Senin, 20 Februari 2017

Moral Panic


Sehari pasca putaran 1 pilgub, Kampung Pulo dan Cililitan digempur banjir. Seolah hadiah dari langit atas 8.600 kecurangan di TPS. Ahok dinyatakan dapet suara 42 persen. Beda tipis dari Anies Sandi.

Ahok gagal. Bohir kecele. Dana besar menguap. Hoax prestasi lima tahun amblas. Ada 60% rakyat ingin gubernur baru. Ahoker cemas. Moral panic merajalela. Anies Sandi diserang berbagai fitnah dan black campaign. Bandar sepakat serang Anies sebagai "islam radikal". Moral panic juga menghantui pikiran para bohir Ahok, yang terdiri dari sekelompok cina rasis tajir.

Moral panic merupakan respon irasional atas sebuah fenomena sosial. Menurut Kenneth Thompson dan William, moral panic adalah produk dari ketakutan irasional middle class terhadap bayang-bayang kekuatan massa orang miskin (imagined working-class 'mob'). Di Inggris, Moral panic dinilai Thompson sebagai "crises of capitalism".

Jadi, ada kepentingan kapitalis dalam duel antara Ahok dan Djarot (Anjrot) melawan Anies Sandi (ASA). Sehingga duel ini adalah pertarungan capitalis vs proletar; the rich vs the poor; penguasa vs rakyat; kafir vs ulama; kebatilan vs kebajikan; asing vs pribumi.

Anies Sandi muncul sebagai ancaman (threat) bagi kepentingan kapitalis di belakang Ahok dan social value proyek kristenisasi. Sehingga Anies Sandi mesti digempur, didemonisasi, dan ditumpas dengan berbagai fitnah dan black campaign.

Anies Sandi, bila jadi gubernur, tidak mungkin bikin kali jadi kotor penuh sampah. Tidak akan hapus KJP. Karena itu program pemerintah daerah. Yang ditakuti prohok, proyek kristenisasi akan terhambat bila gubernurnya bukan Ahok. Kapitalis akan merugi bila Anies Sandi berkuasa. Meruginya kapitalis berarti keuntungan orang miskin.

Moral panic harus dimasifkan di kalangan minoritas prohok. Isu paling sedapnya adalah Anies representatif dari kelompok radikal. Bila moral panic ini berhasil nancep di kesadaran prohok, maka gorengan fitnah turunan bisa direproduksi secara alami. Contoh fitnah turunan itu berupa bully, fitnah prestasi, hoax kejelekan, tuduhan korupsi dan lain sebagainya. Semakin kenceng serangan fitnah dan black campaign adalah indikator seberapa paniknya mereka.

Media massa merupakan kunci utama propaganda moral panic. Via media, "prohok moral enterpreneur" mentransmisikan citra menakutkan Anies Sandi. Dikembang-biakan buzzer Jasmev dan freelancer. Breaking the silence dan making the claim adalah modus operandi mereka. Target mereka jelas, demonisasi Anies Sandi dan menangkan paslon kafir.

Muslim cyber army mesti bergerak. Bila tak ingin ibukota jatuh ke dalam cengkraman dajjal.


Penulis: Zeng Wei Jian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar