Rabu, 10 Mei 2017

Agama Apa yang Paling Baik ???

Seorang ahli dari kelompok The Theology Of Freedom dari Brazil bernama Leonardo Boff bertanya kepada Dalai Lhama, pemimpin umat Buddha dari Tibet :

"Yang Mulia, apakah agama terbaik?"

Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lhama akan menjawab : Agama Buddha dari Tibet, atau agama Oriental yang lebih tua dari agama Islam, Yahudi & Kristen.

Ternyata sambil tersenyum, Dalai Lhama menjawab : "Agama terbaik adalah agama yang lebih mendekatkan mu pada Tuhan, yaitu agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lhama,
Leonardo Boff bertanya lagi : "Apakah tanda agama yang membuat kita menjadi lebih baik?"

Jawaban Dalai Lhama : "Agama apapun yang bisa membuatmu: Lebih welas asih - Lebih berpikiran sehat - Lebih objektif & adil - Lebih menyayangi - Lebih manusiawi - Lebih mempunyai rasa tanggung jawab – dan Lebih ber-etika.  Agama yang memiliki kualitas seperti itu adalah agama terbaik".

Leonardo Boff  terdiam dan ter-kagum² atas jawaban Dalai Lhama yang bijaksana & tidak terbantahkan lagi.

Selanjutnya, Dalai Lhama berkata : "Tidak penting bagiku apa agamamu kawan... tidak peduli kamu beragama atau tidak.  Yang betul² penting bagiku adalah perilakumu di depan kawan² mu, di depan keluarga, lingkungan kerja & dunia."

Dalai Lhama berkata lagi :

" Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu".

" Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu".

" Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu".

" Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu".

" Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu".


Jadi sebenarnya, nasib mu berawal dari pikiran mu !^

1 komentar:

  1. Ada tiga poin penting pernyataan Dalai Lhama:

    1. "Agama terbaik adalah agama yang lebih mendekatkan mu pada TUHAN, yaitu agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik" (Dalai Lhama)
    ----- ----- -----

    Agama yang mengajarkan untuk mendekat pada Tuhan, yang membuat orang menjadi lebih baik adalah Islam. Pengertian orang terbaik/mulia dalam khasanah Islam disebut “taqwa”.

    QS Al Hujurat (49) ayat 13: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.

    Dalam Al Qur’an ada 208 ayat yang bicara taqwa.

    Salah satu diantaranya adl QS. Ali Imran (3) ayat 134: (orang yang bertaqwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

    Taqwa adalah sikap memelihara keimanan dengan melakukan hal-hal yang diperintah / disukai oleh Allah (jujur, adil, peduli, tanggung jawab, sederhana, ramah dsb), dan menghindari hal-hal yang dilarang (tidak disukai) oleh Allah (sombong, apatis, kikir, dengki, serakah, dsb).

    2. Tanda agama terbaik adalah agama yang bisa membuat orang menjadi : - Lebih welas asih, Lebih berpikiran sehat, Lebih objektif & adil, Lebih menyayangi, Lebih manusiawi, Lebih mempunyai rasa tanggung jawab, dan Lebih ber-etika. Agama yang memiliki kualitas seperti itu adalah agama terbaik". (Dalai Lhama)
    ----- ----- -----

    Sifat2 mulia (welas asih, penyayang, beretika, tanggung jawab, adil, positif thinking, dsb) ada pada diri Nabi Muhammad, yang bagi umat Islam dijadikan sebagai suri tauladan.

    Ada ribuan hadis yang menjelaskan sifat mulia Nabi Muhammad tersebut.

    Sifat-sifat mulia Nabi Muhammad secara garis besar dikenal dengan 4 sifat, yaitu: Siddiq (jujur), Amanah (integritas), Fathonah (cerdas dan bijaksana), dan Tabligh (menyampaikan/syi’ar).


    3. Tidak penting bagiku apa agamamu kawan... tidak peduli kamu beragama atau tidak. Yang betul² penting bagiku adalah perilakumu di depan kawan² mu, di depan keluarga, lingkungan kerja & dunia (Dalai Lhama).
    ----- ----- -----

    Dalam Islam prilaku sosial tersebut dikenal dengan istilah AKHLAK.

    QS. Ali Imran 112: ditimpakan atas mereka ”kehinaan” dimana saja mereka berada, kecuali kalau mereka berhubungan baik dengan Allah (hablim minallah) dan berhubungan baik dengan sesama manusia (hablim minan naas).

    Jadi dalam Islam, tingkat keimanan seseorang justru diukur dari akhlaknya (prilaku sosial), bukan dari ibadah mahdhah semata. Namun kita sering mengukur ketaqwaan seseorang dari ritualnya ketimbang sosialnya.

    Rasulullah bersabda, ”Manusia yang paling baik (dicintai Allah Ta’ala), ialah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain. (HR. Ibnu Hajar Al-Asqalani)

    QS. Thaha: 75 ; “Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)”.

    &&&&&&&&

    Apakah ada ayat2 kitab suci agama lain yang menjelaskan spt Islam?

    BalasHapus