menggantinya dengan dam (denda).

Umumnya, wajib haji ini berupa tindakan yang dilakukan selama ibadah haji berlangsung.

 

Berikut beberapa wajib haji:

*Ihram dari Miqat:* Ini artinya niat dan mengenakan pakaian ihram sejak di tempat yang sudah ditetapkan sebagai batas awal ihram, yaitu miqat.

*Mabit di Muzdalifah:* Bermalam di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.

*Melempar Jumrah Aqabah:* Melempar jumrah aqabah sebanyak 7 kali pada tanggal 10 Dzulhijjah.

*Melempar Tiga Jumrah di Hari Tasyrik:* Melempar jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah kubra masing-masing sebanyak 7 kali pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

*Mabit di Mina:* Menginap di Mina pada malam tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

*Tawaf Wada'  Merupakan tawaf terakhir yang dilakukan sebagai tanda perpisahan dengan Ka'bah sebelum meninggalkan Makkah.

*Menjauhi Larangan Ihram:* Selama berihram, jemaah haji wajib menjauhi berbagai larangan, seperti berburu, memakai wangi-wangian, dan bersetubuh.

Selain yang disebutkan di atas, mungkin ada sedikit perbedaan wajib haji tergantung pada mazhab yang dianut.

Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan guru atau pembimbing haji untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail dan sesuai dengan mazhab Anda.

 

 

*RUKUN & WAJIB*

Dalam Islam, rukun dan wajib merupakan dua istilah penting yang berkaitan dengan keabsahan suatu ibadah.

 

Berikut adalah penjelasannya:

*1. Rukun*

Rukun adalah *bagian pokok* dari suatu ibadah yang wajib dilaksanakan dan tidak dapat digantikan dengan hal lain. Jika rukun tidak dikerjakan, maka ibadah tersebut *tidak sah*.

Contoh rukun:

Rukun sholat: Niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, ruku', sujud, i'tidal, duduk antara dua sujud, dan salam.

Rukun wudhu': Membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai ke siku, mengusap kepala, membasuh kedua kaki sampai ke mata kaki, dan tertib.

Rukun haji: Ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ka'bah, dan sa'i antara Safa dan Marwah.

*2. Wajib*

Wajib adalah *syarat tambahan* dalam suatu ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan, tetapi *tidak mempengaruhi keabsahan* ibadah tersebut jika ditinggalkan.

Namun, jika wajib ditinggalkan tanpa uzur syar'i, maka orang yang meninggalkannya *akan berdosa*.

Wajib biasanya dapat *diganti dengan dam* (denda) berupa menyembelih hewan ternak.

Contoh wajib:

Wajib sholat: Membaca doa iftitah, membaca tahiyat akhir, dan membaca shalawat setelah salam.

Wajib wudhu': Berniat wudhu', mendahulukan anggota wudhu' yang kanan, dan membaca basmalah di awal wudhu'.

Wajib haji: Mencukur rambut atau mencukurnya, melakukan tartib, dan melakukan wukuf di Muzdalifah.

*Kesimpulan*

Perbedaan utama antara rukun dan wajib adalah:

*Rukun:* Menentukan keabsahan ibadah, tidak dapat digantikan.

*Wajib:* Dianjurkan, tetapi tidak mempengaruhi keabsahan ibadah, dapat digantikan dengan dam.

Memahami perbedaan antara rukun dan wajib penting bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadahnya dengan sempurna dan sesuai dengan syariat Islam. 

Ringkasan; Napak Tilas Perjalanan Spiritual Nabi Ibrahim

Ibadah haji merupakan napak tilas perjalanan spiritual nabi Ibrahim, untuk mengenang kisah ketaatan beliau atas perintah Allah SWT (melalui mimpi-mimpinya) untuk menyembelih anak yang sangat dicintainya, bernama Ismail. 

Nabi Ibrahim hingga berusia 86 tahun belum juga dikaruniai memiliki keturunan. Maka ketika beliau dikaruniai oleh Allah seorang anak (melalui istrinya bernama Siti Hajar), tentu kecintaannya sangatlah besar. Disitulah Allah menguji, apakah kecintaan terhadap Ismail mengalahkan kecintaannya terhadap Allah Swt.

Itu adalah ujian yang “sangat teramat berat” bagi seorang manusia.  Tidak ada satu ujianpun yang lebih berat ketimbang harus menyembelih anak semata wayang yang sangat dicintainya.

Perjalanan spiritual itu berlangsung selama 3 hari (pada tanggal 8, 9 & 10 Dzulhijah), di tiga daerah yaitu di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

HARI PERTAMA

Siang itu (7 Dzulhijah) Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah untuk melakukan perjalanan dari Mekah menuju Arafah bersama keluarganya, yaitu Siti Hajar (istrinya) dan Ismail (putranya).

Dalam perjalanan dari Mekah ke Arafah itu mereka bermalam di Mina. Pada malam itu (8 Dzulhijah) Ibrahim bermimpi dengan sangat jelas menyembelih anaknya, Ismail.

Segera ia tergeragab bangun dari tidurnya, dan termenung memikirkan makna mimpi yang terlihat sangat jelas itu. Sampai pagi datang ia tidak mampu memejamkan kembali karena galau. Ia merenugi  mimpinya itu, apakah mimpi biasa ataukah sebagai perintah Allah.

Termenungnya Ibrahim di Mina ini disebut sebagai HARI TARWIYAH atau hari Perenungan (8 Dzulhijah).

.

HARI KEDUA

Keesokan harinya (8 Dzulhijah) keluarga Ibrahim meneruskan perjalanannya menuju Arafah.  Ibrahim tidak bercerita apapun kepada anak dan istrinya tentang mimpinya semalam.

Mereka sampai di padang Arafah sore hari menjelang malam.  Disanalah Ibrahim membuka tenda untuk bermalam.  

Pada malam hari itu (9 Dzulhijah), kembali Ibrahim bermimpi (II) yang sama persis dengan mimpi pertama saat di Mina yaitu menyembelih putranya,

Dan seperti malam sebelumnya, ia tidak bisa memejamkan matanya kembali sampai pagi. Mimpi itu membuat keraguannya akan perintah Allah mulai luntur.

Dalam kegundahan itu, Ibrahim memutuskan untuk tidak menceritakan dulu kepada mereka, melainkan akan terlebih dahulu mohon petunjuk kepada Allah.

HARI KETIGA

Pada pagi harinya (9 Dzulhijah) Ibrahim masih merenungkan mimpinya dan kemudian memutuskan pada hari itu ia akan menghentikan segala aktivitasnya.

Siang hari, ia melakukan WUKUF (berdiam diri dan berdzikir) di dalam tenda sambil memohon petunjuk kepada Allah untuk memperjelas perintah itu agar ia mantab dan tidak ragu-ragu dalam menjalaninya.

Tanggal 9 Dzulhijah itu kemudian dikenal sebagai HARI ARAFAH atau hari pencerahan.

.

Malam harinya (10 Dzulhijah) Ibrahim bermimpi (III) untuk yang ketiga kalinya. Seperti mimpi-mimpi malam sebelumnya, dengan sangat jelas nabi Ibrahim menyembelih Ismail, putranya.  Ibrahim-pun menjadi yakin bahwa mimpi itu adalah perintah Allah kepadanya untuk mengorbankan putranya sebagai bukti ketaatan kepada-Nya. Akhirnya ia memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah itu keesokan harinya.

Malam itu juga, Ibrahim dan keluarganya meninggalkan Arafah menuju ke Mina.

Di tengah perjalanan mereka berhenti di Muzdalifah. Saat itulah Ibrahim mulai diganggu dan dirayu oleh setan, agar membatalkan keputusannya mengorbankan Ismail. Tapi Ibrahim sudah mantab hati dan teguh pada keyakinannya untuk melaksanakan perintah Allah pada keesokan harinya. Ibrahim lantas mengambil sejumlah batu untuk mengusir setan yang menghalanginya.

HARI KEEMPAT

Siang harinya (10 Dzulhijah) Ibrahim sampai di Mina. Kemudian Ibrahim dan keluarganya menuju ke sebuah bukit yang kemudian dikenal sebagai Jabal Qurban, dimana Ibrahim akan melaksanakan perintah Allah mengurbankan Ismail. 

Ibrahim minta ijin kepada Hajar untuk naik bukit bersama Ismail, sedangkan Hajar diminta untuk menunggu di bawah.

Dalam perjalanan ke atas bukit di Mina itulah Ibrahim dan Ismail kembali dihadang oleh setan, lagi-lagi merayu agar membatalkan niat kurban itu. Tetapi, Ibrahim sekali lagi melemparinya dengan bebatuan sampai setan itu pergi.

Dan begitulah lagi sampai kali yang ketiga. Kelak, pelemparan batu terhadap setan itu dikenang sebagai Lempar Jumrah ,yakni Jumrah Aqabah, Jumar Wustho dan Jumlah Ula.

Sesampai di atas bukit, barulah Ibrahim menceritakan kepada Ismail tentang mimpinya. Kisah dialog yang sangat menyentuh hati itu dibadikan oleh Allah dalam firman-firman-Nya pada QS. Ash Shafaat (37) ayat 100-110

Karena nabi Ibrahim (dan juga Ismail) telah menunjukkan ketaatan akan perintah-Allah, maka Allah memerintahkan Ibrahim, melalui malaikat Jibril untuk mengganti anaknya dengan seekor domba sebagai simbol ketaatan pengorbanannya.

Sehingga tanggal 10 Dzulhijah dikenal sebagai HARI NAHAR alias Hari Berkorban.

*****

Dialog Mengharukan Sebelum Penyembelihanan

Sesampainya di atas bukit, barulah Ibrahim menceritakan kepada Ismail tentang mimpi yang datang berturut-turut selama tiga hari dalam tidurnya. Betapa beratnya pergulatan batin yang terjadi dalam menyikapi perintah yang sangat dahsyat itu.

Kemudian terjadi dialog yang sangat menyentuh hati. Dialog antara Ibrahim, seorang ayah yang teguh dan taqwa, dengan Ismail seorang anak yang saleh dan patuh.  

.

“Duhai anakku, sesungguhnya aku telah bermimpi bahwa aku menyembelih dirimu.  Maka aku ingin tahu bagaimanakah pendapatmu?

“Ayah … aku ingin tahu, apakah itu perintah Allah?

“Benar anakku. Aku bermimpi tiga malam berturut-turut,” Ibrahim meyakinkan anaknya.

“Jika demikian maka lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu”

Apakah engkau tidak takut anakku?” tanya Ibrahim heran bercampur haru.

“Tidak ayah, engkau nanti akan mendapatiku sebagai hamba yang patuh dan sabar.”

“Duhai anakku …. Sungguh berat hati aku melaksanakannya. Tapi ini adalah perintah Allah”

Lakukanlah ayah…. Lakukan

Adakah permintaanmu sebelum aku menyembelihmu… duhai anakku?”

Ismail kecil mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Kemudian ia menyampaikan beberapa keinginan kepada ayahnya.

Tajamkanlah pedangmu ayah, untuk meringankan penderitaanku”

“Baiklah …,” jawab Ibrahim dengan kepala tertunduk seraya membayangkan betapa sakitnya saat pedang mengiris leher anaknya nanti.

“Lalu tanggalkanlah pakaianku agar tidak terkena darah, dan ibu tidak terlalu terharu melihatnya nanti.”

“Baiklah … “ Nabi Ibrahim mengangguk pelan menahan kesedihan di dada.

“Dan … sampaikanlah hormatku kepada ibu, katakan padanya bahwa kita termasuk orang-orang yang taat dan berserah diri kepada Allah,” demikian kalimat Ismail melanjutkan permintaannya sebelum disembelih.

Dada Nabi Ibrahim bergemuruh hebat mendengar tiga permintaan anaknya. Kedua kelopak matanya meleleh. Ia tak mampu membendung air mata yang menetes deras hingga membasahi pipinya.

.

Nabi Ibrahim mendekat, membungkuk dan memeluk Ismail. Kemudian mereka berdua saling berpelukan.

Nabi Ibrahim memeluk erat-erat tubuh Ismail dan menciumi pipi anaknya yang baru saja menginjak usia baligh. Dalam benaknya terbayangkan, anaknya yang cerdas, gagah, membanggakan dan membahagiakannya ini, sebentar lagi akan diminta oleh Allah untuk kembali ke sisi-Nya.

Belum puas Ibrahim memeluk anaknya, namun Ismail mengendorkan pelukannya dan memberi isyarat agar ia melepaskan pelukannya.  Dalam pelukan terakhir kalinya itu, dengan linangan air mata dan suara tersengal Ibrahim berbisik di telinga Ismail,  "Sungguh ayah bahagia mempunyai seorang putera yang beriman kepada Allah dan berbakti kepada orang tua."

.

Saat akan dimulai eksekusi penyembelihan, Ibrahim mengeluarkan pedang dari sarungnya lalu mengasahkan ke batu cadas yang ada disana. Sungguh ia tak mampu membayangkan sebentar lagi darah akan tumpah dari leher anak yang sangat dicintainya.

Proses penyembelihan dimulai, nabi Ibrahim membaringkan Ismail. Anak yang baru beranjak baligh itupun mengikuti apa yang diperlakukan ayah kepadanya tanpa suara. Suasana begitu hening mencekam. 

Tangan kiri Ibrahim mengusap kening Ismail yang terbaring, sementara tangan kanannya mengangkat pedang. Dengan menyebut nama Allah, ia memejamkan mata karena tak kuasa memandang wajah anaknya. Sementara Ismail menatap wajah ayahnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Sesaat Ibrahim menahan pedang di atas kepalanya. Sekali lagi ia menyebut nama Allah dan siap menurunkan pedang untuk mengiris leher anaknya. 

.

Pada saat bersamaan malaikat Jibril datang membisikkan pesan Allah ke telinganya, “Hai Ibrahim, sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu. Allah telah menerima keikhlasan dan kesabaran kalian berdua. Sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata. Maka Allah memerintahkanmu untuk menebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Ibrahim-pun terkejut mendengar bisikan Jibril ke telinganya. Lalu ia membuka matanya.  Saat itu juga ia mendengar suara sekawanan domba yang berada tak jauh dari tempatnya, yang telah disiapkan oleh malaikat Jibril.

Sesuai bisikan malaikat Jibril maka Ibrahimpun memilih seekor domba yang besar untuk disembelih sebagai ganti Ismail dalam pengorbanannya.

Rangkaian kisah cinta dan pengorbanan Nabi Ibrahim kepada Ismail itu dibadikan oleh Allah dalam firman-firman-Nya pada QS. Ash Shafaat (37) ayat 100 - 110. 

*****

SEBELAS KEGIATAN RITUAL HAJI

1. IHRAM

Ihram atau niat melaksanakan ibadah haji dg mengenakan pakaian ihram saat berada di Miqat (tgl. 8 Dzulhijah = hari Tarwiyah).

2. WUKUF di Arafah.

Wukuf adalah berdiam diri dg berdzikir, tafakur dan berdo'a. Wukuf di padang Arafah dilaksanakan pada waktu siang hari antara dzuhur hingga sblm maghrib (setelah melaksanakan shalat jama' taqdim dhuhur & ashar berjamaah, serta mendengarkan khotbah), (tgl 9 Dzulhijah = Hari Arafah).

3. MABIT di Muzdalifah.

Perjalanan dari Arafah ke Mina adalah perjalanan yg berat, sehingga jamaah perlu bermalam atau Mabit di Muzdalifah, sampai terbitnya fajar esok hari.

4. Kumpulkan BATU KERIKIL.

Saat mabit di Muzdalifah jamaah melakukan kegiatan mengumpulkan batu kerikil sebanyak yg dibutuhkan untuk lontar jumroh di Mina. (tgl 10 Dzulhijah = hari Nahar).

5. LEMPAR JUMRAH.

Lempar jumrah adalah melempar batu kerikil terhadap Tugu Batu yg terletak di bukit Aqabah Mina. Lemparan batu kerikil dilakukan sebanyak tujuh kali (lemparan satu per satu).

·         Ritual lempar jumrah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu: (1) Jumrah Aqabah, (2) jumrah Wustha, dan (3)Jumrah Ula (masing² dilakukan pada hari Tasrik, yaitu 10, 11 & 12 Dzulhijah).

·         Jika ritual melempar tiga jumroh sudah dilakukan, maka jamaah haji boleh meninggalkan Mina (nahar). Nafar dibagi menjadi dua yaitu "nafar awal" dan "nafar tsani".

6. TAHALUL

Tahalul atau cukur rambut (minimal 3 helai). Ada dua jenis Tahalul, yaitu: "Tahalul Awal", dilakukan saat usai melempar jumroh di hari Nahar (potong qurban) dan "Tahalul Akhir", dilakukan stlh tawaf Ifadah.

7. MABIT di Mina.

Mabit di Mina dilakukan pada malam 11&12 Dzulhijah (bagi jamaah nafar awal), atau malam 11,12 & 13 Dzulhijah (nafar tsani).

8. TAWAF.

Tawaf adalah kegiatan mengelilingi ka'bah sebanyak 7 putaran sambil melafatkan amalan dzikir. Jenis tawaf ada 3 yaitu: Tawaf Ifadah, Qudum & Wada.

9. SA'I.

Sa'i adalah kegiatan berlari-lari kecil antara bukit Safa dan bukit Marwah, dilakukan sebanyak 7 kali.

10. Tahalul Akhir

Setelah seluruh urutan haji dilaksanakan, maka terakhir adalah tahalul yaitu seorang jamaah sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul haji dibagi menjadi dua, yaitu tahalul pertama dan kedua.

11. Thawaf Wada.

Urutan haji yang selanjutnya adalah thawaf wada atau disebut thawaf perpisahan. Thawaf ini dilaksanakan saat jamaah hendak meninggalkan kota Mekah.