Kamis, 23 Mei 2019

Panduan Iktikaf

1.  Pengertian Iktikaf.
a.  Iktikaf adalah berdiam diri dalam masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
b.  Orang yang beriktikaf disebut MUTAKIF
2.  Rukun iktikaf
a.  Niat  (apabila hanya berdiam diri di masjid tanpa berniat itikaf, maka ia tidak i’tikaf)
b.  Berdiam diri di dalam masjid (selain di masjid bukan iktikaf)
3.  Waktu Iktikaf
a. Waktu iktikaf : Tidak ada ketentuan (bisa dilakukan di malam atau di siang hari)
b. Lama waktu iktikaf : Menurut mayoritas ulama, i’tikaf tidak ada batasan waktu minimalnya  (lahzhoh), artinya boleh cuma sesaat.
c.  Waktu i’tikaf yang lebih afdhal, (sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah) adalah pada10 hari terakhir bulan Ramadhan, disaat turunnya Lailatul Qadar.
4.   Adab I’tikaf
Hendaknya ketika beri’tikaf, mutakif menyibukkan diri dengan melakukan amalan ibadah,  seperti:
a.  Berdzikir (tasbih, tahmid, takbir & tahlil),
b.  Beristighfar (memohon ampun kepada Allah)
c.  Berdo’a /bermunajad
d.  Membaca /tadarus Alquran
e.  Mengkaji Al Qur’an dan hadits.
f.  Membaca buku-buku agama.
g.  Shalat sunah
f.  Dimakruhkan : melakukan perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat apalagi tercela.
5.  Hal-hal yang membatalkan iktikaf
a.  Keluar masjid dengan sengaja tanpa keperluan yang dikecualikan walaupun sebentar.
b.  Jima’ (Berhubungan biologis suami istri)
c.  Haid dan nifas.
6.  Hal-hal yang diperbolehkan bagi mutakif
a.  Makan, minum, dan tidur di masjid dengan senantiasa menjaga ketenangan, kesucian dan kebersihan masjid.
b.  Menemui tamu di masjid untuk hal-hal yang diperbolehkan dalam agama
c. Keluar dari tempat iktikaf untuk keperluan yang harus dipenuhi, seperti membuang air besar dan kecil ke toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar