Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak tercantum dalam Al Quran maupun hadis (dilakukan
oleh orang yg berilmu).
Tidak semua persoalan dalam muamalah diatur dlm Al-quran maupun hadis.
Al-quran dan hadis hanya mengatur hukum secara garis besar, sedangkan masalah teknis
pelaksanaannya diatur dlm
ijtihad para ulama.
Fungsi utama dari
Ijtihad adalah untuk menetapkan suatu solusi hukum atas suatu masalah yang belum ada dalilnya di dalam Al-quran dan hadits.
Jadi ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Al-quran dan hadis.
Misal:
1. Penentuan I Syawal
dan awal Ramadhan dg teknologi yg canggih
2. Persoalan hukum terhadap
bayi tabung
3. Bagaimana cara
manusia melaksanakan shalat dan puasa di wilayah yg waktu siang dan malam tdk
menentu (negara2 skandinavia)
4. Bisakah membayar
zakat fitrah dg beras atau uang
5. Berapakah besaran
zakat penghasilan bagi advokat atau pebisnis on line.
6. Sahkah membersihkan
najis yg menempel di badan dg sabun
7. Hukum minuman
beralkohol, spt bir, minuman soda, air tape, dsb.
8. Dan masih banyak lagi
Orang yang melaksanakan
Ijtihad disebut dengan Mujtahid dimana orang
tersebut adalah orang yang ahli tentang Al-quran dan hadits.
Adapun
beberapa manfaat Ijtihad adalah sebagai berikut ini:
• Ketika umat Islam menghadapi masalah baru,
maka akan diketahui hukumnya.
• Menyesuaikan hukum yang berlaku dalam Islam
sesuai dengan keadaan, waktu, dan perkembangan zaman.
• Menentukan dan menetapkan fatwa atas segala
permasalahan yang tidak berhubungan dengan halal-haram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar