Selasa, 03 Januari 2017

Syeikh Siti Jenar

Menurutku dari beberapa sumber (Buku, Internet dan Diskusi dengan Ahli) yang saya gali, pada hakikatnya tidaklah sesat.

Bagiku beliau ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Beliau lahir dengan pemikiran yang melampaui jamannya, jauh lebih maju.

2. Beliau hendaknya tidak menyampaikan sebuah konsep Ketuhanan dan Eksoterik Islam kepada orang orang yang belum cukup kapasitasnya, sehingga akan menimbulkan banyak distorsi keilmuan.

3. Sebagai seorang Mujadid (Pembaharu) hendaknya sebuah perbaikan atau konsep baru terhadap pola pemikiran disampaikan dengan sikap yang Kooperatif dan melebur terlebih dahulu, namun hal ini sungguh sulit bagi seorang Ulama dan Sufi yang sudah meninggalkan keduniawian.

4. Secara konseptual, secara diksi dan Redaksi sepertinya masih terlalu berat untuk dipahami untuk ukuran orang jaman dahulu bahkan hari ini. - Kesederhanaan dalam Redaksi dan penyampaian.

5. Beliau adalah seorang sosok Ulama yang sangat mendalam Ma'arifatullah (Pengenalan konsep Ketuhanan) nya. Sehingga dapat kita pahami betapa sulitnya menyampaikan " Pesan Ilahiyah" yang dasarnya keheningan (Wening) kepada bahasa Amma (Umum).

6. Kasus Syeikh Siti Jenar murni adalah kasus Politik Demak Bintara, bukan kasus Tauhiid atau Aqidah, walau Demak akhirnya memakai isue Agama untuk membungkam mulut serta pergerakan Dawah Syeikh Siti Jenar (Syeikh Lemah Abang).

Orang orang seperti beliau jangankan untuk jamannya, saat ini saja banyak yang belum sanggup memahami kedalaman makna dan hikmahnya, bahkan banyak yang cendrung ter provokasi dengan Film film Wali Songo yang dibuat dengan tujuan tertentu politik saat itu.


Banyak manusia yang menilai orang lain dengan dasar yang sangat lemah, yaitu Dasar katanya.....

(Susanto Salim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar