Durasi waktu berpuasa tiap-tiap daerah
berbeda-beda, tergantung letak geografis setiap daerah, yang juga akan
berpengaruh terhadap waktu terbit dan terbenamnya matahari.
Beberapa daerah di negara Skandinavia (Islandia, Greenland, Swedia, Norwegia
& Finlandia) yang berada di dekat lingkar Kutub Utara, ada satu musim dalam
setahun dimana waktu siangnya menjadi sangat panjang (21 jam) dan waktu malamnya menjadi sangat pendek (3
jam). Apabila bulan Ramadhan, umat Islam disana berpuasa lebih dari 21 jam.
Bahkan di Lapland (bagian
provinsi Finlandia) merupakan daerah paling utara, mempunyai musim yang
sama-sama ekstrim. Pada musim dingin
tahun 2012 yll, matahari tidak terbit selama 51 hari (malam
terus). Sedangkan dimusim
panas/hangat, matahari tidak terbenam selama 73 hari (siang terus).
Ketika bulan Ramadhan bertepatan pada
musim dingin, puasa di Lapland berlangsung 23 jam 5
menit, dimulai pada 01.35 (Subuh) dan berbuka puasa pada 00.48 (Maghrib)
keesokan harinya. Matahari hanya terbenam selama 55 menit saja. Mereka hanya memiliki waktu 55 menit untuk berbuka, tarawih, hingga akhirnya subuh kembali.
Tahun 2015, umat muslim di Islandia menjalani puasa dengan waktu terlama (22
jam). Matahari terbit pukul 02.30 dinihari dan
terbenam pada 00.00 tengah malam. Akibatnya muslim di Islandia hanya memiliki
waktu 2 jam untuk berbuka, shalat magrib, shalat tarawih, shalat isya dan akhirnya
harus makan sahur sebelum waktu subuh tiba.
Ramadhan tahun 2017 yll, Kedubes di Finlandia mengadakan acara buka puasa bersama pukul
22.30. Shalat Isya dilaksanakan pukul
00.10 dan waktu sahur pukul 02.00.
Durasi puasa 21
jam (02.00 – 22.30).
Namun, di belahan dunia yang lain (Chili,
Argentina, dll), sejumlah umat Islam menjalankan ibadahnya cukup pendek di bawah 11 jam. Karena
di sebagian besar negara-negara Arab, waktu berpuasa
rata-rata mencapai 13-16 jam sehari. Indonesia rata-rata 13,5 jam.
Tahun 2016,
umat Muslim Chili berpuasa dengan durasi terpendek. Umat Muslim disana berpuasa selama 9 jam, sejak pukul 05.31 dan berbuka
puasa pukul 15.00.
Fatwa ECFR bagi Umat
Muslim di Eropa Utara.
Sheikh Hussein Muhammad Halawa, Sekjen
Majelis Eropa untuk Fatwa dan Riset (The European Council for Fatwa and
Research/ECFR):
·
Umat
Islam yang berada di negara di mana matahari tidak pernah tenggelam (Kota
Tromso, Norwegia Utara), adalah agar mereka mengambil
waktu di hari-hari yang siang dan malam sama panjang, sebagai ukuran
menentukan waktu puasa dan shalat di bulan Ramadhan.
·
Sedangkan
di negara-negara yang malamnya sangat pendek di mana tanda fajar tidak jelas
dan tidak cukup untuk shalat Isya, tarawih, sahur. Dimungkinkan untuk shalat Maghrib dan kemudian langsung shalat tarawih sebelum
Isya dengan tenggat waktu 45 menit.
Di kota Tromso terdapat sekitar 1000 muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar