Salah satu mukjizat Nabi Muhammad adalah diperjalankannya beliau atas kehendak Allah, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian berlanjut ke Sidratul Muntaha, yang dikenal sebagai Isra Miraj.
Perjalanan Isra Miraj merupakan perjalanan yang sangat jauh namun dapat ditempuh dengan waktu yang relatif pendek. Kecepatan yang digunakan berlipat-lipat dari kecepatan cahaya.
Untuk keperluan itu, Allah mengutus makhluk yang diciptakan dari cahaya, yakni Malaikat Jibril sebagai pemandu perjalanan. Selain itu, dihadirkan juga kendaraan khusus bernama Buraq, makhluk berbadan cahaya dari alam malakut.
Dalam ilmu fisika, seorang manusia dengan badan bermateri padat, apabila dipaksakan bergerak dengan kecepatan cahaya (300.000 km/detik), kemungkinan badannya akan tercerai berai karena ikatan antar molekul dan atom dapat terlepas.
Berpedoman kepada teori fisika ketika seseorang melaksanakan perjalanan dengan kecepatan cahaya, susunan materi tubuhnya diubah dahulu menjadi cahaya, proses ini dikenal dalam teori Annihilasi.
Teori Annihilasi mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.
Dan apabila seseorang yang telah diubah menjadi cahaya, kemudian bergerak dengan kecepatan cahaya, sesampainya di tempat tujuan maka akan kembali menjadi materi. Dalam fisika kuantum, peristiwa ini lebih dikenal dengan nama teleportasi.
Dengan demikian, perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad bisa dijelaskan dalam ilmu fisika sebagai peristiwa teleportasi. Dan sudah sewajarnya, jika yang menjadi pengiring Rasulullah selama perjalanan adalah juga makhluk-makhluk cahaya, seperti Malaikat Jibril dan Buraq.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar