■
Eddi
Tansil alias Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Lahir di Makassar, Sulawesi
Selatan, 2 Februari 1953. Awal 1990an membobol Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo) sebesar Rp 1,5 trilyun ketika nilai tukar rupiah thd dolar Amerika
sekitar Rp 1.500,- per dollar. Kini, ketika nilai tukar rupiah mengalami
depresiasi sekitar 700 %, berarti duit yg digondol Eddi Tanzil setara dgn Rp 9
triliun, lebih besar dr nilai skandal Bank Century yg Rp 6,7 triliun
■
Hartati
Murdaya. Ketua umum WALUBI (Wali Umat Buddha Indonesia) ini ditangkap KPK
krn menyogok Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Arman Batalipu, yg merupakan kader
Golkar. Uang suap diberikan agar usaha perkebunan Hartati mendapat konsesi
perkebunan.
■
Di penghujung tumbangnya orde baru,
sejumlah pengusaha dan bankir Cina panen BLBI (Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia). Banyak diantara mereka yg kemudian melarikan diri ke luar negeri
dgn meninggalkan aset rongsokan sbg jaminan dana talangan.
Menurut catatan Kompas
2 Januari 2003, jumlah utang dan dana BLBI yg diterima :
■
Sudono Salim alias Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 triliun,
■
Sjamsul
Nursalim alias Liem Tek Siong Rp 65,4 trilyun,
■
Sudwikatmono
Rp 3,5 trilyun,
■
Bob
Hasan alias The Kian Seng Rp 17,5 trilyun,
■
Usman
Admadjaja Rp 35,6 trilyun, Modern Group Rp 4,8 trilyun dan
■
Ongko
Rp 20,2 trilyun. Dan masih banyak lagi :
■ Andrian
Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Andrian
kabur ke Singapura dan Australia. Pengadilan kemudian memutuskan melakukan
vonis in absentia.
■
Eko
Adi Putranto, anak Hendra Rahardja*
ini terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS. Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan
negara mencapai Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara.
■
Sherny
Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama ■ Eko Adi
Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan
diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun
penjara, in absentia.
■
David
Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan
negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan
diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu
Koruptor di Amerika.
■
Samadikun
Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan
merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia
melarikan diri ke Singapura.
Total
jendral, duit rakyat yg dikemplang tujuh
konglomerat hitam (meminjam istilah Kwik Kian Gie) yg enam diantaranya Cina
dlm kasus ini sekitar Rp 225 trilyun. Pasca Orde Baru, muncul lagi
pengusaha Cina yg membawa kabur uang dalam jumlah yg luar biasa besarnya.
Misalnya :
■ Hendra Rahardja alias Tan
Tjoe Hing, bekas pemilik Bank Harapan Santosa, yg kabur ke Australia setelah
menggondol duit dari Bank Indonesia lebih dari Rp 1 trilyun. Hendra Rahardja
tepatnya merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia divonis in absentia
seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hendra meninggal di Australia
pada 2003, dengan demikian kasus pidananya gugur.
■
Kemudian ada Sanyoto Tanuwidjaja pemilik PT Great River, produsen bermerek papan
atas. Sanyoto meninggalkan Indonesia setelah menerima penambahan kredit dari
bank pemerintah.
■
Lalu Djoko Chandra alias Tjan Kok Hui, yg terlibat dlm skandal cessie
Bank Bali, meraup tidak kurang dari Rp 450 miliar. Ketika hendak ditahan Djoko
kabur keluar negeri dan kini dikabarkan menjadi warga negara Papua Nugini.
■
Maria
Pauline, kasus pembobolan BNI. Diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 1,7
triliun. Proses hukumnya masih dalam penyidikan dan ditangani Mabes Polri.
Maria kabur ke Singapura dan Belanda.
■
Anggoro
Widjojo, kasus SKRT Dephut. Merugikan negara sebesar Rp 180 miliar. Dalam
proses penyidikan ke KPK. Anggoro lari ke Singapura dan masuk dalam DPO.
■
Robert
Dale Mc Cutchen, kasus Karaha Bodas. Rugikan negara senilai Rp 50 miliar.
Ia masuk dalam DPO, lari ke Amerika Serikat.
■
Marimutu
Sinivasan, kasus korupsi Bank Muamalat. Kasus ini merugikan negara Rp 20
miliar. Masuk dalam proses penyidikan Mabes Polri. Marimutu melarikan diri ke
India.
■
Lesmana
Basuki, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU).
Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta
dollar Amerika. Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Ia
melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas
perkembangan terakhir kasus ini.
■
Tony
Suherman, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU).
Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta
dollar Amerika. Tony divonis 2 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura
dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.
■
Dewi
Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11
triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW
perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
■
Anton
Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11
triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW
perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
■
Sukanto
Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga
merugikan negara sebesar 230 juta dollar Amerika. Ia lari ke Singapura. Menurut
ICW, Sukanto masih terduga namun diberitakan menjadi tersangka. Proses hukum
tidak jelas. (Nama Sukanto Tanoto dicabut dalam daftar ini. Kasusnya telah
selesai.
Pada 2010, mantan kepala ekonom konsultan McKinsey, James Henry, menerbitkan hasil studinya soal penyelewengan pajak di luar negeri (tax havens). Menurut laporan tsb, terdapat USD 21 trilyun (Rp 198.113 trilyun) pajak pengusaha di seluruh dunia yg seharusnya masuk kantong pemerintah, namun diselewengkan. Sembilan diantara para pengusaha pengemplang pajak itu berasal dr Indonesia, seperti : ■*James Riady, ■ Eka Tjipta Widjaja, ■ Keluarga Salim, ■ Sukanto Tanoto, dan ■ Prajogo Pangestu*.
Ini belum bicara kasus yg melibatkan ■ Miranda Goeltom, ■ Theo Toemion, ■ Freddy Harry Sualang, ■ Panda Nababan, ■ Max Moein, ■ Ni Luh Mariani Tirta Sari, ■ Olly Dondokambey, ■ Rusman Lumbatoruan, ■ Willem Tutuarima, ■ Poltak Sitorus, ■ Aberson M Sihaloho, ■ Jeffey Tongas Lumban Batu, ■ Matheos Pormes, ■ Engelina A Pattiasina, ■ Sengman Tjahja, ■ Basuki, ■ Elizabeth Liman, ■ Yudi Setiawan, ■ Artalyta Suryani alias Ayin dsb. Dalam skandal suap impor komoditas pertanian dsb. Panjang sekali daftarnya.
Kalau media-media sekuler dan anti-Islam, kasus-kasus korupsi yang melibatkan mayoritas non-muslim memang selalu ditutup-tutupi, dikecil-kecilkan, andaipun "terpaksa" diberitakan ya cuma sekilas saja.
Ini belum bicara kasus yg melibatkan ■ Miranda Goeltom, ■ Theo Toemion, ■ Freddy Harry Sualang, ■ Panda Nababan, ■ Max Moein, ■ Ni Luh Mariani Tirta Sari, ■ Olly Dondokambey, ■ Rusman Lumbatoruan, ■ Willem Tutuarima, ■ Poltak Sitorus, ■ Aberson M Sihaloho, ■ Jeffey Tongas Lumban Batu, ■ Matheos Pormes, ■ Engelina A Pattiasina, ■ Sengman Tjahja, ■ Basuki, ■ Elizabeth Liman, ■ Yudi Setiawan, ■ Artalyta Suryani alias Ayin dsb. Dalam skandal suap impor komoditas pertanian dsb. Panjang sekali daftarnya.
Kalau media-media sekuler dan anti-Islam, kasus-kasus korupsi yang melibatkan mayoritas non-muslim memang selalu ditutup-tutupi, dikecil-kecilkan, andaipun "terpaksa" diberitakan ya cuma sekilas saja.
Beda terhadap kasus
korupsi yang menimpa tokoh-tokoh Islam. Walaupun terkadang nilainya kecil,
alias tidak ada apa-apanya dibandingkan "rekor" skandal BLBI dll
diatas, pasti akan selalu diblow-up habis-habisan, diberitakan berulang-ulang
oleh kompas cs.
Dan simbol-simbol
keIslaman pelaku korupsi tersebut, apakah gelar Hajinya, Habib, Kyai, Ustadz,
Ustadzah, bendahara Majelis Ulama Indonesia, identitas partainya Islam,
jilbabnya dsb, sengaja akan selalu ditonjolkan dalam pemberitaan.
Ayo siapa bilang
pemimpin Islam lebih korup? Hati2 terhadap
media yg benci dgn Islam
Propaganda Islam yg
korup oleh media anti Islam dan komunitasnya membuat kita gak sempat berfikir :
catat, koruptor kelas kakap berikut ini mayoritas siapa ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar