Sehari
pasca putaran 1 pilgub, Kampung Pulo dan Cililitan digempur banjir. Seolah
hadiah dari langit atas 8.600 kecurangan di TPS. Ahok dinyatakan dapet suara 42
persen. Beda tipis dari Anies Sandi.
Ahok
gagal. Bohir kecele. Dana besar menguap. Hoax prestasi lima tahun amblas. Ada
60% rakyat ingin gubernur baru. Ahoker cemas. Moral panic merajalela. Anies Sandi diserang berbagai fitnah dan
black campaign. Bandar sepakat serang Anies sebagai "islam radikal".
Moral panic juga menghantui pikiran para bohir Ahok, yang terdiri dari sekelompok cina rasis tajir.
Moral
panic merupakan respon irasional atas sebuah fenomena sosial. Menurut Kenneth
Thompson dan William, moral panic adalah
produk dari ketakutan irasional middle class terhadap bayang-bayang kekuatan
massa orang miskin (imagined working-class 'mob'). Di Inggris, Moral panic
dinilai Thompson sebagai "crises of capitalism".
Jadi, ada kepentingan kapitalis dalam duel
antara Ahok dan Djarot (Anjrot) melawan Anies Sandi (ASA). Sehingga duel ini
adalah pertarungan capitalis vs proletar;
the rich vs the poor; penguasa vs rakyat; kafir vs ulama; kebatilan vs
kebajikan; asing vs pribumi.
Anies Sandi muncul sebagai ancaman (threat) bagi kepentingan
kapitalis di belakang Ahok dan social value proyek kristenisasi. Sehingga Anies Sandi
mesti digempur, didemonisasi, dan ditumpas dengan berbagai fitnah dan black
campaign.
Anies
Sandi, bila jadi gubernur, tidak mungkin bikin kali jadi kotor penuh sampah.
Tidak akan hapus KJP. Karena itu program pemerintah daerah. Yang ditakuti
prohok, proyek kristenisasi akan
terhambat bila gubernurnya bukan Ahok. Kapitalis akan merugi bila Anies
Sandi berkuasa. Meruginya kapitalis berarti keuntungan orang miskin.
Moral panic harus dimasifkan di kalangan
minoritas prohok. Isu paling sedapnya adalah Anies representatif dari kelompok
radikal. Bila moral panic ini berhasil nancep di kesadaran prohok, maka
gorengan fitnah turunan bisa direproduksi secara alami. Contoh fitnah turunan
itu berupa bully, fitnah prestasi, hoax kejelekan, tuduhan korupsi dan lain
sebagainya. Semakin kenceng serangan fitnah dan black campaign adalah indikator
seberapa paniknya mereka.
Media
massa merupakan kunci utama propaganda moral panic. Via media, "prohok
moral enterpreneur" mentransmisikan citra menakutkan Anies Sandi.
Dikembang-biakan buzzer Jasmev dan freelancer. Breaking the silence dan making the claim adalah modus operandi
mereka. Target mereka jelas, demonisasi Anies Sandi dan menangkan paslon kafir.
Muslim
cyber army mesti bergerak. Bila tak ingin ibukota jatuh ke dalam cengkraman
dajjal.
Penulis:
Zeng Wei Jian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar