Senin, 25 Maret 2019

Silsilah Lengkap Prabowo Subianto: Ayah Seorang Ekonom hingga Keturunan Bangsawan

Dilansir TribunWow.com dari laman Wikipedia Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Okotober 1951 dan memiliki nama asli Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Ia menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, dan SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967.

Pada tahun 1970, barulah ia masuk ke Akademi Militer Nasional, Magelang.



Ayah Prabowo Subianto adalah Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo yang merupakan ekonom terkenal Indonesia, dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia.

Seomitro pernah menjabat beberapa menteri di era Soekarno dan Soeharto, yaitu sebagai Menteri Negara Riset Indonesia, Menteri Perdagangan Indonesia, Menteri Keuangan Indonesia, dan Menteri Perindustran dan Perdagangan Indonesia.

Semasa hidupnya, Soemitro telah menorehkan buah pikirnya dalam 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris.  Ia juga mendapat sejumlah penghargaan bergengsi baik dari dalam maupun luar negeri.


Kakek Prabowo, R.M Margono Djojohadikusumo

Margono Djojohadikusumo adalah orang tua dari Begawan Ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo.  Margono merupakan pendiri Bank Indonesia (BI).


Margono Djojohadikusumo juga merupakan ayah dari dua pemuda yang gugur dalam peristiwa Pertempuran Lengkong, yakni Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna Soejono Djojohadikusumo.

Nama-nama mereka kemudian disematkan kepada nama cucunya, Prabowo Subianto dan pengusaha Hashim Sujono.

Karena pengabdian dan jasa2nya, nama Margono diabadikan dalam sebuah gedung di Universitas Gajah mada yakni Gedung R.M Margono Djojohadikusumo.  Nama itu juga dijadikan nama jalan di Jakarta dan menjadi inspirasi pembuatan film Merah Putih.

Margono merupakan cucu buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide atau Panglima Banyakwide, seorang panglima laskar Diponegoro.

Sedangkan ayah dari Margono adalah Tumenggung Mangkuprodjo.
Garis keturunan itu juga disebut dalam buku yang mengulas sejarah Pangeran Diponegoro, berjudul Kuasa Ramalan.

Pada buku karya penulis asal Skotlandia, Dr Peter Carey (Carey selama 30 tahun meneliti sejarah Diponegoro), penjelasan tentang Banyakwide adalah moyang keluarga Djojohadikusumo terdapat pada lembar prakata buku jilid I halaman XXIV.

Dikutip dari Tribun Jogja, Banyakwide dan Mangkuprojo disemayamkan dalam saku komplek pemakaman di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.



Garis Keturunan Banyakwide

Raden Tumenggung Banyakwide memiliki garis keturunan dari pejabat wilayah Banyumas.
Seperti Raden Tumenggung Mertayuda (Adipati Banyumas ke-4), hingga Raden Joko Kaiman atau Adipati Mrapat (Adipati pertama Banyumas).

Raden Joko Kaiman merupakan menantu Bupati Wirasaba, yang bernama Adipati Warga Hutomo.
Beliau digelari "Mrapat", disebabkan keberhasilannya untuk mendamaikan Sultan Hadiwijaya (Pajang) dengan ahli waris Adipati Warga Hutomo.

Salah seorang keturunan Adipati Mrapat yang terkemuka adalah Raden Tumenggung Mangkupradja, yang merupakan Patih Ndalem Kartasura di masa Sunan Pakubuwono II.
Begitu selanjutnya turun temurun hingga ke Banyakwide dan bergenerasi seterusnya.
Pada kesempatan peluncuran buku Kuasa Ramalan di Tegalrejo Yogyakarta dua tahun lalu, Hashim Djojohadikusumo juga menyatakan trah tersebut.

Saat itu Hashim menyebutkan Raden Tumenggung Kertanegara alias Banyakwide adalah kakek cicitnya.

Ibu Prabowo Subianto adalah Dora Marie Sigar, yang lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 21 September 1921.

Dora merupakan keturunan Manado-Jerman. Keluarga Dora Sigar berasal dari Manado.
Ayahnya bernama Philip FL Sigar, dan ibunya bernama N. Maengkom.

Ayahnya yang merupakan seorang anggota Gementeraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924) merupakan putra dari Laurents A Sigar (meninggal 1910) dan E. Aling.

Kakek Dora merupakan Majoor (1870-1884) di Manado.
Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar), yaitu kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830).

Trah Kerajaan Mataram

Prabowo Subianto dan saudaranya memiliki darah bangsawan dari kerajaan Mataram dari garis sang nenek.

Raden Nganten Suratmi Siswodihardjo, yang tak lain istri RM Margono Djojohadikusumo, kakek buyut Prabowo merupakan putra keenam Raden Wirawidjaja.

Raden Wirawidjaja yang tak lain adalah mertua RM Margono merupakan putra kedua Raden Wirawidjaja III.

Jika ditarik ke atas, nama terakhir adalah putra Raden Wirawijoyo II yang makamnya ada di Gunungsari. Gulon, Salam, Muntilan, Magelang.

Ditarik ke atas bergenerasi, ujung dari leluhur trah ini adalah BRA Djuminartani, yang konon merupakan putri Ki Ageng Pemanahan, pendiri dinasti Mataram Islam.
Raden Wirawidjaja II, bangsawan Mataram yang juga ikut berperang di pihak Diponegoro.
Dalam komplek pemakaman tersebut turut disemayamkan Raden Panji Wirowidjaja I, Raden Pandji Wirojuda, dan Raden Pandji Wiroboemi yang kesemuanya mengarah Raden Wiradigda atau Ki Ageng Wiroreno.

"Eyang Wirodigdo atau Ki Ageng Wiroreno dimakamkan di sini," ujar Juru Kunci pemakaman saat dikunjungi wartawan Tribun Jogja pada 2014 silam.

Seorang keturunan Wirawidjaja di Gulon, Ibu Ani juga membenarkan jika garis nenek Prabowo nyambung ke dinasti Mataram.

Mendiang Ketua Umum Partai Gerindra Prof Dr Suhardi pernah mengatakan pada 2014 lalu jika Prabowo masih keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono II.
"Iya, benar. Memang Pak Prabowo keturunan Mataram, tepatnya HB II," kata Suhardi di Lapangan Gading, Playen, Gunungkidul, Sabtu (29/3/2014).

Meski demikian, Suhardi mengaku tak tahu pasti penarikan garis silsilahnya.
"Kalau keturunan yang ke berapa, saya kurang paham. Yang jelas, beliau keturunan Hamengkubuwono II," imbuhnya. 

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)



KELUARGA PRABOWO SUBIANTO MEMILIKI SILSILAH DARAH BIRU 

Prabowo Subianto adalah keturunan ke-8 Trah Sultan Agung Mataram dan Kesultanan Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono (HB) I.

Silsilahnya dimulai dari Sultan Agung ke Rdn. Adipati Mangkuprojo, Rdn. Tumenggung Indrajik Kartonegoro, Rdn. Tumenggung Kertanegara atau Banyak Wide (salah satu Panglima dan tangan kanan Pangeran Diponegoro), Rdn. Kartoatmojo.

Rdn Kartoatmojo ini kemudian menikah dengan bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta RA Djojoatmojo. RA Djojoatmojo keturunan ke-4 dari Sultan HB I.

Selanjutnya hasil pernikahan itu menghasilkan keturunan Rdn Tumenggung Mangkuprojo dan berikutnya adalah Margono Djojohadikusumo.

Margono adalah salah satu Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia bersama Ir Soekarno.
Margono memiliki keturunan Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo. Soemitro adalah ayah kandung Prabowo Subianto Djojohadikusumo.


SILSILAH PRABOWO DARI KETURUNAN IBU

Hashim Djojohadikusumo : “Keluarga kami itu beragam. Kami empat bersaudara, dua islam, dua pengikut Kristus”

Ibu kami (ibu saya dan Prabowo), bernama Dora Marie Sigar, dari suku Minahasa. Lahir dan meninggal sebagai Kristen Protestan.  Sementara ayah kami (ayah saya dan Prabowo), Soemitro Djojohadikoesoemo, adalah seorang muslim.

Dari kedua pasangan Soemitro dan Dora, lahir empat bersaudara. Anak pertama adalah Biantiningsih Miderawati Djiwandono, anak kedua adalah Marjani Ekowati le Maistre, anak ketiga adalah Prabowo Subianto, dan anak keempat adalah Hashim Djojohadikusumo.

Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan anak dari Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia ke-8, Soemitro Djojohadikoesoemo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar