Musim Semi Arab sudah lima
tahun berlalu. Negara-negara Arab yang dulu dilanda revolusi masih tetap
bergelut dengan berbagai masalah. Di banyak tempat, revolusi bahkan tak
menunjukkan bekas. Berikut situasi lima negara.
Tunisia, Awalnya
Peristiwa politik yang
disebut "Revolusi Yasmin" diawali kerusuhan masal di seluruh negeri
akhir Des 2010. Awalnya peristiwa pembakaran diri penjual sayur Mohamed
Bouazizi (17 Des 2010). 14 Jan 2011 Presiden Ben Ali meninggalkan Tunisia. 17
Jan 2011 Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi dirikan pemerintahan sementara. 27
Feb 2011 Ghannouchi turun, dan PM baru Béji Caïd Essebsi.
Tunisia, Situasi
Sekarang
17 Jan 2011 Perdana Menteri
Mohamed Ghannouchi dirikan pemerintahan sementara. 27 Feb 2011 setelah sejumlah
aksi protes besar-besaran, Ghannouchi turun, dan PM baru Béji Caïd Essebsi
(foto). Tunisia hingga kini masih menghadapi banyak masalah. Antara lain
masalah keamanan. Juli 2015 terjadi sebuah serangan teror di Sousse yang
menyebabkan 38 orang tewas. 30 diantaranya berasal dari Inggris.
Mesir, Awalnya
Perlawanan dimulai 25 Jan
2011, pada hari yang disebut "Hari Kemarahan“. 11 Feb Presiden Husni
Mubarak yang sudah berkuasa puluhan tahun turun jabatan, Dewan Militer ambil
alih. Mereka jamin pemilu demokratis serta cabut situasi darurat yang sudah
berlangsung 30 tahun. 2 Juni 2012 Mubarak dijatuhi hukuman seumur hidup.
Setelah itu ia beberapa kali dihadapkan ke pengadilan karena sejumlah tuduhan.
Mesir, Sekarang
Dalam pemilu antara 2011
dan 2012 Ikhwanul Muslimin dapat suara mayoritas di parlemen. Mohammed Mursi
jadi Presiden. Partai liberal, kiri dan kekuatan sekuler protes dan memuncak
Nov 2012. Serangkaian demonstrasi berakhir pada kudeta oleh militer. Mereka
angkat Adli Mansur sebagai presiden sementara, dan akhirnya lewat pemilu Mei
2014, (Jenderal) Abdel al-Fattah al-Sisi (foto) jadi presiden.
Libya, Dulu
Muammar Gaddafi (foto)
diktator Libya antara 1969-2011. Ia penguasa yang paling lama bercokol di
puncak kekuasaan Libya. Awal 2011 Musim Semi Arab menjalar ke Libya dan sulut
demonstrasi di seluruh negeri. Gaddafi kehilangan kontrol. Maret sejumlah
negara lancarkan serangan udara. Juni 2011 Gaddafi resmi dicari karena
pelanggaran kemanusiaan. 20 Oktober 2011 Gaddafi tewas dibunuh saat buron.
Libya, Situasi Sekarang
Sejak 2011 Libya diguncang
baku hantam antar milisi. Awalnya proses demokratisasi berjalan karena 2012
pemilu demokratis dilaksanakan. Partai sekuler ANK jadi kekuatan terbesar. Tapi
partai Islam jadi mayoritas di parlemen. Pemerintah mayoritas Islam fundamental
tidak mampu atau mau hapus milisi. Ansar al-Sharia bisa bergerak bebas.
Presiden Nuri Abusahmain bahkan dirikan pasukan pribadi.
Maroko, Lima Tahun Lalu
Maroko adalah monarki
konstitusional, dan sejak 1999 dipimpin Muhammad VI (foto). Negara miskin tapi
stabil secara politik. Setelah seruan di Facebook, 20 Feb 2011 (Hari
Kehormatan) ribuan berdemonstrasi tuntut reformasi politik dan demokrasi. Dalam
kerusuhan jatuh korban tewas. Sebagai reaksi, Raja Maroko umumkan reformasi
politik 10 Maret 2011.
Maroko, Situasi Sekarang
Referendum konstitusi
dilaksanakan setelah Musim Semi Arab. Perubahan yang disetujui 98% anggota
parlemen, akui Tamazight jadi bahasa resmi disamping Arab. Sejumlah kewenangan
dialihkan dari raja ke perdana menteri dan parlemen. Raja sekarang wajib angkat
PM dari partai yang mayoritas di parlemen. Sebelumnya, Raja Maroko bisa
mengangkat siapapun yang ia inginkan. Foto: istana raja.
Aljazair, Lima Tahun
Lalu
Kerusuhan Aljazair
(2010–2012) berkaitan dengan revolusi di Tunisia. Aksi protews warga awalnya
disulut terus meningkatnya harga bahan pangan. Kerusuhan muncul secara spontan
dan tidak terorganisir. Oposisi tuntut pencabutan situasi darurat, dan itu
dipenuhi pemerintah tanggal 24 Feb 2011. Hingga pertengahan April ada kerusuhan
dan demonstrasi. Foto: Presiden Abdelaziz Bouteflika
Aljazair, Situasi
Sekarang
Aljazair hingga sekarang
tetap menghadapi banyak masalah. Presiden Bouteflika juga tetap berkuasa. Dalam
pemilu 17 April 2014 ia terpilih jadi presiden untuk keempat kalinya. Menurut
keterangan departemen dalam negeri, 81,5% suara diraih Bouteflika, dan 12,18%
diraih penantangnya Ali Benflis. Foto: ibukota Aljir.
http://www.dw.com/id/musim-semi-arab-awalnya-dan-situasi-sekarang/g-18977578
Tidak ada komentar:
Posting Komentar