Kamis, 26 Januari 2017

Orang-orang Munafik


Surat Al Baqarah bercerita tentang tiga kelompok manusia, yaitu Al-Muttaqin (orang-orang taqwa), Al-Kafaru (orang-orang kafir) dan Al- Munafiqin (orang-orang munafik). Dari ketiga kelompok tersebut, yang paling banyak diceritakan dalam Al-Qur’an adalah kelompok orang munafik.
Secara sederhana pengertian munafik adalah orang yang bermuka dua, atau adanya perbedaan antara hati dan perbuatan.  Rasulullah SAW menyebut orang yang bermuka dua (al wajhain) adalah manusia yang paling buruk, seperti disebutkan di dalam hadits: “Manusia yang paling buruk adalah orang yang bermuka dua, yang mendatangi kaum dengan muka tertentu dan mendatangi lainnya dengan muka yang lain.” (H.R. Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Segala bentuk aktifitas munafik menurut sudut pandang Al-Qur’an sangat membahayakan dan merugikan bagi umat Islam, karena perjuangan orang-orang kafir mendapatkan dukungan dari orang munafik.  Dalam sejarah peradaban Islam, peran orang-orang munafik sangat signifikan dalam meruntuhkan kejayaan Islam.
Orang munafik lebih bahaya ketimbang orang-orang kafir. Bila orang kafir menentang dan melawan perjuangan Islam dengan terang-terangan, maka orang-orang munafik menyerang dari dalam tubuh Islam sendiri. Mereka adalah musuh dalam selimut. Oleh karenanya, siksa mereka di Akhirat lebih pedih ketimbang orang-orang kafir, yaitu di neraka yang paling bawah, serta menjadi pembakar api neraka. Wallahu ‘A’laam bi Shawwab.

Pengertian Munafik.
Secara etimologi kata munafik berasal dari kata “nifak” yang berarti berpura-pura, atau menampakkan yang baik dan menyembunyikan yang buruk.  Nifaq dalam bahasa juga bermakna bertukar-tukar lebih daripada satu wajah dan  persembunyian.  Sedangkan menurut istilah munafik artinya bermuka dua, atau adanya perbedaan sikap lahiriah dan batiniah. Munafiq ialah orang yang dhzahirnya Islam dan mengikuti Rasulullah s.a.w. tetapi menyembunyikan kekufuran dan permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Prilaku Munafik.
Prilaku orang munafik, antara lain adalah: (1) Menghalangi manusia untuk berhukum pada Al Qur’an dan hadist; (2) Mengangkat orang kafir sebagai aulia (kawan, kekasih, penolong, dan atau pemimpin); (3) Membantu orang-orang Kafir untuk menentang Islam; (4) Tidak mau berperang, karena takut mati; dan (5) Mengatakan Orang Beriman ditipu Agama.

Ciri-ciri orang munafik (HR. Al-Bukhari):
-   Apabila dipercaya, ia berkhianat
-   Apabila berkata, ia berdusta
-   Apabila berjanji, ia ingkar
-   Apabila bertengkar, ia berbuat keji


*********************************

TAQWA 
·         Taqwa.
Ketaqwaan adalah prestasi tertinggi yang diraih oleh seorang mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.       Hanya dengan taqwa-lah seorang mukmin dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah, yakni surga.  Taqwa merupakan tingkatan tertinggi dalam ibadah.
inna akramakum ‘indallaahi atqaakum( ‘’...sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa ‘’) 

akmalul mu’miniina imaanan ahsanuhum khuluqan (Orang mukmin yang paling sempurna keimannya adalah orang yang sempurna akhlaknya  (HR. Tarmidzi))

Ciri-ciri orang yang bertaqwa, antara lain adalah :
a.   Suka shalat malam dan banyak ber istighfar. (QS. 51:18 ; 3:17)
b.   Sabar dalam penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
c.   Menahan amarah, mudah memaafkan dan suka minta maaf. (QS. 3:134)

d.   Dermawan, yaitu suka menginfakkan apa saja yang paling disukainya kepada orang yang membutuhkannya, baik dalam keadaan lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ;  3:17,134 ; 51:19)

·         Karakteristik seorang Mukmin :
a.   Menghormati tetangganya
b.   Menyambung tali persaudaraan
c.   Berbicara benar, atau bila tak mampu maka berdiam diri.
d.   Tidak bisa tidur dalam (keadaan kenyang) bila tetangganya  kelaparan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar