Alhamdulillah, hari ini
adalah hari terakhir ummat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438H.
Setelah sebulan penuh berpuasa, maka insya Allah hari Minggu nanti kita akan
memasuki bulan Syawal.
Mulai hari kemarin sudah
banyak orang mengirim ucapan lebaran melalui jejaring sosial seperti WA, email,
dan blog. Diperkirakan nanti sore ucapan lebaran yang masuk ke ponsel setiap
orang akan makin banyak lagi setelah waktu berbuka puasa yang terakhir (setelah
Maghrib).
Kalimat yang banyak sampaikan
menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah “Minal aidin walfaizin – Mohon maaf lahir
dan batin”.
Bagi orang yang tidak paham
Bahasa Arab mungkin beranggapan bahwa “minal aidin walfaizin” itu artinya “maaf
lahir dan batin”.
Seorang kawan yang
mengerti Bahasa arab menjelaskan bahwa kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah sebuah doa tambahan dari doa yang biasa diucapkan ketika selesai
menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu
Minna Wa Minkum”.
“Taqabbalallahu Minna Wa
Minkum”, artinya “Semoga Allah menerima
(amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan”. Sedangkan “Minal ‘Aidin Wal Faizin” artinya “(semoga) kita termasuk
(orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.
Kata aidin berasal
dari kata 'id yang artinya kembali,
sedangkan aidin adalah pelakunya atau
orang-orang yang kembali. Kemudian faizin berasal dari kata fawz yang artinya kemenangan, faizin adalah orang yang menang.
Disitu ada kata tambahan “ja'alnallahu”. Sehingga doa selengkapnya menjadi: “Taqabbalallahu Minna Wa
Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” Arti selengkapnya adalah “Semoga
Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, dan semoga
pula Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah)
dan (mendapat) kemenangan karena telah melewati
ramadhan yang penuh cobaan.”
Penulisannya juga harus
diperhatikan:
1. Minal ‘Aidin wal Faizin (Penulisan yang benar).
2. Minal Aidin wal Faizin (Juga benar berdasar ejaan Indonesia).
3. Minal Aidzin wal Faidzin (Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad Arab.)
4. Minal Aizin wal Faizin (Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”)
5. Minal Aidin wal Faidin (Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”.)
2. Minal Aidin wal Faizin (Juga benar berdasar ejaan Indonesia).
3. Minal Aidzin wal Faidzin (Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad Arab.)
4. Minal Aizin wal Faizin (Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”)
5. Minal Aidin wal Faidin (Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”.)
Selain ucapan “minal
adin wal faizin, diantara kita juga sering menerima ucapan sebagai berikut: “Taqabalalallahu
minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum”, yang artinya “Semoga
Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, puasaku dan
puasa kalian”.
Orang-orang Indonesia menambah kalimat "Minal ‘Aidin Wal
Faizin” dengan kalimat "Mohon Maaf Lahir dan Batin" Bolehkah?
Hehe... ya boleh-boleh aja. Masak berdosa? Perkara diterima atau tidak
permohonan maafnya, Wallahu 'alam bishawab. Yang jelas punya makna silaturahmi
yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar