Rabu, 18 September 2019

Safar, Syarat Mengqashar Shalat


Dalam keadaan tertentu yang memberatkan, seperti Safar (perjalanan jauh) maka Islam memberikan jalan lain untuk memudahkan dalam pelaksanaan shalat, yaitu dengan Shalat Jamak dan Qashar.
Sholat Jamak adalah mengumpulkan dua sholat dalam satu waktu. Sedangkan sholat Qashar yaitu menjadikan sholat yang berjumlah 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
Para ulama sepakat bahwa dalam keadaan safar (perjalanan jauh) shalat bisa diqashar maupun di jamak. Namun para ulama berselisih pendapat mengenai batasan safar, yang memungkinkan seseorang boleh mengqashar dan menjamak shalat (serta berbuka jika ia puasa.)
Secara garis besar ada tiga pendapat para ulama mengenai batasan Safar, yaitu:
a.  Imam mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali berpendapat, bahwa disebut Safar jika seseorang melakukan perjalanan hingga mencapai jarak 4 burud, yaitu kurang lebih sama dengan 48 mil atau 85 km.
b.  Imam Abu Hanifah dan para ulama Kufah berpendapat, bahwa disebut safar jika seseorang melakukan perjalanan selama tiga hari tiga malam.   Pertimbangannya adalah di masa Rasulullah dan beberapa tahun sesudahnya, orang-orang terbiasa menyebutkan jarak antar satu negeri dengan negeri lainnya dengan hitungan waktu tempuh, bukan dengan ukuran mil atau kilometer.  Perjalanan di masa itu menggunakan onta atau dengan berjalan kaki.
c.  Ulama modern masa kini berpendapat, bahwa Safar tidak diukur dari jarak maupun waktu, tetapi dari tingkat kesulitan dalam perjalanan.  Seiring dengan kemajuan teknologi transportasi membuat jarak dan waktu tempuh perjalanan menjadi relatif, sehingga jarak 1000 km bisa ditempuh dengan cara mudah dan waktu yang relatif singkat.  Sebaliknya tingkat kemacetan lalu lintas juga bisa memaksa seorang berkendaraan dengan waktu tempuh lama meski jarak tempuh pendek, sehingga memungkinkan ia menjamak shalat.

Catatan:
Pendapat penulis bahwa dalam menyikapi persoalan ini, jalan yang terbaik adalah jujur pada diiri sendiri, apakah kita pantas mendapatkan keringanan (shalat dan puasa) dalam perjalanan kita atau tidak.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui suara hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar