Rabu, 01 Agustus 2018

Lima Ciri Orang Bertaqwa


HAKEKAT TAQWA
Ketaqwaan merupakan prestasi tertinggi yang diraih oleh seorang mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.   
Allah Swt berfirman,  “INNA AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM”, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu”. (QS Al Hujurat ayat 13). 
Jaminan bagi orang yang bertaqwa adalah surga. Allah Swt berfirman, .  “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali Imran (3): 133)

Bagaimana untuk mencapai derajat taqwa?
Banyak da’i menyampaikan bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa adalah dengan menjalankan apa yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. (Berarti: melaksanakan yg wajib, dan menghindari yg haram. Padahal ada yang lain yaitu sunah dan makruh).
Pendapat lain, bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa adalah dengan dengan melakukan perbuatan yang ma’ruf (kebajikan) yang disukai Allah, dan menghindari hal-hal yang munkar (keburukan) yang tidak disukai oleh Allah.  (prilaki sombong & kikir tidak dilarang, tapi tidak disukai).
Prilaku Ma’ruf yaitu: jujur, adil, peduli, tanggung jawab, sederhana, ramah dsb (Jurdil Dulitang Sedmah)
Prilaku Munkar seperti: dzalim, sombong, apatis, kikir, dengki, serakah, dsb (Somtis Kirdeng Kah).

TAQWA DALAM AQ
Dalam Al-Quran  terdapat tidak kurang dari 208 ayat yang berkaitan dengan taqwa, antara lain pada surat Al-Baqarah (2) ayat 3, 177 & 183; Ali Imran (3) ayat 17 & 134; dan Adz-Dzariat (51) ayat 17-19. 
QS. Al Baqarah, ayat 2-3   :  Dzalikal kitabu la raiba fihi - hudal lil muttaqin # Alladzina yu’minuuna bil ghaibi wa yuqimunas salata wa mimma razaqnahum  yunfiqun # (Kitab AQ ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. # (mereka yg bertaqwa) yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka)
QS. Ali Imran, ayat 17: (orang yang bertaqwa yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
QS. Ali Imran, ayat 134:  (orang yg bertaqwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Sesuai Al-Qur’an, taqwa itu adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi, kitab-kitab, kehidupan akhirat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa, serta sabar (dalam menghadapi kesulitan), menahan amarah, memaafkan (kesalahan orang lain), dan menepati janji.
Singkatnya bertaqwa adalah RUKUN IMAN, RUKUN ISLAM, dan sedekah, sabar, memaafkan , kebajikan, dsb.

LIMA CIRI ORANG BERTAQWA
Dari keseluruhan ayat-ayat taqwa dalam Al-Qur’an, terdapat ciri-ciri khusus bagi orang yang bertaqwa.  Ciri-ciri ini bisa menjadi indikator bagi diri kita sejauh mana tingkat ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Lima ciri khusus orang yang bertaqwa adalah:
1.         Dermawan, yaitu suka berinfak baik dalam keadaan lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ;  3:17,134 ;   51:19)
2.         Sabar dalam penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
3.         Menahan amarah  (QS. 3:134)
4.         Mudah memaafkan. (QS. 3:134)
5.         Suka Shalat Malam dan banyak ber Istighfar(QS. 51:18 ; 3:17)

TAQWA = IMAN + AMAL SALEH
Beriman saja belum menjamin seseorang akan memperoleh surga. Karena surga hanya dijanjikan untuk orang yang bertaqwa.  “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Ali Imran (3): 133)
Itulah sebabnya, orang beriman masih diperintahkan untuk meningkatkan keimanannya menjadi ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah: “Hai orang-orang yang ber-iman, ber-taqwa-lah kepada Allah dengan sebenar-benar  taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri (muslimun).” (Qs. Ali Imran: 102).
Jadi, bila orang yang sudah beriman ingin masuk surga maka ia harus mencapai tingkatan taqwa. Untuk mencapai derajat taqwa, iman saja tidak cukup (dalam pengertian hanya melaksanakan ibadah mahdhah (utama) saja, seperti shalat, zakat dan puasa, akan tetapi harus disertai pula dengan banyak berbuat kebajikan kepada sesama manusia (ibadah sosial).
Sesungguhnya “Taqwa = Iman + Amal Saleh”.
>  Iman = hablum minallah
>  Amal saleh = hablum minannas.

Dalam Al-Qur’an surah Al-‘Ashr dijelaskan pentingnya beriman dan beramal shaleh:
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).

Taqwallah juga harus disertai dengan syukur, sabar dan ikhlas.  Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada kita sekecil apapun. Sabar dalam menghadapi ujian berupa musibah dan cobaan-cobaan lain. Ikhlas dalam melakukan ibadah tanpa pamrih semata karena lillahi ta’ala. 


=====

Karakter Taqwa : Jujur, Adil, Bertanggungjawab, Peduli, Sederhana, Ramah, Komitmen dan Disiplin (Jurdil- Tangli – Dermah- Komplin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar