*ALL EYES ON RAFAH*
_Penderitaan Warga Palestina Memanggil Kepedulian Kita_
*****
Slogan 'All Eyes on Rafah' yang berarti 'Semua mata tertuju pada Rafah' merupakan seruan bagi masyarakat dunia untuk tidak acuh terhadap genosida yang terjadi di Gaza.
Rafah adalah sebuah kota kecil yang berada di perbatasan Gaza dan Mesir yang juga menjadi area saluran bantuan ke warga Palestina di Gaza. Kota ini merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi imbas agresi Zionis.
Belakangan kota Rafah, yang semestinya menjadi satu-satunya area aman untuk pengungsi, justru menjadi target serangan dan dibombardir Israel. Ketika Rafah juga ikut dibombardir maka pengungsi pun terjebak dan tidak bisa ke mana-mana.
Pada Minggu (26/5), militer Zionis Israel melancarkan serangan udara mematikan ke Rafah, sedikitnya 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat.
Seakan tak gentar dengan kecaman global, pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Sebanyak 21 warga Palestina pun tewas.
Demonstrasi pun terjadi di sejumlah kedutaan besar Israel di banyak negara untuk meminta perang dihentikan.
Hingga saat ini, serangan ke Rafah masih terus dilancarkan Israel. Meski ada seruan menghentikan operasi dari Pengadilan Internasional PBB (ICJ) sejak Jumat lalu, namun kabinet Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu masih menyerang wilayah pengungsi terakhir Gaza tersebut.
Peristiwa-peristiwa ini pun membuat publik nyaris di seluruh dunia ramai-ramai memberikan dukungan bagi Palestina. Melalui slogan "All Eyes of Rafah", publik mengecam dan menekan Israel agar menyetop serangan brutal ini.
Warganet ramai-ramai mengunggah ungkapan "All Eyes on Rafah" di berbagai platform media sosial selama beberapa waktu terakhir.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya *36.171 orang telah tewas* di wilayah tersebut selama lebih dari tujuh bulan perang antara Israel dan militan Palestina.
Nasib pilu warga Palestina juga tercermin dari susahnya mereka mendapatkan layanan kesehatan hingga banyaknya anak-anak yang terancam mengalami disabilitas.
Dengan situasi seperti itu, maka *penderitaan warga Gaza Palestina memanggil kepedulian kita*.
Peristiwa ini juga merupakan *ujian Allah bagi kita*, apakah kita termasuk golongan orang yang *apatis (kufur)* atau *peduli (syukur)*.
Semoga kita menjadi hamba Allah yang peduli terhadap penderitaan sesama Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar