Taqwa merupakan ukuran keimanan (kedekatan)
manusia terhadap Sang Pencipta. Hanya dengan
taqwa-lah seorang mukmin dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
Ketaqwaan adalah prestasi
tertinggi yang diraih oleh seorang mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah
SWT.
Allah Swt berfirman, “Inna akramakum
‘indallaahi atqaakum “, “Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu”. (QS Al Hujurat (49) ayat 13).
Rasulullah
Saw bersabda: “Akmalul mu’miniina imaanan ahsanuhum khuluqan“, “Orang
mukmin yang paling sempurna keimannya adalah orang yang sempurna akhlaknya” (HR. Tarmidzi).
Untuk mencapai
derajat taqwa, maka seorang hamba Allah
harus selalu melakukan
perbuatan yang ma’ruf (kebajikan)
dan menghindari perbuatan yang munkar (keburukan),
Dalam
Al-Quran terdapat 208 ayat yang berkaitan dengan taqwa. Penjelasan mengenai
pengertian taqwa dapat diwakili oleh beberapa ayat dalam 4 surat, yaitu QS.2:
3&177 ; QS.3: 17&134; QS.51: 17-19 ; dan QS.2: 183.
Dari
keseluruhan ayat tersebut, terdapat 4 ciri-ciri khusus orang bertaqwa, yaitu:
1. DERMAWAN,
yaitu suka berinfak baik dalam keadaan lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ; 3:17,134 ;
51:19)
2. SABAR dalam
penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
3. MENAHAN
AMARAH & MUDAH MEMAAFKAN.
(QS. 3:134)
4. Suka SHALAT
MALAM dan banyak ber ISTIGHFAR. (QS. 51:18 *;
3:17)
Bagi orang yang bertaqwa, ia mempunyai
karakter baik (ma’ruf) yaitu: jujur, adil, peduli, tanggung jawab,
sederhana, ramah dsb. Dan
tentu saja jauh dari sifat tercela (munkar) seperti: sombong, apatis, kikir,
dengki, serakah, dsb.
Jadi pengertian Taqwa adalah sikap memelihara keimanan yang
diwujudkan dengan melakukan perbuatan yang ma’ruf (disukai Allah), dan menghindari hal-hal yang munkar (tidak disukai oleh Allah).
Untuk mencapai derajat taqwa, iman saja tidak cukup (dalam pengertian hanya
melaksanakan ibadah mahdah saja, seperti shalat, zakat dan puasa), akan tetapi
harus disertai pula dengan banyak berbuat kebajikan kepada sesama manusia.
Taqwallah
juga harus disertai dengan syukur, sabar dan ikhlas. Mensyukuri segala
nikmat yang telah kita diberikan kepada kita sekecil apapun, Sabar dalam
menghadapi ujian berupa musibah dan cobaan-cobaan lain. Ikhlas dalam melakukan
ibadah tanpa pamrih semata karena lillahi ta’ala.
Apakah taqwa itu ?
Taqwa bukan
sekedar patuh, tunduk, dan takut. Tetapi
taqwa mengandung makna cinta. Jika
patuh, tunduk atau takut masih mengandung unsur keterpaksaan, maka cinta adalah
keikhlasan atau kerelaan dan dilakukan dengan senang hati.
Jadi hakekat
taqwa adalah cinta, yaitu berbuat kebajikan terhadap Allah dengan segenap
cinta. Semakin cinta seseorang kepada Allah Swt maka semakin
bertaqwalah ia.
Apabila kita
mencintai seseorang, tentu kita akan selalu berusaha untuk membuat orang yang
dicintainya selalu merasa senang, gembira dan bahagia. Seorang hamba
yang mencintai Allah, maka ia akan berusaha untuk melakukan hal-hal yang
disukai Allah (ma’ruf), serta
menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh Allah (munkar) sebagai Dzat yang ia dicintai.
Para Sufi, yaitu golongan orang-orang ahli
tasawuf menafsirkan setiap huruf pada taqwa. Taqwa terdiri dari 4
huruf, yaitu “ta” , “qaf” , “wawu”
dan “ya”, yang setiap huruf mencerminkan pribadi orang yang
bertaqwa, yaitu:
Pertama
adalah huruf ”ta”, yang merupakan symbol dari sifat tawadhu,
yang artinya “rendah hati”. Lawan dari sifat tawadhu adalah sombong.
Kedua
adalah huruf “qaf”, yang merupakan symbol dari sifat qanaah,
yang artinya “merasa cukup”, yaitu kemampuan diri dalam menerima dan mensyukuri setiap anugerah
Illahi.
Lawan dari sifat qanaah adalah thama’ (tamak) atau
rakus/serakah.
Ketiga
adalah huruf “wawu”, yang merupakan symbol dari sifat wara’,
yang artinya “terpelihara/kesucian diri” . Lawan dari sifat wara’
adalah subhat atau haram.
Keempat
adalah huruf “ya”, yang merupakan symbol dari sifat yakin’,
yang artinya “mempunyai keyakinan” . Lawan dari sifat yakin
adalah ragu atau tidak mempercayai.
Beberapa ayat taqwa :
QS. Al Baqarah (2) ayat 3: (mereka yang
bertaqwa yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
QS. Al Baqarah (2) ayat 177: Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
QS. Ali Imran (3) ayat 17: (yaitu) orang-orang
yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan
Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
QS. Ali Imran (3) ayat 134: (orang
yg bertaqwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
QS. Adz Dzariat (51) ayat 17-19: Mereka
(orang yg bertaqwa) sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir
malam mereka memohon ampun (kepada Allah); Dan pada harta-harta mereka ada hak
untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.
QS. Al Baqarah (2) ayat 183; Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu
bertakwa.
MANUSIA YANG PALING ….
1. INNA
AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM , Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa
diantara kamu. (QS. Al hujurat; 49 : 13)
2. HIYAA
RUKUM ’AKHAA SINUKUM AKHLAAQ, Sebaik-baik orang diantara kalian ialah orang yg baik akhlaknya.
(HR. Bukhari &
Muslim)
3. AKMALUL
MU’MINIINA IMAANAN AHSANUHUM KHULUQAN, Orang mukmin yang paling
sempurna keimannya adalah orang yang sempurna akhlaknya. (HR. Tarmidzi).
4. KHAIRUNNAS
ANFA’UHUM LINNAS, Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling
bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ibnu Hajar Al-Asqalani).
5. Dan
ketika Rasulullah ditanya, ”amal apa yang paling utama?”. Nabi yang mulia menjawab, ”Seutama-utama
amal ialah memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman, yaitu
melepaskannya dari rasa lapar, membebaskannya dari kesulitan, dan membayar
utang-utangnya.”
=======
Karakter Taqwa : Jujur, Adil, Bertanggungjawab, Peduli, Sederhana, Ramah, Komitmen dan Disiplin (Jurdil- Tangli – Dermah- Komplin)
=======
Karakter Taqwa : Jujur, Adil, Bertanggungjawab, Peduli, Sederhana, Ramah, Komitmen dan Disiplin (Jurdil- Tangli – Dermah- Komplin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar