Mengenal sekilas Muhammadiyah (MD) melalui 4 karakter atau ciri khasnya, yaitu: Tajdid, Nirmazhab, Toleran dan Terbuka.
1. TAJDID
Salah satu ciri
khas MD yang menonjol adalah
“Tajdid” yaitu purifikasi (pemurnian) dan modernisasi (pembaharuan). Sementara
ciri khas NU
adl Aswaja (ahlus
sunnah wal jamaah); Persis adl gerakan
berantas TBC (takhayul, bid’ah & khurafat); Al-Irsyad adl gerakan reformis; dan Jama'ah Tabligh adl dakwah khuruj
(keliling).
Purifikasi MD adalah gerakan
pembaharuan untuk memurnikan agama dari tahayul dan khurafat (syirik) yang berhubungan dg mitos dalam budaya
tradisional. Sedangkan modernisasi
MD berkaitan dengan
pembaharuan dalam hal pemikiran dan amal utk memajukan umat Islam. MD memahami teks-teks
Islam secara kontekstual sesuai perkembg zaman, hal itu berbeda dg manhaj
Salafi/Wahabi yg memahami hadis nabi secara tekstual tanpa adanya penafsiran.
MD sering diidentikkan dengan manhaj Salafi/Wahabi dalam hal pemahaman agama, padahal ada beberapa kesamaan tetapi juga ada beberapa perbedaan.
2. NIRMAZHAB
MD tidak terikat
oleh satu mazhab (nirmazhab), tapi memadukan pemikiran antar mazhab dg memilih satu
yang paling layak dan kuat. Hal itu berbeda dg NU yg bermazhab Syafi’i,
Ahmadiyah bermazhab Ahmadi, atau Syiah bermazhab Ahlul-bait.
Dalam hal penetapan hukum, MD selalu berpegang pada Al Qur’an dan hadis shahih, serta ijtihad jama’i yg dilakukan melalui proses tarjih (memilih pendapat paling kuat) oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah.
MD memahami teks-teks al-Qur'an dan hadis secara kontekstual sesuai perkembg zaman dan kebutuhan umat Islam. Berbeda dengan manhaj Salafi/Wahabi yg memahami hadis nabi secara tekstual dan menolak berbagai praktik ritual lain yang tidak ada tuntunan dari nabi shg dianggap sebagai perbuatan bid'ah, seperti tahlilan, zikir berjamaah, ziarah kubur, peringatan maulid nabi, halal bi halal, dsb.
3. TOLERAN dan LUWES
MD sangat toleran, terutama terhadap perbedaan pendapat dalam perkara furu' (cabang, bukan prisip). Hal itu
ditegaskan pada Muktamar ke-46 tahun 2010 di Yogyakarta, dimana MD menghormati
perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak, dan tidak menganggap pendapatnya
paling benar. Hal itu sangat berbeda dg
Salafi/Wahabi yg tidak toleransi terhadap ritual-ritual yang menurutnya bid’ah.
Muhammadiyah sangat luwes, artinya bersifat dinamis dan fleksibel serta selalu beradaptasi dengan situasi kondisi. Para tokoh dan jamiah Muhammadiyah tidak menolak untuk menghadiri undangan tahlilan, seperti yg dilakukan Buya Hamka dan Din Syamsudin. Jamiah MD juga mengikuti doa qunut subuh bila berada ditengah-tengah jamaah Nahdliyin, bahkan Amin Rais selaku ketua umum MD pernah didaulat oleh jamaah Nahdliyin menjadi imam shalat subuh dan membacakan doa qunut yang cukup panjang. MD juga memperingati Maulid Nabi dengan dakwah, yang oleh manhaj Salafi/Wahabi diklaim bid’ah.
4. TERBUKA
MD bukanlah Dahlanisme, artinya tidak terpaku pada pemikiran KH. Ahmad Dahlan. MD selalu terbuka terhadap pemikiran baru dan ijtihad dalam memahami agama Islam. Hal ini memungkinkan MD untuk merespon isu-isu kontemporer dg cara yang relevan dan kontekstual.
MD juga terbuka untuk mejalin kerjasama dg berbagai pihak, baik dg organisasi Islam lain, maupun non-Islam dalam hal muamalah sosial untuk kesejahteraan sosial.
# Lain-lain
Tasawuf dalam pandangan MD dimaknai sebagai keseimbangan material dan spiritual atau duniawi dan ukhrawi, yang didasarkan pada al-Qur'an dan Sunnah, dan menafikan tasawuf yang terorientasi pada khalwat dan penyingkiran terhadap kehidupan dunia. Sehingga Buya Hamka, tokoh Muhammadiyah menyampaikan pandangannya tentang tasawuf dalam sebuah buku yang ditulisnya dengan istilah Tasawuf Modern.
MD merupakan organisasi terkaya di dunia, yang tersebar di 35 Provinsi di Indonesia dan memiliki cabang di 30 negara. MD telah berhasil mendirikan: 176 universitas, 457 rumah sakit/klinik, 437 baitul mal, 19.951 sekolah, 102 pondok pesantren, 13.000 masjid, 635 panti asuhan, dan lahan seluas 214.742.677 m2.
https://www.kompasiana.com/.../mengenal-sekilas...
https://muhammadiyah.or.id/2023/08/takhayul-dan-khurafat-dalam-pandangan-muhammadiyah/
https://timesindonesia.co.id/peristiwa-nasional/476955/jadi-organisasi-terkaya-di-dunia-ini-jumlah-amal-usaha-muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar