Jumat, 30 Desember 2016

Hakikat (Ancaman & Early Warning)

22. Ref. Hakikat Intelijen (Ancaman & Early Warning)

Secara sederhana, filsafat intelijen menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang intelijen, seperti, hakikat, tujuan, obyek sasaran, prinsip, dan kaidah intelijen.
.
1. HAKIKAT
Hakikat intelijen lebih mengacu pada inti atau esensi dari profesi intelijen. Ini adalah tentang apa yang membuat intelijen menjadi unik dan berbeda dari profesi lainnya.
Apabila filsafat intelijen adalah tentang mengapa kita melakukan sesuatu dalam intelijen, sedangkan hakikat intelijen adalah tentang apa yang kita lakukan dalam intelijen
.
Hakikat inteligen lebih fokus pada esensi atau inti dari intelijen, yang dapat diuraikan dengan menjawab beberapa pertanyaan mendasar, seperti:
* Apa fungsi utama dari intelijen? Apakah intelijen berfungsi untuk adaptasi, pemecahan masalah, atau tujuan lainnya?
* Tujuan: Untuk apa intelijen dilakukan?
* Nilai: Apa nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kegiatan intelijen?
* Metode: Bagaimana cara memperoleh dan menganalisis informasi?
* Etika: Batasan-batasan apa yang harus diperhatikan dalam kegiatan intelijen?
.
Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti:
* Apa definisi intelijen yang komprehensif? Apakah intelijen hanya terbatas pada kemampuan kognitif, atau mencakup juga aspek emosional dan sosial?
* **Bagaimana kecerdasan muncul?** Apakah kecerdasan adalah hasil dari faktor genetik, lingkungan, atau keduanya?
* **Apa batasan kecerdasan?** Apakah ada batas atas kemampuan intelektual manusia?
* **Apa implikasi filosofis dari kecerdasan buatan?** Bagaimana keberadaan AI akan mengubah pemahaman kita tentang kecerdasan manusia?
.
Dengan pertanyaa-pertanyaan itu maka bisa ditarik suatu kesimpulan tentang hakikat intelijen, yaitu mendeteksi dan mengantisipasi potensi ancaman.

Dari hakikat itu maka bisa diuraikan menjadi sebuah pengertian, dimana intelijen secara singkat dijelaskan sebagai suatu kegiatan sistematis yang dilakukan secara tertutup atau rahasia oleh sebuah lembaga dengan cara mencari dan mengolah informasi dalam rangka mendeteksi dan mengantisipasi ancamaan.
.
a. Early Warning -- Deni & Peni

Peringatan dini dalam intelijen keamanan negara adalah suatu proses sistematis yang bertujuan untuk mendeteksi, menganalisis, dan melaporkan indikasi awal adanya ancaman yang potensial terhadap keamanan negara. Ancaman ini bisa berupa berbagai bentuk, seperti: Ancaman militer, Ancaman non-militer, Ancaman terorisme, dan Ancaman cyber.

Tujuan utama dari peringatan dini adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada para pembuat kebijakan agar dapat mengambil tindakan pencegahan atau mitigasi sebelum ancaman tersebut menjadi nyata dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
.
1. Pengertian Sistem Peringatan Dini (Early Warning System). Merupakan serangkaian sistem untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.
Dalam keadaan kritis, secara umum peringatan dini yang merupakan penyampaian informasi tersebut diwujudkan dalam bentuk sirine, kentongan dan lain sebagainya.
.
# Proses Peringatan Dini dalam Intelijen
.
Proses peringatan dini umumnya melibatkan beberapa tahapan, yaitu: pengumpulan data, analisis data, evaluasi ancaman, dan penyebaran peringatan.
.
Peringatan dini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan negara, yaitu:
* Mencegah terjadinya kejutan strategis: Dengan adanya peringatan dini, pemerintah dapat lebih siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin timbul.
* Meminimalisir kerugian: Peringatan dini dapat membantu mengurangi korban jiwa, kerusakan material, dan dampak negatif lainnya akibat suatu peristiwa.
.
Sistem peringatan dini adalah sebuah sistem peringatan yang dapat diterapkan sebagai sebuah rantai sistem komunikasi informasi serta terdiri dari sensor, deteksi kejadian, dan subsistem pemberi keputusan untuk identifikasi awal munculnya bahaya. Unsur-unsur tersebut bekerja bersama-sama untuk meramalkan dan memberi sinyal akan gangguan-gangguan yang berdampak buruk pada stabilitas dunia fisik, menyediakan waktu bagi sistem respons untuk bersiap menghadapi kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya.[1]
.
b. Ancaman
.
Filsafat intelijen adalah sebuah pendekatan filsafati yang diterapkan dalam dunia intelijen. Dalam konteks ancaman, filsafat intelijen mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat ancaman, cara mendeteksinya, dan bagaimana meresponsnya. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap konsep-konsep seperti kebenaran, pengetahuan, realitas, dan etika dalam konteks operasi intelijen.

Apa yang dimaksud dengan ancaman? Filsafat intelijen membantu kita memahami berbagai jenis ancaman dan bagaimana mereka berkembang. Ancaman dapat berupa individu, kelompok, negara, atau bahkan ideologi.

Bagaimana kita mengetahui adanya ancaman? Filsafat intelijen membahas tentang epistemologi intelijen, yaitu bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang ancaman.

Bagaimana kita harus merespons ancaman? Filsafat intelijen memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi berbagai pilihan tindakan dalam menghadapi ancaman, dengan mempertimbangkan konsekuensi etis dan strategis.

Apa batas-batas yang harus dipatuhi dalam operasi intelijen? Filsafat intelijen membantu kita memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara keamanan nasional dan hak asasi manusia.

Filsafat intelijen memiliki implikasi yang luas bagi para praktisi intelijen. Beberapa contoh penerapannya antara lain:
* **Analisis ancaman:** Filsafat intelijen membantu para analis untuk melihat ancaman dari berbagai perspektif dan menghindari kesimpulan yang terlalu cepat.
* **Pengambilan keputusan:** Filsafat intelijen memberikan kerangka kerja yang rasional untuk mengambil keputusan yang kompleks dalam situasi yang penuh ketidakpastian.
.
Ancaman adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian, bahaya, atau kerusakan, baik terhadap individu, kelompok, maupun negara. Ancaman bisa berupa tindakan, kondisi, atau bahkan ide yang dapat mengganggu keamanan, ketertiban, atau kesejahteraan.
.
2. OBYEK
a. Informasi … wartawan
b. Bentuk sasaran
c. Cara mendapatkan
d. Diolah… mejadi early warning





#####



Filsafat Inteligen dan Hakikat Inteligen adalah dua konsep yang saling berkaitan, namun memiliki fokus yang berbeda dalam memahami fenomena kecerdasan.

Hakikat Inteligen
Hakikat inteligen lebih fokus pada esensi atau inti dari kecerdasan. Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan seperti:
* **Apa fungsi utama dari kecerdasan?** Apakah kecerdasan berfungsi untuk adaptasi, pemecahan masalah, atau tujuan lainnya?
* **Bagaimana kecerdasan berbeda dengan insting?** Apa yang membedakan tindakan yang didorong oleh kecerdasan dengan tindakan yang bersifat instingtif?
* **Apa hubungan antara kecerdasan dan kesadaran?** Apakah kecerdasan merupakan prasyarat untuk kesadaran, atau keduanya merupakan fenomena yang terpisah?
Hakikat inteligen berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik esensial yang membedakan kecerdasan dari kemampuan mental lainnya.

Rabu, 28 Desember 2016

Sukses Tidak Turun Dari Langit

Jika orang berharap untuk mendapatkan keberhasilan dalam suatu hal yang ingin diraihnya dengan tanpa melakukan apapun, maka hal itu bisa dibilang konyol. Bisa saya katakan mustahil. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai sesuatu. Keberhasilan adalah tercapainya hal yang diingininya. Keberhasilan belum tentu kesuksesan, karena sukses dalam arti yang sesungguhnya adalah berhasil dan bahagia.
Terlalu sempit mengartikan keberhasilan materi tetapi dia melakukannya dengan cara yang tidak baik, misalnya mencuri atau menipu. Atau jika dia mempunyai jabatan tinggi dengan kekuasaan penuh tetapi dia harus kehilangan kebahagiaan keluarganya, maka bagi saya itu juga belum bisa dibilang sukses.

Anak menjadi tidak terdidik, liar dan pasangan hidupnya juga tenggelam dalam kehidupan sosialita tanpa tujuan yang jelas. Keberhasilan belum tentu membuahkan kebahagiaan, bisa jadi keberhasilan di satu sisi akan memberikan kehancuran pada bagian lainnya, maka kita harus pandai-pandai memilahnya. Mengatur semuanya  bagian dalam keseimbangan, tidak bisa satu bagian berjalan sendiri-sendiri. 

Tidak ada sukses yang turun dari langit, setiap hal kecil yang kita peroleh adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa. Dibutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya. Kehidupan yang terdiri dari dunia lahir dan bathin terkait satu dengan yang lainnya, dunia bathin yang tidak kita lihat,  berusaha dijangkau oelh manusia  dengan doa dan berbuat kebaikan buat sesamanya.
Siapa menanam dia menuai, siapa berbuat dia akan menerima akibatnya, baik langsung maupun tidak langsung. Hukum kekekalan energi dalam kehidupan, baik akan kembali baik, buruk akan kembali buruk. Baik jika tidak dilandasi dengan keiklasan juga tidka kembali dengan baik. Jika kita menginginkan kebaikan, maka tidak ada pilihan selain berbuat baik sebanyak-banyaknya untuk diri kita, untuk sesama, untuk alam sekitar kita dan tentu saja untuk Tuhan Sang Pencipta alam semesta dan seisinya, Sang Penganugrah Segala Kehidupan. Menjadi manusia yang bermanfat, menuju hakekat kehidupan yang sesungguhnya.

Semangat adalah modal awal mencapai kesuksesan, kemauan untuk melakukan sesuatu, pengorbanan pikiran, waktu, tenaga dan materi. Semua hal harus dipikirkan dengan cermat, tepat, akurat dan ceoat. Semua harus dipikirkan. Mengukur kekuatan diri dan dari pihak lain yang menjadi pesaing kita, melihat dengan rinci bahwa kita harus bisa memastikan bahwa strategi kita harus lebih baik.
 
Berikutnya adalah ketekunan dengan sidiplin. Tidak ada di dunia ini yang bisa menggantikan ketekunan, bukan kemampuanm bukan kemampuan intelegensia, atau bahkan tingkat pendidikan. Dibutuhkan konsistensi dalam melakukannya, daya tahan dan kekuatan untuk tidak mudah patah semangat. Kesuksesan diraih setelah berkali-kali melakukan kegagalan. Misalnya menulis di kompasiana, pada awalnya pembacanya sangat sedikit, lama-lama menjadi topik pilihan, berikutnya bisa menjadi headline.

Dan hal yang diluar dugaan, bahwa menulis yang semula hanya dijadikan refresing keluar dari rutinitas, menjadi ditawari untuk membukukan tulisan ide tertentu dengan cetakan untuk kalangan terbatas, bahkan ide-ide yang lahir digunakan untuk kepentingan bangsa, dan dari kompasiana juga saya bisa kemana-mana dengan gratis, karena mendapat undangan sebagai penulis. Bertemu dengan tokoh-tokoh penting negeri ini, berdiskusi untuk memberikan masukan. Semua ini berawal dari disiplin, konsistensi, daya tahan, dan semangat pantang menyerah, mau selalu belajar  menjadi lebih baik. Dan semua itu adalah pengorbanan.

Lalu bagaimana dengan keajaiban, undian, dan pulung. Maaf, mengertilah bahwa di dunia ini tidak pernah ada kebetulan. Energi kehidupan selalu kekal, apapun bentuknya. Bahwa energi itu akan selalu ada, bahkan jika itu dilakukan oleh leluhur kita. Melihatlah kebelakang, bisa jadi karena dari orang tua kita atau leluhur kita yang pernah menanam untuk kita, bisa jadi menanam doa, atau menanam hal kebaikan bagi sesama atau bagi alam semesta, dan anak cucunyalah yang menuainya. Atau mungkin juga karena tanpa disadari kita pernah melakukan hal kebaikan kepada orang lain yang pernah kita tolong, dan mendoakan kita untuk memperoleh kebaikan.

Maka janganlah pernah berhenti untuk berbuat baik dengan keiklasan,  sekecil apapun. Setiap kebaikan akan menuai upahnya, jika bukan materi di dunia, maka akan kita tuai berupa pahala yang akan kita rasakan setelah kita mati, sebagai bekal kehidupan selanjutnya. Dan semua upah itu masih akan dinikmati oleh anak cucu kita, karena tanpa disadari juga telah menanam bibit-bibit keberuntungan untuk anak cucu kita dengan memberi teladan kepada mereka. Dengan berbuat baik, maka sebenarnya kita telah menjaga martabat dan kehormatan diri dan keluarga kita.

Keberhasilan dan kesuksesan memang menjadi cita-cita semua orang, walaupun setiap manusia mempunyai ukuran sendiri-sendiri untuk kesuksesan yang dicapainya. Ada yang merasa sukses dengan menjadi petani yang baik, bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Ada juga yang mengukur kesuksesannya dengan menjadi pejabat publik, atau menjadi pengusaha sukses. Tetapi apapun cita-cita yang kita tanamkan di dalam lubuk hati kita, tetaplah berusaha mencapai tujuan yang baik dengan cara yang baik. Jangan pernah menodainya dengan hal-hal yang tidak baik, mulai dari niat, cara, dan tujuan akhirnya haruslah tetap baik.


Manusia tidak pernah luput dari segala kekurangan dan kelebihan, sehebat-hebatnya seorang manusia tetaplah mempunyai kekurangan. Kekuarangan sifat manusia bukanlah kejahatan. Tetapi selalu belajar menjadi lebih baik adalah sebuah keberuntungan.

Kesuksesan dalam makna yang sepenuhnya adalah keberhasilan dalam keseimbangan lahir dan bathin, berhasil secara materi atau kedudukan, dan tentu saja tidak kehilangan kebahagiaan hidup dirinya dan keluarganya. Kadangkala orang begitu menginginkan jabatan dan materi sehingga tidak punya waktu untuk  keluarganya, sehingga keluarganya menjadi berantakan.


http://www.kompasiana.com/metik/sukses-tidak-turun-dari-langit




******


INTELIJEN

1. Hakekat

a. Det & antispasi ancaman

- (threats)

- early warning

- orientasi: security

b. Eksplor peluang

- (opportunities)

- negara maju

- orientasi: prosperity

2. Obyek kegiatan:

- Informasi >< wartawan

- diolah -> intel

3. Kaidah:

- Basis: sekuriti

- Kerahasiaan (C4)

4. Operasi :

a. PCI

- negr. maju

- spionase (ofensif)

- analisa SWOT

b. Kontra

- negr. blm. maju

- defensif aktif

- analisa DIEN

 

***** ***** *****

 

*BADAN INTELIJEN*

(Tupoksi, Misi konkret & Prinsip)

 

*1. HAKIKAT TUPOK*

a. Deteksi & Antisipasi Ancaman

1) Ancaman (Threats):

- faktors negatif ekternal yg bahayakan.

- ancaman : fisik & non fisik (militer & non mil)

2) Early warning (deni ceni):

- Badan kontra

- K3N (lugri)

b. Cari & Eksplorasi Peluang (Opportunities):

- Peluang: faktors positif eksternal yg dp dimanfaatkan.

- Cari --> Spionase

- Eksplor --> Cipkon (kuasai & manfaatkan)

*2. OBYEK KEGIATAN*

> Obyek Kegiatan: dapatkan INFORMASI (ttg ancaman & peluang) -->             di-OLAH jadi rekomendasi.

a. Metode : terbuka & tertutup.

b. Teknik/cara: elisitasi, surveillance, sadap, foto.

c. Informasi --> diolah jadi rekomendasi sbg antisipasi.

> Informasi (Badan Kontra):

- Hals yg tak biasa & curigakan.

- Deteksi & identifikasi

- K3N.

> Informasi (Badan PCI):

- SWOT / K3N

- Cipkon (pusprop, sabtor, asimetrik, proksi, dsb)

*3. PRINSIP/KAIDAH*

- Kaidah kerja intel berbasiskan sekuriti

- Prinsip intelijen : kerahasiaan (secrecy).

- Pola : tertutup & klandestin.

- Cara : C4

*4. OPERASI INTEL*

Dua Operasi Intelijen yaitu ofensif (PCI) dan defensif (Kontra Intel)

a. Ofensif : PCI

- dilakukan negara maju

- manfaatkan peluang

- spionase --> Pusprop, Sabtor, proxy.

b. Defensif : Kontra Intel.

- dilakukan negara berkembang

- pertahanan diri (defensif aktif)

- Kontra --> Pam, psywar, desepsi, propaganda.

c. Fungsi: Lid, Pam, Gal.

 

******


Kaidah & Prinsip Intelijen

Lembaga intelijen merupakan sebuah organisasi yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, lembaga intelijen berpegang teguh pada beberapa prinsip fundamental yang menjadi landasan operasionalnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai tiga prinsip utama lembaga intelijen:

1. Kaidah Intelijen Berbasis Sekuriti

Kaidah kerja intelijen berbasiskan sekuriti yang menekankan bahwa seluruh aktivitas intelijen berfokus pada upaya menjaga keamanan dan stabilitas negara.

Hal ini berarti bahwa semua informasi yang dikumpulkan, dianalisis, dan diolah oleh lembaga intelijen diarahkan untuk mendeteksi, mencegah, dan menangkal berbagai ancaman yang dapat membahayakan negara.

2. Prinsip Intelijen adalah Kerahasiaan (Secrecy)

Kerahasiaan merupakan aspek fundamental dalam operasi intelijen. Hal ini dikarenakan informasi intelijen seringkali bersifat sensitif dan dapat membahayakan keselamatan individu, organisasi, bahkan negara jika bocor ke pihak yang tidak berwenang. Oleh karena itu, lembaga intelijen menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk menjaga kerahasiaan informasi, mulai dari proses pengumpulan data hingga penyampaian hasil analisis kepada pengambil kebijakan.

3. Manover Intelijen Dilakukan Secara Tertutup atau Rahasia

Lembaga intelijen beroperasi secara tertutup dan tidak terekspos publik. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan para agen dan operasi intelijen. Dengan demikian maka manover agen intelijen di lapangan dilakukan dengan menerapkan pola tertutup, antara lain dengan menggunakan kedok atau pengelabuhan (desepsi). Masyarakat umum tidak perlu mengetahui detail tentang bagaimana intelijen bekerja, namun mereka harus yakin bahwa intelijen bekerja keras untuk menjaga keamanan mereka.


Kwik; Kudeta dan Kembali ke UUD 1945 Asli

Dalam diskusi seputar arah kebijakan ekonomi yang tidak sesuai dengan UUD 1945 di Kantor MUI Pusat, (17/05/2016), dalam upaya untuk memperbaiki bangsa mantan Menko EKUIN Kwik Kian Gie  secara berseloroh menyarankan Kudeta dan Kembali ke UUD 1945 Asli.  Pemikiran Kwik itu bisa dibaca melalui media online, http://www.repelita.com/perbaiki-bangsa-kwik-sarankan-kudeta-dan-kembali-ke-uud-1945-asli/

Kalau disarikan isinya sebagai berikut:

a.   Bangsa ini semakin liberal dan makin jauh dari UUD 1945, Untuk memperbaiki kondisi ini harus dilakukan perubahan sistem dan pemimpinnya.

b.   Sistem kepemimpinan, tidak bisa dipilih secara langsung oleh rakyat. Karena tidak mungkin rakyat yang pendidikannya mayoritas masih rendah diharapkan dapat memilih pemimpin yang berkualitas.

c.   Sumber ekonomi dan badan usaha harus dikendalikan negara, tidak boleh diserahkan kepada swasta apalagi asing.

d.   Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi bangsa, harus menggunakan gaya kepemimpinan “diktaktorial.”

e.   Lalu apa yang harus dilakukan sekarang?. Ada yang menyebut kudeta, tapi apa ya tentara mau?  Untuk memilih pemimpin, “Saya usulkan, mungkin MUI yang mampu pilih pemimpin, orang yang sangat dihargai rakyat”.

Bagaimanakah integritas seorang Kwik?  Dulu ia adalah pebisnis yg sukses.  Sekitar th 85 ia meninggalkan dunia bisnisnya dan menekuni pendidikan (mendirikan Institut Bisnis Indonesia) dan penulis di kompas.

Ia sering mengkritik sistem pemerintah yang begitu korup dan sarat KKN serta otoriter di era Soeharto. Ia berpendapat semua malapetaka yang sedang dihadapi bangsa penyebabnya adalah moralitas yang rendah, tiadanya integritas, berkecamuknya KKN, kepalsuan, kemunafikan dan kepura-puraan.

Setelah dirinya mapan Kwik terjun ke dunia politik, dan ia konsisten memperjuangkan ilmunya (ekonomi dan pendidikan) untuk bangsa Indonesia. Kwik menjabat sebagai salah satu Ketua DPP sekaligus tim Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PDI.

Kwik tidak segan-segan mengkritisi menteri seposisinya bahkan presiden Megawati. Pada tanggal 7-8 November 2001, Kwik menyampaikan pidato yang sangat menusuk bagi CGI maupun pejabat-pejabat saat ini maupun tempo dulu. Ia menyentil lembaga keuangan dunia yang selama ini ‘menjerumuskan’ Indonesia dengan utang.

Kwik Kian Gie kerap kali menekankan bahwa untuk mengubah Indonesia yang lebih baik, maka dibutuhkan obat sekaligus dokter-dokter yang secara serius menyembuhkan penyakit korupsi yang merajalela, utang dalam dan luarnegeri yang menumpuk, mis-management dalam penyelenggaraan perekonomian, dan kerusakan moral.

Keempat hal inilah yang menyebabkan Indonesia diujung tanduk. Kritiknya yang paling fenomenal tentang ketidak warasannya kebijakan pemerintah dalam bidang ini adalah penjualan BCA 97% dari BCA sudah milik pemerintah. Di dalamnya ada OR atau surat utang pemerintah sebesar Rp 60 trilyun. IMF memaksa menjualnya kepada swasta dengan harga yang ekuivalen dengan Rp 10 trilyun. Jadi BCA harus dijual dengan harga Rp 10 trilyun, dan yang memiliki BCA dengan harga itu serta merta mempunyai tagihan kepada pemerintah sebesar Rp 60 trilyun dalam bentuk OR yang dapat dijual kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

Dalam artikel “Proses Terjajahnya Kembali Indonesia Sejak Bulan November 1967”.  Kwik Kian Gie menulis sebagai berikut: “Dari berbagai studi oleh ahli sejarah, baik dalam maupun luar negeri yang boleh dikatakan objektif, sejak tahun 1967 kita sudah tidak mandiri. Jauh sebelum itu, tetapi menjadi sangat jelas setelahnya, dapat kita lihat hubungan yang sangat erat antara kebijakan pemerintah Indonesia dan apa yang tercantum dalam country strategy report yang disusun oleh Bank Dunia dan Bank pembangunan Asia, serta segala sesuatu yang didiktekan kepada pemerintah Indonesia dalam bentuk Memorandum of Econo-mic and Financial Policies (MEFP) yang lebih dikenal dengan sebutan Letter of Intent.”


Jadi transaksi BCA oleh Laksamana Sukardi CS  dibawah bisikan IMF telah merugikan negara hingga Rp 50 triliun.  Hentikan pembodohan oleh aparat pemerintah. Hentikan kebijakan yang membuat masyarakat menjadi kelas nomor ke-5 setelah kepentingan pengusaha, asing, politik dan kepentingan penguasaha. Ciptakan budaya berdirikari, dan tingkatkan moralitas bangsa. 

Di masa tuanya (74 tahun) ia tetap berusaha menuangkan ide-ide demi mengedukasi masyarakat agar mata saudara-saudara di negeri terbuka lebar. Dalam sebuah buku John Perkins, ada kutiban: “Kwik,  seorang Tionghoa namun sangat nasionalis dan cinta pada negeri ini.”

Ada informasi dari Kwik yang dapat dijadikan pelajaran dan perlu direnungkan.

Pertama, bahwa bangsa ini semakin liberal dan makin jauh dari UUD 1945.  Untuk memperbaiki kondisi ini harus dilakukan perubahan sistem.

Kedua, perlunya meninjau kembali sistem Pemilu. Kepemimpinan tidak bisa dipilih secara langsung oleh rakyat. Karena tidak mungkin rakyat yang pendidikannya mayoritas masih rendah diharapkan dapat memilih pemimpin yang berkualitas.


Dan ketiga, Sumber ekonomi dan badan usaha harus dikendalikan negara, tidak boleh diserahkan kepada swasta apalagi asing.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kalimana/kudeta-dan-kembali-ke-uud-1945-asli_582f2959b5937326162f5ad7

Selasa, 27 Desember 2016

Safe House

Ref. SAFE HOUSE

Safe House adalah suatu tempat yang relatif aman dari pantauan pihak lawan atau oposisi, yang dipilih sebagai basis operasi bagi agen intelijen dalam rangka pelaksanaan kegiatan rahasia. 

Fungsi utama SH adalah untuk:

* Basis operasi: Safe house digunakan sebagai basis untuk merencanakan dan melaksanakan operasi intelijen, seperti pengawasan, pengumpulan informasi, atau bahkan penyelundupan.

* Penyimpanan dokumen penting: Safe house juga bisa menjadi tempat penyimpanan dokumen rahasia atau barang bukti penting.

* Perlindungan sementara: Safe house juga bisa menjadi tempat perlindungan sementara bagi orang-orang yang terancam keselamatannya dan butuh perlindungan, seperti tokoh atau orang penting, saksi yang butuh perlindungan,

* Tempat tahanan: Safe house juga bisa menjadi tempat tahanan bagi musuh, atau orang-orang yang bermasalah dengan operasi intelijen.

Ciri-ciri safe house yang ideal:

* Lokasi: Biasanya berada di tempat yang tersembunyi, seperti daerah terpencil atau di dalam bangunan yang tidak mencolok.

* Keamanan: Dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, seperti kamera pengawas, alarm, dan pintu yang sangat kuat.

* Samaran: Seringkali disamarkan sebagai tempat biasa, seperti rumah tinggal, kantor, atau toko.

* Komunikasi: Memiliki sistem komunikasi yang aman untuk menjaga kerahasiaan.

* Perbekalan: Dilengkapi dengan perbekalan yang cukup untuk jangka waktu tertentu, seperti makanan, air, dan obat-obatan.

Safe house atau rumah aman merupakan aset yang sangat krusial dalam pelaksanaan operasi intelijen. Keberadaannya sebagai pusat komando, titik temu, atau tempat persembunyian sering kali menjadi penentu keberhasilan suatu misi.

Safe house menjadi hal penting pertama yang diupayakan dalam setiap operasi intelijen:

1.  Jaminan Keamanan dan Kerahasiaan:

* Perlindungan Identitas: Safe house memberikan perlindungan terhadap identitas agen intelijen yang terlibat dalam operasi. Dengan demikian, risiko tertangkap dan terungkapnya identitas dapat diminimalisir.

* Tempat Persembunyian: Dalam situasi darurat atau ketika sedang dalam pengawasan, safe house menjadi tempat yang aman untuk bersembunyi dan menghindari pengejaran.

* Komunikasi Aman: Safe house dapat dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang aman, sehingga agen dapat berkomunikasi dengan markas atau sesama agen tanpa khawatir penyadapan.

2.  Basis Operasi:

* Pusat Perencanaan: Safe house berfungsi sebagai pusat perencanaan dan koordinasi operasi. Di sini, agen dapat merancang strategi, menganalisis informasi, dan membuat keputusan taktis.

* Tempat Pertemuan: Safe house menjadi tempat pertemuan yang aman bagi agen untuk bertukar informasi, membicarakan perkembangan operasi, dan menerima instruksi terbaru.

* Penyimpanan Peralatan: Safe house dapat digunakan untuk menyimpan peralatan intelijen, dokumen rahasia, dan perbekalan lainnya.

3. Kontingensi:

* Tempat Evakuasi: Jika terjadi situasi darurat atau operasi gagal, safe house menjadi tempat evakuasi yang aman bagi agen.

* Basis Cadangan: Safe house dapat berfungsi sebagai basis cadangan jika basis operasi utama terkompromi.

4. Penyamaran:

* Identitas Palsu: Safe house sering kali didaftarkan dengan identitas palsu untuk menyamarkan keberadaannya.

* Aktivitas Samaran: Aktivitas di sekitar safe house dirancang untuk terlihat seperti kegiatan sehari-hari yang normal, sehingga sulit untuk dideteksi sebagai tempat operasi intelijen.

Secara singkat, safe house memiliki peran yang sangat vital dalam operasi intelijen, karena:

* Menjamin keamanan dan kerahasiaan operasi.

* Berfungsi sebagai basis operasi yang fleksibel.

* Memberikan opsi kontingensi dalam situasi darurat.

* Membantu menyamarkan keberadaan agen intelijen.

*   Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan suatu operasi intelijen sangat bergantung pada kemampuan untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan. Safe house adalah salah satu elemen kunci yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Safe House:

* Lokasi: Lokasi harus strategis, mudah diakses, namun sulit dilacak.

* Keamanan: Safe house harus dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih untuk mencegah penyusupan.

* Samaran: Penampilan luar safe house harus membaur dengan lingkungan sekitar.

* Komunikasi: Peralatan komunikasi yang aman harus tersedia.

* Cadangan: Adanya rencana cadangan jika safe house terdeteksi atau tidak dapat digunakan lagi.Singkatnya, safe house adalah aset yang sangat berharga dalam dunia intelijen. Keberadaannya yang tersembunyi namun strategis menjadi kunci keberhasilan banyak operasi.

#####

Langkah-langkah untuk Menjamin Keamanan Safe House

Memastikan keamanan sebuah safe house adalah hal yang sangat krusial dalam operasi intelijen.Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tingkat keamanan yang optimal:

1.  Pemilihan Lokasi yang Strategis

* Tersembunyi namun Aksesibel: Pilih lokasi yang tidak terlalu mencolok namun tetap mudah dijangkau oleh agen.

* Jauh dari Pusat Keramaian: Hindari area yang ramai atau sering menjadi pusat perhatian.

* Lingkungan Aman: Pastikan lingkungan sekitar aman dan tidak mudah diinfiltrasi oleh pihak luar.

* Jalur Evakuasi: Rencanakan beberapa jalur evakuasi alternatif jika terjadi situasi darurat.


2. Keamanan Fisik

    a.  Sistem Keamanan Elektronik:

* CCTV: Pasang kamera pengawas di area strategis, baik di dalam maupun di sekitar safe house.

* Alarm: Instal sistem alarm yang sensitif terhadap gerakan dan suara.

* Pintu dan Jendela Berkualitas Tinggi: Gunakan pintu dan jendela yang kuat dan dilengkapi dengan kunci ganda.

* Sensor Gerak: Pasang sensor gerak di area-area yang dianggap rawan.

  b. Pengawasan Manusia:

* Petugas Keamanan: Tempatkan petugas keamanan yang terlatih untuk menjaga safe house secara berkala.

* Sistem Patroli: Lakukan patroli rutin di sekitar safe house.

   c.  Perlindungan Fisik:

* Dinding dan Lantai yang Kuat: Pastikan dinding dan lantai bangunan cukup kuat untuk menahan upaya penyusupan.

* Pagar dan Tembok: Bangun pagar atau tembok di sekitar safe house untuk membatasi akses.

3.  Keamanan Komunikasi

a. Peralatan Komunikasi yang Aman:** Gunakan perangkat komunikasi yang dienkripsi untuk mencegah penyadapan.

b. Protokol Komunikasi yang Ketat:** Tetapkan protokol komunikasi yang jelas dan rahasia.

c. Hindari Penggunaan Jaringan Publik:** Sebisa mungkin hindari penggunaan jaringan publik seperti Wi-Fi umum.


4. Manajemen Informasi

* Akses Terbatas: Batasi akses ke informasi tentang safe house hanya untuk personel yang berwenang.

* Dokumen Palsu: Gunakan dokumen palsu untuk menyamarkan identitas safe house.

* Perlindungan Data Digital: Lindungi data digital yang terkait dengan safe house dengan enkripsi yang kuat.

5. Prosedur Keamanan

* Identifikasi yang Ketat: Terapkan prosedur identifikasi yang ketat untuk semua orang yang ingin masuk ke safe house.

* Rencana Darurat: Buat rencana darurat untuk berbagai kemungkinan situasi, seperti kebakaran, serangan, atau bencana alam.

* Latihan Berkala: Latih personel secara berkala untuk menghadapi berbagai situasi darurat.

6. Kamuflase dan Penyamaran

* Identitas Palsu: Gunakan identitas palsu untuk menyamarkan keberadaan safe house.

* Aktivitas Sehari-hari: Ciptakan aktivitas sehari-hari yang normal di sekitar safe house untuk mengelabui pihak luar.

7. Kontinuitas Operasi

* Safe House Cadangan: Siapkan safe house cadangan sebagai alternatif jika safe house utama terkompromi.

* Rotasi Personel: Lakukan rotasi personel secara berkala untuk mengurangi risiko tertangkap.


**Penting untuk diingat bahwa keamanan adalah proses yang berkelanjutan. Sistem keamanan harus terus dievaluasi dan ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi dan ancaman baru.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan:

* Lingkungan Sosial: Memahami lingkungan sosial di sekitar safe house sangat penting untuk mengantisipasi potensi ancaman.

* Sumber Daya Manusia: Kualitas personel yang menjaga safe house sangat menentukan tingkat keamanannya.

* Anggaran: Ketersediaan anggaran akan mempengaruhi jenis dan kualitas peralatan keamanan yang dapat digunakan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan safe house dapat menjadi tempat yang aman dan efektif untuk menjalankan operasi intelijen.

####

Aspek-Aspek Penting dalam Pengamanan Safe House

Pengamanan safe house merupakan hal yang sangat krusial dan kompleks. Selain aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan:

1. Keamanan Manusia

* Seleksi Personel: Proses seleksi personel yang ketat sangat penting. Pastikan hanya individu yang terpercaya, terlatih, dan memiliki tingkat loyalitas tinggi yang bertugas di safe house.

* Pelatihan Berkala: Selalu berikan pelatihan secara berkala kepada personel untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

* Kesehatan Mental: Jaga kesehatan mental personel, karena stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kinerja dan kewaspadaan mereka.

2. Keamanan Teknologi

* Enkripsi: Gunakan enkripsi yang kuat untuk melindungi semua data yang berkaitan dengan safe house, termasuk komunikasi, dokumen, dan data digital lainnya.

* Perangkat Lunak Keamanan: Gunakan perangkat lunak keamanan yang canggih untuk melindungi sistem komputer dan jaringan dari serangan siber.

* Pembaruan Perangkat Lunak: Selalu perbarui perangkat lunak secara berkala untuk menutup celah keamanan.


3. Keamanan Lingkungan

* Surveillance: Gunakan teknologi surveillance yang canggih, seperti kamera tersembunyi, sensor gerak, dan drone, untuk memantau area sekitar safe house.

* Analisis Lingkungan: Lakukan analisis lingkungan secara berkala untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan menyesuaikan tindakan pengamanan.

* Keamanan Fisik: Pastikan semua pintu, jendela, dan pagar dalam kondisi baik dan dilengkapi dengan sistem penguncian yang kuat.

4. Prosedur Operasional Standar (SOP)

* SOP yang Detail: Buat SOP yang sangat detail untuk setiap aktivitas di safe house, mulai dari prosedur masuk dan keluar hingga penanganan situasi darurat.

* Simulasi: Lakukan simulasi secara berkala untuk menguji efektivitas SOP dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

* Review Berkala: Lakukan review terhadap SOP secara berkala untuk memastikan relevansi dengan kondisi terkini.

5. Kontinuitas Bisnis

* Rencana Kontingensi: Buat rencana kontingensi yang matang untuk menghadapi berbagai skenario terburuk, seperti serangan, bencana alam, atau pengungkapan lokasi.

* Safe House Cadangan: Siapkan safe house cadangan yang siap digunakan jika safe house utama tidak dapat digunakan lagi.

* Backup Data: Lakukan backup data secara teratur dan simpan di tempat yang aman.

6. Kemanan Psikologis

* Stres Management: Bantu personel dalam mengelola stres dengan menyediakan fasilitas relaksasi dan dukungan psikologis.

* Rotasi Tugas: Lakukan rotasi tugas secara berkala untuk menghindari kebosanan dan kelelahan.

 Aspek-aspek tambahan yang perlu dipertimbangkan:

* Keamanan Informasi: Lindungi informasi sensitif terkait safe house dari kebocoran.

* Keamanan Fisik Kendaraan: Jika digunakan kendaraan untuk operasional, pastikan kendaraan tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai.

* Keamanan Komunikasi:* Gunakan saluran komunikasi yang aman dan terenkripsi.

* Keamanan Lingkungan Sekitar: Jalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar untuk mendapatkan informasi intelijen dan dukungan.

Penting untuk diingat bahwa keamanan safe house adalah proses yang berkelanjutan. Ancaman selalu berkembang, sehingga sistem keamanan harus terus dievaluasi dan ditingkatkan.