* Apa fungsi utama dari intelijen? Apakah intelijen berfungsi untuk adaptasi, pemecahan masalah, atau tujuan lainnya?* Tujuan: Untuk apa intelijen dilakukan?* Nilai: Apa nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kegiatan intelijen?* Metode: Bagaimana cara memperoleh dan menganalisis informasi?* Etika: Batasan-batasan apa yang harus diperhatikan dalam kegiatan intelijen?
SANGKAN PARANING DUMADI ; Telah menjelajahi kehidupan lebih dari 50 tahun, saatnya merenungi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk "hari kemudian"
Jumat, 30 Desember 2016
Hakikat (Ancaman & Early Warning)
Rabu, 28 Desember 2016
Sukses Tidak Turun Dari Langit
Terlalu sempit mengartikan keberhasilan materi tetapi dia melakukannya dengan cara yang tidak baik, misalnya mencuri atau menipu. Atau jika dia mempunyai jabatan tinggi dengan kekuasaan penuh tetapi dia harus kehilangan kebahagiaan keluarganya, maka bagi saya itu juga belum bisa dibilang sukses.
Anak menjadi tidak terdidik, liar dan pasangan hidupnya juga tenggelam dalam kehidupan sosialita tanpa tujuan yang jelas. Keberhasilan belum tentu membuahkan kebahagiaan, bisa jadi keberhasilan di satu sisi akan memberikan kehancuran pada bagian lainnya, maka kita harus pandai-pandai memilahnya. Mengatur semuanya bagian dalam keseimbangan, tidak bisa satu bagian berjalan sendiri-sendiri.
Tidak ada sukses yang turun dari langit, setiap hal kecil yang kita peroleh adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa. Dibutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya. Kehidupan yang terdiri dari dunia lahir dan bathin terkait satu dengan yang lainnya, dunia bathin yang tidak kita lihat, berusaha dijangkau oelh manusia dengan doa dan berbuat kebaikan buat sesamanya.
Siapa menanam dia menuai, siapa berbuat dia akan menerima akibatnya, baik langsung maupun tidak langsung. Hukum kekekalan energi dalam kehidupan, baik akan kembali baik, buruk akan kembali buruk. Baik jika tidak dilandasi dengan keiklasan juga tidka kembali dengan baik. Jika kita menginginkan kebaikan, maka tidak ada pilihan selain berbuat baik sebanyak-banyaknya untuk diri kita, untuk sesama, untuk alam sekitar kita dan tentu saja untuk Tuhan Sang Pencipta alam semesta dan seisinya, Sang Penganugrah Segala Kehidupan. Menjadi manusia yang bermanfat, menuju hakekat kehidupan yang sesungguhnya.
Semangat adalah modal awal mencapai kesuksesan, kemauan untuk melakukan sesuatu, pengorbanan pikiran, waktu, tenaga dan materi. Semua hal harus dipikirkan dengan cermat, tepat, akurat dan ceoat. Semua harus dipikirkan. Mengukur kekuatan diri dan dari pihak lain yang menjadi pesaing kita, melihat dengan rinci bahwa kita harus bisa memastikan bahwa strategi kita harus lebih baik.
Berikutnya adalah ketekunan dengan sidiplin. Tidak ada di dunia ini yang bisa menggantikan ketekunan, bukan kemampuanm bukan kemampuan intelegensia, atau bahkan tingkat pendidikan. Dibutuhkan konsistensi dalam melakukannya, daya tahan dan kekuatan untuk tidak mudah patah semangat. Kesuksesan diraih setelah berkali-kali melakukan kegagalan. Misalnya menulis di kompasiana, pada awalnya pembacanya sangat sedikit, lama-lama menjadi topik pilihan, berikutnya bisa menjadi headline.
Dan hal yang diluar dugaan, bahwa menulis yang semula hanya dijadikan refresing keluar dari rutinitas, menjadi ditawari untuk membukukan tulisan ide tertentu dengan cetakan untuk kalangan terbatas, bahkan ide-ide yang lahir digunakan untuk kepentingan bangsa, dan dari kompasiana juga saya bisa kemana-mana dengan gratis, karena mendapat undangan sebagai penulis. Bertemu dengan tokoh-tokoh penting negeri ini, berdiskusi untuk memberikan masukan. Semua ini berawal dari disiplin, konsistensi, daya tahan, dan semangat pantang menyerah, mau selalu belajar menjadi lebih baik. Dan semua itu adalah pengorbanan.
Maka janganlah pernah berhenti untuk berbuat baik dengan keiklasan, sekecil apapun. Setiap kebaikan akan menuai upahnya, jika bukan materi di dunia, maka akan kita tuai berupa pahala yang akan kita rasakan setelah kita mati, sebagai bekal kehidupan selanjutnya. Dan semua upah itu masih akan dinikmati oleh anak cucu kita, karena tanpa disadari juga telah menanam bibit-bibit keberuntungan untuk anak cucu kita dengan memberi teladan kepada mereka. Dengan berbuat baik, maka sebenarnya kita telah menjaga martabat dan kehormatan diri dan keluarga kita.
Keberhasilan dan kesuksesan memang menjadi cita-cita semua orang, walaupun setiap manusia mempunyai ukuran sendiri-sendiri untuk kesuksesan yang dicapainya. Ada yang merasa sukses dengan menjadi petani yang baik, bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Ada juga yang mengukur kesuksesannya dengan menjadi pejabat publik, atau menjadi pengusaha sukses. Tetapi apapun cita-cita yang kita tanamkan di dalam lubuk hati kita, tetaplah berusaha mencapai tujuan yang baik dengan cara yang baik. Jangan pernah menodainya dengan hal-hal yang tidak baik, mulai dari niat, cara, dan tujuan akhirnya haruslah tetap baik.
Manusia tidak pernah luput dari segala kekurangan dan kelebihan, sehebat-hebatnya seorang manusia tetaplah mempunyai kekurangan. Kekuarangan sifat manusia bukanlah kejahatan. Tetapi selalu belajar menjadi lebih baik adalah sebuah keberuntungan.
Kesuksesan dalam makna yang sepenuhnya adalah keberhasilan dalam keseimbangan lahir dan bathin, berhasil secara materi atau kedudukan, dan tentu saja tidak kehilangan kebahagiaan hidup dirinya dan keluarganya. Kadangkala orang begitu menginginkan jabatan dan materi sehingga tidak punya waktu untuk keluarganya, sehingga keluarganya menjadi berantakan.
@ http://www.kompasiana.com/metik/sukses-tidak-turun-dari-langit
******
INTELIJEN
1. Hakekat
a. Det & antispasi
ancaman
- (threats)
- early warning
- orientasi:
security
b. Eksplor peluang
- (opportunities)
- negara maju
- orientasi:
prosperity
2. Obyek kegiatan:
- Informasi >< wartawan
- diolah ->
intel
3. Kaidah:
- Basis: sekuriti
- Kerahasiaan (C4)
4. Operasi :
a. PCI
- negr. maju
- spionase
(ofensif)
- analisa SWOT
b. Kontra
- negr. blm. maju
- defensif aktif
- analisa DIEN
***** ***** *****
*BADAN INTELIJEN*
(Tupoksi, Misi konkret & Prinsip)
*1. HAKIKAT TUPOK*
a. Deteksi &
Antisipasi Ancaman
1) Ancaman
(Threats):
- faktors negatif
ekternal yg bahayakan.
- ancaman : fisik
& non fisik (militer & non mil)
2) Early warning
(deni ceni):
- Badan kontra
- K3N (lugri)
b. Cari &
Eksplorasi Peluang (Opportunities):
- Peluang: faktors
positif eksternal yg dp dimanfaatkan.
- Cari -->
Spionase
- Eksplor -->
Cipkon (kuasai & manfaatkan)
*2. OBYEK KEGIATAN*
>
Obyek Kegiatan: dapatkan INFORMASI (ttg ancaman & peluang) --> di-OLAH jadi rekomendasi.
a. Metode : terbuka
& tertutup.
b. Teknik/cara:
elisitasi, surveillance, sadap, foto.
c. Informasi -->
diolah jadi rekomendasi sbg antisipasi.
> Informasi (Badan
Kontra):
- Hals yg tak biasa
& curigakan.
- Deteksi &
identifikasi
- K3N.
> Informasi (Badan
PCI):
- SWOT / K3N
- Cipkon (pusprop,
sabtor, asimetrik, proksi, dsb)
*3. PRINSIP/KAIDAH*
- Kaidah kerja intel
berbasiskan sekuriti
- Prinsip intelijen :
kerahasiaan (secrecy).
- Pola : tertutup &
klandestin.
- Cara : C4
*4. OPERASI INTEL*
Dua Operasi
Intelijen yaitu ofensif (PCI) dan defensif (Kontra Intel)
a. Ofensif : PCI
- dilakukan negara
maju
- manfaatkan
peluang
- spionase -->
Pusprop, Sabtor, proxy.
b. Defensif : Kontra
Intel.
- dilakukan negara
berkembang
- pertahanan diri
(defensif aktif)
- Kontra -->
Pam, psywar, desepsi, propaganda.
c. Fungsi: Lid, Pam,
Gal.
******
Kaidah & Prinsip Intelijen
Lembaga intelijen
merupakan sebuah organisasi yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan
nasional. Dalam menjalankan tugasnya, lembaga intelijen berpegang teguh pada
beberapa prinsip fundamental yang menjadi landasan operasionalnya.
Berikut adalah
penjelasan mengenai tiga prinsip utama lembaga intelijen:
1. Kaidah Intelijen
Berbasis Sekuriti
Kaidah kerja intelijen
berbasiskan sekuriti yang menekankan
bahwa seluruh aktivitas intelijen berfokus pada upaya menjaga keamanan dan stabilitas
negara.
Hal ini berarti
bahwa semua informasi yang dikumpulkan, dianalisis, dan diolah oleh lembaga
intelijen diarahkan untuk mendeteksi, mencegah, dan menangkal berbagai ancaman
yang dapat membahayakan negara.
2. Prinsip
Intelijen adalah Kerahasiaan (Secrecy)
Kerahasiaan merupakan aspek
fundamental dalam operasi intelijen. Hal ini dikarenakan informasi intelijen
seringkali bersifat
sensitif dan dapat
membahayakan keselamatan individu, organisasi, bahkan negara jika bocor ke pihak yang tidak
berwenang. Oleh karena itu, lembaga intelijen menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat
untuk menjaga kerahasiaan informasi, mulai dari proses pengumpulan data
hingga penyampaian hasil analisis kepada pengambil kebijakan.
3. Manover
Intelijen Dilakukan Secara Tertutup atau Rahasia
Lembaga intelijen
beroperasi secara tertutup dan tidak
terekspos publik. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan para agen dan
operasi intelijen. Dengan demikian maka manover agen intelijen di lapangan dilakukan
dengan menerapkan pola tertutup, antara lain dengan menggunakan kedok atau
pengelabuhan (desepsi). Masyarakat umum tidak perlu mengetahui detail tentang
bagaimana intelijen bekerja, namun mereka harus yakin bahwa intelijen bekerja
keras untuk menjaga keamanan mereka.
Kwik; Kudeta dan Kembali ke UUD 1945 Asli
Selasa, 27 Desember 2016
Safe House
Fungsi utama SH adalah untuk:
* Basis operasi: Safe house digunakan sebagai basis untuk merencanakan dan melaksanakan operasi intelijen, seperti pengawasan, pengumpulan informasi, atau bahkan penyelundupan.
* Penyimpanan dokumen penting: Safe house juga bisa menjadi tempat penyimpanan dokumen rahasia atau barang bukti penting.
* Perlindungan sementara: Safe house juga bisa menjadi tempat perlindungan sementara bagi orang-orang yang terancam keselamatannya dan butuh perlindungan, seperti tokoh atau orang penting, saksi yang butuh perlindungan,
* Tempat tahanan: Safe house juga bisa menjadi tempat tahanan bagi musuh, atau orang-orang yang bermasalah dengan operasi intelijen.
Ciri-ciri safe house yang ideal:
* Lokasi: Biasanya berada di tempat yang tersembunyi, seperti daerah terpencil atau di dalam bangunan yang tidak mencolok.
* Keamanan: Dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, seperti kamera pengawas, alarm, dan pintu yang sangat kuat.
* Samaran: Seringkali disamarkan sebagai tempat biasa, seperti rumah tinggal, kantor, atau toko.
* Komunikasi: Memiliki sistem komunikasi yang aman untuk menjaga kerahasiaan.
* Perbekalan: Dilengkapi dengan perbekalan yang cukup untuk jangka waktu tertentu, seperti makanan, air, dan obat-obatan.
Safe house atau rumah aman merupakan aset yang sangat krusial dalam pelaksanaan operasi intelijen. Keberadaannya sebagai pusat komando, titik temu, atau tempat persembunyian sering kali menjadi penentu keberhasilan suatu misi.
Safe house menjadi hal penting pertama yang diupayakan dalam setiap operasi intelijen:
1. Jaminan Keamanan dan Kerahasiaan:
* Perlindungan Identitas: Safe house memberikan perlindungan terhadap identitas agen intelijen yang terlibat dalam operasi. Dengan demikian, risiko tertangkap dan terungkapnya identitas dapat diminimalisir.
* Tempat Persembunyian: Dalam situasi darurat atau ketika sedang dalam pengawasan, safe house menjadi tempat yang aman untuk bersembunyi dan menghindari pengejaran.
* Komunikasi Aman: Safe house dapat dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang aman, sehingga agen dapat berkomunikasi dengan markas atau sesama agen tanpa khawatir penyadapan.
2. Basis Operasi:
* Pusat Perencanaan: Safe house berfungsi sebagai pusat perencanaan dan koordinasi operasi. Di sini, agen dapat merancang strategi, menganalisis informasi, dan membuat keputusan taktis.
* Tempat Pertemuan: Safe house menjadi tempat pertemuan yang aman bagi agen untuk bertukar informasi, membicarakan perkembangan operasi, dan menerima instruksi terbaru.
* Penyimpanan Peralatan: Safe house dapat digunakan untuk menyimpan peralatan intelijen, dokumen rahasia, dan perbekalan lainnya.
3. Kontingensi:
* Tempat Evakuasi: Jika terjadi situasi darurat atau operasi gagal, safe house menjadi tempat evakuasi yang aman bagi agen.
* Basis Cadangan: Safe house dapat berfungsi sebagai basis cadangan jika basis operasi utama terkompromi.
4. Penyamaran:
* Identitas Palsu: Safe house sering kali didaftarkan dengan identitas palsu untuk menyamarkan keberadaannya.
* Aktivitas Samaran: Aktivitas di sekitar safe house dirancang untuk terlihat seperti kegiatan sehari-hari yang normal, sehingga sulit untuk dideteksi sebagai tempat operasi intelijen.
Secara singkat, safe house memiliki peran yang sangat vital dalam operasi intelijen, karena:
* Menjamin keamanan dan kerahasiaan operasi.
* Berfungsi sebagai basis operasi yang fleksibel.
* Memberikan opsi kontingensi dalam situasi darurat.
* Membantu menyamarkan keberadaan agen intelijen.
* Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan suatu operasi intelijen sangat bergantung pada kemampuan untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan. Safe house adalah salah satu elemen kunci yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Safe House:
* Lokasi: Lokasi harus strategis, mudah diakses, namun sulit dilacak.
* Keamanan: Safe house harus dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih untuk mencegah penyusupan.
* Samaran: Penampilan luar safe house harus membaur dengan lingkungan sekitar.
* Komunikasi: Peralatan komunikasi yang aman harus tersedia.
* Cadangan: Adanya rencana cadangan jika safe house terdeteksi atau tidak dapat digunakan lagi.Singkatnya, safe house adalah aset yang sangat berharga dalam dunia intelijen. Keberadaannya yang tersembunyi namun strategis menjadi kunci keberhasilan banyak operasi.
#####
Langkah-langkah untuk Menjamin Keamanan Safe House
Memastikan keamanan sebuah safe house adalah hal yang sangat krusial dalam operasi intelijen.Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tingkat keamanan yang optimal:
1. Pemilihan Lokasi yang Strategis
* Tersembunyi namun Aksesibel: Pilih lokasi yang tidak terlalu mencolok namun tetap mudah dijangkau oleh agen.
* Jauh dari Pusat Keramaian: Hindari area yang ramai atau sering menjadi pusat perhatian.
* Lingkungan Aman: Pastikan lingkungan sekitar aman dan tidak mudah diinfiltrasi oleh pihak luar.
* Jalur Evakuasi: Rencanakan beberapa jalur evakuasi alternatif jika terjadi situasi darurat.
2. Keamanan Fisik
a. Sistem Keamanan Elektronik:
* CCTV: Pasang kamera pengawas di area strategis, baik di dalam maupun di sekitar safe house.
* Alarm: Instal sistem alarm yang sensitif terhadap gerakan dan suara.
* Pintu dan Jendela Berkualitas Tinggi: Gunakan pintu dan jendela yang kuat dan dilengkapi dengan kunci ganda.
* Sensor Gerak: Pasang sensor gerak di area-area yang dianggap rawan.
b. Pengawasan Manusia:
* Petugas Keamanan: Tempatkan petugas keamanan yang terlatih untuk menjaga safe house secara berkala.
* Sistem Patroli: Lakukan patroli rutin di sekitar safe house.
c. Perlindungan Fisik:
* Dinding dan Lantai yang Kuat: Pastikan dinding dan lantai bangunan cukup kuat untuk menahan upaya penyusupan.
* Pagar dan Tembok: Bangun pagar atau tembok di sekitar safe house untuk membatasi akses.
3. Keamanan Komunikasi
a. Peralatan Komunikasi yang Aman:** Gunakan perangkat komunikasi yang dienkripsi untuk mencegah penyadapan.
b. Protokol Komunikasi yang Ketat:** Tetapkan protokol komunikasi yang jelas dan rahasia.
c. Hindari Penggunaan Jaringan Publik:** Sebisa mungkin hindari penggunaan jaringan publik seperti Wi-Fi umum.
4. Manajemen Informasi
* Akses Terbatas: Batasi akses ke informasi tentang safe house hanya untuk personel yang berwenang.
* Dokumen Palsu: Gunakan dokumen palsu untuk menyamarkan identitas safe house.
* Perlindungan Data Digital: Lindungi data digital yang terkait dengan safe house dengan enkripsi yang kuat.
5. Prosedur Keamanan
* Identifikasi yang Ketat: Terapkan prosedur identifikasi yang ketat untuk semua orang yang ingin masuk ke safe house.
* Rencana Darurat: Buat rencana darurat untuk berbagai kemungkinan situasi, seperti kebakaran, serangan, atau bencana alam.
* Latihan Berkala: Latih personel secara berkala untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
6. Kamuflase dan Penyamaran
* Identitas Palsu: Gunakan identitas palsu untuk menyamarkan keberadaan safe house.
* Aktivitas Sehari-hari: Ciptakan aktivitas sehari-hari yang normal di sekitar safe house untuk mengelabui pihak luar.
7. Kontinuitas Operasi
* Safe House Cadangan: Siapkan safe house cadangan sebagai alternatif jika safe house utama terkompromi.
* Rotasi Personel: Lakukan rotasi personel secara berkala untuk mengurangi risiko tertangkap.
**Penting untuk diingat bahwa keamanan adalah proses yang berkelanjutan. Sistem keamanan harus terus dievaluasi dan ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi dan ancaman baru.
Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan:
* Lingkungan Sosial: Memahami lingkungan sosial di sekitar safe house sangat penting untuk mengantisipasi potensi ancaman.
* Sumber Daya Manusia: Kualitas personel yang menjaga safe house sangat menentukan tingkat keamanannya.
* Anggaran: Ketersediaan anggaran akan mempengaruhi jenis dan kualitas peralatan keamanan yang dapat digunakan.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan safe house dapat menjadi tempat yang aman dan efektif untuk menjalankan operasi intelijen.
####
Aspek-Aspek Penting dalam Pengamanan Safe House
Pengamanan safe house merupakan hal yang sangat krusial dan kompleks. Selain aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan:
1. Keamanan Manusia
* Seleksi Personel: Proses seleksi personel yang ketat sangat penting. Pastikan hanya individu yang terpercaya, terlatih, dan memiliki tingkat loyalitas tinggi yang bertugas di safe house.
* Pelatihan Berkala: Selalu berikan pelatihan secara berkala kepada personel untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
* Kesehatan Mental: Jaga kesehatan mental personel, karena stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kinerja dan kewaspadaan mereka.
2. Keamanan Teknologi
* Enkripsi: Gunakan enkripsi yang kuat untuk melindungi semua data yang berkaitan dengan safe house, termasuk komunikasi, dokumen, dan data digital lainnya.
* Perangkat Lunak Keamanan: Gunakan perangkat lunak keamanan yang canggih untuk melindungi sistem komputer dan jaringan dari serangan siber.
* Pembaruan Perangkat Lunak: Selalu perbarui perangkat lunak secara berkala untuk menutup celah keamanan.
3. Keamanan Lingkungan
* Surveillance: Gunakan teknologi surveillance yang canggih, seperti kamera tersembunyi, sensor gerak, dan drone, untuk memantau area sekitar safe house.
* Analisis Lingkungan: Lakukan analisis lingkungan secara berkala untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan menyesuaikan tindakan pengamanan.
* Keamanan Fisik: Pastikan semua pintu, jendela, dan pagar dalam kondisi baik dan dilengkapi dengan sistem penguncian yang kuat.
4. Prosedur Operasional Standar (SOP)
* SOP yang Detail: Buat SOP yang sangat detail untuk setiap aktivitas di safe house, mulai dari prosedur masuk dan keluar hingga penanganan situasi darurat.
* Simulasi: Lakukan simulasi secara berkala untuk menguji efektivitas SOP dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
* Review Berkala: Lakukan review terhadap SOP secara berkala untuk memastikan relevansi dengan kondisi terkini.
5. Kontinuitas Bisnis
* Rencana Kontingensi: Buat rencana kontingensi yang matang untuk menghadapi berbagai skenario terburuk, seperti serangan, bencana alam, atau pengungkapan lokasi.
* Safe House Cadangan: Siapkan safe house cadangan yang siap digunakan jika safe house utama tidak dapat digunakan lagi.
* Backup Data: Lakukan backup data secara teratur dan simpan di tempat yang aman.
6. Kemanan Psikologis
* Stres Management: Bantu personel dalam mengelola stres dengan menyediakan fasilitas relaksasi dan dukungan psikologis.
* Rotasi Tugas: Lakukan rotasi tugas secara berkala untuk menghindari kebosanan dan kelelahan.
Aspek-aspek tambahan yang perlu dipertimbangkan:
* Keamanan Informasi: Lindungi informasi sensitif terkait safe house dari kebocoran.
* Keamanan Fisik Kendaraan: Jika digunakan kendaraan untuk operasional, pastikan kendaraan tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai.
* Keamanan Komunikasi:* Gunakan saluran komunikasi yang aman dan terenkripsi.
* Keamanan Lingkungan Sekitar: Jalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar untuk mendapatkan informasi intelijen dan dukungan.
Penting untuk diingat bahwa keamanan safe house adalah proses yang berkelanjutan. Ancaman selalu berkembang, sehingga sistem keamanan harus terus dievaluasi dan
ditingkatkan.