Jumat, 12 November 2021

Sistem Peredaran Darah dan Pembuluh Darah

Sistem peredaran darah atau yang sering dikenal sebagai sistem kardiovaskular mempunyai peran penting untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh manusia. Seluruh tubuh manusia dialiri darah kecuali kuku dan rambut. Untuk mengalir ke seluruh tubuh, darah membutuhkan mesin pemompa yaitu jantung.

Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi tubuh manusia. Fungsinya adalah untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengangkutnya kembali menuju jantung.

Aliran darah yang dibawa oleh pembuluh darah dari jantung menuju keseluruh tubuh mengandung darah beroksigen dan nutrisi. Sedangkan pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh bagian tubuh menuju jantung membawa darah yang mengandung karbondioksida dan limbah zat-zat yang sudah terpakai.

Selain itu, pembuluh darah juga berkontribusi dalam pengaturan tekanan darah. Namun, pembuluh darah tidak bekerja sendiri, melainkan berinterksi juga dengan hormon dan berbagai organ tubuh, seperti saraf dan otak, paru-paru, serta ginjal.

Beberapa bagian tubuh, misalnya tulang rawanepitelium, serta lensa dan kornea mata, tidak memiliki pembuluh darah. 

 

Tiga Jenis Pembuluh Darah

Pembuluh darah pada manusia terdiri dari pembuluh arteri, vena dan kapiler.

1. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)

Pembuluh arteri bertugas untuk membawa darah bersih dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh.

Pembuluh darah arteri terletak lebih dalam (tidak tampak di kulit), memiliki dinding yang lebih tebal daripada pembuluh darah vena, hanya memiliki satu katup yaitu awal pembuluh yang letaknya di dekat jantung, denyutnya terasa, serta jika terluka darah akan memancar.

2. Pembuluh Darah Balik (Vena)

Pembuluh darah ini berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki katup yang dapat menghentikan darah agar tidak mengalir menjauhi jantung. Pembuluh darah ini membawa darah kotor, yang banyak mengandung karbondioksida menuju paru-paru.

Pembuluh darah vena letaknya lebih dekat ke permukaan tubuh, dan tampak berwarna kehijauan/ kebiruan di bawah kulit. Ukuran pembuluh darah vena biasanya lebih besar namun dindingya lebih tipis dibandingkan pembuluh darah arteri, dan jika terluka darah akan menetes

Namun, dari seluruh pembuluh vena, ada 1 yang berfungsi membawa darah bersih dari paru-paru menuju jantung, yakni vena pulmonalis.

3. Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler sebagai penghubung antara arteriola dari pembuluh arteri dan venula dari pembuluh vena. Pada pembuluh kapiler sangat memungkinkan terjadi pertukaran antara air, karbon dioksida, oksigen, serta nutrien dan zat-zat yang sudah tidak terpakai oleh tubuh.

Ciri-ciri dari pembuluh kapiler adalah letaknya tersebar di seluruh permukaan tubuh, ukurannya sangat kecil dengan diameter 5-10 mikrometer, denyutnya tidak dapat dirasakan, tidak memiliki katub, bercabang, terdiri dari satu sel dan sangat sempit, jika terluka darah akan menetes, serta pembuluh kapiler membawa oksigen dan karbon dioksida.

Selain tiga jenis pembuluh darah tadi, tubuh kita juga masih memiliki jaringan pembuluh darah kecil yang disebut sebagai arteriol dan venula. Arteriol merupakan cabang kecil dari arteri, sementara venula merupakan cabang kecil yang mengumpulkan darah dari organ-organ sampai ke vena.

 

Mengenal Berbagai Penyakit pada Pembuluh Darah

Kelainan pada pembuluh darah bisa menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ dan jaringan tubuh. Secara umum, berikut adalah berbagai jenis penyakit dan gangguan pada pembuluh darah yang cukup sering terjadi:

Aterosklerosis

Salah satu penyakit pembuluh darah yang sering ditemui adalah ateroklerosis, yaitu kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri yang dapat mengganggu aliran darah.

Ketika sumbatan di arteri masih kecil, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika aterosklerosis sudah menyebabkan sumbatan yang besar dan aliran darah berkurang drastis, hal ini bisa mengganggu kinerja organ tubuh yang terdampak.

Sebagai contoh, ketika terjadi pada jantung, aterosklerosis bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Sementara itu, jika terjadi di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke, khususnya stroke iskemik.

Jika terjadi pada lengan atau tungkai, sumbatan pembuluh darah bisa menimbulkan  penyakit arteri perifer.

Hematoma

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah di kulit pecah, sehingga kulit akan tampak lebam atau memar. Hematoma bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti cedera atau lukapenyakit autoimun, atau efek samping obat-obatan, misalnya obat pengencer darah dan kemoterapi.

Namun, pada kasus tertentu, kondisi mudah memar atau lebam juga bisa disebabkan oleh kanker, misalnya leukemia atau kanker darah.

Perdarahan subkonjungtiva

Ini merupakan salah satu penyebab perdarahan di mata yang cukup sering terjadi. Kondisi ini muncul ketika pembuluh darah di bawah lapisan transparan mata (konjungtiva) pecah dan membuat mata tampak kemerahan. Keluhan ini umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri pada mata.

Pecahnya pembuluh darah pada mata ini bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya bersin atau batuk terlalu keras, cedera pada mata, infeksi mata, mengggosok mata terlalu kasar, atau kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Pembuluh darah pecah di otak

Ketika pembuluh darah di otak pecah, seseorang bisa mengalami stroke hemoragik. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah membuat jaringan otak kekurangan oksigen, sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pecahnya pembuluh darah di otak bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti hipertensi, cedera kepala berat, tumor otak, aneurisma, atau malformasi arteri vena di otak.

Varises

Ini merupakan kondisi ketika pembuluh darah vena mengalami pelebaran, sehingga aliran darah di dalamnya terganggu. Varises bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tapi paling sering di bagian betis dan kaki. Meski demikian, pada penyakit sirosis, varises bisa muncul di bagian kerongkongan. Varises ini dinamakan varises esofagus.

Karena fungsinya yang begitu penting, kesehatan pembuluh darah penting untuk selalu dijaga.

Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit dan gangguan pada pembuluh darah, Anda dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, misalnya dengan menjauhi rokok dan minuman beralkohol, rutin berolahraga, dan konsumsi makanan yang bergizi, misalnya sayur, buah, dan kacang-kacangan yang banyak serat.

Anda juga perlu menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, dan berat badan tetap normal guna mencegah terjadinya penyakit pembuluh darah, seperti aterosklerosis dan penyakit jantung.

Untuk memastikan kondisi pembuluh darah dan kesehatan tubuh Anda secara umum, lakukanlah pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin ke dokter.

Jika mengalami gejala atau gangguan pada pembuluh darah, misalnya nyeri dada, keringat dingin, sering kesemutan, tubuh bengkak-bengkak, atau sering memar, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat menentukan penyakit atau kelainan pembuluh darah yang Anda alami dan memberikan penanganan yang tepat.

 

Komponen Darah

Darah terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

·       Plasma darah yang bertugas mengangkut sel-sel darah untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembekuan darah, dan bahan kimia, seperti hormon dan protein.

·       Sel darah merah (eritrosit) yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

·       Sel darah putih (leukosit) yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit.

·       Keping darah (trombosit) yang memiliki peran penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar