Rabu, 21 Februari 2018

"Sipa bilang harta tidak dibawa mati??"

Haji Usman. Pemilik salah satu usaha batik dan olahan texstil terkemuka di Yogyakarta, memang dikenal atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya.

Inilah mungkin sosok nyata orang yg dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.

Maka beberapa orang pengusaha muda yg bersemangat mendatangi beliau.

“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka, “bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa bisnis maju sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan... Hingga seperti haji Usman, bersedeqah terasa ringan”.

“Wah", sahut Haji Usman tertawa, “Antum salah alamat!”

“Lho?”...

“Lha iya. Kalian datang pada orang yg salah.... Lha saya ini sangat sayang jg mencintai harta saya. Saya ini sangat mencintai Aset yg saya miliki ".

“Lho?”..

“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, sampai-sampai saya tidak rela meninggalkan harta saya di dunia ini. akan saya bawa mati dikubur dengan harta bisnis saya.

Saya itu tidak mau berpisah dengan kekayaan saya.
Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu...
Titip pada Masjid,
Titip pada anak yatim,
Titip pada fakir miskin,
Titip pada madrasah,
Titip pada pejuang fii sabilillah.
Titip pada guru2 agama
Titip pada saudara dan karyawan yg dirawat sakit

Alhamdulillah ada yg berkenan mau dititipi, saya senang sekali.
Alhamdulillah ada yg sudi diamanati, saya bahagia sekali.
Insya Allah di akhirat nanti saya bisa ambil lagi, titipan saya

Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di alam kubur dan di akhirat".
“Jadi..!” Siapa bilang harta tdk dibawa mati....?
Harta itu dibawa mati....!!! Caranya ? ...

JANGAN BAWA SENDIRI... Minta tolong dibawakan oleh anak Yatim, Fakir miskin, orang-orang yg berjuang di jalanNYA....dll... .dll


Karna anak dan keluarga sy cuma kasih kain kapan putih....
Semoga menjadi renungan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar