Minggu, 03 Februari 2019

Hakekat Doa


Trilogi kehidupan mukmin
Dalam menjalani hidup dan kehidupan, manusia terutama umat yang beriman harus melakukan tiga hal, yaitu usaha, doa dan tawakal.  Ketiga aktivitas itu kita sebut dengan trilogi kehidupan mukmin.
a.  Usaha.
Allah SWT berfirman,  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d, ayat 11).
b.  Doa.
Allah SWT berfirman,  "Berdo'a kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu (Ud'uni astajib lakum).  Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku  akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.  (QS. al-Mu'min:60)
c.  Tawakal (berserah diri).
Allah SWT berfirman,  “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal pada-Nya.” (QS. Ali Imran, ayat 159). 
Dari ketiga hal dalam trilogi kehidupan mukmin itu, kita mengkaji satu hal saja dahulu yaitu persoalan doa.
Berbeda dengan dzikir, ibadah mengingat Allah berupa bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan istighfar. Maka doa adalah permohonan manusia kepada Allah dengan penuh pengharapan agar tercapai sesuatu yang diinginkan.
Berdo’a itu merupakan perintah dari Allah.  Dan orang yang tidak mau berdoa, oleh Allah dikatakan sebagai orang yang sombong.  Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an :
·         QS. al-Mu'min:60 : "Berdo'a kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu (Ud'uni astajib lakum).  Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku  akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.  

·         QS. al-Baqarah: 186. : "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku sangatlah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo'a kepadaKu"

·         QS al-Baqarah 152 : “Ingatlah padaku, maka aku akan ingat kepadamu” (fadzkurruni adz-kurkum) .
Dalam hal berdoa, yang menjadi persoalan adalah, masih banyak orang yang mengeluhkan ketika do'a nya / hajatnya / permohonannya tidak di ijabah (tidak dikabulkan) oleh Allah padahal ia sudah sering berdoa.
Bagaimana bisa demikian ?
Beberapa ulama mengklaim, bahwa sesungguhnya hanya sedikit orang yang benar2 berdoa, kebanyakan orang hanyalah membaca doa.
Apa beda antara : “berdoa”  dan “membaca doa” ?   “Berdoa” atau bermunajad itu keluar dari hati (ada getaran hati/niat).  Sedangkan “membaca doa” keluar dari lisan, yakni mulutnya membaca do’a tetapi pikiran dan hatinya melayang entah kemana.
Syarat diterimanya berdo’a ada tiga , yaitu :
1. Berdoa harus khusu’ (sadar), yaitu paham dengan apa yg dimintakan (tidak harus bahasa arab).
2. Berdoa harus sesuai dengan kebutuhan/keinginan dan potensi yang dimiliki.  Seorang pemuda yang kuliah di fakultas hokum, maka janganlah ia berdoa agar jadi seorang dokter. Karena potensinya ada di bidang hokum. Meski tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
3. Berdoa harus dengan suara lembut: "Berdo'alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (al-A'râf:55)

Kita kaji syarat berdoa yang pertama, yaitu berdo’a dengan khusu’. 
Khusu’ artinya penuh kesadaran.  Maka berdoa harus sadar dengan apa yg ia mohonkan.  Dengan demikian maka berdoa tidak harus dengan Bahasa Arab.  Karena Allah paham dengan bahasa apapun, termasuk bahasa hati.
Sunan Kalijaga …
Sunan Kalijaga menggubah sebuah kidung berjudul “Rumekso Ing Wengi”.  Kidung ini juga dikenal dengan nama “MANTRA WEDHA”, yang diyakini sebagai doa penolak bala.
Kidung ini merupakan doa permohonan kepada Tuhan agar dijauhkan dari segala balak atau gangguan, baik yang nampak maupun tidak.  
Kidung ini biasa dinyanyikan pada malam hari, atau selepas shalat malam. Dengan syair dan nada lagu yang pas (bagi orang jawa kuno), tembang ini mampu menggetarkan hati dan menguatkan jiwa serta keyakinan bagi yang melantunkannya.
Sesungguhnya kidung ini digubah oleh Sunan Kalijaga dari surat Al-Falaq.  Surat al-Qur’an ini diuah oleh kanjeng Sunan Kalijaga dalam Bahasa jawa agar masyarakat paham akan maknanya.

Mengubah do’a surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq & An-Nas menjadi sebuah kidung “Rumekso Ing Wengi”.  Itu adalah kidung Tolak bala
Berisi

Kidung ini biasa dinyanyikan pada malam hari, atau selepas shalat malam. Sebagaimana maknanya, Kidung Rumekso Ing Wengi bertujuan menyingkirkan diri dari balak atau gangguan, baik yang nampak maupun tidak.  
Kidung ini juga mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. 
Apakah setelah berdoa dengan memenuhi 3 syarat doa lantas keinginannya terkaul?
Doa yang diterima oleh Allah Swt pasti dikabulkan. Sesuai firman Allah,  Ud'uni astajib lakum : Berdo'a kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. 
Dikabulkannya doa ada 3 cara, yaitu :
- Diperkenankan Langsung
- Ditunda
- Diganti dengan Yang Lain
a. Diperkenankan Langsung

b. Ditunda
Ditunda dan dikabulkan di Dunia
Allah Swt menjamin mengabulkan do'a kita, tetapi Allah maha mengetahui apa yang lebih bermanfaat dan kita perlukan saat ini. Allah senantiasa akan mengabulkan do'a kita pada waktu yang pas (tepat) menurutNya. Karena Allah yang mengetahui; apakah permintaan kita saat ini mendatangkan manfaat atau mudarat bagi kita. 
Ditunda dan diabulkan di Akhirat
Adakalanya Allah Swt menunda do'a kita dan disimpan untuk dikabulkan di Akhirat. Karena Allah Swt lebih mengetahui bahwa hal itu lebih baik diberikan di akhirat daripada di dunia. 


c. Diganti :

Penggantian tersebut agaknya ada 2 macam, yaitu:
Dipalingkan dari kesusahan
Jabir ra., meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seseorang berdo'a dengan sesuatu do'a, melainkan Allah Swt memberikan sesuai dengan permohonannya itu, melainkan dijauhkan dari kesusahan. Asalkan dia tidak berdo'a untuk kejahatan atau untuk memutuskan silaturahmi."
Dihapuskan dari dosa
Anas ra., meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"....bahwa Allah Swt menerima do'a orang yang berdo'a, atau diganti untuknya, atau dipalingkan dari kesulitan yang semisalnya, atau dihapuskan dosa-dosanya."


5 permohonan bagi anak2 : iman, hati, pikiran, badan, kepedulian sosial    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar