Jumat, 23 Juni 2017

Ucapan “Minal Aidin Wal Faizin; Mohon Maaf Lahir dan Batin.” Salahkah?

Alhamdulillah, hari ini adalah hari terakhir ummat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438H. Setelah sebulan penuh berpuasa, maka insya Allah hari Minggu nanti kita akan memasuki bulan Syawal.

Mulai hari kemarin sudah banyak orang mengirim ucapan lebaran melalui jejaring sosial seperti WA, email, dan blog. Diperkirakan nanti sore ucapan lebaran yang masuk ke ponsel setiap orang akan makin banyak lagi setelah waktu berbuka puasa yang terakhir (setelah Maghrib).

Kalimat yang banyak sampaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah “Minal aidin walfaizin – Mohon maaf lahir dan batin”.

Bagi orang yang tidak paham Bahasa Arab mungkin beranggapan bahwa “minal aidin walfaizin” itu artinya “maaf lahir dan batin”.

Seorang kawan yang mengerti Bahasa arab menjelaskan bahwa kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah sebuah doa tambahan dari doa yang biasa diucapkan ketika selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum”

“Taqabbalallahu Minna Wa Minkum”, artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan”.  Sedangkan “Minal ‘Aidin Wal Faizin”  artinya “(semoga) kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.

Kata aidin berasal dari kata 'id yang artinya kembali, sedangkan aidin adalah pelakunya atau orang-orang yang kembali.  Kemudian faizin berasal dari kata fawz yang artinya kemenangan, faizin adalah orang yang menang.

Disitu ada kata tambahan “ja'alnallahu”.  Sehingga doa selengkapnya menjadi: “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin”  Arti selengkapnya adalah “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, dan semoga pula Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan karena telah melewati ramadhan yang penuh cobaan.”

Penulisannya juga harus diperhatikan:

1. Minal ‘Aidin wal Faizin (Penulisan yang benar).
2. Minal Aidin wal Faizin
(Juga benar berdasar ejaan Indonesia).
3. Minal Aidzin wal Faidzin
(Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad Arab.)
4. Minal Aizin wal Faizin  
(Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”)
5. Minal Aidin wal Faidin
 (Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”.)

Selain ucapan “minal adin wal faizin, diantara kita juga sering menerima ucapan sebagai berikut: “Taqabalalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum”, yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, puasaku dan puasa kalian”.


Orang-orang Indonesia menambah kalimat "Minal ‘Aidin Wal Faizin” dengan kalimat "Mohon Maaf Lahir dan Batin"     Bolehkah?   Hehe... ya boleh-boleh aja. Masak berdosa? Perkara diterima atau tidak permohonan maafnya, Wallahu 'alam bishawab. Yang jelas punya makna silaturahmi yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar