Senin, 08 Mei 2017

Bicara Rasisme

"Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres. Kafir mana boleh jadi pejabat di sini?," kata Ahok lantas tertawa di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/5).

Membantah ucapan Ahok rasanya tentu sudah tidak terhitung. Berapa banyak pejabat nonmuslim (kafir, istilah Ahok), selama republik ini berdiri.  Betapa rasis dan tendensius sekali ucapan Ahok, bahkan cenderung bernada provokatif.

Atau, jika ingin lebih spesifik yang ia maksud adalah pejabat dari etnis China pun rasanya sudah bukan sedikit lagi yang kita kenal dan umumnya kehadiran mereka tidak mengalami resistensi secara umum. Ini beberapa nama-nama mereka ;

Menteri:

1. Amir Syamsuddin (Freddy Tan Toan Sin), menteri hukum dan HAM.
2. Bob Hasan, menteri perdagangan dan perindustrian era orde baru, pengusaha.
3. Ignasius Jonan, menteri ESDM.
4. Kwik Kian Gie, menteri koordinator Indonesia, ahli ekonomi.
5. Laksamana Sukardi, menteri negara BUMN
6. Lie Kiat Teng, menteri Indonesia, ahli kesehatan.
7. Mari Elka Pangestu, menteri Indonesia, ahli ekonomi.
8. Oei Tjoe Tat, menteri Indonesia, politisi.
9. Ong Eng Die, menteri Indonesia, ahli ekonomi.

Politisi :

1. Alex Indra Lukman, politisi PDI Perjuangan, anggota DPR RI;
2. Alvin Lie Ling Pao, politisi PAN, skr anggota Ombusman;
3. Charles Honoris, keponakan obligor BLBI Samadikun Hartono/sdh ditahan Jakgung, politisi PDI; Perjuangan, anggota DPR RI.
4. Christiandy Sanjaya, Wakil Gubernur Kalimantan Barat.
5. Hari Tjan Silalahi, tokoh senior CSIS
6. Jusuf Wanandi, politisi senior, mantan anggota MPR.
7. Sofjan Wanandi, politisi, pengusaha, pendiri Gemala Group.
8. Setya Novanto, Ketua DPR RI.

- Perwira Tinggi TNI:

1. Brigadir Jenderal TNI Teguh Santosa (Tan Tiong Hiem).
2. Mayor Jenderal TNI Iskandar Kamil (Liem Key Ho).
3. Brigadir Jenderal TNI Teddy Yusuf (Him Tek Ji).
4. Marsekal Pertama TNI Ir Billy Tunas, MSc
5. Brigadir Jenderal TNI Paulus Prananto.
6. Laksamana Pertama TNI FX Indarto Iskandar (Siong Ing).
7. Mayjen TNI dr Daniel Tjen, SpS.
8. Brigadir Jenderal Surya Margono alias Chen Ke Cheng (Tjhin Kho Syin).

Dan tentu masih banyak lagi tokoh China yang berkiprah di bidang lainnya.

Jadi ucapan Ahok tsb sangat tidak berdasar. Cenderung berbahaya bagi persatuan bangsa ini.  Jika pun ada penolakkan atas dirinya sebagai calon gubernur pada pilkada 2017 lalu, itu semata karena sikap, juga sifatnya yang tidak baik, dan arogan. Serta kebijakannya tentang reklamasi yang tidak berpihak pada rakyat miskin.

Faktanya kehadiran Ahok di kancah politik, sudah terbukti menimbulkan kegaduhan antar golongan dengan menimbulkan gesekan yang sangat tajam, terutama karena ucapanya yang tidak etis sebagai pemeluk agama lain.  Ia lancang berbicara tentang Al Maidah ; 51 seenaknya, hal inilah yang telah mencederai hati sebagian besar ummat Islam Indonesia yang memiliki ghirah.

Jikalah kaum Muslimin dikatakan rasis, perhatikan dari 101 Pilkada serentak 2017, tidak ada satupun isu agama yang mencuat kecuali di Jakarta, yang justru ia sendiri yang memantik isu itu timbul di Kepulauan Seribu


Sesungguhnya siapakah yang memprovokasi rasisme di negeri ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar