Dalam ceramahnya,
Ustadz Yazid Bin Abdul Qodir Jawas mengatakan:
> Nabi
tidak pernah mengajarkan tariqah/ tasawuf
(berarti tasawuf bidah dan sesat)
> Orang2
tasawuf/Sufi bebas dari beban syariat (tdk wajib shalat, puasa dsb)
> Orang2
Sufi merupakan walinya syaiton.
> Dsb.
Sepengetahuan saya tasawuf tidak seperti yg disampaikan oleh ustadz Yazid
Jawas. Saya rasa ustadz Yazid tidak paham dengan ilmu tasawuf.
Tasawuf merupakan salah satu dari 3 cabang ilmu dalam agama
Islam, yaitu Tauhid (akidah), Fiqih (syariah) dan Tasawuf (akhlaq). Tasawuf adalah
ilmu yang bertujuan untuk membersihkan hati (Qalbun Salim) dan mensucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs)
melalui berbagai amalan (seperti dzikrullah,
muraqabah, zuhud, dsb) guna mencapai kedekatan bathin dengan Allah SWT (Makrifat).
Secara
umum tasawuf sering dipahami sebagai akhlak untuk mendekati Tuhan,
artinya, apabila seseorang berkeinginan mendekati Tuhan, maka serangkaian
akhlak yang harus dikerjakan itu dinamakan tasawuf.
Seperti ilmu tauhid dan fiqih, istilah tasawuf tidak dikenal pada zaman Rasulullah Saw,
tetapi pada masa itu dikenal istilah-istilah amalan seperti zuhud, wara’, muraqabah,
dan beberapa kata kunci lain dalam ilmu tasawuf.
Istilah tasawuf muncul setelah generasi ketiga (setelah generasi
sahabat Nabi, Tabi'in, dan Itabi'in), pada
Abad ke 11 (5 H). Setelah generasi
ketiga itulah muncul para sufi yang mengembangkan ilmu tasawuf. Abu Hasan al-Fusyandi mengatakan, "Dahulu
di zaman Rasulullah tasawuf tidak ada namanya, tetapi ada buktinya"
Dalam ilmu tasawuf terdapat 3
tingkatan perjalanan spiritual, yaitu SYARI’AT (hukum/aturan), HAKIKAT (kebenaran
esensial), dan MAKRIFAT (mengenal
Allah senyatanya). Tingkatan ini searah dengan tiga tingkatan keimanan
dalam pengetahuan agama Islam secara umum, yaitu ISLAM, IMAN dan IHSAN.
Sedangkan istilah TAREKAT (tariqah) adalah jalan atau cara yang
ditempuh untuk mencapai Makrifat yaitu kedekatan secara batiniah kepada Allah, yang juga dikenal dengan istilah Wahdatul Wujud. Istilah tarekat juga menjadi nama lain dari aliran tasawuf.
Berbagai
amalan tarekat yang dilakukan oleh seorang Salik (murid) atas panduan seorang
mursyid (guru spiritual) adalah berupa dzikir, wirid (riyadhah), puasa dan
prilaku spiritual lainnya (seperti tidak bicara kalau tidak bermanfaat).
Dalam praktek tariqah, meski telah beranjak dari satu tingkatan
(misal syari’ah) menuju pada tingkat berikutnya (haqiqah) bukan berarti boleh meninggalkan/mengabaikan
amalan terdahulu, tetapi tetap harus menjalankan kewajiban-kewajiban pada
tingkatan sebelumnya.
Prinsip maqam dalam Tariqah :
a. Zikrullah, artinya mengingat Allah dengan
cara menyebut nama-nama Allah (asma’ al-husna).
b. Muraqabah: kesadaran bahwa seseorang tidak
lepas dari pengawasan Allah,
c. Zuhud: membebaskan diri dari pengaruh dan
godaan keduniawian.
Itulah sekilas pengetahuan tentang Tasawuf, semoga bisa
menjadi penjelas bagi yang belum paham dengan ilmu tasawuf. Wallahu a’lam bish shawab.
&&&&&
&&&&&
JANGAN
MEMFITNAH TASAWUF
Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama
besar yang dikenal sebagai ulama tasawuf sekaligus juga sebagai ulama usul
fiqih. Karya terbesarnya bidang fiqih adalah al-mustashfa.
Sedangkan karya tasawufnya adalah Ihya’ U’lum al-Din.
Meski
tinggi ilmunya di bidang tasawuf, tetapi beliau tetap menjalankan syariat Islam
sesuai usul fiqih.
Pemikiran
beliau dalam Ihya’ U’lum
al-Din dianggap sebagai jembatan yang mendamaikan syari’at dengan tasawuf yang
sempat mengalami clash pada zaman itu.
Beliau juga dikenal sebagai tokoh
filsafat dengan karyanya Tahafut al-Falasifah yang mengkritik konsep berfikir para
filosof saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar