Minggu, 07 Mei 2017

Note: Cara Bersyukur


Betapa sedikitnya manusia yang mau (pandai) bersyukur kepada-Nya.  
·         Pertama, QS. Saba’ ayat 13: Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.  
·         Kedua, QS. Al-Baqarah ayat 243:  "Sesungguhnya Allah sentiasa melimpahkan kurnia-Nya kepada (seluruh) manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur."  
·         Ketiga, QS. Ibrahim ayat 7:  "Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
Bagi orang yang enggan bersyukur, Allah Ta’ala mengancam dengan azab-Nya yang sangat pedih. 
Allah SWT berfirman:
La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid
Artinya : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim ayat 7)
Rasulullah SAW adalah manusia yang patut kita teladani dalam bersyukur.
Siti Aisyah bertanya kepada Nabi Muhammad (suaminya), mengapa Nabi begitu kuat dan tekun beribadah (shalat malam) sampai kakinya bengkak. Padahal beliau adalah seorang nabi yang telah diampun dosanya yang dahulu maupun yang akan datang. Nabi Muhammad menjawab,  "Tidak bolehkah aku menjadi orang yang pandai bersyukur kepada Allah?"
Cara Bersyukur
Imam Al-Ghazali mengajarkan kepada kita bahwa cara bersyukur kepada Allah dilakukan dengan tiga tahap, yaitu dengan hati, dilanjutkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.
Bersyukur dengan perbuatan merupakan bentuk rasa syukur yang konkrit (nyata), yang bermakna bahwa semua nikmat yang diperoleh harus dimanfaatkan di jalan yang diridhai-Nya. 
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hambaNya".  Misalnya, orang kaya membagi hartanya untuk bersedekah kepada kaum dhuafa.

Bersedekah adalah Bentuk Rasa Syukur.
Cara bersyukur yang diajarkan Imam Al-Ghazali adalah membuktikan rasa syukur dengan suatu perbuatan, yaitu bersedekah.  Ada empat macam wujud syukur dalam bersedekah, yaitu (1) sedekah harta, (2) sedekah ilmu, (3) sedekah tenaga, dan (4) berdo’a  (mohon ampunan).  Aturan main dalam bersedekah adalah:
Pertama. Sedekah harta merupakan bentuk rasa syukur paling utama bagi mereka yang diberi karunia nikmat, terutama rezeki harta. Aturan mainnya adalah bersedekah minimal 2,5 persen dari rezeki yang diperolehnya.
Kedua.  Sedekah ilmu. Apabila seseorang tidak mempunyai cukup harta untuk disedekahkan (miskin), maka ia harus bersedekah dengan ilmu. Bentuknya adalah berdakwah, atau “amar makruf nahi munkar”, yaitu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Ketiga.  Sedekah tenaga.  Apabila tidak mempunyai cukup harta (miskin) dan tidak cukup ilmu (tidak pandai) untuk disedekahkan, maka ia bisa menggantikannya dengan sedekah tenaga. Yaitu membantu dalam bermacam kebajikan dengan tenaganya. 
Keempat.  Berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.  Hal itu adalah upaya terakhir apabila ia tidak mempunyai cukup harta, ilmu dan tenaga untuk disedekahkan, maka ia harus memohon ampunan.

Kesimpulan dari uraian diatas adalah bahwa sedekah merupakan bentuk konkrit dari rasa syukur kepada Allah SWT.  Besar kecilnya wujud sedekah menunjukkan ukuran besar kecilnya kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT.
Marilah kita merenungi segala kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Dan semoga kita mampu bersedekah sehingga kita termasuk dalam golongan orang yang pandai bersyukur.

&&&&

Grup Akapela Bersyukur.
Akapela adalah seni musik yang dinyanyikan hanya dengan menggunakan vokal (mulut), tanpa menggunakan iringan alat atau instrument musik.  Suara alat-alat musik seperti gitar, drum, perkusi dan sebagainya ditiru oleh suara mulut personel grup musik.
Beberapa personel grup akapela ini adalah penyandang cacat tubuh (disabilitas), salah satunya adalah sang vokalis utama yang tunanetra (buta mata).  Saat grup musik ini mengawali penampilannya beberapa detik, tiba-tiba lampu listrik padam, sound systemnya pun tidak berfungsi, dan suasana menjadi gelap gulita.
Peristiwa padamnya listrik itu berlangsung cukup lama.  Hingga beberapa menit berlalu lampu penerangan tak kunjung menyala.  Dan hadirin mulai resah, kemudian suasana menjadi gaduh, beberapa orang cenderung panik dan protes.
Dst …

Suasanapun menjadi hening. Kebanyakan hadirin tersentak dan baru tersadarkan oleh pertanyaan sang vokalis tunanetra.
Kemudian sang vokalis mulai menyanyikan lagu Opick berjudul “Alhamdulillah (Bersyukur)”
Bersujud kepada Allah  -  Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu -  Semoga diberkahi Allah

Bersabar taat pada Allah  -  Menjaga keikhlasannya
Semoga dirimu, semoga langkahmu  -  Diiringi oleh rahmatNya

Alhamdulillah wasyukurilah  -  Besyukur padamu ya Allah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar