Kamis, 08 Maret 2018

Tasawuf Bid'ah ???


Dalam ceramahnya, Ustadz Yazid Bin Abdul Qodir Jawas mengatakan:
> Nabi tidak pernah mengajarkan tariqah/ tasawuf  (berarti tasawuf bidah dan sesat)
> Orang2 tasawuf/Sufi bebas dari beban syariat (tdk wajib shalat, puasa dsb)
> Orang2 Sufi merupakan walinya syaiton.
> Dsb.

Sepengetahuan saya tasawuf  tidak seperti yg disampaikan oleh ustadz Yazid Jawas. Saya rasa ustadz Yazid tidak paham dengan ilmu tasawuf.

Tasawuf merupakan salah satu dari 3 cabang ilmu dalam agama Islam, yaitu Tauhid (akidah), Fiqih (syariah) dan Tasawuf (akhlaq). Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk membersihkan hati (Qalbun Salim) dan mensucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) melalui berbagai amalan (seperti dzikrullah, muraqabah, zuhud, dsb) guna mencapai kedekatan bathin dengan Allah SWT (Makrifat).

Secara umum tasawuf sering dipahami sebagai akhlak untuk mendekati Tuhan, artinya, apabila seseorang berkeinginan mendekati Tuhan, maka serangkaian akhlak yang harus dikerjakan itu dinamakan tasawuf. 

Seperti ilmu tauhid dan fiqih, istilah tasawuf  tidak dikenal pada zaman Rasulullah Saw, tetapi pada masa itu dikenal istilah-istilah amalan seperti zuhud, wara’, muraqabah, dan beberapa kata kunci lain dalam ilmu tasawuf.

Istilah tasawuf muncul setelah generasi ketiga (setelah generasi sahabat  Nabi, Tabi'in, dan Itabi'in), pada Abad ke 11 (5 H).  Setelah generasi ketiga itulah muncul para sufi yang mengembangkan ilmu tasawuf.  Abu Hasan al-Fusyandi mengatakan, "Dahulu di zaman Rasulullah tasawuf tidak ada namanya, tetapi ada buktinya"

Dalam ilmu tasawuf  terdapat 3 tingkatan perjalanan spiritual, yaitu SYARI’AT (hukum/aturan), HAKIKAT (kebenaran esensial), dan MAKRIFAT (mengenal Allah senyatanya). Tingkatan ini searah dengan tiga tingkatan keimanan dalam pengetahuan agama Islam secara umum, yaitu ISLAM, IMAN dan IHSAN.

Sedangkan istilah TAREKAT (tariqah) adalah jalan atau cara yang ditempuh untuk mencapai Makrifat yaitu kedekatan secara batiniah kepada Allah, yang juga dikenal dengan istilah Wahdatul Wujud.  Istilah tarekat juga menjadi nama lain dari aliran tasawuf. 

Berbagai amalan tarekat  yang dilakukan oleh seorang Salik (murid) atas panduan seorang mursyid (guru spiritual) adalah berupa dzikir, wirid (riyadhah), puasa dan prilaku spiritual lainnya (seperti tidak bicara kalau tidak bermanfaat).

Dalam praktek tariqah, meski telah beranjak dari satu tingkatan (misal syari’ah) menuju pada tingkat berikutnya (haqiqah) bukan berarti boleh meninggalkan/mengabaikan amalan terdahulu, tetapi tetap harus menjalankan kewajiban-kewajiban pada tingkatan sebelumnya.

Prinsip maqam dalam Tariqah :
a. Zikrullah, artinya mengingat Allah dengan cara menyebut nama-nama Allah (asma’ al-husna).
b. Muraqabah: kesadaran bahwa seseorang tidak lepas dari pengawasan Allah,
c. Zuhud: membebaskan diri dari pengaruh dan godaan keduniawian.

Itulah sekilas pengetahuan tentang Tasawuf, semoga bisa menjadi penjelas bagi yang belum paham dengan ilmu tasawuf.  Wallahu a’lam bish shawab.

&&&&&


JANGAN MEMFITNAH TASAWUF


Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama besar yang dikenal sebagai ulama tasawuf sekaligus juga sebagai ulama usul fiqih. Karya terbesarnya bidang fiqih adalah al-mustashfa. Sedangkan karya tasawufnya adalah Ihya’ U’lum al-Din.  

Meski tinggi ilmunya di bidang tasawuf, tetapi beliau tetap menjalankan syariat Islam sesuai usul fiqih.

Pemikiran beliau dalam Ihya’ U’lum al-Din   dianggap sebagai jembatan yang mendamaikan syari’at dengan tasawuf yang sempat mengalami clash pada zaman itu.


Beliau juga dikenal sebagai tokoh filsafat dengan karyanya Tahafut al-Falasifah yang mengkritik konsep berfikir para filosof saat itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar