Muhammad
Abduh dalam buku Risalah Tauhid berpendapat bahwa metode al-qur’an dalam
memaparkan ajaran-ajaran agama berbeda dengan dengan metode yang ditempuh oleh
kitab-kitab suci sebelumnya, al-qur’an tidak menuntut untuk menerima begitu saja apa yang
disampaikan, tetapi memaparkan masalah dan membuktikannya dengan
argumentasi-argumentasi, bahkan menguraikan pandangan-pandangan penentangnya seraya
membuktikan kekeliruannya.
Al-Qur’an mengajak akal manusia untuk bertafakkur (memikirkan) dan bertadzakkur (mengingat) akan ciptaan Allah. Dengan adanya akal dan ilmu yang dimilikinya, manusia dapat dibedakan atas golongan yang berilmu dan golongan yang bodoh.
Berkali-kali al'Qur'an menyebutkan: "Afala ta'qilun" (apakah kamu tidak menggunakan akalmu, "Afala tatafakkarun" (apakah kamu tidak memikirkan), "Afala yatafakkarun" (apakah mereka tidak berfikir), "Wa fi anfusikum, afala tubshirun" (dan di dalam dirimu, apakah kamu tidak melihat)
Dalam QS. Yunus ayat 100, Allah berfirman; “Wa yaj'alur-rijsa 'alallażīna lā ya'qilụn”, artinya “Dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang
yang tidak mempergunakan akalnya”
Beberapa ayat Al Quran tentang akal antara lain :
1. Al-Baqarah (2):197.
Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
2. Al-Baqarah (2):269.
Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan
barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi
karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
3. Al-Imran (3):190.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
4. Al-Imran (3):7.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al
Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah
pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk
mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada
ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)
melainkan orang-orang yang berakal.
5. Yunus (10):100.
Dan tidak ada seorang pun akan beriman
kecuali dengan izin Allah; dan
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
6. Ar-Ra’du (13):19.
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa
yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran.
7. Thaha (20):54.
Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu,
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
8. Al-Ankabut (29):35.
Dan sesungguhnya Kami
tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.
9. Ar-Ruum (30):28.
Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari
dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan
kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan
kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu,
kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri?
Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi
kaum yang berakal.
10. Az-Zumar (39):9.
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah: "Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
----- ----- -----
https://fahmina.or.id/al-quran-menuntut-kita-untuk-selalu-berfikir-agar-tak-tergerus-zaman/
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus