Senin, 20 Mei 2024

Tiga Pilar Agama Islam: Iman, Islam dan Ihsan

1. MALAIKAT JIBRIL MENGAJARKAN AGAMA

Dalam sebuah hadis Riwayat Muslim, sahabat nabi Umar bin Khatab bercerita sbb:

“Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian putih bersih, dan rambutnya amat hitam. Tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya, berarti ia datang dari jauh, namun tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh.

Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lutut Nabi.

Kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang Islam”. 

Rasulullah menjawab, ”Islam adalah engkau bersaksi tidak tuhan ada selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah, kemudian mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu”. 

Laki-laki itu berkata, ”Shadaqta (engkau benar)”. Kami pun heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. 

Nabi menjawab, “Iman adalah, engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Akhir, dan takdir Allah yang baik dan yang buruk”.

Laki-laki itu berkata, ”Shadaqta (engkau benar)”.

Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. 

Nabi SAW menjawab, ”Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”.  

Laki-laki itu berkata, ”Shadaqta (engkau benar)”.

Laki-laki itu bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku kapan Kiamat?” 

Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”.

Laki-laki itu pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” 

Nabi menjawab, ”Jika engkau melihat seorang budak wanita telah melahirkan anak tuannya. Jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju, (miskin tak berpunya) dan pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi”.

Kemudian laki-laki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sesaat, sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama(HR. Muslim).

.

2. TIGA PILAR UTAMA AGAMA ISLAM

Apa yang diajarkan Jibril dalam hadis diatas merupakan tiga pilar utama agama Islam yaitu Rukun Iman, Rukun Islam dan Rukun Ihsan. Ketiganya menjadi pondasi bagi kehidupan seorang Muslim. Pilar-pilar ini merupakan ajaran dasar yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap individu yang mengaku beragama Islam.

a. Rukun Iman

Rukun iman adalah enam perkara yang harus diimani oleh setiap muslim. Rukun iman ini berkaitan dengan kepercayaan seorang muslim terhadap hal-hal yang ghaib.

Enam rukun iman tersebut adalah:

- Iman kepada Allah: Percaya akan adanya Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan segala sesuatu.

- Iman kepada malaikat: Percaya akan adanya malaikat yang bertugas menjalankan perintah Allah.

- Iman kepada kitab-kitab Allah: Percaya akan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah kepada para nabi, seperti Al-Qur'an.

- Iman kepada para nabi dan rasul: Percaya akan para nabi dan rasul yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah-Nya.

- Iman kepada hari kiamat: Percaya akan adanya hari kiamat sebagai akhir dari kehidupan dunia.

- Iman kepada takdir (qada dan qadar): Percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah.

b. Rukun Islam

Islam berarti ketundukan (taslim), kepasrahan, menerima, tidak menolak, tidak membantah, dan tidak membangkang. Artinya, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. 

Rukun Islam adalah lima tindakan pokok yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Rukun Islam ini menjadi kewajiban bagi setiap muslim dan merupakan tanda keislaman seseorang.

Kelima rukun Islam tersebut adalah:

- Syahadat: Mengakui dengan lisan dan hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

- Shalat: Melaksanakan shalat lima waktu setiap harinya.

- Zakat: Memberikan sebagian harta kepada orang yang berhak menerimanya.

- Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari pada bulan Ramadhan.

- Haji: Melaksakan ibadah haji ke kota Mekkah bagi yang mampu secara fisik dan finansial.

Selain rukun Islam dan rukun iman, terdapat juga konsep iman dan Islam yang saling melengkapi. Iman adalah keyakinan dalam hati, sedangkan Islam adalah perbuatan yang nyata.

Seorang muslim yang sempurna adalah yang memiliki iman yang kuat dan menjalankan ajaran Islam secara kaffah.

c. Rukun Ihsan

Secara etimologi, kata ihsan berasal dari kata "hasana" yang berarti baik. Dalam bahasa Arab, pengertian ihsan memiliki arti kesempurnaan atau keunggulan. 

Sedangkan dalam konteks fiqih, ihsan diartikan sebagai berbuat baik dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, serta melampoi batas kewajiban, dan senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt.

Rukun Ihsan dalam fiqih merujuk pada tingkatan ibadah tertinggi dalam Islam, yaitu beribadah kepada Allah Swt dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, seolah-olah kita melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya maka yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita.

Rukun ihsan sendiri tidak dapat dipisahkan dari rukun Islam dan iman. Ketiga rukun tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak boleh ditinggal salah satunya sebagai kesempurnaan keberislaman seseorang.

Dalam buku yang berjudul Tasawuf Sosial oleh Adi Candra Wirinata, Rukun ihsan adalah penghayatan batiniah atau dimensi spiritual dari pelaksanaan syariah.


3. HUBUNGAN KETIGA PILAR AGAMA

Ibarat bangunan rumah, iman sebagai pondasi. Islam sebagai tiang-tiang penyangga. Sedangkan Ihsan adalah atap dan ornamen lainnya yang melindungi dan menyempurnakan bangunan tersebut. Ketiganya saling menopang dan memperkuat satu sama lain, sehingga tercipta bangunan keislaman yang kokoh dan sempurna.

Pondasi (iman) yang kuat akan membantu bangunan (Islam dan ihsan) berdiri tegak dan kokoh. Jadi ketiganya adalah satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan.

- Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah

- Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui implementasi rukun Islam

- Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah SWT. 

Dengan demikian maka Islam memiliki Tiga Pilar Utamayaitu Rukun Islam, Rukun Iman, dan Rukun Ihsan yang berfungsi sebagai kerangka dasar beragama

Tiga pilar itu saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Seseorang baru akan dianggap sebagai Muslim seutuhnya apabila ia paham dan mengerti ketiga rukun tersebut.

.

4. KESIMPULAN

Untuk mempelajari ketiga sendi pokok ajaran agama Islam, yaitu iman, Islam dan ihsan maka para ulama mengelompokkannya lewat tiga cabang ilmu pengetahuan

Pertama Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan (aqidah) terhadap Allah Swt beserta kekuasaan-Nya. 

Kedua, Islam berupa praktek amal lahiriah (syariahdisusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sebagai pengabdian kepada Allah. 

Ketiga, Ihsan sebagai penghayatan batiniah dari pelaksanaan syariah, dalam upaya pendekatan diri kepada Allah diajarkan melalui ilmu (Tasawuf) lewat praktik yang dikenal sebagai thariqah.

Sedangkan berkaitan dengan aktivitas dalam elemen manusia, maka:

Rukun Iman berkaitan dengan aktivitas pikiran.

Rukun Islam berkaitan dengan aktivitas fisik atau lahiriyah,

sedangkan Ihsan berkaitan dengan aktivitas perasaan/batiniyah.


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar