"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi
orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang
saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada
suaminya (masing-masing).” (QS. At Tahrim 10).
Menurut al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, makna ayat
di atas bukan berarti bahwa seorang nabi yang ma’shum (terjaga) bisa
mendapatkan istri yang buruk.
Tafsir ayat di atas adalah kalimat-kalimat yang
buruk itu hanya akan muncul dari orang-orang yang buruk pula. Para pria yang
demikian, sejatinya juga akan berkumpul dengan perempuan yang memiliki perangai
sama.
Jadi, pengkhianatan yang dimaksud sebatas pada
pengkhianatan terhadap dakwah dan risalah yang dibawa kedua nabi Allah SWT
tersebut.
https://republika.co.id/berita/pj4syk320/khianat-seperti-apa-yang-dilakukan-istri-nabi-luth-dan-nuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar