Trilogi
kehidupan mukmin
Dalam menjalani hidup
dan kehidupan, manusia terutama umat yang beriman harus melakukan tiga hal,
yaitu usaha, doa dan tawakal. Ketiga
aktivitas itu kita sebut dengan trilogi kehidupan mukmin.
a.
Usaha.
Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d, ayat 11).
b. Doa.
Allah SWT berfirman, "Berdo'a
kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu (Ud'uni astajib lakum). Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. al-Mu'min:60)
c. Tawakal (berserah diri).
Allah
SWT berfirman, “Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal pada-Nya.” (QS. Ali Imran, ayat 159).
Dari
ketiga hal dalam trilogi kehidupan mukmin itu, kita mengkaji satu hal saja dahulu
yaitu persoalan doa.
Berbeda
dengan dzikir, ibadah mengingat Allah berupa bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir
dan istighfar. Maka doa adalah permohonan manusia
kepada Allah dengan penuh pengharapan agar tercapai sesuatu yang diinginkan.
Berdo’a
itu merupakan perintah dari Allah. Dan
orang yang tidak mau berdoa, oleh Allah dikatakan sebagai orang yang
sombong. Allah Swt berfirman dalam
al-Qur’an :
·
QS. al-Mu'min:60 : "Berdo'a kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu (Ud'uni
astajib lakum). Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
·
QS. al-Baqarah: 186. : "Dan
apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya
Aku sangatlah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo'a kepadaKu"
·
QS al-Baqarah 152 : “Ingatlah padaku,
maka aku akan ingat kepadamu” (fadzkurruni
adz-kurkum) .
Dalam hal berdoa, yang menjadi persoalan
adalah, masih banyak orang yang mengeluhkan ketika do'a nya / hajatnya /
permohonannya tidak di ijabah (tidak dikabulkan) oleh Allah padahal ia sudah sering
berdoa.
Bagaimana bisa demikian ?
Beberapa ulama mengklaim, bahwa sesungguhnya
hanya sedikit orang yang benar2 berdoa, kebanyakan orang hanyalah membaca doa.
Apa beda antara : “berdoa” dan “membaca doa” ? “Berdoa” atau bermunajad itu keluar dari hati (ada
getaran hati/niat). Sedangkan “membaca
doa” keluar dari lisan,
yakni mulutnya membaca do’a tetapi pikiran dan hatinya melayang entah
kemana.
Syarat diterimanya berdo’a ada tiga ,
yaitu :
1. Berdoa harus khusu’ (sadar), yaitu paham dengan apa yg dimintakan (tidak
harus bahasa arab).
2. Berdoa harus sesuai dengan kebutuhan/keinginan dan potensi yang dimiliki. Seorang pemuda yang kuliah di fakultas hokum,
maka janganlah ia berdoa agar jadi seorang dokter. Karena potensinya ada di
bidang hokum. Meski tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
3. Berdoa harus dengan suara lembut: "Berdo'alah
kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (al-A'râf:55)
Kita kaji syarat berdoa yang
pertama, yaitu berdo’a dengan khusu’.
Khusu’ artinya penuh kesadaran. Maka berdoa harus sadar dengan apa yg ia mohonkan. Dengan demikian maka berdoa tidak harus
dengan Bahasa Arab. Karena Allah paham
dengan bahasa apapun, termasuk bahasa hati.
Sunan Kalijaga …
Sunan Kalijaga menggubah sebuah
kidung berjudul “Rumekso Ing Wengi”. Kidung ini juga dikenal
dengan nama “MANTRA WEDHA”, yang diyakini sebagai doa penolak bala.
Kidung ini merupakan doa
permohonan kepada Tuhan agar dijauhkan dari segala balak atau gangguan,
baik yang nampak maupun tidak.
Kidung ini biasa dinyanyikan pada malam hari, atau selepas
shalat malam. Dengan syair dan nada lagu yang pas (bagi orang jawa kuno),
tembang ini mampu menggetarkan hati dan menguatkan jiwa serta keyakinan bagi
yang melantunkannya.
Sesungguhnya kidung ini digubah oleh Sunan Kalijaga dari
surat Al-Falaq. Surat al-Qur’an ini
diuah oleh kanjeng Sunan Kalijaga dalam Bahasa jawa agar masyarakat paham akan
maknanya.
Mengubah do’a surah Al-Fatihah,
Al-Ikhlas, Al-Falaq & An-Nas menjadi sebuah kidung “Rumekso Ing Wengi”. Itu adalah kidung Tolak bala
Berisi
Kidung ini biasa dinyanyikan pada malam hari, atau selepas
shalat malam. Sebagaimana maknanya, Kidung Rumekso Ing Wengi bertujuan
menyingkirkan diri dari balak atau gangguan, baik yang nampak maupun
tidak.
Kidung ini juga mengingatkan manusia agar mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang
lebih dahsyat.
Apakah setelah berdoa dengan
memenuhi 3 syarat doa lantas keinginannya terkaul?
Doa yang diterima oleh Allah Swt
pasti dikabulkan. Sesuai firman Allah, Ud'uni astajib lakum : Berdo'a kepada-Ku niscaya akan
Ku-perkenankan bagimu.
Dikabulkannya doa ada 3 cara, yaitu :
- Diperkenankan Langsung
- Ditunda
- Diganti dengan Yang Lain
a. Diperkenankan Langsung
b. Ditunda
Ditunda dan dikabulkan di Dunia
Allah Swt menjamin mengabulkan do'a kita, tetapi Allah maha mengetahui apa yang lebih bermanfaat dan kita perlukan saat ini. Allah senantiasa akan mengabulkan do'a kita pada waktu yang pas (tepat) menurutNya. Karena Allah yang mengetahui; apakah permintaan kita saat ini mendatangkan manfaat atau mudarat bagi kita.
Allah Swt menjamin mengabulkan do'a kita, tetapi Allah maha mengetahui apa yang lebih bermanfaat dan kita perlukan saat ini. Allah senantiasa akan mengabulkan do'a kita pada waktu yang pas (tepat) menurutNya. Karena Allah yang mengetahui; apakah permintaan kita saat ini mendatangkan manfaat atau mudarat bagi kita.
Ditunda dan diabulkan di Akhirat
Adakalanya Allah Swt menunda do'a kita dan disimpan untuk dikabulkan di Akhirat. Karena Allah Swt lebih mengetahui bahwa hal itu lebih baik diberikan di akhirat daripada di dunia.
Adakalanya Allah Swt menunda do'a kita dan disimpan untuk dikabulkan di Akhirat. Karena Allah Swt lebih mengetahui bahwa hal itu lebih baik diberikan di akhirat daripada di dunia.
c. Diganti :
Penggantian tersebut agaknya ada 2
macam, yaitu:
Dipalingkan dari kesusahan
Jabir ra., meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seseorang berdo'a dengan sesuatu do'a, melainkan Allah Swt memberikan sesuai dengan permohonannya itu, melainkan dijauhkan dari kesusahan. Asalkan dia tidak berdo'a untuk kejahatan atau untuk memutuskan silaturahmi."
Jabir ra., meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seseorang berdo'a dengan sesuatu do'a, melainkan Allah Swt memberikan sesuai dengan permohonannya itu, melainkan dijauhkan dari kesusahan. Asalkan dia tidak berdo'a untuk kejahatan atau untuk memutuskan silaturahmi."
Dihapuskan dari dosa
Anas ra., meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"....bahwa Allah Swt menerima do'a orang yang berdo'a, atau diganti untuknya, atau dipalingkan dari kesulitan yang semisalnya, atau dihapuskan dosa-dosanya."
Anas ra., meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"....bahwa Allah Swt menerima do'a orang yang berdo'a, atau diganti untuknya, atau dipalingkan dari kesulitan yang semisalnya, atau dihapuskan dosa-dosanya."
5 permohonan bagi anak2 : iman, hati, pikiran, badan, kepedulian
sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar