Kalo ada dua bayi yg baru lahir, bayi yg pertama lahir dari ulama yang punya pesantren besar, yg di berkahi Allah, yg bepeluang banyak utk mencari bahkan memilih pahala. Sedangkan bayi kedua lahir dari seorang gembel yg hidup di kolom jembatan dan dikelilingi kemaksiatan dan penderitaan.
Bayi yg pertama dididik secara agamis dan dalam lingkungan yg penuh kebarokahan,sehingga dia menjadi pemuda yang sholeh bergelimang pahala. Lalu bagi bayi yg kedua, tentu dia terdidik dengan kehidupan yang jauh dari nilai agama dan di kelilingi kebatilan,sehingga dia menjadi seorang yang hidup bergelimang dosa dan penderitaan hidup.
Bagaimana bayi yang ke dua bisa merasakan dan memahami Maha Adilnya Allah, jika takdir yg menentukan bayi harus lahir dr rahim siapa?
Coba bayangkan jika saudara lahir menjadi bayi yg kedua, dan saudara melihat kehidupan bayi yg pertama dari lahir sampai besar dan menjadi sholeh.bandingkan dgn apa bayi kedua alami.
##bukan untuk tidak percaya pada Maha Adilnya Allah, tetapi untuk kita berfikir lebih dalam lagi##
🙏🙏🙏
Santri Ndholetak
https://www.facebook.com/gbaidhowi?hc_ref=ARRVFtvXwHqNJSHj1Jw9-8L5P-4vwEyq5TlUprPK5a4w6pc17konjfdr2iJk-OHLNzo&fref=nf
🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar