Rabu, 08 Mei 2019

Kisah Qarun (Sombong & Kufur Nikmat)

Di zaman Nabi Musa, ada orang bernama Qarun, kekayaannya sangat melimpah ruah. Ia masih sepupu dari Nabi Musa.
Namun sebelumnya, hidup Qarun sangat miskin. Dia tidak mampu menafkahi anaknya yang jumlahnya sangat banyak.
Bosan dengan keadaannya, Qarun meminta Nabi Musa untuk mendoakannya agar Allah memberikannya harta benda yang sangat banyak.
Tanpa ragu nabi Musa pun kemudian mendoakan untuk Qarun, karena dia tahu bahwa Qarun adalah seorang yang sangat saleh dan pengikut ajaran Ibrahim yang sangat baik.
Allah pun mengabulkan doa Musa. Akhirnya, Qarun kemudian menjadi orang yang kaya raya.
Tetapi Qarun berubah. Ia menjadi sombong, enggan sedekah, dan kufur nikmat. Dengan sengaja ia memamerkan harta kekayaannya, sehingga membuat orang-orang yang melihatnya hampir saja terjerumus pada kesesatan, karena terbuai gemerlap harta kekayaan itu.
Suatu hari, Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk mengerjakan Zakat. Nabi Musa lalu mengutus salah seorang pengikutnya untuk mengambil zakat dari Qarun. Begitu sampai, Qarun langsung marah dan tidak mau memberikan sedikit pun dari kekayaannya. Karena, menurut Qarun, kekayaannya itu adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri, tidak ada kaitan dengan siapa pun, tidak ada kaitan dengan Allah, atau dewa mana pun. (QS. al-Qashash: 78).
Qarun pun berani memfitnah Nabi Musa. Dia mengupah seorang wanita agar mengaku telah berbuat serong dengan Nabi Musa. Ketika seluruh Bani Israil telah berkumpul, Qarun berkata, ''Wahai Bani Israil, ketahuilah, Musa yang kalian anggap sebagai Nabi dan orang baik itu, sebenarnya tidak demikian. Bahkan, dia telah menghamili wanita ini.''
Nabi Musa merasa sedih dan Allah menunjukkan kekuasannya. Lidah perempuan yang disuruh berbohong tersebut kelu dan dia pun akhirnya mengucapkan cerita yang sebenarnya, bukan kata-kata bohong yang sudah disiapkan sebelumnya.
Nabi Musa kemudian berdoa agar Qarun dan harta seluruh harta kekayaannya ditenggelamkan.
Tidak lama kemudian, bumi berguncang dan seketika bumi terbelah sehingga tubuh Qarun dan seluruh kekayaannya habis ditelan bumi (QS. al-Qashash ayat 81).
Tempat di mana Qarun dan seluruh kekayaannya dibenamkan oleh Allah ke dalam bumi ini berada di sebuah tempat yang kini dikenal dengan sebutan Danau Qarun (Bahirah Qarun). Namun, tidak ada satu pun kekayaan Qarun yang tersisa, selain puing-puing istananya yang bernama Qasru el-Qarun yang sampai saat ini masih berdiri kokoh di pinggir Tasik Qarun, Kota Fayyoum, yang tidak terlalu jauh dari Kairo, Mesir.
Setelah menyaksikan kejadian yang menimpa Qarun, bertambahlah keimanan orang-orang Bani Israil kepada Allah. ''Benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita, benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah),'' ujar mereka.
Kisah Qarun ini mengajarkan kita tentang bahaya sifat kufur, cinta dunia, dan sombong. Allah mengingatkan agar kita selalu bersyukur atas limpahan nikmat kekayaan yang kita miliki. ''Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,'' demikian Surah Ibrahim ayat 7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar